Dalam mengelola aset yang ada di sekolah maka seorang Pemimpin pembelajaran harus
mampu memetakan 7 aset sumber daya di sekolah yang terdiri atas aset manusia, aset sosial,
fisik, finansial, politik, lingkungan dan agama budaya.
Dengan pemetaan yang dilakukan maka kita bisa memaksimalkan potensi aset yang ada dengan
berpedoman pada prinsip asset based thinking atau berpikir berbasis aset sehingga bisa
menghasilkan potensi yang maksimal.
Untuk bisa memberdayakan aset yang ada, maka seorang pemimpin pembelajaran harus
melakukan manajemen perubahan menggunakan pendekatan inkuiri Apresiatif model BAGJA
atau 5D untuk menginisiasi sebuah perubahan positif berdasar aset yang ada.
Dalam aksi nyata Modul 3.2 kali ini saya melakukan pemetaan terhadap seluruh aset sekolah
dan berdasarkan aset tersebut saya mencoba merancang sebuah perubahan yang bertujuan
mengembangkan kepemimpinan murid di kelas dengan mendorong terwujudnya kelas yang
nyaman, yang selaras dengan program peduli lingkungan dan program Adiwiyata di sekolah.
A. Latar belakang
Sumber daya atau aset adalah hal yang sangat mendukung kemajuan sekolah, untuk itu saya
sebagai guru harus bisa memetakan dan mengelola aset sekolah menggunakan pendekatan IA
model BAGJA untuk menginisiasi perubahan , sehingga saya bisa memaksimalkan
pemanfaatan aset guna mendukung pembelajaran di kelas.
Ruang kelas adalah ruang yang sangat berharga bagi murid karena dalam ruangan inilah potensi
anak, wellbeing anak akan terbentuk. lingkungan fisik yaitu ruang kelas adalah aset berharga
yang menjadi modal utama yang mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan. Ruang
kelas ibaratnya adalah komponen abiotik yang mendukung atau mempengaruhi komponen
biotik yaitu dalam hal ini siswa dan guru.
Mengingat pentingnya dan berharga ruang kelas bagi siswa yang secara langsung berdampak
pada pembelajaran dan juga perkembangan wellbeing anak-anak maka sayapun ingin
menginisiasi sebuah perubahan di ruang kelas dengan berpedoman pada prinsip murid sebagai
agent of change.
Sehingga saya ingin siswa merasa peduli dengan lingkungan kelasnya dan menjadi agen
perubahan bagi lingkungan kelas yang bisa membuat mereka nyaman dan siswa pun bisa
mewujudkan impian mereka tentang kelas impian mereka. Selama ini praktik yang saya
lakukan keliru, sebagai guru saya sendirilah yang memiliki ide-ide untuk kelas saya, dan
sayapun terbiasa memberi tugas tugas dalam mendesain kelas tanpa saya menanyakan
keinginan siswa saya.
sehingga ketika saya mempelajari modul 3.2 sayapun tersadarkan bahwa saya harus merubah
pola pikir dan metode saya. Sehingga sayapun tergerak melakukan program sederhana ini
dengan memulainya dari kelas saya sendiri atau kepada kelas yang menjadi binaan saya. Tentu
saja dengan menggunakan model atau tahapan BAGJA dengan melibatkan murid untuk
mendorong kepemimpinan dalam dirinya. Sehingga perubahan itu adalah dari murid oleh
murid dan untuk murid.
B.Tujuan
Pemetaan dan pengelolaan asset atau sumber daya dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas , meningkatkan minat belajar, menjadikan siswa senang dan bahagia
belajar atau mewujudkan “well-being” siswa. Program ini juga bertujuan mewujudkan
kepemimpinan murid dengan melibatkan siswa dalam mengorganisir perubahan tersebut.
Sehingga harapannya tentunya hal tersebut akan berdampak pada peningkatan kualitas
pendidikan secara umum.
C. Tolok Ukur
Tolak ukur dari inisiasi perubahan adalah tercapainya suasana kelas yang nyaman dan
menyenangkan, tercapainya kualitas pembelajaran yang lebih berkualitas, siswa senang dan
bahagia belajar.
Untuk melakasanakan aksi nyata diperlukan kolaborasi semua pihak di sekolah, sehingga
saya memerlukan bantuan pemangku kepentingan di sekolah seperti; kepala sekolah
-rekan sejawa, staf TU, siswa. orangtua dan juga dukungan sarana dan prasarana pendukung.
Untukmelaksanakan aksi nyata saya menyusun prosedur BAGJA pada modul 1.2
1. Buat Pertanyaan: Meminta murid untuk menggali cita-cita dan harapan tentang kelas
impian mereka dengan menginventarisir potensi dan kekuatan, contohnya: Apa yang
bisa kita lakukan untuk membuat kelas lebih menyenangkan? Bagaimana mewujudkan
kelas yang nyama dan menyenangkan
3. Gali Mimpi: menanyakan ke siswa , menanyakan pendapat setiap angota kelas tentang
pendapat dan perasaan mereka tentang impian kelas yang nyaman dan menyenangkan,
contohnya:Seperti apa kelas yang menyenangkan? bagaimana perasaan kelas yang
nyaman dan menyenangkan
5. Atur Eksekusi atau Deliver: menyusun tim kerja, misalnya siapa saja yang terlibat dan
apa saja peran masing-masing murid ?
Tahapan BAGJA Panduan Tahapan Hasil Tahapan
A-tur Eksekusi A-tur Eksekusi Menentukan tim Penanggung jawab dan mekanisme
inti program: koordinasi antar tim:
− Siapa Penanggung Jawab kegiatan:
koordinator/penanggung jawab Kepala sekolah
pelaksanaan program Pengarah : guru
− Siapa yang bertugas Koordinator Acara: Murid
memonitor dan mengevaluasi Penanggung Jawab sie Acara:
jalannya program Murid 1
− Siapa yang bertugas membuat Penanggung Jawab sie
laporan program Perlengkapan: Murid 2
− Bagaimana cara Sie Konsumsi: Murid 3.
komunikasi/koordinasi yang Laporan dibuat oleh
dilakukan tim (melalui Koordinator acara (ketua
pertemuan (diskusi), rapat panitia). Koordinasi dilakukan
mingguan/bulanan dll) untuk dengan rapat setiap satu
memberi kabar satu sama lain minggu sekali dengan siswa.
tentang jalannya program Hasil rapat internal
dilaporkan kepada kepala sekolah
dan dewan
guru
Evaluasi dapat
dilakukan melalui rapat
koordinasi dengan kepala
sekolah dan guru dan evaluasi juga
internal dengan siswa
A-tur Eksekusi Menentukan tim
inti program:
− Siapa
koordinator/penanggung jawab
pelaksanaan program
− Siapa yang bertugas memonitor
dan mengevaluasi jalannya
program
− Siapa yang bertugas membuat
laporan program
− Bagaimana cara
komunikasi/koordinasi yang
dilakukan tim (melalui pertemuan
(diskusi), rapat mingguan/bulanan
dll) untuk memberi kabar satu
sama lain tentang jalannya
program Penanggung jawab dan
mekanisme koordinasi antar tim:
Penanggung Jawab kegiatan:
Kepala sekolah
Pengarah : guru
Koordinator Acara: Murid
Penanggung Jawab sie Acara:
Murid 1
Penanggung Jawab sie
Perlengkapan: Murid 2
Sie Konsumsi: Murid 3.
Laporan dibuat oleh
Koordinator acara (ketua
panitia). Koordinasi dilakukan
dengan rapat setiap satu
minggu sekali dengan siswa.
Hasil rapat internal
dilaporkan kepada kepala sekolah
dan dewan
guru
Evaluasi dapat
dilakukan melalui rapat
koordinasi dengan kepala
sekolah dan guru dan evaluasi juga
internal dengan siswa
Tabel BAGJA
Feeling atau Perasaan Perasaan yang dirasakan saat melaksanakan aksi nyata
adalah optimis dan juga bersemangat, karena memiliki
harapan besar kepada murid-murid untuk melakukan
perubahan-perubahan sesuai impian mereka.
Pembelajaran atau Finding Dalam aksi nyata kali ini hal yang menjadi pembelajaran
berharga adalah bahwa sejatinya sebuah perubahan
haruslah dimulai dengan siswa, oleh siswa dan untuk siswa
karena sejatinya tugas kita sebagai pendidik adalah
menuntun, memfasilitasi anak didik agar mereka
mendapatkan hal yang bermanfaat untuk bekalnya dalam
hidup bermasyarakat. Adalah sebuah praktek yang keliru
ketika sebuah program di buat guru tanpa melibatkan anak
didik dalam semua prosesnya baik itu perencanaan,
penerapan hingga evaluasinya.