Anda di halaman 1dari 7

Nama CGP : ISNAINI, S.

Pd
CGP Angkatan 6 Kota Jambi
Asal Sekolah : SD Negeri 47 Kota Jambi

Demonstrasi Kontekstual Terkait Pengambil Keputusan


Analisis hasil wawancara 2 Kepala Sekolah
Analisis hasil wawancara dengan dua Kepala Sekolah Sekolah Dasar terkait
pengambilan keputusan yang berdasarkan kasus berbasis dilema etika.

Sesi pertama wawancara dengan Bapak Ansori, S.Pd.,M.Pd selaku kepala sekolah
SDN 47 Kota Jambi, sebagai berikut:

1.Kepala Sekolah SDN 47 Kota Jambi, Ansori S.Pd, M.Pd. Bapak Ansori telah
menjabat sebagai kepala sekolah sudah selama 7 tahun disekolah ini. Dalam
rentang waktu ini tentu saja sudah banyak keputusan yang telah dibuat dan
memiliki dampak yang sangat luar biasa untuk sekolah sehingga para warga
sekolah baik siswa ataupun para gurunya memiliki berbagai prestasi.
● Dalam menghadapi permasalahan terkait dilema etika atau bujukan moral
biasanya kepala sekolah akan mencari sumber/akar permasalahan. Saat dilema
etika terjadi tentu akan muncul hal hal yang tidak membuat kepala sekolah
merasa tidak nyaman.
● Ketika terjadi bujukan moral benar salah tentu juga merupakan hal yang sulit
diambil karena merupakan persoalan benar dan salah suatu kasus. Namun
dalam pengambilan keputusan terhadap dilema etika atau bujukan moral tentu
saja harus di timbang dan dipikirkan dengan nilai nilai kebajikan yang ada dan
tentu saja sebagai seorang pemimpin harus memikirkan konsekuensi dan
dampak yang dapat di per tanggung jawab kan. Saat keputusan yang akan
diambil tersebut hanya untuk kepentingan beberapa pihak, maka itu bukanlah
keputusan yang terbaik. Koordinasi dan kolaborasi dibutuhkan untuk
penyelesaian permasalahan ini terhadap semua pihak yang terlibat.
Adapun langkah langkah yang diambil dalam mengambil keputusan tersebut
dilihat dulu penyebab permasalahan, saat masalah yang muncul hanya
memerlukan pandangan seorang pemimpin maka bisa langsung diambil
keputusannya,akan tetapi saat permasalahan tersebut memiliki keraguan raguan
dalam pengambilan keputusannya karena adanya dilema etika maka beliau
akan memanggil pra wakil wakil yang sudah terpercaya untuk mendiskusikan
permasalahan tersebut dan meminta pandangan mereka. Saat keputusan sudah
diambil selanjutnya akan diadakan refleksi serta evaluasi terkait dengan
keputusan dampak yang terjadi akibat keputusan tersebut. Hal yang akan
menjadi efektif dalam pengambilan keputusan adalah adanya koordinasi
sehingga keputusan tersebut dapat berguna untuk dimengerti pihak sekolah
terutama kebijakan untuk kepentingan siswa.
● Tantangan yang tentunya dihadapi dalam mengambil keputusan tersebut yaitu
adanya pihak yang merasa dirugikan dari keputusan tersebut atau pun adanya
rasa ketidakpuasan dari beberapa pihak sehingga akan menimbulkan konflik.
Akan tetapi selagi konflik yang muncul masih bisa dibicarakan baik baik itu tidak
akan menjadi penghalang dari kebijakan yang diputuskan. Namun tentu saja
setiap keputusan dapat menyenangkan orang lain dan menimbulkan konflik.
Dalam mengambil keputusan terhadap permasalahan yang terjadi biasanya
beliau mengadakan rapat seminggu sekali dengan para guru atau pun wakil
sekolah dan kelas, jika permasalahan tersebut darurat maka akan segera
mungkin beliau melakukan koordinasi dengan pihak pihak yang bisa membantu
menyelesaikan permasalahan.
● Orang yang membantu beliau dalam menyelesaikan ataupun mempermudah
dalam pengambilan keputusan adalah adanya kerjasama dan kolaborasi yang
terjalin dari warga sekolah baik itu guru, wali murid, dan para siswa serta
kepercayaan publik yang tinggi terhadap integritas beliau dan juga komunikasi
yang baik yang beliau bangun. Para guru juga dibuat per koordinator sehingga
semua permasalahan sudah mulai di komunikasikan secara bersama sama.
Pelajaran yang bisa diambil dari pengambil keputusan adalah sebagai pemimpin
harus mempunyai bekal ilmu dalam mengambil keputusan dan tentu saja ilmu itu
bisa didapat atau belajar dari siapa saja. Kemudia tentu saja tidak ragu untuk
melakukan kolaborasi dengan semua pihak serta sebaiknya menghindari sifat
individual dan egois. Yang paling penting adalah melakukan refleksi dan
evaluasi dari keputusan yang diambil.
● Kepala Sekolah SDN 205 Kota Jambi, Ade Putra, S.Pd. Pak ade putra baru
saja diangkat untuk menjadi kepala sekolah dalam bulan ini setelah
menyelesaikan pendidikan guru penggerak . Sebelumnya beliau mengajar PJOK, akan
tetapi dikarenakan beliau lulusan dari Guru Penggerak sehingga beliau diamanatkan dari Dinas
Pendidikan untuk memimpin sekolah tersebut. Walaupun baru dalam hitungan bulan,
beliau pun sudah melakukan beberapa kebijakan dan menghadapi
permasalahan yang terjadi disekolah tersebut. Beliau mengukur efektivitas
pengambilan keputusan dengan menganalisis kasus dari pelanggaran
hukumnya atau tidak, dan pengambilan keputusan harus berpihak pada
murid/orang banyak Berikut analisis wawancara terkait pengambil keputusan
yang telah di record.
Selama menjabat sebagai kepsek beliau telah menghadapi permasalahan terkait
dengan dilema etika dan bujukan moral. Hal tersebut terlihat dari penyebab
permasalahan. Ada yang ditemuinya hal hal yang membuat keraguan untuk
mengambil keputusan dan ada juga hal yang benar atau salah yang terjadi
dilingkungan sekolah tersebut. Beberapa contoh yang disebutkan beliau antara
lain ketidak disiplinan dalam ketepatan waktu dengan adanya keterlambatan
yang dilakukan beberapa guru untuk datang kesekolah. Diantara guru tersebut
ada yang masih satu suku dengan beliau sehingga ada rasa ketidaknyamanan
yang terjadi. Dari kejadian tersebut beliau mengidentifikasi ada dilema etika
yang terjadi. Paradigma yang terjadi adalah paradigma pribadi dengan
golongan. Dalam mengambil keputusan tersebut saya mencari tahu dulu akar
permasalahan yang terjadi dengan mencari tau penyebab mengapa guru guru
tersebut datang tidak tepat waktu, setelah itu adakan pendekatan untuk
melakukan tindakan persuasif agar adanya perubahan.
Dalam pengambil keputusan beliau melihat dulu permasalahan yang terjadi,
kemudian dipelajari akar permasalahan dan akibat yang terjadi dari
permasalahan yang timbul. Jika akibat yang ditimbulkan tidak terlalu merugikan
siswa maka beliau akan langsung mengambil keputusan terhadap
permasalahan tersebut dengan melakukan pendekatan emosional, sedangkan
jika masalah tersebut sampai merugikan siswa maka selain memberikan
kontribusi keputusan apa yang akan di ambil beliau juga akan meminta para
guru yang dianggap berpengalaman dan profesional untuk sharing pendapat.
Saat dirasa keputusan yang akan dibuat mendapat dukungan pihak sekolah
maka akan dikeluarkan.
Hal hal yang efektif yang bisa dilakukan dalam mengambil keputusan adalah
adanya kerjasama dan keinginan untuk membuat sekolah tersebut lebih baik
untuk kepentingan anak anak. Hal yang menjadi tantangan beliau dalam
pengambilan keputusan adalah kekakuan dengan peraturan yang sudah ada
lalu adanya perasaan ketidaknyamanan dikarenakan perlunya adaptasi dengan
pemimpin baru serta kebiasaan yang dianggap biasa saja padahal merugikan
yang terjadi terus menerus. Selain itu perasaan pihak pihak yang bermasalah
harus dijaga agar suasana tetap kondusif.
Beliau mengatakan tidak memiliki jadwal khusus untuk memutuskan sebuah
kasus, hal tersebut masih situasional dilakukan karena beliau masih mempelajari
kondisi sekolah yang memang masih baru. Masih butuh penyesuaian. Hal hal
yang membantu saya mengambil keputusan terhadap permasalahan adalah
adanya kerjasama dan kolaborasi yang dilakukan dengan para guru yang
dianggap senior dan profesional serta keinginan untuk memajukan pendidikan
disekolah tersebut lebih baik. Hal baik yang dapat diambil dari pengambilan
keputusan beliau adalah adanya keinginan beliau untuk melakukan perubahan
lebih baik dan membangun mental guru yang sudah terbiasa dengan hal hal
yang merugikan siswa. Selain itu ilmu yang beliau dapat saat mendapat
pendidikan guru penggerak akan ditularkan pada guru guru disana.

Daftar Refleksi Hasil Wawancara


No. Tugas Ada (A)/
Tidak Ada (TA)

1. Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara Ada


tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang
masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan Mereka mengukur
hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, efektivitas
dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan? pengambilan
keputusan dengan
menganalisis
kasus dari
pelanggaran
hukumnya atau
tidak, dan
pengambilan
keputusan harus
berpihak pada
murid/orang
banyak

Adanya rasa
pertimbangan
emosional dalam
mengambil
keputusan dan
adanya kolaborasi

2. Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Ada


Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau
perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu Yang menonjol
pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan? adalah pemimpin
yang pertama,
dalam prosedur
pengambilan
keputusannya
lebih teliti, runtut
dan
terarah.kemungkin
an disebabkan jam
terbang yang
sudah
berpengalaman.

Ada persamaaan
dengan
mengidentifikasi
penyebab
permasalahan dan
mengkomunikasika
nnya dengan
dengan orang
orang tertentu.
Perbedaannya
untuk kepala
sekolah pertama
menyebutkan
adanya refleksi
dan evaluasi hal ini

3. Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani Ada


pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema
etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas Dalam mengambil
pengambilan keputusan mereka? keputusan para
pemimpin tersebut
lebih
mengutamakan
kepentingan
sekolah terutama
yang berkaitan
dengan siswa.
Kefektifkan akan
terlihat dari respon
dan dampak
setelah keputusan
tersebut diambil

4. Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan Ada


pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan
Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Saya akan
Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya? menerapkan
pengambilan
keputusan dilema
etika di kelas dan
di sekolah saya,
bersama siswa
dan rekan guru.
Dengan
mengidentifikasi
kasus terlebih
dahulu apakah
termasuk dilema
etika atau bujukan
moral, dan
menerapkan 4
paradigma, 3
prinsip dan 9
langkah pengujian
keputusan. Saya
akan
menerapkannya di
komunitas sekolah
secepatnya.

Pengambilan
keputusan dilema
etika ini akan saya
lakukan sesuai
dengan kebutuhan
permasalahan
yang saya hadapi.
Ini pengambilan
keputusan
mempertimbangka
n prinsip
pengambilan
keputusan serta
keberpihakkan
pada siswa,
tanggung jawab
dan sesuai dengan
aturan yang
berlaku.

5. Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, Ada


format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda
mengujinya/membacanya dan melihat Hasil tulisan ini
hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan dibagikan dengan
Anda? teman sejawat
sebagai masukkan
dan pengetahuan
baru dalam
kepemimpinan.

6. Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji Ada


untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah
sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan Tulisan ini sudah
kepadatan/intisari materi yang Anda ingin sampaikan? mencakup hal hal
yang ingin
diketahuai sesuai
dengan tuntutan
tugas yang harus
diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai