Anda di halaman 1dari 5

NAMA : WIKA PRASETIA DEWI, MT

CGP ANGKATAN & KOTA TANGERANG

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 3.1 dan MODUL 3.2


MODEL 4F (FACTS, FEELINGS, FINDINGS,FUTURE)

Refleksi kali ini saya menggunakan model 4F (facts, Feelings, Findings,Future), model ini dikembangakan
oleh Dr. Roger Greenaway.

1. FACTS (PERISTIWA)
Pembelajaran modul 3.1 diawali dengan pretest modul 3 yang dilaksanakan pada tanggal 31
Maret 2023. Setelah menyelesaikan pretest, kemudian saya adalah melakukan pembelajaran alur
"Mulai dari diri dan eksplorasi konsep, saya mengisi beberapa pertanyaan pemantik, saya
menuliskan sebuah tantangan/ keputusan pada sebuah kasus yang melibatkan diri saya sebagai
pengajar di sekolah ditempat saya mengajar, keputusan yang saya ambil tersebut terkadang masih
menyimpan tanda tanya.pada eksplorasi konsep saya belajar tentang bagaimana sekoalah sebagai
institusi moral, Dilema etika dan bujukan moral serta pengamgambilan keputusan. Dalam alur
ekplorasi konsep-forum diskusi, dalam pembelajaran kali ini disajikan beberpa kasus yang perlu
kita kupas dan kita juga ditugaskan untuk memberi tanggapan atas pendapat teman lain. Dan pada
eksplorasi konsep forum diskusi sebagai cgp kita diberi tugas memilih salah satu kasus dan
menulisakan dalam LMS serta menanggapi kasus rekan cgp saya. Pada kegiatan Ruang Kolaborasi
ini, saya akan melakukan 2 sesi kegiatan, yaitu kerja kelompok dan presentasi hasil melalui web
meeting. Dilanjutkan dengan Demonstaransi kontekstual dimana saya mewawancara 2-3 Kepala
Sekolah mengenai Dilema Etika, Dalam Elaborasi Pemahaman saya diperkekankan menulis
pertanyaan yang akan dijadikan dasar sebelum bertemu intuktur, koneksi antar materi saya
membuat kesimpulan selama mengikuti Pendidikan Guru penggerak, dan di akhiri Aksi Nyata saya
juga diharapkan dapat membagikan pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama
mempelajari modul ini melalui berbagai media, termasuk situs portofolio digital
Anda, agar jiwa dari pengambilan keputusan sebagai pemimpin bisa semakin kuat, dikenal,
dipahami, serta dipraktikkan di Indonesia dengan membuat sebuah narasi di blog pribadi.
Setelah menyelesaikan modul 3.1 dilanjutkan dengan pembelajaran modul 3.2 Pemimpin dalam
mengelola sumber daya Mulai dari diri dan Ekplorasi konsep mandiri dimulai dengan mengingat
kembali faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam
pengelolaan sumber daya. CGP diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bertujuan
untuk mengaktifkan ulang pengetahuan awal Anda tentang ekosistem sekolah dan peran pemimpin
dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Disamping itu CGP juga diminta mengisi 11 komentar
pada kegiatan ekplorasi konsep – forum diskusi. Selasa, 2 Mei 2023 adalah jadwal Ekplorasi
konsep - forum diskusi. Di menu ini CGP diminta untuk melihat ulang jawaban dari pertanyaan
pemantik sebelumnya. Selanjutnya CGP diminta menjawab pertanyaan yang disajikan.
Selanjutnya CGP diminta untuk menanggapi 2 studi kasus dengan cara menghubungkan dengan
materi pendekatan berbasis masalah dan pendekatan berbasis aset, serta Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset. Jumat, 5 Mei 2023 – Ruang Kolaborasi pertama. Setelah sebelumya kami diminta
untuk berbagi dalam kelompok. kelompok tersebut terdiri atas 3-4 anggota. Masing-masing
kelompok terdiri atas guru dengan jenjang yang berbeda namun berasal dari daerah yang sama
atau berdekatan. Selanjutnya kami menentukan daerah sesuai dengan kondisi lingkungan yang
serupa pada masing-masing peserta CGP.
Satu hal lagi yang menjadi tantangan dalam pembelajaran ini adalah terkadang saat ingin membuka
LMS jaringan tidak Stabil.

Gambar : Kegiatan Elaborasi Pemahaman Modul 3.1 dengan Instruktur

Gambar : Kegiatan Ruang Kolaborasi Modul 3.2


2. FEELINGS(PERASAAN)
Perasaan saya selama mengikuti pembelajaran ini adalah sangat tertarik dan sangat antusias karena
saya belum pernah mendapatkan pembelajaran ini dari manapun mengenai Dilema Etika dan
Bujukan Moral yang selalu ditemukan dalam mengahadapi permasalahan di dalam pendidikan,
sehingga saya merasa bangga bisa memiliki kesempatan untuk mempelajari modul 3.1 ini. Pada
saat menganalisa kasus saya berupaya untuk memposisikan diri sebagai orang yang sedang dalam
masalah tersebut, sehingga membuat saya terseyum sendiri dan bergumam dalam hati inilah
pembelajaran untuk menjadi sosok yang bijaksana.
Setelah saya mempelajari modul 3.2. ini saya merasa senang karena menjadi orang yang beruntung
dan bisa bergabung dalam komunitas yang seindah ini. Karena melalui kegiatan ini saya jadi tahu
bagaimana menjadi pemimpin yang mampu mengelola Sumber Daya yang ada di sekolah. Hal ini
ridak hanya berguna bagi saya, namun berguna juga bagi murid, teman sejawat, kepala sekolah
dan orang – orang di sekitar saya

3. FINDINGS (PEMBELAJARAN)
Setelah mempelajari beberapa alur dalam modul 3.1 ini , saya dapat menemukan jawaban atas
kasus yang telah saya alami yang telah sebelumnya saya tuliskan pada tugas "Mulai dari Diri".
Saya mempelajari dan telah memahami bahwa pengambilan keputusan yang kita ambil harus
mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak kepada murid, berdasarkan nilai nilai
kebajikan universal dan bertanggung jawan tehadap segala konsekuensi dari keputusan yang
diambil. Apabila keputusan yang telah kita ambil keduanya bernilai benar itu merupakan situsi
dilema etika sedangkan situasi dimana seseorang mengambil sebuah keputusan antara benar dan
salah itu disebut situasi Bujukan Moral.
Empat Model/ paradigma dilema etika
1. individu lawan kelompok (individual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Ada tiga prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu
1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (End-Based Thinking)
2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Suatu pengambilan keputusan, walaupun telah berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai
tertentu, tetap akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya. Ada 9 langkaH panduan dalam
mengambil keputusan ,tetapi yang perlu digaris bawahi panduan ini bukan sebuah metode kaku
dalam penerapannya.
(1)Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan (identifikasi masalah dan memastikan bahwa
masalah yang kita hadapi adalah berhubungan dengan aspek moral bukan sekedar dengan sopan
santun atau norma social)
(2)Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini( jika menyangkut aspek moral, kita semua
harusnya merasa terpanggil)
(3)mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
(4)Pengujian benar atau salah
a. Uji legal (jika ada aspek pelanggaran hukum dalam dalam sebuah siatuasi tersebut maka
situasi tersebut bukan lah benar lawan benar (dilema etika), namun antara benar lawan
salah (bujukan moral)
b. Uji regulasi/standar professional( apakah ada aspek pelanggran peraturan atau kode etik di
dalamnya)
c. Uji intuisi (mempertanyakan apakah Tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai
nilai yang anda Yakini
d. Uji publikasi (bagaimana perasaan kit ajika keputusan kita dipublikasikan dan menjadi
viral)
e. Uji panutan/idola (membayangkan apa yang akan dilakukan oleh panutan / idola kita
Dari kelima keputusan uji diatas. Ada tiga uji yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan
yaitu :
1. Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) yang
tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam
2. Uji publikasi, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends Based
Thinking) yang mementingkan hasil akhir.
3. Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care Based
Thinking), dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda meletakkan
diri Anda pada posisi orang lain.
Yang perlu kita garis bawahi adalah Bila situasi dilema etika yang Anda hadapi, gagal di salah satu
uji keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu, maka sebaiknya jangan mengambil resiko
membuat keputusan yang membahayakan atau merugikan diri Anda karena situasi yang Anda
hadapi bukanlah situasi moral dilema, namun bujukan moral yaitu benar atau salah.
(5)Pengujian paradigma Benar lawan Benar
Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi yang sedang kita
hadapi
1. Individu lawan kelompok (individual vs community
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term
(6)Melakukan Prinsip Resolusi
Memilih salah satu dari 3 prinsip penyelesaian dilema
➢ Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
➢ Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
➢ Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
(7)Investigasi Opsi Trilema
sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-
tengah kebingungan menyelesaikan masalah.
(8)Buat keputusan
(9)Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Pengambilan keputusan ini juga merupakan keterampilan yang harus diasah agar semakin baik.
Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin terampil dalam pengambilan
keputusan. Hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah sikap yang bertanggung jawab
dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan universal.
Banyak hal – hal positif yang saya temukan dan pelajari dalam proses mengikuti pendidikan CGP
utamanya di modul 3.2 ini. Karena di modul ini saya belajar apa itu sekolah sebagai sebuah
ekosistem, pendekatan berbasis kekurangan dan kelebihan, pendekatan ABCD, mengetahui
karakteristik komunitas yang sehat, dan bagaimana mengelola aset – aset dalam sebuah komunitas.
Dari beberapa materi ini saya belajar bagaimana mengelola kekuatan atau aset yang dimiliki
sebuah komunitas dalam satu ekosistem yang mampu memberdayakan komunitas itu sendiri.

4. FUTURE (PENERAPAN)
Setelah saya mempelajari modul ini dalam mengambil sebuah keputusan atau kasus yang terjadi
dalam lingkungan sekolah maka saya akan menerapkan 9 langkah panduan tersebut jika kasus
tersebut adalah dilema etika. Saya akan mengambil keputusan berbasis nilai nilai kebajikan dan
menerapkan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan. Dan Setelah Setelah
mempelajari keterampilan Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, kedepannya saya akan
mencoba menerapkan dalam situasi nyata yang saya temukan saat saya menjalankan tugas sebagai
pendidik. Bukan hanya untuk saya tapi saya akan menularkannya pada murid, teman sejawat,
kepala sekolah dan orang – orang disekitar saya. Selanjutnya setelah saya mampu menerapkannya
dalam situasi nyata saya akan melakukan refleksi dan kolaborasi untuk terus meningkatkan
keterampilan saya dalam mengelola sumber daya yang dimiliki komunitas meskipun saat ini saya
belum menjadi pemimpin komunita stersebut. Demikian refleksi dari perasaan saya selama
mempelajari modul 3.2 yang coba saya ungkapkan dalam jurnal ini.
Terimaksih Salam Guru Penggerak (Tergerak, Bergerak, Dan Menggerakan)

Anda mungkin juga menyukai