Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR IPS

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN IPS

DOSEN PEMBIMBING :
Diana pramesti

KELOMPOK 14 KELAS 2D

DISUSUN OLEH

Rindi Antika (200141894)


Salmawati (200141902)
Sandi Kaputra (200141903)
Siti Amanah Rusda (200141913)
Siti Radiatun Hopsah (200141914)
Sukma Purnama (200141921)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufik, nikmat, hidayah serta
Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PRINSIP-PRINSIP
PEMBELAJARAN IPS” ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW. Yang kita nantikan syafaatnya di hari kiamat
kelak.

Makalah ini dibuat semata-mata untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Komputer
Dan Pembelajaran. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Dosen pengampu mata kuliah konsep dasar IPS


2. Dan juga kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini

Sesungguhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan juga baik. Maka dari
itu, penulis sangat membutuhkan masukan berupa kritik maupun saran yang membangun
untuk makalah ini agar dapat menjadi lebih baik. Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Pangkal pinang, 1 Mei 2021

penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................................i

Kata Pengantar................................................................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian strategi pembelajaran IPS SD............................................................2


B. Prinsipprinsip pemlihan strategi pembelajaran IPS SD......................................2
C. Strateegi pembelajaran kemampuan proses........................................................5
D. Praktek pembelajaran berbasis kemampuan proses............................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................8
B. Saran....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pembelajaran IPS seorang guru juga harus mengetahui pengertian strategi
pembelejaran IPS untuk sekolah dasar itu apa karena pengertian IPS antara sekolah dasar
(SD), SMP, dan SMA itu berbeda. Selain memahami strategi dari pembelajaran dasar
IPS seorang guru juga harus mengetahui prinsip-prinsip dalam pemilihan strategi
pembelajaran supaya guru tersebut mampu mengajarkan dan menyampaikan materi
pelajaran dengan baik. Sehingga seorang guru mampu membimbing murid tersebut
menguasai dan memahami disiplin ilmu sesuai dengan prinsip-prinsip dan agar sesuai
dengan tujuan yang diharapkan agama, masyarakat dan negara.
Dalam pembelajaran IPS dasar sudah sewajarnya guru memahami prinsip-
prinsip dalam pemilihan strategi pembelajaran IPS. Prinsip-prinsip ini merupakan satu
kesatuan guna mencapai tujuan pembelajaran IPS bagi seluruh peserta didik.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian strategi pembelajaran IPS SD?
2. Apa saja Prinsip-prinsip pemlihan strategi pembelajaran IPS SD?
3. Apa yang dimaksud dengan Strateegi pembelajaran kemampuan proses?
4. Bagaimana Praktek pembelajaran berbasis kemampuan proses?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran IPS
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pemilihan strategi pembelajaran
3. Untuk mengetahui strategi pembelajaran kemampuan proses
4. Untuk mengetahui praktik pembelajaran berbasis kemampuan proses.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian strategi pembelajaran IPS SD


Pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli:
1. Sanjaya, (2007: 126). Dalam dunia pendiidkan, strategi diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Al Muchtar (dalam Nasution, 2017) Strategi pembelajaran terdiri dari metode,
teknik dan prosedur yang akan menjamin bahwa peserta didik akan betul-betul
mencapai tujuan pembelajaran. Kata metode dan teknik sering digunakan secara
bergantian.
3. Beckman (dalam Nasution, 2017) Strategi adalah alat, rencana, atau metode
yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas.

Dari beberapa pengertian yang telah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu bentuk perencanaan yang menyusun langkah-langkah
pembelajaran yang terdiri dari metode,teknik dan prosedur tertentu yang menjamin
bahwa siswa akan benar-benar mencapai tujuan pembelajaran.

Penyusunan strategi dalam artian belum sampai pada tahap bertindak, baru dalam
tahap penyusunan rencana yang nantinya akan diterapkan dalam suatu pembelajaran.

B. Prinsip-prinsip pemilihan strategi pembelajaran IPS

Prinsip-prinsip ini merupakan suatu landasan dalam memilih strategi seperti apa
yang akan kita gunakan dalam proses belajar mengajar. Karena dalam menentukan
sebuah strategi pembelajaran IPS SD kelas awal kita harus memperhatikan apa-apa saja
yang berhubungan dengan siswa.

Berikut Prinsip-Prinsip Pemilihan Startegi Pembelajaran IPS SD (Julianto, 2014)

1. Bermakna (meaningful)

Pembelajaran IPS itu merupakan kegiatan belajar yang meaningful, bermakna.


Pembelajaran dikembangkan agar konsep dan tema kunci pendidikan ilmu pengetahuan
sosial dapat disampaikan kepada siswa secara mendalam. Guru dapat menekankan

2
keterampilan-keterampilan yang diperlukan siswa agar dapat bertahan dalam dunia
yang terus menerus dan semakin cepat berubah.

Pembelajaran IPS akan bermakna jika keterampilan dalam memahami


perkembangan dan akibat globalisasi dapat membekali siswa untuk berperan serta aktif
dalam perkembangan kehidupan sosial dan global. Oleh karena itu, siswa perlu juga
mempelajari tentang perkembangan dan permasalahan yang dihadapi negara-negara
lain di dunia. Disamping itu, guru perlu merencanakan, menerapkan dan menilai
kurikulum IPS yang bermakna bagi kehidupan siswa secara reflektif.
Guru juga dapat menunjukkan manfaat mata pelajaran IPS kepada siswa supaya
mereka menjadi tertarik dan ingin mempelajari lebih jauh. Pendekatan pembelajaran
semacam itu dikatakan sebagai pendekatan kontekstual. Penggunaan pembelajaran
kontekstual dalam mata pelajaran IPS dapat meningkatkan kebermaknaan. Karena
siswa mempelajari materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam penyelesaian permasalahan lingkungan dan
masyarakat.

2. Integratif (integrative)
Pembelajaran IPS merupakan pembelajaran integrative, terpadu. Pembelajaran
IPS adalah pembelajaran disiplin ilmu-ilmu sosial yang dibatasi untuk kepentingan
pendidikan. Dinyatakan dalam panduan Model Pembelajaran Terpadu IPS, bahwa IPS
atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum yang diturunkan dari isi materi
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
antropologi, filsafat dan psikologi sosial. Maka, ilmu pengetahuan sosial mengambil
konsep dan tema dari ilmu-ilmu sosial yang ada untuk materi pembelajaran. Topik
pembelajaran dapat mencakup beberapa konsep dan tema dari sejumlah ilmu sosial
yang ada dalam pembelajaran IPS di SD. Kemajuan teknologi, keterampilan,
pengetahuan, nilai, sikap dan keyakinan terintegrasi dalam pembelajaran dengan
tindakan sosial politik dalam masyarakat.

3. Berbasis nilai (value based)


Pembelajaran IPS adalah kegiatan yang value based, berbasis nilai. Siswa
dihadapkan pada implikasi-implikasi potensi dari kebijakan-kebijakan. Siswa diajarkan
untuk berfikir kritis dan mengambil keputusan mengenai sejumlah isu. Siswa

3
memodelkan pilihan-pilihan yang akan mereka ambil pada saat dewasa. Pengambilan
keputusan dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan nilia-nilai dalam
rekomendasi-rekomendasi kebijakan.
Siswa juga menggunakan sumber-sumber lain untuk berfikir kritis dalam
pengambilan keputusan. Melalui berbagai kegitan siswa belajar menerapkan pemikiran
berdasarkan nilai ketika menyelesaiakan masalah dan isu. Hal lain adalah perlunya
mengalami dan mengembangkan prilaku adil dan mendorong penghargaan dan
pertimbangan serius terhadap sudut pandang yang berlawanan. Kesadaran terhadap
persamaan dan perbedaan budaya merupakan sarana agar siswa memahami nilai-nilai
yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga diajarkan akan komitmen
terhadap tanggung jawab individu dan sosial.

4. Menantang (challenging)
Dalam proses pembelajaran, usahakan pembelajaran berisi konten pembelajaran
yang menantang. Yaitu suatu proses pembelajaran yang dapat membangkitkan rasa
ingin tahu siswa, mendorong siswa untuk bereksplorasi dan bereksperimen, aktif dalam
diskusi, serta tekun dan gigih dalam mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran
menantang ini mencakup pembelajaran yang memanfaatkan tulisan-tulisan dan analisis
berbagai jenis dokumen yang bersumber primer dan sekunder, grafik dan juga diagram.
Penelitian sesuai disiplin ilmu, pada akhirnya akan mencakup pembelajaran
gagasan dan konsep-konsep yang rumit dan canggih. Kemudian penyelidikan
mendalam mengenai labih sedikit topik dari pada terlalu banyak dalam proses yang
mendalam dan rinci. Konsep dan generalisasi utama dari ilmu-ilmu sosial dan peralatan
yang digunakan diambil sebagai bagian dari proses penyelidikan yang terus
berkembang.

5. Aktif (active)
Pembelajaran IPS merupakan kegiatan active, aktif melibatkan siswa untuk
memperoses dan berfikir mengenai apa yang mereka pelajari. Siswa bekerja dengan
cara sendiri-sendiri atau berkolaborasi dalam proses pembelajaran didalam dan diluar
kelas. Mereka menggunakan sumber-sumber yang beragam. Melalui kegiatan semacam
itu, siswa memahami, mengambil keputusan, membahas isu dan menyelesaikan
masalah. Pemahaman siswa di fasilitasi oleh penjelasan yang jernih, pemodelan dan
diskursus integratif.

4
Penjelasan dan pemodelan dari guru sangat penting. Hal itu sama penting dengan
kesempatan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Aktifitas lain
siswa adalah mendiskusikan atau memperdebatkan implikasi-implikasi dari tema atau
proyek yang disepakati bersama. Siswa dapat berpartisipasi dalam proyek-proyek yang
membutuhkan pemikiran kritis.

C. Strategi pembelajaran kemampuan proses


1. Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Menurut Shoiman (dalam Wedyawati, dkk, 2020:27) problem solving adalah
suatu tipe pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan
pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan.
Strategi pembelajaran problem solving ini sangat potensial untuk melatih peserta
didik agar berfikir kreatif dalam menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi
maupun masalah kelompok. Peserta didik belajar mandiri dalam mengidentifikasi
penyebab dan mencari alternatif untuk memecahkan masalahnya.
Sesui dengan pendapat Shoiman diatas, dapat dikatakan bahwa problem solving
ini adalah suatu keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi,
menganalisis situasi, dan mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan
alternatif sehingga dapat mengambil suatu tindakan keputusan untuk mencapai sasaran.
Dalam pengajaran ips di SD guru dapat mendorong siswa untuk belajar
memecahkan masalah dengan menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah
(problem solving). Dengan cara pendekatan akan terjalin sebuah komunikasi yang baik
antara guru dengan siswa sehingga antar guru dan siswa tidak ada pembatas yang mana
jika tidak ada pembatas antara guru dan siswa akan dengan mudah untuk mencari jalan
keluar dari suatu permasalahan.

2. Inkuiri
Inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
logis, dan analitis. Sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri W. Gulo (dalam sitorus dan harahap, 2019:118).
Proses pembelajaran inkuiri ini memfokuskan keterlibatan aktif siswa secara
maksimal, keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran

5
dan mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam
proses inkuiri tersebut.
Inkuiri juga merupakan suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan
informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan kemampuan berfikir kritis dan logis. Tujuan dari pembelajaran berbasis
inkuiri ini adlah mengembangkan keinginan dan motivasi siswa untuk mempelajari
prinsip dan konsep sains, mengembangkan keterampilan ilmiah siswa sehingga mampu
bekerja seperti layaknya seorang ilmuwan dalam bentuk sederhananya, serta
membiasakan siswa bekerja keras untuk memperoleh pengetahuan.
Perbedaan strategi inkuiri dengan strategi pemecahan masalah yaitu strategi
inkuiri lebih ke pemecahan masalah yang berorientasi pada disiplin ilmu bukan pada
masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

3. Portofolio
Portofolio juga dapat diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari
suatu pekerjaan tertentu. Pengertian portofolio disini adalah suatu kumpulan pekerjaan
siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan
yang ditentukan. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa atau
kelompok, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih
dari satu kelas siswa secara secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih,
membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap
suatu masalah yang dikaji. (Yamin, 2008:235).
Model pembelajaran portofolio adalah suatu proses pembelajaran dalam
mempelajari suatu materi tertentu yang prosesnya dari awal sampai akhir, dan
kumpulan hasil pekerjaan siswa tersebut dikumpulkan atau didokumentasikan
kemudian disimpan dalam satu bendel.

D. Praktik pembelajaran berbasis kemampuan proses


1. Praktik pembelajaran pemecahan masalah Djamarah (dalam Jauhar, 2017: 146-147)
1) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
2) Guru menyajikan masalah nyata kepada siswa (kenakalan remaja,
pelanggaran disiplin, kepatuhan terhadap tata tertib, dll). Masalah ini harus
tumbuh dari siswa dan sesuai dengan taraf kemampuan siswa.

6
3) Siswa mencari data atau Keterangan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang telah diberikan. Dengan membaca buku, meneliti,
bertanya ataupun berdiskusi dengan anggota kelompok.
4) Siswa menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban
tentunya berdasarkan pada data-data yang telah diperoleh.
5) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam hal ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban
tersebut betul-betul cocok.
6) Menarik kesimpulan. Artinya, siswa harus sampai pada kesimpulan terakhir
tentang jawaban dari maslah tadi.
7) Kemudia siswa mempresentasikan hasil jawaban dari persoalan yang telah
dipecahkan.

2. Praktik pembelajaran Inkuiri (Kartika,2014)


1) Guru menyampaikan materi terkait permasalahan yang akan dibahas.
2) Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
3) guru memberikan permasalahan kepada setiap kelompok
4) guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan
permasalahan. Hipotesis adalah anggapan dasar yang menjadi jawaban
sementara terhadap masalah dan masih bersifat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya.
5) Selanjutnya, Setiap kelompok diberi kesempatan dalam mencari informasi dari
berbagai sumber buku yang dimiliki setiap kelompok untuk menguji
kebenaran hipotesisnya. Menguji hipotesis adalah untuk menentukan jawaban
yang dianggap sudah sesuai dengan data atau informasi yang sudah diperoleh
dari pengumpulan data. Pengujian hipotesis ini bertujuan mengembangkan
kemampuan berfikir secara rasional. Artinya, kebenaran dari suatu jawaban
yang diberikan bukanlah berdasarkan argumentasi, tetapi harus didukung
dengan data yang ditemukan dan harus dipertanggungjawabkan.
6) Merumuskan kesimpulan
Merupakan suatu proses untuk mendeskripsikan temuan yang dihasilkan
berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis. Untuk memperoleh suatu
kesimpulan yang akurat, sebaiknya guru harus mampu menunjukkan kepada
siswa data mana yang sudah relevan.

7
7) Kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka.

3. Praktik pembelajaran Portofolio (Adwinta,2012)


1) Guru meminta siswa untuk mengkaji permasalahan yang akan dibahas terkait
dengan materi yang diberikan
2) Perwakilan siswa menuliskan dipapan tulis mengenai topik permasalahan
yang telah dikaji.
3) Guru membentuk 3-4 kelompok portofolio kelas untuk mencari sumber
informasi sesuai permasalahan yang akan dibahas
4) Masing-masing kelompok membuat portofolio kelas sesuai dengan tugasnya
masing-masing.
5) Siswa menyajikan portofolio didepan kelas dengan melakukan presentasi
6) Siswa dari masing-masing kelompok melakukan tanya jawab terkait materi
yang disajikan
7) Guru bersama siswa mengadakan refleksi pembelajaran
8) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Strategi pembelajaran adalah suatu bentuk perencanaan yang menyusun langkah-
langkah pembelajaran yang terdiri dari metode teknik dan pendekatan tertentu dengan
menggunakan berbagai sumber belajar yang diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Prinsip-prinsip pemilihan strategi pembelajaran IPS
1) Bermakna (meaningful)
2) Integratif (integrative)
3) Berbasis nilai (value based)
4) Menantang (challenging)
5) Aktif (active)
3. Strategi pembelajaran kemampuan proses
1) Strategi Pemecahan Masalah
2) Strategi Inkuiri
3) Strategi Portofolio

B. Saran
Pada dasarnya pemilihan strategi pembelajaran IPS sangatlah penting bagi
seorang guru. Dengan strategi yang baik maka pembelajaran akan menjadi baik dan lebih
terarah sesuai dengan apa yang kita inginkan guna mencapai tujuan pembelajaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana Prenada Media.

Nasution, Wahyudin Nur. (2017). Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.

Julianto, Rudhi. (2014). Pembelajaran IPS. Diakses pada 2 Maret Melalui


https://rjempati.wordpress.com/2014/02/03/pembelajaran-ips/

Wedyawati, Nelly, dkk. (2020). Pembelajaran SD Berbasis Problem Solving Method.


Malang: Literasi Nusantara.

Sitorus, Awaluddin, dan Hapni Andriani Harahap. (2019). Gerakan Inovasi Mendidik
Berkarakter. Lampung: Swalova Publishing.

Yamin, M. (2008). Paradigma pendidikan konstruktivistik: implementasi KTSP dan UU no.


14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Indonesia: Gaung Persada Press.

Jauhar, Sitti. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Siswa SD. Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan, 1(2), 146-147.

Kartika, imelda. (2014). Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPS terhadap konsep
kenampakan alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Diakses pada 2 Maret
2021, melalui http://arsipkaril.blogspot.com/2016/04/penerapan-metode-inkuiri-pada-
mata_24.html

Adwinta. (19 mei 2012). Langkah-langkah Pembelajaran Portofolio. Diakses Pada 2 Juli
2021, Melalui http://adwintaactivity.blogspot.com/2012/05/langkah-langkah-
pembelajaran-portofolio.html

10

Anda mungkin juga menyukai