Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

MANDIRI
3.1.A.4. EKSPLORASI KONSEP
- MODUL 3.1

Project Tugas Mandiri


“Sekarang, pilihlah 1 kasus dilema etika yang pernah Anda hadapi, kemudian
terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus yang
Anda pilih tersebut, berdasarkan tahapan berikut ini : “

Kasus Pada saat musyawarah kenaikan kelas tahun lalu, ada siswa yankarena malas
selama lebih dari 1 bulan, setelah saya home visit ternyata penyebabnya dia
merasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya, karena mamahnya meninggal
dan bapanya menikah lagi & tinggal di luar pulau jawa, tepatnya disulawesi... ia
merasa diterlantarkan, ia tinggal bersama nene nya, dia terpukul karena dulu
dia sangat dimanja sekali oleh mamanya & sekarang ditinggalkan oleh kedua
orang tuanya... saya dilema antara kasihan karena dia membutuhkan perhatian
dan psikologi nya terganggu sehingga dia bersikap pendiam. namun disisi lain
guru-guru sudah kesel karena siswa tersebut jarang masuk kelas, dan
mengulangi hal yang sama karena ketika kenaikan kelas X ke kelas XI pun ia
naik bersyarat...

saya sebagai walikelas memohon kepada guru-guru & kepala sekolah untuk
memberikan ia kesempatan lagi, karena jika ia tidak naik kelas, mentalnya pasti
akan lebih terganggu lagi... namun pada akhirnya, dikembalikan lagi kepada
peraturan yang ada, bahwa siswa tersebut sudah tidak memenuhi syarat
kehadiran kelas, yg kurang dari 70%, sehingga banyak nilai yang dibawah KKM
dan tertinggal maka dinyatakan tidak naik kelas.

PERTANYAAN
1. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?
3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?
4. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal)
Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji
regulasi)
Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji
intuisi)
Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik
maupun viral di media sosial? Apakah anda merasa nyaman? (Uji Publikasi)
Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi
ini?
5. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi
tersebut?
6. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
8. Apa keputusan yang akan Anda ambil?
9. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.

JAWABAN

1.Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?


Nilai yang bertentangan adalah “Rasa keadilan lawan rasa kasihan”

Nilai keadilan terhadap semua siswa dan mematuhi peraturan sekolah.


Nilai rasa kasihan / empati terhadap kondisi sulit siswa yang melibatkan masalah
keluarga.

2.Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?


Siswa yang malas dan merasa ditinggalkan. bernama Didin
Guru-guru dan kepala sekolah sebagai penentu kenaikan kelas.
Nenek yang merawat siswa.

3.Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?


Siswa jarang masuk kelas karena masalah psikologis dan kehilangan orang tua.
Siswa naik kelas bersyarat pada tahun sebelumnya.
Guru-guru dan kepala sekolah memiliki kebijakan ketat terkait kehadiran siswa.
Kriteria kenaikan kela
4. Pengujian Benar atau Salah:
Keterlibatan siswa dalam masalah pribadi tidak bisa diabaikan, namun peraturan sekolah
perlu dihormati.

a. Uji Legal :Tidak terdapat aspek pelanggaran hukum dalam kasus ini. Keputusan yang
diambil sepenuhnya berada dalam ranah kebijakan dan aturan sekolah.

b. Uji Regulasi :Tidak ada pelanggaran terhadap peraturan atau kode etik profesi yang
terlihat. Guru-guru dan kepala sekolah mendasarkan keputusan mereka pada kebijakan
sekolah terkait kehadiran dan kenaikan kelas.

c. Uji Intuisi : Intuisi menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam situasi ini,
terutama terkait kebutuhan empati dan pemahaman terhadap kondisi sulit siswa. Intuisi
mendorong untuk mempertimbangkan faktor psikologis dan keadaan khusus siswa.

d. Uji Publikasi : Jika keputusan tersebut dipublikasikan di media cetak/elektronik atau viral di
media sosial, dapat muncul respons beragam dari masyarakat. Beberapa mungkin
mendukung keputusan tersebut sebagai penerapan aturan, sementara yang lain bisa saja
mengkritiknya karena kurangnya empati terhadap situasi sulit siswa.

e. Keputusan Panutan/Idola :Keputusan panutan atau idola dalam situasi ini mungkin akan
memberikan penekanan pada nilai empati dan pemahaman terhadap kondisi sulit siswa.
Mereka mungkin akan mencari solusi yang seimbang antara mematuhi aturan dan
memberikan perhatian khusus pada kasus ini.

5.Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi
pada situasi tersebut?
Paradigma yang terjadi dalam kasus ini adalah Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs
mercy)

6.Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?


Prinsip yang dipakai dalam penyelesaian dilema ini adalah Berpikir Berbasis Peraturan
(Rule-Based Thinking)
tentunya harus diseimbangkan dengan memberikan perhatian khusus pada keadaan
sulit siswa.
7.Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir
sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi
Trilemma)?
- Mungkin diperlukan solusi kreatif seperti rencana pemulihan khusus untuk membantu
siswa mengejar ketinggalan akademisnya.
Dalam pengambilan keputusan ini sudah didiskusikan antara guru dan kepala sekolah
secara langsung, melalui hasil musyawarah pada saat rapat kenaikan kelas

8.Apa keputusan yang akan Anda ambil?


Keputusan yang diambil adalah tidak naik kelas, karena tahun lalu sudah diberikan
kesempatan untuk memperbaiki & tidak ada perubahan, kehadirannya pun kurang dari 70%.

9.Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.


Sebelum pembagian raport saya sebagai wali kelas menghubungi orang tua siswa
tersebut untuk memberikan pemahaman-pemahaman mengenai permasalahan &
penilaian anaknya dengan disertai penanganan yang mesti dilakukan agar psikologi
anak bisa teratasi dan anak tidak kekurangan kasih sayang, semangat menjalani
sekolah.
Keputusan yang diambil sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal dan hasil
musyawarah guru-guru dan kepala sekolah pada saat rapat kenaikan kelas.

Anda mungkin juga menyukai