Anda di halaman 1dari 10

Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan


keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang
berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di
sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

Tujuan Demonstrasi Kontekstual:


CGP diminta untuk dapat melakukan wawancara dengan 2-3 kepala sekolah di
lingkungan CGP bekerja. Kemudian CGP diminta untuk mendapatkan sebuah
wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan,
terutama untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar.

Wawancara 1
Kepala SD Negeri Sepakung
Budi Santoso YL, S.Pd

1. Selama ini, bagaimana Bapak dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang


merupakan dilema etika atau bujukan moral di sekolah yang Bapak pimpin?
Dalam mengidentifikasi kasus yang merupakan dilema etika biasanya saya
menentukan terlebih dahulu siapa yang terlibat dalam kasus tersebut.
Lalu mengumpulkan fakta-fakta di lapangan dari berbagai sumber.
Menguji benar atau salahnya fakta-fakta yang ada di lapangan.

2. Selama ini, bagaimana Bapak menjalankan pengambilan keputusan di


sekolah Bapak, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan
yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
Dalam mengambil keputusan saya biasanya mendiskusikan terlebih
dahulu dengan semua warga di sekolah saya untuk mencapai
kesepakatan bersama.
3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Bapak lakukan
selama ini?
Langkah-langkah saya dalam mengambil keputusan untuk
menyelesaikan permasalahan yang pertama melihat dari berbagai sisi
permasalahan terlebih dahulu.
Selanjutnya mencari tahu apa penyebab terjadinya permasalahan
tersebut atau akar dari permasalahan.
Lalu memanggil semua yang terlibat dalam permasalahan tersebut dan
bermusyawarah bersama untuk mengambil keputusan untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Bapak anggap efektif dalam pengambilan
keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Membayangkan sosok panutan untuk mengambil keputusan secara
bijaksana.
Dengan mempertimbangkan situasi dan kepentingan yang terlibat.

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam


pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Mencari keputusan yang terbaik karena keduanya merupakan
masalah yang sama-sama benar, yang harus menguntungkan kedua
belah pihak.
Di saat keputusan yang diambil bertentangan dengan peraturan yang
ada.
Keputusan yang diambil terkadang melanggar prinsip keadilan bagi
anggota yang lain karena seolah olah seperti ada perlakuan yang
istimewa dari pihak pengambilan keputusan.

6. Apakah Bapak memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam


sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Bapak langsung
menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk
menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Bapak
jalankan?
Tentunya untuk menyelesaikan suatu permasalahan selalu
membutuhkan suatu proses dan pemikiran yang tidak cepat. Saya juga
terbiasa meminta pendapat dari warga sekolah atau orang lain yang
bisa memberi masukan atau pendapat.

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini


mempermudah atau membantu Bapak dalam pengambilan keputusan
dalam kasus-kasus dilema etika?
Selalu mengajak warga sekolah/stakeholder/wali murud/orang-
orang yang memiliki kedekatan dengan permasalahan.
Pihak yang terkait dengan permasalahan dan aturan yang berlaku dari
sekolah serta pola pikir dari tokoh yang di idolakan.
Wali kelas dan keluarga serta pihak yang terkait dalam suatu
permasalahan yang ada.

8. Dari semua hal yang telah disampaikan pembelajaran apa yang Bapak
petik dari pengalaman Bapak mengambil keputusan dilema etika?
Saya menjadi lebih bijaksana dalam menganalisis sebuah
permasalah untuk dijadikan pertimbangan menentukan solusi.
Setiap pengambilan keputusan harus dilakukan sesuai dengan nilai
kebajikan dan berpihak pada murid.
Setiap mengambil keputusan pasti akan memiliki resiko, maka dari
itu buatlah suatu keputusan yang paling meminimalisir resiko yang
akan terjadi.
Wawancara 2
Kepala Mts Nurul Huda Sepakung
Ahmad Ikhda Sufiyana, M.Pd

1. Selama ini, bagaimana Bapak dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang


merupakan dilema etika atau bujukan moral di sekolah yang Bapak pimpin?
Saya melihat dari segi hukum, apabila kasus tersebut melanggar hukum maka
sudah tentu benar lawan salah.
Menganalisis apakah keputusan yang akan diambil antara benar lawan salah
(bujukan moral) atau benar lawan benar (dilema etika).
Jika dilema etika maka dalam pengambilan keputusan harus bijaksana.

2. Selama ini, bagaimana Bapak menjalankan pengambilan keputusan di


sekolah Bapak, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan
yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
Sebelum keputusan diambil terlebih dahulu dikumpulkan fakta, siapa
yang terlibat, menganalisis benar salahnya, membuat alternatif solusi
dan membuat keputusan dan merefleksikannya secara bersama dengan
warga sekolah.

3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Bapak lakukan


selama ini?
Mengidentifikasi masalah, mengklarifikasi tujuan khusus yang diinginkan, dan
melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pengambilan
keputusan.

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Bapak anggap efektif dalam pengambilan
keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Mencari tahu siapa saja yang terlibat.
Pengambilan alternatif pemecahan masalah.
Mempertimbangkan situasi dan kepentingan yang terlibat.
5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam
pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Membuat keputusan yang tentunya tidak menguntungkan dari kedua
belah pihak. Karena hal tersebut yang membuat dilema dalam
pengambilan keputusan yang adil.
Keputusan yang dibuat bertentangan dengan peraturan atau tata
tertib yang berlaku di sekolah.

6. Apakah Bapak memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam


sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Bapak langsung
menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk
menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Bapak
jalankan?
Jika masalahnya biasa bisa langsung diputuskan, namun jika
permasalahannya berat maka penyelesaiannya tidak bisa cepat. Perlu
masukan dan diskusi dari berbagai pihak terkait.

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini


mempermudah atau membantu Bapak dalam pengambilan keputusan
dalam kasus-kasus dilema etika?
Meminta warga sekolah atau pihak yang terkait dalam penyelesaian
masalah.
Wali murid yang terlibat.
8. Dari semua hal yang telah disampaikan pembelajaran apa yang Bapak
petik dari pengalaman Bapak mengambil keputusan dilema etika?
Saya menjadi lebih bijaksana dalam menganalisis sebuah
permasalah untuk dijadikan pertimbangan menentukan solusi.
Setiap pengambilan keputusan harus dilakukan sesuai dengan nilai
kebajikan dan berpihak pada murid.
Setiap mengambil keputusan pasti akan memiliki resiko, maka dari
itu buatlah suatu keputusan yang paling meminimalisir resiko yang
akan terjadi.
Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara:

Ada (A)/
No. Tugas
Tidak Ada (TA)

Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari Mengidentifikasi permasalahan


wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan dan mengambil keputusan
mengganjal apa yang masih ada dari hasil dengan berdiskusi dengan
1. wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal warga sekolah.
yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip,
dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda
dapatkan?

Persamaannya ketika ada


permasalahan langkah yang
Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pertama dilakukan adalah
pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah mengumpulkan fakta-fakta
2. persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang yang terjadi di lapangan dan
menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, selalu dilakukan diskusi
mengapa, apa yang membedakan? dengan pihak terkait untuk
mencapai kesepakatan
bersama.

Dari percakapn 2 Kepala


Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam
Sekolah kedepannya dalam
menjalani pengambilan keputusan yang
pengambilan keputusan akan
3. mengandung unsur dilema etika? Bagaimana
melakukan 9 langkah
mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan
pengambilan dan pengujian
keputusan mereka?
keputusan.

Dalam pengambilan keputusan


Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan dilema etika, saya akan
pengambilan keputusan dilema etika pada menguji keputusan tersebut
4. lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan agar mengetahui termasuk
pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan dilema yang mana,
Anda akan menerapkannya? berkolaborasi dengan berbagai
pihak, mendengarkan
kebenaran dari berbagai sisi
dan melihat kebermanfaatan
atas keputusan yang nantinya
saya ambi.

Sangat jelas cerita naratif yang


Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog
saya gunakan dan saya telah
naratif Anda, format apa yang akan gunakan,
membacanya dan melihat
5. sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan
hasilnya, saya juga bisa
melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain
membayangkan orang lain bisa
membaca tulisan Anda?
memahami tulisna saya ini.

Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah Sudah saya tinjau isi dan
sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu kepadatan materinya.
6. berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan
panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari
materi yang Anda ingin sampaikan?

Anda mungkin juga menyukai