Anda di halaman 1dari 4

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.

1 Wawancara Kepala Sekolah

1. Wawancara 1
Bapak Kundang Warman, S. Pd
Kepala sekolah SDN Sindangpalay

Situasi yang dialami oleh bapak Kundang yaitu pada saat penilaian kinerja guru, dimana
sebagai seorang pimpinan harus bersikap profesional dalam penilaian bagi seluruh guru, di
satu sisi pak Kundangpun ingin memberikan nilai terbaik guna mengembangkan karir guru.
Namun pada keyataannya salah satu guru ada yang masih belum maksimal dalam
menyiapkan pembelajaran dikelas yang berdampak pada penilaian kinerja guru.

a. bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika


atau bujukan moral?

Dari situasi yang dialami oleh Bapak Kundang, dapat dikatakan bapak kundang
mengalami dilema etika karena pada dasarnya bapak kundang ingin profesional
namun disatu sisi ingin memberikan nilai terbaik untuk guru-guru.

b. bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama


untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau
sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Memilih salah satu keputusan yang memiliki resiko paling kecil.

c. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Mencari tahu permasalahan, mempelajari masalah tersebut,karakter masalah serta


resiko yang ditimbulkan , mencari solusi terbaik, lalu memutuskan

d. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan
keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Dalam mengambil keputusan hal yang menurut bapak kundang efektif adalah dapat
menimbulkan kemajuan.

e. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan
keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Yang paling menantang untuk mengambil keputusan yaitu menjaga perasaan dan
sikap profesional, serta Dihadapkan pada dua pilihan / keputusan yang sama
baiknya, disaat yang sama kita harus memiliki kemampuan dalam memilih satu
keputusan berdasarkan langkah-langkah pengambilan keputusan.

f. apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah
penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat,
atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur
seperti apa yang Anda jalankan?
Secara terjadwal tidak ada, namun waktu proses pengambilan keputusan
diusahakan secepat mungkin berdasarkan tingkat kompleksitas suatu masalah.

g. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau
membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Dengan adanya masukan secara langsung dari guru guru dan warga sekolah.

h. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik
dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Dalam pengambilan keputusan diperlukan kehati-hatian agar mendapat keputusan


yang dianggap tepat. Tidak mengambil keputusan berdasarkan pendapat pribadi.

2. Wawancara 2
Ibu Arina Sopiah, S. Pd
Kepala sekolah SMP Widya Mukti

Situasi yang dihadapi oleh Ibu Arina selaku kepala sekolah yaitu ada salah satu guru yang
secara definitip terdata induk di SMP Widya Mukti namun di satu sisi lain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya guru tersebut mengajar di SD lain sebagai guru kelas. Situasi ini
mengakibatkan tidak kondusifnya pembelajaran di SMP Widya Mukti karena proporsi
pembelajaran terganggu dengan adanya ketidakhadiran guru tersebut di SMP. Bu arina di
satu sisi ingin mendisiplinkna guru tersebut namun di sisi lain ada rasa iba karena melihat
guru tersebut mengajar di sekolah lain untuk menambah penghasilan apalagi guru tersebut
merupakan senior juga.

a. bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan


dilema etika atau bujukan moral?
Dari situasi yang dialami oleh bu arina, bu arina berpendapat bahwa situasi nya itu dapat
termasuk dilema etika karena pada dasarnya apa yang di lakukan oleh guru tersebut
merupakan hal yang benar dan termasuk hak guru tersebut untuk dapat mengajar di 2
sekolah.

b. bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda,


terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-
sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
Dalam pengambilan keputusan bu arina selalu menggunakan rembuk guru dan wakasek,
sebelum di teruskan kepada yayasan karena sekolahnya swasta hal hal besar yang perlu
diputuskan tetap harus di koordinasikan dengan yayasan

c. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
Pertama bu arina akan mempelajari terlebih dahulu situasi permasalahannya, kemudian
melakukan validasi tentang kebenrannya. Setelah itu didiskusikan dengan guru,wakasek
serta yayasan

d. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam
pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Yang paling efektif menurut bu Arina adalah dengan mendiskusikan kepada para guru,
wakasek serta yayasan.

e. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam


pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Tantangannya yaitu ketika apa yang menjadi keputusan sekolah bertentangan


atau tidak sejalan dengan keputusan yayasan

f. apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam


sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung
menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk
menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda
jalankan?

Dalam penyelesaian kasus dilema etika yang dialami bu arina tidak memiliki
jadwal tertentu. Beliau mengatakan bahwasanya secepat apa saya memilki
keputusan atau penyelesaian namun tetap harus dikoordinasikan dengan
yayasan, dan itu bisa dijadwalkan.

g. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah


atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus
dilema etika?

Guru guru merupakan faktor yang mempermudah bu arina dalam mengambil


keputusan karena dengan diskui bersama guru apalagi tentang pembelajaran itu
lebih tepat keputusannya dan dicarikan resiko terkecil bersama – sama.

h. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat
Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Pengalaman yang dapat diambil hikmahnya yaitu bahwa memutuskan suatu


keputusan itu tidak hanya berdasarkan asumsi pribadi melainkan perlu
didiskusikan bersama, agar keputusan tepat sasaran.
analisis praktik pengamilan keputusan :

 Setelah wawancara dilakukan hal menarik yang saya temukan adalah


bahwasanya situasi yang mengandung dilema banyak dialami oleh kepala
sekolah serta cara pengambilan keputusannya pun beragam.
 Dari kedua kepala sekolah tersebut sama melakukan langkah pengambilan
keputusan dengan menelusuri dan menvalidasi, namun jika dikaitkan
dengan paradigma dari kedua kepala sekolah tersebut sudah
menggunakan paradigma rasa keadilan lawan kasihan. Dengan prinsip
berpikir berbasis rasa peduli. Namun belum menggunakan 9 langkah
pengujian.

Refleksi hasil wawancara :

 Dari hasil wawancara saya memahami tentang bagaimana dilema itu dirasakan,
dalam pengambilan keputusan mendasarkan terhadap nilai kebajikan itu sangat
diperlukan agar meminimalisir resiko dan keputusan yang dibuat tidak merugikan
orang lain.
 Dalam penerapan kedepan dalammenghadapi dilema etika akan selalu berusaha
untuk menerapkan 4 paradigma , 3 prinsip dan 9 langkah pengujian pengambilan
keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan
 Agar keterampilan untuk mementukan pengambilan keputusan terus terasah dan
terampil maka dibutuhkan latihan serta mempelajari dari pengalaman orang lain
atau panutan.

Anda mungkin juga menyukai