Anda di halaman 1dari 4

KONEKSI ANTARMATERI MODUL 3.3.

“PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID”

Nama CGP : Cecep Rahmat Suherli, S.Pd


Asal : SDN 1 Citeko
Calon Guru Penggerak Angkatan 5
Kab. Purwakarta
Fasilitator : Hj. Ita Saripati, S.Pd
Pengajar Praktik : Dr. Anisa, M.Pd

1. Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?


Materi Pengelolaan Program yang berdampak positif pada Murid ini berisi
konsep-konsep dan paradigma tentang Program Sekolah yang bisa
menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid (Student Agency). Materi ini
merupakan materi yang terhitung baru dipelajari dengan detail sangat bermanfaat
sekali bagi pengembangan diri pribadi untuk memaksimalkan potensi peserta
didik dalam menumbuhkembangkan Kepemimpinan melalui optimalisasi Suara,
Pilihan dan Kepemilikan siswa pada sebuah Program.
Mempelajari modul ini merupakan pengalaman belajar yang baru sehingga
kita bisa merancang sebuah Program yang berpihak pada siswa dan dapat
menumbuhkembangkan Kepemimpinan SIswa menuju Profil Pelajara Pancasila.
Dalam menerapkan Pengelolaan Program yang berdampak Posiitif pada murid
ini tentu saja kita harus memahami konsep-konsep yang sudah dipelajari serta
keterkaitannya dengan modul lain yang begitu kuat. Dengan merancang sebuah
Program melalui penjabaran dari Visi, baik Visi pribadi maupun Visi sekolah dan
dirancang dengan menerapkan tahapam BAGJA. Hal yang sudah baik diantaranya
komunikasi dengan Kepala Sekolah dan rekan kerja dalam menjalankan sebuah
Program yang berdampak positif pada murid.
Hal yang perlu diperbaiki diantaranya komunikasi dan kolaborasi yang harus
lebih ditingkatkan dan lebih efektif lagi antar siswa dalam menjalankan Program
tersebut serta keterlibatan Orang tua untuk ikut mendorong keaktifan anak-anak
dalam menjalankan Program tersebut
Setelah mempelajari modul ini tentu saja menambah wawasan dan
pengetahuan serta kompetensi sebagai Guru penggerak yaitu menjadi pemimpin
pembelajaran dan mewujudkan kepemimpinan Murid juga mendorong proses
kolaborasi serta mengembang diri dan orang lain.

2. Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?


Kepemimpinan murid/student agency merupakan kemampuan murid untuk
mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan
opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan
berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka
kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Kegiatan murid pada saat menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka
(Agency), sebenarnya pada proses tersebut mereka (murid) memilki suara (voice),
pilihan (choice), dan kepemimpinan (ownership).
Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh
murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem
pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan
secara kolektif mempengaruhi hasilnya.
Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih
kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran.
kepemilikan bukanlah sesuatu yang bisa diberikan, melainkan sesuatu yang
berkembang dalam struktur dan proses yang menyiratkan rasa hormat terhadap
otonomi, kekuasaan, suara, dan tanggung jawab kepada orang lain. Dengan demikian
kondisi-kondisi, struktur, dan proses perlu dikembangkan.
Tugas kita sebagai pendidik, sebenarnya hanya menyediakan dan memfasilitasi
lingkungan yang dapat menumbuhkan kemimpinan murid untuk menuangkan ide-ide
dan gagasannya dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian murid, sehingga pada proses
tersebut murid memilki suara, pilihan dan kepemilikan dalam proses apa yang mereka
pikirkan dan bagaimana cara melaksanakannya serta mereflesikan setiap tindakan
yang mereka lakukan.

3. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan modul-modul
sebelumnya?
Modul 3.3. ini sangat erat kaitannya dengan Modul-modul lain yang telah
dipelajari sebelumnya dan puncaknya tentu saja pada Modul 1.1 Tentang Filosopi
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara bahwa Pendidikan Harus berpihak pada murid.
Program yang dirancang tentu saja harus berdampak positif pada murid dan menggali
potensi yang dipunyai murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya serta
dapat menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
Ketika kita berbicara dan merancang sebuah Program, tentu saja Nilai-nilai
Guru Pengerak akan sangat berpengaruh besart. Kita harus Berpihak pada Murid,
Kolaboratif, Reflektif, Inovatif dan mandiri. Peran kita sebagai Guru Penggerak dapat
terimplementasi dalam penerapan Modul ini yaitu sebagai pemimpin pembelajaran,
Mendorong proses Kolaborasi dan mewujudkan Kepemimpinan murid.
Program yang kita buat juga harus selaras dengan Visi, baik Visi pribadi
maupun Visi Sekolah dengan penerapan Inkuiri Apresaitif melalui tahapan BAGJA
dalam proses perancangannya untuk menumbuhkan Budaya Positif dan mewujudkan
lingkungan positif. Dalam melakukan tahapan-tahapan BAGJA tersebut pastinya akan
berkaitan dengan pengambilan keputusan serta mengoptimalkan asset yang dimilki
oleh sekolah. Seyogyanya pengelolaan program ini dapat berdampak positif dalam
mewujudkan budaya positif di lingkungan sekolah.
Melalui Pengelolaan Program ini dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa
dengan mengedepankan Suara, Pilihan dan kepemilikan siswa sehingga mempunyai
tanggung jawab yang lebih besart terhadap pembelajarannya yang disesuaikan dengan
kesiapan belajara, minat dan profil belajar murid juga dengan mengintegrasikan
Ketereampilan Sosial emosional murid memalui Kesadaran diri, Minfulness,
Manajemen diri, Keterampilan sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan
keputusan dalam rangka menumbuhkembangkan Kepemimpinan pada murid.
Dalam menjalankan Program yang berdampak pada murid tentu saja akan
dihadapkan pada tantangan dan permasalahan-permasalahan sehingga praktik
coaching sangat diperlukan untuk lebih menggali potensi murid dalam menemukan
solusi serta pemecahan masalahnya.
Dalam sebuah pengembilan keputusan sangat perlu sekali memperhatikan
paradigma, prinsip serta pengujian pengambilan keputusan agar keputusan yang
dihasilkan bisa berpihak pada siswa. Dalam pengelolaan program yang berdampak
pada siswa ini tentu saja pengambilan keputusan harus bisa bermanfaat dan berpihak
pada murid serta bisa menganalisis antara dilema etika serta bujukan moral.
Program yang berdampak pada murid pastinya tidak akan lepas dari
pemanfaatn dan optimalisasi asset yang dmiliki sekolah serta mengedepankan
Pendekatan berbasis Aset serta pengeloaan komunitas berbasis asset. Pemanfaat asset
yang optimal akan menunjang keterlaksanaan Program sehingga bisa
menumbuhkembangkan Kepemimpinan siswa dan bisa berdampak positif.
4. Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah
perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana
seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif
pada murid?

Program yang berdampak positif harus bisa mengakomodir kebutuhan belajar


siswa baik kesiapan belajar, minat dan profil belajat siswa sehingga berpihak pada
siswa. Selain itu harus bisa menggali potensi yang dimiliki siswa agar bisa
menumbuhkembangkang kepemimpinan murid melalui suara, pilihan dan
kepemilikan siswa sehingga mereka bertanggung jawab atas program yang
dilaksanaknnya. Kita harus menyediakan lingkungan yang dapat menumbuhkan
kepemimpina siswa tersebut dengan memanfaatkan asset yang dimiliki sekolah.
Program tersebut bisa terlaksana dengan adanya komunikasi dan kolaborasi
antara semua stake holder sekolah. Kolaborasi yang terjalin antara guru dan murid
dalam melaksankan Program tersebut akan menjadi indicator ketercapain serta
keberhasilan Program untuk kemudian di evaluasi dan melakukan refelksi atas
program yang dijalankan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai