0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
92 tayangan34 halaman
Modul ini membahas tentang budaya positif di kelas, termasuk pendekatan disiplin positif, teori motivasi, dan restitusi. Topik utama adalah pentingnya menciptakan lingkungan kelas yang mendukung nilai-nilai kebajikan universal seperti kerjasama dan tanggung jawab serta menghindari hukuman.
Modul ini membahas tentang budaya positif di kelas, termasuk pendekatan disiplin positif, teori motivasi, dan restitusi. Topik utama adalah pentingnya menciptakan lingkungan kelas yang mendukung nilai-nilai kebajikan universal seperti kerjasama dan tanggung jawab serta menghindari hukuman.
Modul ini membahas tentang budaya positif di kelas, termasuk pendekatan disiplin positif, teori motivasi, dan restitusi. Topik utama adalah pentingnya menciptakan lingkungan kelas yang mendukung nilai-nilai kebajikan universal seperti kerjasama dan tanggung jawab serta menghindari hukuman.
N. Popon Masriah, S.Pd Arie Gusman,M.Pd Heni Septi Nuraini
Fasilitator CGP Pengajar Praktik CGP CGP Angkatan 5 TJB Apakah Anda setuju denganpernyataan ini?
1.Hukuman dapat mendisiplinkan anak.
2.Pemberian hukuman dengan hal positif seperti membaca atau membersihkan halaman sekolah dapat meningkatkan disiplin anak. 3.Memberi penghargaan dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Topik dalam Eksplorasi Konsep
1.Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal
2.Teori Motivasi,Hukuman dan Penghargaan, Restitusi 3.Keyakinan Kelas 4.Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas 5.Restitusi:5 PosisiKontrol 6.Restitusi:Segitiga Restitusi Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal Perubahan Kegiatan Kepalan Tangan Paradigma Ada A dan B (Anda dan teman Anda). Sobeklah secarik kertas kecil, tuliskan benda atau sesuatu yang sangat berharga untuk Anda. Letakkan di salah satu tangan Anda dan genggam benda/sesuatu tersebut dengan segala daya. Buatlah sebuah kepalan. Teman Anda (B) akan mencoba dengan sekuat tenaga, dengan berbagai cara untuk meminta Anda memberikan benda tersebut. B bisa membujuk, mengancam, menghardik, merayu, menyuap, apa saja agar dapat membuka kepalan tangan Anda. Apa yang terjadi? PerubahanParadigmaTeoriKontrol ( D r. William Glasser) Ilusi guru mengontrol murid.
Ilusi bahwa kritik dan membuat orang
merasa bersalah dapat menguatkan karakter.
Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif
dan bermanfaat
Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak
untuk memaksa. Perubahan Paradigma Stimulus Respon- Teori Kontrol Apakah M a k n a Disiplin ? Berasal dari bahasa Latin, ‘disciplina’, yang artinya belajar. Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari murid-murid Socrates dan Plato. Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju sebuah tujuan, apa yang dia hargai. Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kecenderungan umum adalah menghubungkan kata disiplin dengan ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau pencapaian suatu tujuan mulia. Nilai nilai Kebajikan Universal Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu. Nilai-nilai tersebut bersifat universal,dan lintas bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang. Setiap perilaku/perbuatanmemilikisuatutujuan. (Dr. William Glasser pada Teori Kontrol, 1984) Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan. (Diane Gossen, 1998) Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila. -Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. -Mandiri -Bernalar Kritis -Berkebinekaan Global -Bergotong royong -Kreatif Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi Teori M o t i v a s i Perilaku Manusia Menurut Ki Hajar Dewantara
“...merdeka itu artinya; tidak
hanya terlepas dari perintah;akan tetapi juga cakap buat memerintah diri sendiri” Apa I t u Restitusi ? Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehinggamerekabisakembali pada kelompokmereka,dengan karakteryang lebihkuat. Restitusijuga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana merekaharus memperlakukan orang lain (Gossen; 2004) 9 Ciri Restitusi
1.Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajardari
kesalahan. 2.Memperbaiki hubungan. 3.Tawaran, bukan paksaan. 4.Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri. 5.Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan. 6.Restitusi-diri adalah cara yang paling baik. 7.Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan. 8.Restitusi fokuspadasolusi. 9.Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada
kelompoknya. KEYAKINAN KELAS M engapa tidak per atur an saja,mengapa har us K eyakinan K elas?
Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila
mengendaraikendaraanrodadua? Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci tangandanmenjagajarak1.5meter? Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat mengikutipelatihan? Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai/keyakinan-keyakinan lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian peraturan-peraturan Dihukum oleh Penghargaan, yaitu :
Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Penghargaan menghukum Penghargaan mengurangi ketepatan Penghargaan tidak efektif Penghargaan merusak hubungan Penghargaan menurunkan kualitas Penghargaan mematikan kreatifitas Penghargaan mengurangi motivasi intrinsik Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas 5 Posisi Kontrol Guru Coba A m a t i Pernyataan Berikut ! SEGITIGA RESTITUSI 1. M E N S T A B I L K A N iD E N T I T A S Untuk membuat anak yang merasa gagal karena berbuat salah menjadi positif terhadap GuruBerkata: dirinya
Berbuat salah itu hal yang manusiawi Tidak ada manusia
yang sempurna Bapak/Ibujuga buat salah Kita pasti bisa menyelesaikan permasalahanini Bapak/Ibu tidak tertarik untukmencari tahu siapa yang benar, siapa yang salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah. Kalau kamu menyalahkandirimu sendiri terus menerus,apakah kamu bersikap baik pada dirimu sendiri? 2. Validasi Kebutuhan Membantu siswa mengenali basic need/kebutuhan yang ingin dipenuhinya ketika melakukan kesalahan itu. Guru Berkata: •Kamu bisa saja kan melakukan hal yang lebih buruk, tapi kamu tidak melakukannya kan? •Kamupasti punya alasan mengapa melakukannya •Apa yang penting bagi kamu? •Kamu boleh tetap berusaha menjagasikap itu, tapi tambahkansikap yang lain, yang baru, •Maukahkamu belajar cara lain untuk mendapat yang kamu butuhkan tanpa harus memukul? •Apakah kamu bisa melakukan dengan lebih baik besok lagi? GuruBerkata 3.Menanyakan Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah kita? Nilai-nilai universal apa yang telah Keyakinan kita sepakati? Anak melihat Kelasyangideal ituseperti kesalahannya dihubungkan dengan apasih? norma sosialdan Kamuinginjadianaksepertiapa?,.. nilai-nilai yang mendasari manusia berinteraksi dengan orang lain. Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu melakukan itu, kamu menjadi orangyang seperti apa? REFLE KSI 1. Hal baru apa yg mengubah paradigma saya, yang saya dapatkan? 2. Perasaan apa yang muncul selama mengikuti sesi ini khususnya mengenai makna disiplin dan motivasi intrinsik? 3. Peran among seperti apakah yang saya telah lakukan selama mengikuti modul ini? 4. Saya akan menjadi among yang seperti apakah setelah mengikuti modul ini? Terima K a s i h Salam dan Bahagia