Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MAHMUDAH

NIM : 857669267
KELAS : PGSD-BI/2019.2. Kelas A
UPBJJ : 42/SEMARANG

TUGAS PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD

A. KONSEP ATAU HAKIKAT KURIKULUM


Secara konseptual kurikulum secara garis besar mempunyai tiga ranah, yaitu: kurikulum
sebagai bidang studi, kurikulum sebagai substansi (rencana pengajaran), dan kurikulum
sebagai suatu system.
1. Kurikulum sebagai suatu bidang studi
Kurikulum disini berfungsi sebagai suatu disiplin yang dikaji di lembaga pendidikan
seperti perguruan tinggi. Tujuan kurikulum sebagai suatu bidang studi adalah untuk
mengembangkan ilmu kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang
kurikulum mempelajari tentang konsep dasar kurikulum, mereka juga melakukan
kegiatan penelitian dan percobaan guna menemukan hal-hal baru yang dapat
memperkuat dan memperkaya bidang studi kurikulum.
2. Kurikulum sebagai substansi (rencana pengajaran)
Kurikulum sebagai substansi disini maksudnya adalah kurikulum berisi tujuan yang
ingin dicapai, bahan yang akan disajikan, kegiatan pengajaran, alat-alat pengajaran dan
jadwal waktu pengajaran. Suatu kurikulum digambarkan sebagai dokumen tertulis yang
berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan
evaluasi yang telah disepakati dan di setujui bersama oleh para penyusun kurikulum dan
pemangku kebijaksanaan dengan masyarakat.
3. Kurikulum sebagai suatu sistem
Kurikulum sebagai suatu sistem maksudnya adalah kurikulum merupakan bagian
atau subsistem dari keseluruhan kerangka organisasi sekolah atau sistem sekolah. Hasil
dari sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum. Kurikulum sebagai sistem
mempunyai fungsi bagaiamana cara memelihara kurikulum agar tetap berjalan dinamis.

Menurut S. Hamid Hasan ada empat dimensi tentang konsep dan teori kurikulum, yang
menjadi acuan dalam pengertian kurikulum, yaitu:
1. Kurikulum sebagai ide, adalah cita-cita, keinginan, harapan atau tujuan yang difikirkan
mengenai apa yang terbaik untuk dicapai dalam suatu kegiatan pendidikan. Pada
dasarnya kurikulum sebagai ide ada pada setiap orang. Seorang siswa memiliki satu ide
kurikulum apabila ia berbicara tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan suatu
kegiatan pendidikan dan bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan. Tentu saja apa yang
difikirkannya itu sesuai dengan tingkat pengetahuan dari wawasan yang dimilikinya.
Untuk tingkat siswa, keinginan atau harapan itu lebih berdasarkan kepentingan
lingkungan yang sangat individual.
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis tentnag pembelajaran (dokumen
pendidikan). Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis memiliku format tertentu. Di
Indonesia kita mengenal format matriks yang digunakan kurikulum 1975, kurikulum
1986, kurikulum 1994, dan seterusnya.
3. Kurikulum sebagai proses kegiatan belajar mengajar (PBM). Pengertian kurikulum
sebagai suatu kegiatan (proses) adalah dimensi kurikulum yang langsung berhadapan
dengan realita lapangan. Persoalan ini adalah persoalan kurikulum yang paling kritis
dalam keseluruhan proses pengembangan kurikulum. Oleh karena itu (Waring 1979)
mengingatkan bahwa apabila apa yang terjadi di lapangan berbeda secara prinsipal
dengan ide semula maka kurikulum yang diimplementasiaknnya bukan kurikulum
semula.
4. Kurikulum sebagai hasil belajar (output, outcome, benefit, impact). Dimensi kurikulum
sebagai kegiatan (implementasi) terdiri atas dua aspek utama.  Pertama adalah aspek
perencanaan guru. Guru mengembangkan kurikulum sebagai rencana dan kegiatan
tertulis yang disebut RPP. Dimensi kurikulum sebagai suatu kegiatan inilah yang
menentukan apa yang diperoleh siswa. Jadi, hasil belajar siswa ditentukan oleh
kurikulum yang dialaminya dan bukan oleh kurikulum dalam bentu sebagai suatu
rencana tertulis. Artinya, apa yang sesungguhnya dialami siswa tidak dapat dikenakan
pada kurikulum sebagaimana yang ditetapkan oleh menteri Pendidikan Nasional.

B. PENGERTIAN KURIKULUM MENURUT PARA AHLI


1. UU No. 20 Tahun 2003
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan sebuah pengaturan berkaitan dengan
tujuan, isi, bahan ajar dan cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional.
2. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005)
Kurikulum merupakan niat dan harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana
maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah.
Kurikulum sebagai niat dan rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar
mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.
3. Harsono (2005)
Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan yang diekpresikan
melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin berkembang, sehingga yang
dimaksud dengan kurikulum itu tidak hanya sebagai gagasan pendidikan, namun seluruh
program pembelajaran yang terencana dari institusi pendidikan nasional.
4. Prof. Dr. S. Nasution, M. A.
Menjelaskan kurikulum sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
kegiatan belajar mengajar di bawah naungan, bimbingan dan tanggunga jawab sekolah /
lembaga pendidikan.
5. H. Hasan (1992)
Menurutnya kurikulum itu bersifat fleksibilitas. Yakni sebagai suatu pemikiran
kependidikan bagi diklat, sehingga dalam posisi teoritik, harus dikembangkan dalam
kurikulum sebagai sesuatu yang terencana dan juga dianggap sebagai kaidah
pengembang kurikulum.
6. Prof. Drs. H. Darkir
Menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan pendidikan.
Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program pengajaran, sehingga
program itu direncanakan dan dirancang sebagai bahan ajar dan juga pengalaman belajar.

Anda mungkin juga menyukai