Anda di halaman 1dari 14

Demonstrasi Kontekstual

Modul 3.1
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai Nilai Kebajikan
Sebagai Pemimpin

Nurul Lutfiah, S.Pd.I


CGP angkatan 9
SDN 10 TEGINENENG, PESAWARAN, LAMPUNG
Tujuan Pembelajaran
khusus
CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan
keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajari nya tentang
berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di
sekolah asal masing-masing dan di sekolah lingkungan/ lain.
Daftar pertanyaan
Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan
moral?
Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-
kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema
etika?
Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema
etika?
Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika,
apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk
atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam
pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda
mengambil keputusan dilema etika?
Kepala UPTD SDN 10 TEGINENENG
Jawaban narasumber #1
1. Saya melihat dari sudut pandang moral dan hukum, apabila kasus tersebut melanggar hukum maka sudah
tentu benar lawan salah. Namun jika masih bisa dikatakan benar lawan benar, masalah tersebut adalah
dilematis etika.
2. Selama ini saya melakukan identifikasi kasus dari berbagai sudut pandang kemudian menimbang secara
matang mana yang paling benar dan keputusan tersebut menguntungkan banyak orang (tidak ada yang
dirugikan)
3. Langkah langkah yang dilakukan, menentukan penyebab permasalahan , menentukan siapa yang terlibat ,
menanyakan kepada orang orang terdekat nya, berdiskusi dengan warga sekolah , membuat beberapa solusi
keputusan , menimbang lagi dari berbagai sudut pandang sebelum memutuskan / mengambil solusi.
4. Saya melakukan analisis kasus kemudian menentukan solusi nya menyesuaikan dengan peraturan dan norma
yang berlaku serta mengedepan kan kepentingan umum (solusi tersebut bermanfaat bagi banyak orang dan
baik dalam jangka panjang)
Lanjutan jawaban narasumber #1

4. Tantangan dalam mengambil keputusan adalah mencari keputusan yang terbaik


karena keduanya merupakan masalah yang sama sama benar. Dalam mengambil
keputusan harus menguntungkan kedua belah pihak dan tidak merugikan salah satu
nya
6. Untuk memutuskan masalah yang ringan, biasanya langsung saya putuskan . Jika
masalah itu berat, Saya melakukan sesuai langkah yang disebut kan nomor 3.
dalam mengambil keputusan , saya selalu mengajak warga sekolah /stakeholder / wali
murid / orang orang yang mempunyai kedekatan personal dengan orang yang
mengalami permasalahan , jadi banyak yang membantu dalam mencari alternatif
solusi.
8. Pelajaran yang dapat diambil, saya menjadi lebih bijaksana dalam menganalisis
sebuah permasalahan untuk dijadikan pertimbangan menentukan solusi yang tepat
dan terbaik.
Kepala UPTD SDN 30 GEDONG TATAAN
Jawaban Narasumber #2
1. Saya melihat bahwa kasi dilema etika (benar melawannya benar) , dimana itu
merupakan situasi yang terjadi ketika harus memilih dan memutuskan antara dua
pilihan yang kedua pilihan itu benar secara moral tapi bertentangan. Sedangkan
bujukan moral ( benar melawan salah) yaitu situasi atau keadaan ketika harus
mengambil keputusan antara benar dan salah.
2. Sebelum keputusan diambil dalam kasus dilema etika terlebih dahulu dilakukan
mengumpulkan fakta yang terjadi , siapa siapa yang terlibat , menganalisis benar salah
nya, membuat alternatif solusi , membuat keputusan dan lihat lagi keputusan (
direfleksi)
3. Langkah langkah yang dilakukan mengumpulkan fakta yang terjadi , menentukan
siapa yang terlibat, menganalisis benar salah nya, membuat alternatif solusi, membuat
keputusan, dan lihat lagi keputusan ( di refleksi)
4. Hal hal yang efektif dalam mengambil keputusan kasus dilema etika adalah dengan
menelaah siapa siapa yang terlibat , sifat urgent ( mendesak/ tidak) kasus dilema etika
tersebut dan pengambilan alternatif alternatif solusi.
Lanjutan jawaban narasumber #2
5. Tantangan dalam pengambilan keputusan kasus dilema etika adalah masalah tersebut mempunyai
nilai yang sama sama penting tetapi harus ada yang didahulukan , juga adanya orang orang atasan
langsung yang terlibat serta adanya peraturan peraturan yang harus dipenuhi. Tak kalah penting
adalah nilai rasa yang harus diutamakan.
6. Dalam pengambilan keputusan dilema etika kami tidak mempunyai jadwal khusus tapi ada tata
kelola dengan menganalisa, mempertimbangkan , memusyawarahkan kasus dilema etika yang ada
baik secara formal atau non formal.
7. Seseorang atau faktor yang mempermudah pengambilan keputusan pada kasus dilema etika
orang orang yang terlibat adalah orang yang profesional menghargai dan menerima keputusan
atasan langsung.
8. Pembelajaran yang diambil dan keputusan yang diambil pada kasus dilema etika adalah sebelum
mengambil keputusan harus banyak banyak menganalisis kasus yang ada, banyak pertimbangan
pertimbangan. setiap keputusan pasti tidak membuat puas semua pihak yang terkait , pasti ada
pihak yang tak terpuaskan. Semua yang terlibat pada pengambilan keputusan harus siap menerima,
menghormati serta melaksanakan keputusan yang ditetapkan.
Hal hal yang menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan
pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila
dibandingkan dengan hal hal yang anda pelajari seperti 4 paradigma , 3 prinsip, 4
langkah pengujian , apa yang anda dapatkan?

Berdasarkan hasil wawancara , yang dilakukan oleh para pemimpin yang saya wawancara i
dalam pengambilan keputusan antara lain:
- mengidentifikasi permasalahan dan mengambil keputusan dengan berdiskusi dengan
warga sekolah/stakeholder/wali murid
- meminimalisir dampak negatif ketika sebuah keputusan diambil
- pengambilan keputusan dilakukan secara objektif Dan berkeadilan
jika dibandingkan dengan yang saya pelajari di modul 3.1 , para pemimpin saya sudah
menerapkan beberapa hal mengenai 4 paradigma, 3 prinsip, dan 4 langkah pengujian ,
hanya saja belum semuanya dilakukan . Terutama pada hal uji benar/salah dan investasi
opsi trilema. Para pemimpin tersebut sudah menerapkan prinsip pengambilan keputusan,
dimana keputusan yang diambil berbasis hasil akhir.
Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pemimpin yang anda wawancarai , adakah
sebuah persamaan atau perbedaan. Kira kira ada yang menonjol dari salah satu
pimpinan tersebut? Mengapa, apa yang membedakan?

Berdasarkan hasil wawancara, ada beberapa hal yang sama antara lain:
- tahap identifikasi masalah secara umum sama , yaitu melalui pengumpulan fakta fakta
nya, dan pengambilan keputusan melalui alternatif alternatif lain
- penyelesaian permasalahan dilakukan secara bertahap sehingga keputusan yang diambil
tidak asal memutuskan saja, namun telah ditimbang secara matang
perbedaan hasil wawancara dari dua pimpinan yaitu:
- pimpinan yang pertama mengedepan kan diskusi terhadap permasalahan sedangkan
pimpinan yang kedua menonjolkan analisis masalah yang kemudian menjadi pertimbangan
dalam pembuatan keputusan
sementara sesuai dengan analisa saya , yang lebih menonjol dalam tahap tahap
pengambilan keputusan adalah pimpinan kedua karena lebih sesuai dengan langkah
langkah di modul 3.1
Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan
keputusan yang mengundang unsur dilema etika ? Bagaimana mereka
bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Rencana ke depan para pimpinan jika dihadapkan dengan masalah dilema


etika adalah melalui analisa analisa permasalahan secara runtut dan lengkap
berdasarkan 4 paradigma , 3 prinsip, 4 langkah pengujian keputusan. Para
pimpinan dapat mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka
dengan cara melakukan uji benar salah , serta kemudian melakukan refleksi
dan evaluasi ketercapaian keputusan yang diambil berdasarkan apa yang
sudah berjalan dan masukkan beberapa pihak terkait yang menjalankan
keputusan tersebut.
Bagaimana anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan
dilema etika pada lingkungan anda, pada murid murid anda, dan
pada kolega guru guru anda yang lain?

Jika saya menghadapi permasalahan dilema etika , untuk mengambil keputusan


dan menguji keputusan yang membingungkan tersebut, saya akan menerapkan 4
langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Mulai dari mengenal nilai nilai yang
bertentangan, menentukan siapa yang terlibat , mengumpulkan fakta fakta yang
relevan, melakukan uji benar salah , menguji paradigma benar lawan benar,
melakukan prinsip penyelesaian dilema ( resolusi), melakukan investigasi opsi
trilema, membuat keputusan lalu merefleksi ya.
saya akan menerapkan nya jika dihadapkan dengan masalah dilema etika atau
bujukan moral. Atau jika teman saya menemui kasus tersebut saya akan segera
menawarkan bantuan kepada nya
Thank You !

Anda mungkin juga menyukai