Abstrak
Pendidikan berbasis kearifan lokal merupakan aktualisasi pembelajaran yang berorientasi pada penanaman
nilai-nilai budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. Dalam hal ini pendekatan etnopedagogi di sekolah
dasar perlu diimplementasikan dengan strategi maupun media pembelajaran inovatif yang mampu menarik
perhatian siswa untuk memahami dan mengaplikasikan kearifan lokal hutan mangrove di Paluh Merbau.
Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan strategi triangulasi konkuren. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa etnopedagogi sebagai pendekatan pembelajaran yang diimplementasikan melalui
kegiatan pembelajaran yang menyajikan media berbasis kearifan lokal lebih efektif. Dalam penggunaan
media berbasis keunggulan lokal hutan mangrove dalam proses pembelajaran diiringi dengan berbagai
aktivitas bermain, sehingga menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAIKEM). Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan etnopedagogi berhasil diterapkan pada
pembelajaran di sekolah dasar jika pelaksanaannya disajikan dengan kegiatan pembelajaran inovatif seperti
media belajar pendukung berbasis kearifan lokal.
Abstract
Education based on local wisdom is the actualization of learning that is oriented towards inculcating the
cultural values and habits of the local community. The ethnopedagogical approach in elementary schools needs
to be implemented with strategies and innovative learning media that are able to give students' attention to
understand and apply local wisdom of the mangrove forest in Paluh Merbau. This study uses a mixed method
with concurrent triangulation strategy. The results showed that ethnopedagogy as a learning approach that
was implemented through learning activities that presented media based on local wisdom was more effective.
The use of media based on local advantages of mangrove forests in the learning process is accompanied by
various play activities, thus creating active, innovative, creative, effective, and fun learning (PAIKEM). This
shows that the ethnopedagogical approach is successfully applied to learning in elementary schools if its
implementation is presented with innovative learning activities such as learning media based on local wisdom.
Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021- 866
(Wiwik Lestari1*, Vivi Uvaira Hasibuan2, Stelly Martha Lova3, Fitri Yani4 )
Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021- 867
(Wiwik Lestari1*, Vivi Uvaira Hasibuan2, Stelly Martha Lova3, Fitri Yani4 )
Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021- 868
(Wiwik Lestari1*, Vivi Uvaira Hasibuan2, Stelly Martha Lova3, Fitri Yani4 )
cermat pada setiap yang tersirat dan telah disesuaikan dengan Peraturan
tersurat selama proses penelitian untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
memperkuat database. Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
Berdasarkan metode, strategi, 2013 tentang standar proses
dan instrument penelitian yang pembelajaran yang
digunakan, teknik analisa pada data mengimplementasikan pembelajaran
kuantitatif didasarkan pada asumsi dan tematik terpadu bagi pendidikan sekolah
penilaian yang dinyatakan pada data dasar/madrasah ibtidaiyah. Dengan
kuantitatif. Selanjutnya data kuantitatif demikian maka kearifan lokal yang
tersebut dianalisa dengan menggunakan dikembangkan pada media pembelajaran
teknik analisis statistik deskriptif. harus memuat a) kesesuaian dengan
Sementara data kualitatif dianalisis perkembangan peserta didik, b)
dengan menggunakan model analisis kebutuhan kompetensi peserta didik, c)
interaktif. fleksibilitas jenis, bentuk dan pengaturan
waktu penyelenggaraan, dan d)
kebermanfaatan untuk kepentingan
Hasil dan Pembahasan nasional dalam menghadapi tantangan
Konsep kearifan lokal yang global saat ini.
diusung pada penelitian ini adalah konsep Pendidikan berbasis kearifan lokal
kearifan lokal hutan mangrove di Paluh (etnopedagogi) yang tercermin pada
Merbau. Paluh Merbau merupakan daerah penelitian ini dimaksudkan untuk
pesisir yang berada dalam wilayah memperkenalkan, menghargai dan
administrasi Desa Tanjung Rejo menanamkan rasa cinta budaya lokal
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten pada peserta didik. Sartini (2010)
Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara. menyatakan bahwa kearifan lokal
Menurut Utari, dkk (2016), secara umum merupakan gagasan setempat (lokal)
kearifan lokal memiliki ciri dan fungsi yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
yaitu 1) sebagai penanda identitas sebuah bernilai baik yang tertanam dan diikuti
komunitas, 2) sebagai elemen perekat oleh anggota masyarakat. Untuk
kohesi sosial, 3) sebagai unsur budaya mewujudkan hal tersebut, Ridwan (2014)
yang tumbuhdari bawah, eksis dan menambahkan bahwa kurikulum 2013
berkembang dalam masyarakat, bukan dan nilai kearifan-kearifan lokal harus
merupakan sebuah unsur yang menjadi semangat penyempurna dan
dipaksakan dari atas, 4) berfungsi menjadikannya sesuatu hal niscaya bagi
memberikan warna kebersamaan bagi kepanjangan napas pendidikan di
konmunitas tertentu, 5) dapat mengubah Indonesia, sebagai penciptaan kekuatan
pola piker dan hubungan timbal balik masa depan pendidikan yang arif dan
individu dan kelompok dengan berkeadaban.
meletakkannya di atas common ground, 6) Hutan mangrove sebagai bagian
mampu mendorong terbangunnya dari kehidupan masyarakat Paluh Merbau
kebersamaan, apresiasi dan mekanisme selama ini menjadi sumber penghidupan
bersama untuk mempertahankan diri dari tidak hanya bagi manusia, tetapi juga
kemungkinan terjadinya gangguan atau flora dan fauna yang ada di dalamnya.
perusak solidaritas kelompok komunitas Selama ini masyarakat memanfaatkan
yang utuh dan terintegrasi. hutan mangrove sebagai sumber mata
Prinsip-prinsip pembelajaran pencaharian atau produsen utama
tematik berdasarkan kurikulum 2013 kepiting laut, kerang batu, bare, ikan
yang fokus pada penggunaan media bedukang, buah berembang, daun jeruju,
pembelajaran dalam bentuk permainan dan lain-lain. Kebermanfaatan hutan
Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021- 869
(Wiwik Lestari1*, Vivi Uvaira Hasibuan2, Stelly Martha Lova3, Fitri Yani4 )
Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021- 870
(Wiwik Lestari1*, Vivi Uvaira Hasibuan2, Stelly Martha Lova3, Fitri Yani4 )
dalam beberapa kelompok siswa. Jika jumlah dilakukan sebanyak empat kali selama dua
siswa sebanyak 21 orang di kelas IV, maka minggu proses pembelajaran berlangsung.
setiap kelompok (baik kelompok A , B, dan C) Selain itu melalui pendapat dan
terdiri dari 7 anggota. Dan kelompok yang komentar yang disampaikan siswa kepada
paling banyak memberikan jawaban yang guru setiap kali berakhirnya pembelajaran,
benar akan menjadi kelompok pemenang. mereka berharap supaya penggunaan media
Langkah kedua, guru menuliskan dan permainan TTS ini juga dilakukan di tema-
menggambarkan di whiteboard kotak-kotak tema pembelajaran lainnya agar belajar
jawaban yang disediakan sesuai pertanyaan menjadi semakin menyenangkan. Dengan
dalam kelompok mendatar maupun menurun. demikian dapat dikatakan bahwa siswa
Kemudian guru menjadi menjadi pemandu menikmati proses belajar yang menyenangkan
yang menjelaskan pertanyaan sesuai urutan, secara natural (joyfull learning). Hal ini
sekaligus juri yang mencatat skor perolehan berkaitan dengan kemampuan guru sebagai
jawaban setiap kelompok. Skor untuk setiap fasilitator utama menerapkan pembelajaran
jawaban yang benar adalah 10 poin. aktif inovatif kreatif dan menyenangkan
Peraturan pada permainan ini adalah, (PAIKEM) sehingga permasalahan yang kerap
kelompok yang diberi kesempatan menjawab terjadi dalam proses pembelajaran dapat
adalah kelompok yang lebih dahulu diatasi dengan baik.
membunyikan lonceng. Jawaban yang
diberikan kelompok sebelum membunyikan Kesimpulan
lonceng dianggap batal. Pemandu berhak Penelitian mengenai etnopedagogi ini
menunjuk kelompok lain untuk menjawab, jika yang mengusung local wisdom hutan
kelompok sebelumnya menjawab dengan mangrove dengan menggunakan media
menjawab yang salah. Permainan di anggap permainan teka teki silang (TTS). Cara ini
selesai jika seluruh kotak telah terisi. Kegiatan selain berhasil mengenalkan kepada siswa
pembelajaran dengan menggunakan media tentang kearifan lokal daerahnya, juga
permainan TTS ini dilakukan sebanyak empat sekaligus berhasil membantu siswa
kali selama dua minggu proses pembelajaran memahami muatan materi yang disajikan pada
luring di kelas IV SDN 107396 Paluh Merbau. pembelajaran tematik di kelas IV sekolah
Hasil penerapan media pembelajaran dasar. Siswa mampu menemukan dan
berupa permainan teka teki silang (TTS) pada memahami pesan-pesan kearifan lokal dan
siswa kelas IV SDN 107396 Paluh Merbau ini penanaman sikap peduli dan cinta lingkungan
menunjukkan bahwa siswa mengenal dan melalui pembelajaran yang aktif, inovatif,
bangga dengan kearifan lokal daerahnya kreatif dan menyenangkan. Siswa selain
mencapai keberhasilan. Kesan yang memahami muatan dan pesan-pesan local
ditampakkan siswa pada pembelajaran wisdom, juga menyatakan keinginannya untuk
tematik menggunakan media permainan teka terlibat dan menjadi bagian dari upaya
teki silang (TTS) adalah mereka menyelamatkan hutan mangrove yang
melaksanakannya dengan gembira selayaknya menopang kehidupan di Paluh Merbau agar
sedang bermain. Sesekali kegiatan belajar ini kembali lestari seperti sedia kala. Hutan
diselingi dengan canda tawa dan kelucuan dari Mangrove tidak hanya melindungi masyarakat
masing masing kelompok saat mereka berhasil Paluh Merbau dari bahaya abrasi tetapi juga
menjawab dengan benar hampir semua dari segi ekonomi, sosial, dan budayanya.
pertanyaan. Dan walaupun proses belajar
dilakukan dengan cara bermain, namun para Referensi
siswa merasakan betul manfaat serta [1] Juliyanti, T T. (2017). Penerapan
menunjukkan kepedulian mereka pada local Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal Di
wisdom hutan mangrove. Hal ini dapat
Kelas VI SD Negeri Sendangsari
disimpulkan dari kegiatan permainan yang
Pajangan Bantul Daerah Istimewa
Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021- 871
(Wiwik Lestari1*, Vivi Uvaira Hasibuan2, Stelly Martha Lova3, Fitri Yani4 )
Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)