Anda di halaman 1dari 7

Aksi Nyata Modul 3.1.a.

10 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Oleh : Riza Fadiah Amir, S.Pd

SMAN 1 Sungai Geringging

CGP Angakatan 4 Padang Pariaman

PERITIWA (FACTS) :

A. Latar Belakang

Menjadi wali kelas adalah tugas yang mulia, tugas ini menyangkut bagaimana mengambil
keputusan yang tepat dari permasalahan yang timdul selama interaksi pembelajaran di kelas. Wali
kelas adalah orang tua bagi murid selama mereka berada di sekolah. Wali kelas seringkali
dihadapkan situasi yang dilematis, bagaimana seorang wali kelas dituntut untuk mampu
mengambil keputusan yang tepat dan solutif yang berpihak pada murid. Pada kasus ini CGP
mengajak wali kelas X Mia 1 untuk mengkomunikasikan permasalahan yang terjadi di kelas yang
diampunya.

Dimulai dengan mensosialisasikan agenda dan manfaat dari mengikuti kegiatan Pendidikan Guru
Penggerak kepada rekan-rekan sejawat. Menjalin komunikasi dan berdiskusi dengan rekan
sejawat, berbagi wawasan bagaimana memahami dilema etika dan bujukan moral, berbagi
pengalaman dan membantu mencarikan solusi dari permasalahan dilema etika yang dihadapi
rekan sejawat dengan mengaplikasikan 9 langkah pengambilan keputusan yang berpihak pada
murid.

Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika wali kelas harus memilih antara dua pilihan di
mana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan, sedangkan bujukan moral merupakan
situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Ada 4
paradigma pengambilan keputusan yaitu :

Individu vs community

Keadilan (justice) vs rasa kasihan (honesty)


Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Disamping itu pada modul ini dikenalkan 3 prinsip pengambilan keputusan :

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),

Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking),

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

Sebelum menentukan keputusan yang baik bagi sesama harus ditempuh 9 langkah pengambilan
dan pengujian keputusan:

Ke-1 mengenali nilai-nilai yang bertentangan,

Ke-2 menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut,

Ke-3 mengumpulkan fakta yang relevan,

Ke-4 melakukan pengujian benar atau salah dengan uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman
depan koran dan uji panutan,

Ke-5 pengujian paradigma benar lawan benar,

Ke-6 melakukan prinsip pengambilan keputusan,

Ke-7 investigasi opsi trilemma,

Ke-8 membuat keputusan,

Ke-9 melihat kembali keputusan dan melakukan refleksi.

B. Tujuan

Dengan melakukan sosialisasi dan mengkomunikasikan agenda Pendidikan Guru Penggerak


kepada rekan sejawat diharapkan terjadi diskusi dan berbagi pengalaman baik tentang bagaimana
langkah yang semestinya ditempuh dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid.

C. Tolak Ukur

Hasil aksi nyata yang diharapkan dan menjadi tolak ukur adalah:

CGP dan Rekan sejawat memahami dilema etika dan bujukan moral

Rekan sejawat tergerak untuk bersama CGP mengaplikasikan 9 langkah pengambilan keputusan
yang berpihak pada murid.

Pengalaman nyata pengambilan keputusan yang berpihak pada murid


Memberikan sumbangsih yang solutif dari permasalahan yang dihadapi rekan sejawat

D. Linimasa tindakan yang akan dilakukan (BAGJA)

B-uat pertanyan utama :

Bagaimana cara mensosialisasikan dan menggerakkan wali kelas untuk memahami dilema etika
dan bujukan moral serta menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan serta
pengujian keputusan ketika mengambil keputusan yang berpihak pada murid?

A-mbil pelajaran :

Berdasarkan pengalaman saya pernah menjadi wali kelas dan ditunjang bimbingan fasilitator dan
guru pendamping dalam mengikuti pendidikan guru penggerak maka saya optimis mampu
mensosialisasikan dan menggerakkan wali kelas untuk memahami dilema etika dan bujukan
moral serta mengaplikasikan tahapan 9 langkah pengambilan keputusan yang berpihak pada
murid.

Selama ini pemangku kebijakan sekolah sangat mendukung kegiatan guru yang bersifat positif.

G-ali mimpi :

1. Murid berkontribusi dan peran aktif dalam kegiatan ini sehingga memupuk jiwa yang
memiliki sikap rajin, kolaboratif, menghargai orang lain, gigih dan bertanggung jawab.
2. Guru harus bersikap terbuka dan menerima masukan dari semua pihak termasuk dari
muridnya serta memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada murid mengemukakan
pendapat dan menjadi coach bagi muridnya,
3. Kegiatan menata kelas ini akan menjadi kebiasaan baru. memahami dilema etika dan bujukan
moral serta mengaplikasikan tahapan 9 langkah pengambilan keputusan yang berpihak pada
murid dengan tahapan:
4. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut ?
5. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?
6. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?
7. Pengujian benar atau salah :
Apakah ada aspek pelanggaran hukum?
Apakah ada pelanggaran peraturan / kode etik profesi?
Apakah ada yang salah secara intuisi?
Apakah anda merasa nyaman jika dipublikasikan ?
Apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?
8. Melakukan prinsip pengambilan keputusan
Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?
Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)
9. Keputusan akhir

J-abarkan rencana :
Peran dan Kontribusi:

CGP : mensosialisasikan penerapan 9 langkah pengambilan keputusan dan memberi masukan


bagaimana solusi dari masalah yang dihadapi.

Para wali kelas : memahami dilema etika dan bujukan moral serta mengaplikasikan tahapan 9
langkah pengambilan keputusan yang berpihak pada murid

Kepala sekolah : memberikan dukungan dengan mengizinkan kegiatan dan mengintruksikan staf
TU

Langkah kecil dapat dilakukan adalah CGP mengaplikasikan terlebih dahulu untuk diri-sendiri
bagaimana menerapkan tahapan 9 langkah pengambilan keputusan yang berpihak pada murid.

Langkah mengajak dan menggugah keinginan guru/walikelas untuk memahami dilema etika dan
bujukan moral serta mengaplikasikan tahapan 9 langkah pengambilan keputusan yang berpihak
pada murid.

A-tur eksekusi :

Yang terlibat dalam pelaksanaan adalah CGP, beberapa murid kelas X MIA 1 dan X MIA 3 serta
wali kelasnya.

Langkah menjalin komunikasi :

CGP meminta ijin kepala sekolah untuk mensosialisasikan agenda kegiatan Pendidikan Guru
Penggerak

CGP menjalin komunikasi dengan mensosialisasikan agenda pendidikan Guru penggerak tentang
pengambilan kreputusan yang berpihak pada murid dan coaching dengan wali kelas X MIA 1 dan
X MIA 3 untuk membantu memberikan solusi dari pengambilan keputusan yang tepat.

CGP menjalin komunikasi dan melaksanakan coaching dengan salah satu murid kelas X MIA 1
dan X MIA 3 yang mempunyai permasalahan

CGP dan wali kelas merefleksi diri dari kegiatan yang telah dilaksaakan untuk perbaikan

E. Dukungan yang dibutuhkan

Dukungaa yang dibutuhkan adalah seluruh warga sekolah, karena tanpa dukungan dari kepala
sekolah, guru khususnya wali kelas X MIA 1 dan X MIA 3, siswa dan orang tua murid maka
kegiatan ini akan terhambat.

PERASAAN (FEELINGS)
Perasaan saya sangat senang ketika melaksanakan aksi nyata. Kegiatan ini menumbuhkan rasa
peduli dan saling membantu satu sama lain. Pengalaman berharga untuk menerapkan 4
paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan.

PEMBELAJARAN (FINDINGS)

Saya sangat bersyukur dengan mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak ini setidaknya
saya mengenal perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika merupakan situasi
yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan di mana kedua pilihan secara
moral benar tetapi bertentangan, sedangkan bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika
seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Keputusan yang baik semestinya
menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan sebelum menentukan keputusan harus ditempuh 9
langkah pengambilan serta pengujian keputusan.

Situasi dilema etika sebenarnya sering kita jumpai di sekitar ekosistem kerja kita, seperti masalah
pembagian tugas tambahan dan jam mengajar atau ada salah satu guru yang diharuskan mutasi
karena kekurangan beban kerja sebagai syarat pemberian tunjagan profesi guru.

Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema, namun bedanya saat itu saya belum
memahami bahwa itu merupakan dilema etika.

Dampak mempelajari materi ini buat saya sangat berarti, setelah mempelajari ada perubahan cara
berpikir dalam mengambil keputusan, bahwa keputusan tersebut harus menerapkan 4 paradigma,
3 prinsip dan 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan.

PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Aksi nyata ini sangat penting sekali sebagai bekal dan melatih diri untuk pengambilan keputusan
yang bermaslahat bagi kebanyakan. Saya akan memperkenalkan tahapan 9 langkah pengambilan
keputusan kepada rekan yang psling dekat dengan saya dulu, baru kemudian kepada yang lain.
Selain konsep-konsep tersebut, sudah tentu ada hal lain yang harus diperhatikan yaitu norma dan
sopan santun.

Lampiran :
Dokumentasi

Sosialisai Pengambilan Keputusan

Menjelaskan 9 langkah, 4 paradigma pengambilan keputusan


Pembinaan siswa yang menghadapi masalah

Anda mungkin juga menyukai