Anda di halaman 1dari 21

Earth

Modul 3.1
Wawancara Kepala Sekolah

WAHYU KIWIDARTIK
SD No.1 BENOA
CGP Angkatan 9
Kab. Badung
wawancara 1

Narasumber : Ni Nym Adnyani Astuti, M.Pd


Kepala Sekolah : SD No.1 Benoa

Kasus yang dihadapi adalah permintaan ijin yang dilakukan oleh


beberapa guru untuk mengikuti upacara adat. Kita tahu sendiri kalau di
Bali tidak bisa lepas dari serangkaian upacara adat. Ada gejolak di dalam
hati kepala sekolah yang mana disatu sisi mengikuti upacara adat
merupakan kewajiban sebagai umat beragama, tetapi disisi yang lain
jam efektif masuk kerja menjadi tidak maksimal. Belum lagi ada rasa
cemburu sosial dari rekan pemeluk agama lain, yang berkomentar
miring permintaan ijin tersebut.
Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-
kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Berdasarkan kasus tersebut., terjadi dilema


etika yang ditandai dengan adanya pilihan
yang sama-sama benar (benar lawan benar).
Tidak ada bujukan moral dalam kasus ini
karen atidak ada pelanggaran hukum yang
terjadi. Sehingga untuk mengidentifikasi
dilema etika dan bujukan moral perlu dilihat
dari tipe kasus dan pilihan yang muncul.
Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan
keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus dimana
ada dua kepentingan sama-sama benar atau sama-sama
mengandung nilai kebajikan?

Selama ini dalam menjalankan


pengambilan keputusan harus di
musyawarahkan dahulu melalui
rapat intern sekolah, agar
mendapatkan pertimbangan dalam
memutuskan suatu permasalahan.
Langkah-langkah atau prosedur seperti apa
yang biasa Anda lakukan selama ini?

Hal-hal apa saja yang selama ini Anda


Langkah/prosedur anggap efektif dalam pengambilan
keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
yang biasa dilakukan
adalah melakukan
musyawarah melalui Hal yang dianggap efektif dalam
rapat intern sekolah pengambilan keputusan adalah adanya
antara dewan guru komunikasi dengan guru dan staf pegawai
dan staf pegawai. melalui rapat intern di sekolah.
Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan
tantangan dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?

Tantangan dalam pengambilan keputusan


adalah kurangnya kesadaran diri tentang
tupoksi guru dan juga staf pegawai, rasa
toleransi, dan bekerjasama antara guru untuk
saling mengisi kelas yang kosong karena guru
yang bersangkutan ijin, serta pemberdayaan
petugas piket belum optimal karena terkadang
guru yang piket pas ada jam mengajar di kelas.
Apakah Anda memiliki sebuah tatkala atau jadwal tertentu dalam sebuah
penyelesaian kasus dilema etika, Apakah Anda langsung menyelesaikan
di tempat, atau memilih sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk
atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Tidak ada jadwal khusus dalam menyelesaikan kasus


dilema etika, karena langsung melakukan koordinasi
dengan pihak terkait.
Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini
mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan
keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Para guru dan staf pegawai yang selama ini


membantu dalam pengambilan keputusan dilema
etika.
Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa
yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil
keputusan dilema etika?

Pembelajaran yang dapat saya petik dari kasus


tersebut adalah prinsip dan langkah-langkah alam
menyelesaikan masalah diantaranya : bekerjasama,
saling berkolaborasi, saling berkomunikasi, serta
saling toleransi karena berasal dari latar belakang
yang beragam. .
wawancara 2

Narasumber : Ni Nengah Murnawati, S.Ag


Kepala Sekolah : SD No.4 Benoa

Kasus yang pernah oleh Bu Nengah adalah tentang kedisiplinan


murid, dimana pada saat bel berbunyi tanda masuk kelas tetap
saja ada beberapa siswa yang terlambat datang baik itu dari
kelas kecil maupun kelas besar. Padahal pihak sekolah, baik itu
kepala sekolah maupun wali kelas rajin mengingatkan jam
masuk kelas.
Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-
kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Berdasarkan kasus tersebut adanya dilema etika karena harus


memutuskan diantara pilihan yang sama-sama memiliki alasan yang
masuk akal, yaitu pihak sekolah dengan tatatertib sekolah dan pihak
siswa terkendala orang tua yang mengantarkan sekolah dipagi hari
dengan beberapa alasan antara lain : sekalian berangkat bekerja,
sekalian mengantar adiknya di TK, dan jemputan terlambat datang.
Sehingga untuk mengidentifikasi antara dilema etika dan bujukan
moral dapat dilihat dari alasan pembuatan keputusan, jika alasan
masuk akal dan dibenarkan maka masuk kedalam dilema etika
sedangkan jika alasannya tidak sesuai maka masuk kedalam bujukan
moral.
Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di
sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus dimana ada dua
kepentingan sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai
kebajikan?

Dalam menjalankan
pengambilan keputusan harus
dimusyawarahkan dulu dengan
seluruh guru di sekolah.
Langkah-langkah atau prosedur seperti apa
yang biasa Anda lakukan selama ini?

Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap


efektif dalam pengambilan keputusan pada
Langkah/prosedur kasus-kasus dilema etika?
yang biasa diambil
adalah mengajak Hal yang dianggap efektif dalam
guru untuk pengambilan keputusan adanya
berdiskusi melalui tindakan preventif sebelum terjadi
rapat intern permasalahan.
Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan
tantangan dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?

Tantangan dalam pengambilan keputusan


adalah kurangnya ketegasan jika dihadapkan
dengan persioalan yang melibatkan
kemanusiaan.
Apakah Anda memiliki sebuah tatkala atau jadwal tertentu dalam
sebuah penyelesaian kasus dilema etika, Apakah Anda langsung
menyelesaikan di tempat, atau memilih sebuah jadwal untuk
menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda
jalankan?

Tidak ada jadwal khusus dalam penyelesaian


kasus dilema etika, karen alangsung
diselesaikan dengan melakukan koordinasi
dengan seluruh guru di sekolah.
Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini
mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan
keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Yang biasa membantu/mempermudah dalam


pengambilan keputusan adalah rekan-rekan guru.
Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa
yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil
keputusan dilema etika?

Pembelajaran yang bisa diambil adalah tidak


semua yang kita anggap benar itu benar karena
harus dilihat dari berbagai sisi.
ANALISIS DAN REFLEKSI
Hal menarik yang muncul saat wawancara ialah kedua
kepala sekolah memiliki cara tersendiri untuk
menyelesaikan suatu permasalahan, namun tetap
berpijak pada nilai-nilai kebajikan.
Kedua kepala sekolah tersebut sama-sama mengambil
keputusan dengan paradigma rasa keadilan lawan
kasihan, dengan prinsip berpikir berbasis rasa penduli.
Namun dalam pengambilan keputusan belum ada
prosedur menggunakan 9 langkah pengambilan
keputusan dan pengujian.
ANALISIS DAN REFLEKSI

Rencana kedepan harus ada prosedur khusus dalam mengamati keputusan


sehingga dapat diukur seberapa efektif hasil pengambilan keputusan
tersebut dilihat dari faktor atau resiko dampaknya.
Saya akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika dengan
berdasarkan paradigma dan prinsip yang sesuai dengan kasus yang
dihadapi dan mengujinya menggunakan 9 langkah pengambilan
keputusan sehingga diperoleh hasil keputusan yang bijaksana.

Saya akan menerapkan proses pengambilan keputusan


secepatnya, dimulai dari lingkup terdekat yaitu di lingkungan kelas
saat menyelesaikan kasus yang dihadapi oleh murid.

Anda mungkin juga menyukai