Anda di halaman 1dari 22

Demonstrasi Kontekstual

Modul 3.1
Agung Ayu Putu Medhayanti
Calon Guru Penggerak Angkatan 9
TK Bali Kiddy
Badung – Bali
Tujuan Pembelajaran
CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses
pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah
dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip,
pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal
masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.
Narasumber

Fransisca Dita Aryanti, S.Pd Ni Wayan Muryani, S.Pd


Kepala Sekolah TK Bali Kiddy Kepala Sekolah Kelompok Bermain Bali Kiddy
Panduan Pertanyaan Wawancara

• Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan


dilema etika atau bujukan moral?
• Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda,
terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar
atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
• Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
• Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan
pada kasus-kasus dilema etika?
Panduan Pertanyaan Wawancara

• Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan
keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
• Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah
penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat,
atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur
seperti apa yang Anda jalankan?
• Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau
membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
• Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik
dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
Hasil Wawancara
Jawaban Narasumber (1)

1.Saya melihat bahwa kasus dilema etika yaitu benar lawan benar merupakan situasi yang
terjadi ketika harus memilih dan memutuskan antara dua pilihan dimana kedua pilihan itu
benar secara moral tapi bertentangan satu sama lain. Sedangkan bujukan moral yaitu
benar melawan salah yaitu situasi atau keadaan ketika harus mengambil keputusan antara
benar dan salah.
2.Sebelum keputusan diambil dalam kasus dilema etika terlebih dahulu dilakukan
pengumpulan fakta yang terjadi siapa-siapa yang terlibat, menganalisis benar salahnya,
membuat alternatif solusi membuat keputusan dan melihat lagi keputusan atau direfleksi.
3.Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengumpulkan fakta di mana menentukan,
menganalisis benar salahnya, membuat alternatif solusi, membuat keputusan dan harus
melihat keputusan kembali atau direfleksi.
Lanjutan…
4.Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengumpulkan fakta, menentukan, menganalisis
benar salahnya, membuat alternatif solusi, membuat keputusan dan harus melihat
keputusan kembali atau direfleksi. Hal-hal itu dlakukan bisa membuat keputusan yang
dapat dilaksanakan kedua belah pihak yang bertentangan dapat menjalannya dengan baik.
5.Hal-hal yang efektif dalam mengambil keputusan kasus dilema etika adalah dengan
menelaah siapa-siapa yang terlibat, sifat urgent atau mendesak dan tidaknya kasus dilema
etika tersebut dan pengambilan alternatif-alternatif solusi.
6.Tantangan dalam pengambilan keputusan kasus dilema etika adalah masalah tersebut
mempunyai nilai yang sama sama penting, tetapi harus ada yang didahulukan, serta
adanya peraturan-peraturan yang harus dipenuhi tak kalah penting adalah nilai rasa yang
harus diutamakan.
Lanjutan…
7.Dalam pengambilan keputusan dilema etika, saya tidak mempunyai jadwal khusus karena
masalah biasanya tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Jika masalah itu ringan biasanya
akan langsung ditangani, tapi jika masalah itu berat maka akan lebih dahulu
dimusyawarahkan. Biasanya saya akan berkonsultasi dengan Head of school terlebih
dahulu atau bila perlu ada guru-guru lain yang dianggap bisa membantu saya
menyelesaikan masalah atau bersama orang tua murid dalam hal ini biasanya komite.

8. Pembelajaran yang bisa saya ambil dari pengambilan keputusan pada kasus dilema etika
adalah sebelum mengambil keputusan harus banyak sekali menganalisis kasus yang ada.
Banyak pertimbangan-pertimbangan. Setiap keputusan pastinya tidak mungkin membuat
semua pihak yang terlibat, pasti ada pihak yang tidak terpuaskan. Semua harus
menghormati serta melaksanakan keputusan yang ditetapkan.
Jawaban Narasumber (2)

1. Saya melihat dari sudut pandang moral dan hukum apabila kasus tersebut melawan
hukum maka sudah tentu benar atau salah namun jika masih dikatakan benar lawan
benar masalah tersebut adalah Dilema etika.
2. Selama ini saya selalu mengidentifikasi kasus dari berbagai sudut pandang kemudian
menimbang secara matang mana yang paling benar dan keputusan tersebut
menguntungkan banyak orang tidak ada yang dirugikan.
3. Langkah-langkah yang dilakukan, pertama menentukan penyebab permasalahan,
kemudian menentukan siapa yang terlibat, menanyakan kepada orang-orang terdekat,
berdiskusi dengan warga sekolah, membuat beberapa solusi keputusan, menimbang lagi
dari berbagai sudut sebelum memutuskan atau mengambil solusi.
Lanjutan…
4.Saya melakukan analisis kasus kemudian menentukan solusinya sesuai dengan peraturan
dan norma yang berlaku, dan mengedepankan kepentingan umum solusi tersebut harus
bermanfaat bagi banyak orang dan baik secara jangka panjang.
5.Tantangan dalam mengambil keputusan adalah mencari keputusan terbaik karena
keduanya merupakan masalah yang sama-sama benar. Dalam mengambil keputusan harus
menguntungkan kedua belah pihak dan tidak merugikan salah satunya.
6. Untuk memutuskan masalah yang ringan biasanya bisa saya langsung putuskan. tapi jika
masalah itu berat, saya akan melakukan sesuai langkah-langkah yang disebutkan
sebelumnya yaitu menentukan penyebab permasalahan, kemudian menentukan siapa yang
terlibat, menanyakan kepada orang-orang terdekat, berdiskusi dengan warga sekolah,
membuat beberapa solusi keputusan, menimbang lagi dari berbagai sudut pandang
sebelum memutuskan atau mengambil solusi.
Lanjutan…

7. Dalam mengambil keputusan, saya selalu mengajak warga sekolah, wali murid atau juga
orang-orang yang mempunyai kedekatan personal dengan orang yang mengalami
permasalahan, hal itu akan banyak membantu dalam mencari alternatif solusi.

8. Pelajaran yang dapat diambil adalah saya jadi lebih bijaksana dalam menganalisis sebuah
permasalahan. Mencari alternatif-alternatif untuk dijadikan pertimbangan menentukan
solusi yang tepat dan terbaik.
Setelah melakukan wawancara dengan ke dua
narasumber, saya sedikit berbagi tentang apa yang saya
pelajari di modul 3.1 yaitu tentang 4 paradigma dilema
etika, 3 prinsip, dan 9 konsep pengambilan dan
pengujian keputusan
Refleksi
Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan
mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal
yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda
dapatkan?
Hal-hal yang menarik adalah adanya pola yang hampir sama dari cara pengambilan keputusan kedua
kepala sekolah yang saya wawancarai yaitu: mengidentifikasi permasalahan dan mengambil keputusan
dengan berdiskusi, meminimalisir dampak negatif ketika sebuah keputusan diambil, dan pengambilan
keputusan dilakukan secara objektif dan berkeadilan.
#Jika dibandingkan dengan yang saya pelajari di modul 3.1, kedua kepala sekolah sudah menerapkan
beberapa hal mengenai 4 paradigma 3 prinsip dan 9 langkah pengujian hanya saja belum semua
dilakukan terutama dalam hal uji benar atau salah dan investigasi opsi trilemma para pemimpin
tersebut sudah menerapkan prinsip pengambilan keputusan di mana keputusan yang diambil berbasis
hasil akhir.
Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah
persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan
tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa yang sama adalah tahap identifikasi permasalahan secara
umum sama yaitu mengumpulkan fakta-fakta dan pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif
solusi dan penyelesaian permasalahan dilakukan secara bertahap hingga keputusan yang diambil tidak
asal memutuskan saja tapi telah ditimbang secara matang.
Perbedaan hasil wawancara dari dua pimpinan yaitu : Bu Dita menonjolkan analisis masalah yang
kemudian menjadi pertimbangan dalam pembuatan keputusan, sedangkan Bu Riani mengedepankan
diskusi terhadap permasalahan. Sementara sesuai dengan analisis saya yang lebih menonjol dalam
tahap-tahap pengambil keputusan adalah Bu Dini yang lebih sesuai dengan langkah-langkah di modul
3.1.
Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan
yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur
efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Kedepannya para pemimpin akan mencoba menerepkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9


langkah pengambilan keputusan dalam setiap pengambilan keputusan. Cara mengukur
efekivitas pengambilan keputusan adalah semua pihak yang terlibat dapat menjalankan
keputusan dengan baik dan bermanfaat untuk banyak orang.
Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika
pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru
Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

Jika saya menghadapi masalah permasalahan dilema etika, untuk mengambil keputusan dan
pengujian keputusan, saya akan mulai dari mengenali nilai-nilai yang bertentangan,
menentukan siapa yang terlibat, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan, melakukan uji
benar salah, menguji paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip penyelesaian
dilema, melakukan investigasi opsi trilemma, membuat keputusan lalu merefleksikannya.
Saya akan segera menerapkannya jika dihadapkan dengan masalah dilema etika atau
bujukan moral atau jika teman saya menemui kasus tersebut saya akan segera menawarkan
bantuan kepadanya.
Dokumentasi Kegiatan
Wawancara dengan narasumber 1 (ibu Dita)
Wawancara dengan narasumber 2 (ibu
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai