Anda di halaman 1dari 2

JURNAL REFLEKSI MODUL 1.

4
Pada jurnal dwi mingguan keempat ini, kembali saya akan merefleksikan apa yang telah saya pelajari
dalam modul 1.4 dengan berpedoman pada model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) yang
dikembangkan oleh Dr. Roger Greeanaway.

1. Peristiwa (Facts):
Setelah mempelajari modul 1.3 tentang visi guru penggerak kami melanjutkan  ke modul 1.4
tentang budaya positif. Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pembelajaran modul 1.4
sudah dimulai pada tanggal 28 Juni 2023 dengan mempelajari materi tentang eksplorasi konsep
yang kami pelajari secara mandiri. Pada modul 1.4 tentang Budaya Positif ini banyak ilmu baru
yang saya pelajari. 

Dimulai dengan kegiatan Mulai Dari Diri, dengan mempelajari sub modul dengan tujuan
pembelajaran khusus mengaktifkan pengetahuan awal apa yang telah dipelajari sebelumnya
tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep lingkungan dan
budaya positif di sekolah. Kemudian dilanjut ke sub modul Eksplorasi konsep yang mencakup
beberapa bagian yaitu : Disiplin positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal, Lima Posisi Kontrol,
Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi, Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia
Berkualitas, dan yang terakhir Segitiga Restitusi. Pada tanggal 6 Juli 2023 kami bertemu di ruang
kolaborasi yang didampingi dengan fasilitator Ibu Rahmiyanti  membahas tentang beberapa
kasus murid yang ada di sekolah. Kami dibagi menjadi 3 kelompok untuk memecahkan
permasalahan yang ada dengan menyelesaikan kasus tersebut dengan segitiga restitusi, serta
menjelaskan posisi kontrol. 

Ruang kolaborasi dilanjutkan pada hari berikutnya yaitu pada tanggal 7 Juli 2023, pada
pertemuan ini setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan sebelumnya.
Diskusi berjalan dengan baik dan lancar. Ada beberapa masukan dari teman dan Fasilitator
untuk ditambahkan dalam persentasi kami. Dan selanjutnya kami upload di LMS.

Setelah itu nanti kami akan mendalami materi dalam kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama
instruktur pada tanggal 13 Juli 2023. Sehingga nantinya pemahaman saya bertambah jelas
setelah mendapat pencerahan dari instruktur. Kemudian diminta untuk membuat Koneksi antar
materi, mengaitkan materi sebelumnya dengan materi sekarang. Dan di akhiri dengan membuat
Aksi Nyata. Dengan harapan setelah mempelajari sub-sub modul tersebut calon guru penggerak
akan mampu menjadi motor penggerak perubahan budaya positif di satuan Pendidikan masing-
masing dengan berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan agar tercipta ekosistem
sekolah yang lebih berpihak pada murid sesuai dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara.

2. Perasaan (Feelings):

Perasaan saya selama mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif ini adalah senang dan
semakin termotivasi untuk lebih bersemangat dalam menjalankan pendidikan guru penggerak.
Selain itu saya juga berusaha semaksimal mungkin dalam menerapkan dan menjalankan budaya
positif yang diterapkan di kelas dan di sekolah. Dimulai dari penetapan keyakinan dan kebijakan
kelas yang disepakati dan ditaati oleh seluruh murid di kelas masing-masing.

Penerapan posisi kontrol juga menjadi perhatian bagi saya, Yang dulu saya memposisikan diri
pada posisi control pemantau dan penghukum sekarang belajar berada posisi kontrol manajer
dalam penyelesaian permasalahan murid.

Dari evaluasi diri yang di peroleh dapat menumbuhan disiplin siswa yang selama ini sudah
dibudayakan di sekolah tetapi menurut modul 1.4 masih ada yang lebih baik ternyata masih
banyak cara yang lebih baik dalam penanganan kedisiplinan siswa. Dengan adanya perasaan
tertantang maka saya mempelajari materi yang ada dalam LMS sesuai dengan jadwal yang
ditentukan baik belajar mandiri, kolaborasi dan elaborasi pemahaman.

3. Pembelajaran (Findings):

Pembelajaran yang saya dapatkan adalah pemahaman tentang Disiplin Positif dan Nilai-
nilai kebajikan universal, keyakinan kelas, hukuman dan konsekuensi, 5 kebutuhan dasar
manusia, 5 posisi kontrol guru serta segitiga restitusi dan menerapkannya dalam ekosistem
sekolah yang aman, dan berpihak pada murid, menyusun strategi-strategi aksi nyata yang
efektif dengan mewujudkan kolaborasi beserta seluruh pemangku kepentingan sekolah agar
tercipta budaya positif yang dapat mengembangkan karakter murid, menganalisis secara
reflektif dan kritis penerapan budaya positif di sekolah dan mengembangkannya sesuai
kebutuhan sosial dan murid. Setelah mempelajari teori diatas saya dihadapkan pada  kasus-
kasus dan cara penanganannya sesuai dengan pengetahuan yang saya terima. Dari kasus-kasus
tersebut saya menganalisis sesuai dengan ilmu yang sudah kami dapatkan. Dibagian akhir saya
praktek segitiga restitusi dan membuat rancangan aksi nyata budaya positif.

Sebagai calon guru penggerak harus mampu menempatkan diri dalam posisi kontrol yang tepat
dalam penerapan budaya positif disekolah yaitu posisi kontrol sebagai manajer dengan
menerapkan segitiga restitusi sebagai solusi ketika ada murid yang melanggar keyakinan kelas.
Kenapa dengan segitiga restitusi? karena restitusi menciptakan kondisi bagi murid untuk
memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan
karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). 

Dan saya merasakan hal tersebut memang benar, menyelesaikan masalah dengan hukuman
tidak menyelesaikan masalah justru membuat keadaan semakin rumit. Segitiga restitusi adalah
penyelesaiannya. Dengan segitiga restitusi masalah selesai dengan damai dan anak-anak pun
tidak kehilangan identitas mereka, justru mereka Kembali dengan karakter yang lebih kuat dan

4. Perubahan (Future):

Setelah mendapatkan materi yang ada dalam modul 1.4 budaya positif perubahan yang
akan kami lakukan adalah selalu memperhatikan kebutuhan peserta didik, menggunakan posisi
kontrol manajer dalam menangani kasus siswa, menerapkan segitiga restitusi
ketika menghadapi siswa yang melanggar keyakinan kelas. Selalu menganalisis secara reflektif
dan kritis penerapan budaya positif disekolah serta mengembangkannya sesuai dengan
kebutuhan sosial murid dengan berkolaborasi dengan warga sekolah dan berbagai pemangku
kepentingan, meskipun hal tersebut memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Anda mungkin juga menyukai