Anda di halaman 1dari 15

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.

PENGELOLAAN PROGRAM
YANG BERDAMPAK POSITIF
PADA MURID
About Me

TONI SUHARTONI
Pengajar Praktik
REDERIKA RUMTEH IYOH ROHIMAH
Fasilitator CGP Angkatan 8
Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
Pengalaman/materi pembelajaran Emosi-emosi yang dirasakan
yang baru saja diperoleh terkait pengalaman belajar

Melalui pembelajaran Modul 3.3 saya banyak Saya merasa tertantang dan termotivasi
belajar tentang bagaimana pentingnya guru karena saya banyak belajar dari hal baru
melibatkan murid dalam merencanakan dan seru, dimana materi ini membuka
program-program sekolah yang meliputi pikiran saya sebagai pemimpin
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstra pembelajaran. saya belajar bagaimana
kurikuler. Seorang murid ternyata bisa menjadi menyusun program yang berpihak pada
pemimpin pembelajaran bagi dirinya sendiri murid, melibatkan murid dan memberikan
dan guru maenjadi fasilitator yang berperan yang terbaikbagi tumbuh kembang murid
mendampingi dan mengawasi. agar murid dapat menjadi pribadi yang
mandiri dan berguna
Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
apa yang sudah baik berkaitan keterkaitan terhadap
dengan keterlibatan dirinya dalam kompetensi dan kematangan
proses belajar diri pribadi
Saya sudah bisa menyusun program disekolah Mempelajari modul ini meningkatkan
baik intrakurikuler, kokurikuler maupun keterampilan saya sebagai guru
ekstrakurikuler yang berpihak kepada murid penggerak dalam hal memimpin
dan melibatkan murid menggunakan tahapan pengembangan sekolah dengan
iknkuiri apresiatif yaitu sesuai dengan alur menyusun program yang berpihak
bagja yang saya buat untuk menyusun kepada murid, memimpin manajemen
program dengan memperhatikan rencana sekolah dengan pendekatan aset
yang melibatkan suara, pilihan dan kepemilikan berbasis aset, mengembangkan orang
murid lain dan pemimpin pembelajaran
Apa itu Kepemimpinan Murid (Student Agency) bagaimana kaitan
dengan Profil Pelajar Pancasila
Student Agency atau Kepemimpinan Murid berperan aktif dalam
Murid adalah ketika murid mampu memutuskan apa dan bagaimana
mengarahkan pembelajaran mereka mereka akan belajar, maka mereka
sendiri, membuat pilihan-pilihan, cenderung menunjukan motivasi yang
menyuarakan opini, mengajukan
lebih besar untuk belajar dan lebih
pertanyaan dan mengungkapkan rasa
mampu menentukan tujuan belajar
ingin tahu, berpartisipasi dan
mereka sendiri.
berkontribusi pada komunitas belajar,
megkonukasikan pemahaman mereka Saat murid menjadi pemimpin dan
kepada orang lain dan melakukan mengambil peran aktif dalam proses
tindakan nyata sebagai hasil proses pembelajaran, hubungannya dengan
belajaranya. guru hanya bersifat kemitraan
Upaya menumbuhkan kepemimpinan murid akan
menyediakan kesempatan bagi murid untuk
mengembangkan Profil Mandiri yaitu bagaimana
mereka belajar dan mengorganisir pembelajaran
mereka dan ketika murid mengambil kepemilikan
dan tanggung jawab atas proses pembelajaran
mereka sendiri, Profil Kreatif dan Berfikir Kritis
yaitu ketika murid memiliki suara dan pilihan atas
apa yang mereka pelajari dan Profil Gotong
Royong yaitu ketika murid bersama
melaksanakan pembelkajaran untuk mencapai
tujuan bersama
Bagaimana Suara (Voice), Pilihan (Vhoice), dan Kepemilikan
(Ownership), dalam konsep kepemimpinan murid?

Kepemimpinan murid adalah sesuatu yang dapat didorong pada murid, yaitu murid mengambil
kepemilikan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri, murid memiliki suara dan
pilihan atas apa yang akan mereka pelajari, bagaimana mereka belajar dan mengorganisisr pembelajaran
mereka, murid dapat memilih arah cara mencapai tujuan pembelajaran sendiri.

Voice (Suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi
aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses
pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Suara murid dapat ditumbuhkan
melalui diskusi , membuka ruang ekspresi kreatif, memberi pendapat, merelevansikan pembelajaran
secara pribadi.

Pilihan (Voice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan
dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran,

Kepemilikan (Ownership) Murid adalah mereka akan bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran
mereka sendiri dan menunjukan keterlibatan yang lebih tinggi dalam proses belajarnya.
Bagaimana lingkungan yang mendukung
tumbuhkembangnya kepemimpinan murid?

Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid adalah lingkungan dimana guru, sekolah,
orang tua dan komunitas secara dasar mengembangkan wellbeing atau kesejahteraan diri murid-murid
secara optimal.

Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan memiliki beberapa karakteristik, di


antaranya :
1. Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakann pola pikir positif dan
merasakan emosi yang positif
2. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, di
mana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan
yang dibangun oleh sekolah.
3. Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan
akademik maupun non-akademiknya. Lingkungan ini akan memungkinkan murid untuk memiliki
determinasi diri yang kuat dalam proses pembelajaran, baik dalam aspek akademik maupun non-
akademik. Dalam lingkungan ini, murid akan belajar tentang nilai-nilai ketekunan serta kerja keras.
Murid akan belajar untuk mampu melihat sejauh mana kemajuan proses belajarnya
Bagaimana lingkungan yang mendukung
tumbuhkembangnya kepemimpinan murid?

4. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta
masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
5. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan,
harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu,
kelompok, maupun golongan. Lingkungan yang seperti ini akan memberikan kesempatan bagi murid
untuk melihat dirinya sebagai bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar di luar dirinya
6. Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya
sendiri. Lingkungan yang seperti ini akan menyediakan berbagai kegiatan belajar yang menarik,
menantang, dan bermakna, di mana dalam prosesnya murid akan merasa senang hati dan menikmati
setiap momen pembelajarannya.
7. Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah
kesempitan dan kesulitan. Lingkungan ini akan membantu murid untuk berani menerima tantangan,
berjiwa besar, dan selalu bangkit lagi dan berusaha mencari solusi bila menemui kegagalan. Lingkungan ini
akan memungkinkan murid untuk selalu mengambil pelajaran dari setiap kegagalankegagalan yang
dijumpainya dan berusaha untuk menemukan cara-cara alternatif atau cara yang paling tepat.
Bagaimana melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya
kepemimpinan murid?
Dalam keberadaannya sebagai subjek Komunitas memiliki peran pentiing dalam
proses pendidikan, murid berada dalam membantu mewujudkan lingkungan
lintas komunitas. mereka berada dalam belajar yang mendukung tumbuhnya
komunitas keluarga, komunitas kelas, kepemimpinan murid karena
komunitas sekolah, komunitas masyarakat menyediakan kesempatan bagi murid
dan komunitas lainnya. Komunitas
untuk mewujudkan pilihan dan suara
merupakan ekosistem yang secara
mereka. komunitas yang mendukung
langsung maupun tidak langsung
kepemimpinan murid memahami bahwa
mempengaruhi proses belajar murid.
murid memiliki suara, pilihan dan rasa
Komunitas termasuk aset sosial yang dapat
kepemilikan. Hal tersebut mewujudkan
dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas
program/kegiatan pembelajran disekolah bahwa proses pendidikan yang berpihak
pada murid
Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan Modul-modul
sebelumnya?
Filosofi Ki Hajar Dewantara, bahwa guru mempunyai Dalam merencanakan dan mengelola program yang berdampak
peran strategis untuk menuntun segala kodrat yang ada pada murid dilakukan dengan menggunakan pendekatan inkuiri
pada anak-anak sehingga mereka dapat bahagia dan apresiatif model BAGJA, dengan terlebih dahulu memetakan aset
selamat sebagai individu masyarakat. Dalam modul ini atau sumber daya sekolah, dan mengembangkan aset atau potensi
juga dibahas bahwa murid adalah pribadi yang unik dan yang bisa dikembangkan untuk merencanakan program sekolah
utuh, sehingga guru sebaiknya dapat menuntun murid yang berdampak pada murid.
sesuai dengan kodratnya.

Adapun nilai-nilai dari seorang guru penggerak yaitu mandiri, Budaya positif, berupa lingkungan yang mendukung
reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Nilai dan perkembangan potensi, minat dan profil belajar murid terutama
peran dari guru penggerak tidak terlepas dari cita-cita mulia untuk kekuatan kodrat pada anak-anak. Guru hendaknya dapat
mewujudkan profil pelajar pancasila dan merdeka belajar. Dalam mengoptimalkan sumber daya lingkungan yang positif dan
menjalankan perannya, seorang guru tidak hanya cukup sebagai mengembangkan budaya positif agar anak-anak dapat tumbuh
pemimpin pembelajaran di kelas, namun juga memiliki tanggung sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman dan mendukung
jawab sebagai pemimpin dalam pengelolaan program sekolah yang program yang berdampak pada murid.
berpihak pada murid.
Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan Modul-modul
sebelumnya?
Seorang guru penggerak dapat menggunakan Coaching yang merupakan sebuah tehnik atau strategi seorang
pembelajaran berdiferensiasi untuk memberikan pemimpin pembelajaran untuk menuntun anak dan menggali potensi
pelayanan terbaik yang berpihak pada murid. yang dimiliki oleh anak dan memberikan keleluasaan anak-anak
Pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan solusi atas berkembang dan menggali proses berpikir. Dalam pengelolaan
beragamnya karakteristik dan kecerdasan murid. program yang berdampak pada murid, coaching dapat digunakan
Sebelum merencanakan pembelajaran berdiferensiasi, sebagai strategi untuk mengembangkan sumber daya murid,
seorang guru hendaknya melakukan pemetaan terhadap mengembangkan kepemimpinan murid, menggali potensi murid
kebutuhan belajar, minat dan profil belajar murid. Hal ini untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu keselamatan dan
dilakukan untuk mengetahui aset atau kekuatan yang kebahagiaan anak setinggi-tingginya.
dimiliki oleh murid.

Seorang pemimpin pembelajaran, seorang guru harus


Seorang guru dilatih untuk mampu mengembangkan
dapat mengambil keputusan secara bijak, yaitu keputusan
kompetensi sosial pada diri murid. Tehnik mindfullness
menjadi strategi pengembangan lima kompetensi sosial yang berpihak pada murid. Dasar, prinsip serta paradigma
emosional yang didasarkan pada program yang berpihak atau nilai dalam pengambilan keputusan harus konsisten,
pada murid dan mewujudkan merdeka belajar dan terutama berkaitan dengan dilema etika atau bujukan
budaya positif di sekolah. moral.
Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan Modul-modul
sebelumnya?
Membahas tentang pengelolaan sumber daya, bahwa seorang guru sebagai
pemimpin pembelajaran maupun pengelola program sekolah harus dapat
memetakan dan mengidentifikasi aset-aset yang ada di sekolah, baik aset fisik
maupun non fisik. Hal tersebut dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki
oleh sekolah sebagai komunitas belajar, dibandingkan dengan pendekatan
berbasis masalah. Dengan berfokus pada aset yang dimiliki, maka pengelolaan
program yang berdampak pada murid dapat terencana dengan baik.
Modul 3.3 yaitu tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid.
Ada 7 aset atau modal yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sekolah,
yaitu : modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal
finansial, modal politik, modal agama dan budaya. Dengan mengetahui modal
atau sumber daya yang ada di sekolah, maka sebagai pemimpin guru harus
bisa memetakan 7 aset tersebut dan mengoptimalkan pengelolaannya untuk
peningkatan pembelajaran di sekolah.
Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif
Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-
program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-
program tersebut dapat berdampak positif pada murid?

Dari rangkaian di atas terlihat sekali keterkaitan antar modul. Mempelajari modul – modul yang ada pada diklat
CGP akan memberikan arah terwujudnya visi Pendidikan Indonesia sesuai dengan yang diamanatkan Ki Hajar
Dewantara yang tersurat dalam filosofinya. Dan kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa penyusunan
program yang akan dijalankan oleh sekolah perlu mempertimbangkannya dengan matang agar dapat memberikan
dampak yang positif bagi murid.

Dari sini terlihat peran guru sangat besar untuk mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas murid melalui
program tersebut. Dengan perannya guru menyusun program dengan mempertimbangkan suara murid
direncanakan melalui tahapan BAGJA, dilaksanakann dengan melibatkan peserta didik secara langsung dan
setelahnya dievaluasi melalui 9 langkah tahapan pengujian dan pengambilan keputusan.

Berdasarkan langkah program yang direncanakan sekolah akan memberikan dampak yang positif pada peserta
didik. Dari hal tersebut saya sebagai guru penggerak mengimplementasikan suara murid untuk Menyusun suatu
program yang nantinya saya harapkan kedepannya akan memberikan dampak positif kepada murid.

Anda mungkin juga menyukai