Anda di halaman 1dari 6

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.

1
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Oleh :
Lili Apriani,S.Pd
SMK Negeri 1 Lahat
CGP Angkatan 7 Kabupaten Lahat
Sumatera Selatan

Pada kesempatan kali ini , saya menggunakan model 4F dalam membuat Jurnal
Refleksi Dwi mingguan :

1. Fact ( Peristiwa)

2. Feelin(Perasaan)

3. Finding(Pembelajaran)

4. Future( Penerapan) Tentang semua hal yang telah dipelajari dalam modul ini.

Saya akan mencoba merefleksikan kembali materi dalam modul 2.1 dan merefleksikan
hasil dari kegiatan yang ada di LMS. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk
mengungkapkan perasaan saya, gagasan dan praktik baik yang sudah saya lakukan.

Tak terasa sudah masuk minggu ke 9, saya akan mencoba merfekleksikan


pembelajaran dan aktivitasnya yang telah saya lakukan dan lewati setiap langkahnya di
Learning Mangement System(LMS).

Dalam minggu ini ada beberapa aktivitas pembelajaran yang harus saya kerjakan.
Pertama diawali dengan Test Awal Paket Modul 2. 1 kemudian dilanjutkan dengan
aktivitas pembelajaran
2.1.a.3 yaitu Mulai dari Diri

2.1.a. 4 yaitu Eksplorasi Konsep

2.1 a. 5.1 yaitu tentang Ruang Kolaborasi 1

2.1.a 5.2 yaitu tentang Ruang Kolaborasi 2 Google meet

2.1.a.6 yaitu Refleksi Terbimbing

Modul 2.1.a.7 yaitu tentang Demonstari Kontekstual

1. Facts( Peristiwa)

Aktivitas pertama yaitu dengan melakukan Test Awal Modul 2. Setiap memulai modul
saya melaksanakan tes awal paket modul 2 dilanjutkan dengan pembelajaran di LMS
dimulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolborasi 1 dan 2. Yang pertama adalah
diskusi bersama kelompok keesokan harinya dilanjutkan dengn Ruang kolaborasi 2 kami
harus mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang kasus dalam skenario yang
diberikan. Kami mempresentasikan materi Pembelajaran

Banyak sekali manfaat dari diskusi ini menjadi saya menambah wawasan, ilmu dan
pengalaman. Saya jadi mengetahui bagaimana mengintegrasikan pembelajaran
berdiferensiasi ke dalam sebuah RPP sesuai mata pelajaran yang kita ampu, sehingga
dapat mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik.

Berikutnya, saya melakukan Refleksi terbimbing. Kami diminta untuk menjawab


beberapa pertanyaan pemantik yang makin memperkuat kami meningkatkan
pemahaman terkait pembelajaran berdiferensiasi. Di aktivitas ini tidak ada hambatan
yang dirasakan karena di sesi ini bagaimana CGP menggali lebih dalam konsep
pembelajaran berdiferensiasi. Aktivitas berikutnya yaitu demonstrasi kontekstual. Di
aktivitas ini kami diminta membuat Rencana pembelajaran berdiferensiasi dan
mengevaluasi efektivitas RPP yang dibuat oleh sesama rekan CGP. Disini, saya
membuat RPP
berdiferensiasi dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik ditinjau dari Profil
Belajarnya.

Perjalanan mempelajari modul 2.1 ini merupakan serangkaian kelanjutan dari ,modul
sebelumnya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya kegiatan ini diawali dengan Pre Test tanggal 8
Februari 2023.

Kegiatan ini menggunakan alur MERDEKA yaitu, Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi
Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elabborasi pemahaman, Koneksi
Antar materi dan Aksi nyata.

Kegiatan pertama setelah pre test adalah Mulai dari diri yang merupakan langkah awal
untuk mempersiapkan diri menerima ilmu pengetahuan baru pada modul 2.1, kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan Eksplorasi Konsep tentang pemikiran kita seperti apa
terhadap modul 2.1 yang kita pelajari, saya berdiskusi dengan CGP lainnya dalam
Ruang Kolaborasi untuk menemukan kesamaan persepsi serta saling memberikan
masukan yang konstruktif dalam menyusun pembelajaran berdiferensiasi. Saya
bersama teman di kelompok berdiskusi dan kami buat dalam power point.

Keesokan harinya saya dan tim dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok, dan mendapatkan umpan balik baik dari teman di kelompok lain maupun dari
Fasilitator. Dari hasil umpan balik kami rapikan kembali hasil diskusi dalam power point
kami. Setelah rapi kami upload di LMS masing masing sebelum tenggat waktu. Setelah
itu kami mengikuti Elaborasi Pemahaman dari narasumber hebat, mendapatkan ilmu
dan pemantapan materi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi.

Serelah elaborasi pemahaman kami memnuat Demonstrasi Kontekstual dalam materi


pembelajaran berdiferensiasi berupa RPP mapel yang berdiferensiasi. Setelah
demonstrasi kontekstual kami akan mengaitkan materi dalam setiap bagian modul
dengan Koneksi Antar Materi. Setelah koneksi Antar materi maka akan kami lanjutkan
dengan membuat Aksi Nyata.
2. Feelings (Perasaan)

Pada modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi membuat saya merasa sangat
senang namun penasaran karena harus memperhatikan semua kebutuhan murid yang
tentu satu sama lain berbeda kebutuhan. Selama ini saya hanya berfokus pada
ketercapaian materi kurikulum, sehingga harus harus mengejar ketuntasan belajar.
dampak yang ada adalah belum semua murid dapat belajar sesuai dengan
kebutuhannya dan ada sedikit pengabaian tentang ternyata banyak keberagaman
kebutuhan belajar murid dalam satu kelas. Hal ini tentunya harus kita kaitkan dengan
nilai-nilai Filososfi pendidkan menurut KH Dewantara bahwa belajar adalah menuntun
murid untuk mencapai tujuan belajar dan dalam mencapai tujuan belajar tersebut
diharapkan guru dapat menuntun murid dengan berbagai macama cara atau metode
yang sesuai dengan kebutuhan murid. Saya sangat senang dan lebih memahami
menjadi tahu dalam menyusun RPP dengan pembelajaran berdiferensiasi., saya sangat
bahagia bisa menyusun langkah-langkah pembelajran untuk menyelaraskan dengan
karakteristik murid. Saya sangat senang karena banyak hal yang saya dapatkan dari
pelatihan ini dan siap saya terapkan di kelas serta berbagi dengan reksn sejawat dan
disekolah ataupun lingkup yang lebih luas lagi.

3. Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran berdiferensiasi itu dibuat agar para guru dapat melaksanakan


pembelajaran yang mampu untuk mengakomodir semua kebutuhan belajar murid. Guru
harus mampu untuk memiliki kepekaan dalam merespon semua kebutuhan murid. Tentu
dalam mememnuhi kebutuhan murid ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti :

1. Kesiapan belajar (Readiness)

2. Minat belajar

3. Profil belajar murid.


Kemudian dalam pembelajaran berdiferensiasi kita juga harus memperhatikan beberapa
strategi antara lain:

1. Diferensiasi proses

2. Diferensiasi konten

3. Diferensiasi produk

Dalam proses penilaian , guru menggunakan penilaian berjenjang, dengan harapannya


semua murid memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran,
sehingga murid akan mendapatkan lingkungan yang aman dan nyaman dalam proses
pembelajaran. Kali ini saya mendapatkan pelajaran tentang bagaimana kita menyiapkan
pembelajaran dengan model berdiferensiasi. Dan tentu saja ini sangat bermanfaat agar
semua kebutuhan murid minimal dapat kita akomodir.

4. Future ( Penerapan)

Dalam modul ini, saya belajar untuk lebih memperhatikan kompetensi saya dalam
memilih aktivitas belajar yang sesuai dengan gaya belajar murid. Hal ini tentu untuk
menghindari dari pengalaman belajar yang kurang tepat, kurang berpihak pada murid
dan kuang menyenankan. Akan saya coba terapkan di kelas dan imbaskan kepada
rekan sejawat di sekolah bahkan di lingkup yang lebih luas sehingga harapan saya
semua guru dapat mengetahui seperti apa itu penvelajaran berdiferensiasi dan
bagaimanakah penerapannya di kelas dalam pembelajaran.

Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat terlaksana dengan baik dan efektif, maka perlu
dilakukan pemetaan kebutuhan belajar murid yaitu berdasarkan kesiapan murid, minat
murid dan profil belajar murid. Penilaian ini dilakukan yaitu dengan asesemen diagnostik
non kogitif. Data pemetaan ini dapat diperoleh dari data tahun lalu atau pada semester
sebelumnya. Bisa melalui angket, soal pilhan ganda, wawancara, pengamatan dan
lainnya sessama rekan guru dan wali murid.
Bagi saya ini merupakan materi yang sangat baik agar dapat kami terapkan di sekolah,
berbagi dengan rekan guru ataupun dengan murid baik disekolah maupun di luar
sekolah. Dalam proses ini tentu saja saya akan belajar dan terus belajar. Semoga saya
dapat terus berkontribusi dalam memajukan dunia pen didikan ke arah byang lebih maju
lagi sehingga kita dapat mempersiapkan murid menjadi pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai