Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845

FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 5 No. 2. September 2021

ANALISIS BAHAN AJAR IPS BERBASIS PENDIDIKAN


MULTIKULTURAL DAN KEARIFAN LOKAL DAERAH
DALAM MEWUJUDKAN INTEGRASI NASIONAL

Rini Setyowati1), Wira Fimansyah2)


1)
STKIP Singkawang, Singkawang, Indonesia
E-mail:rini1989setyowati@gmail.com

2)
Universitas Negeri Medan
E-mail: wirafimansyah89@gmail.com

Abstract.Salah satu tujuan pembelajaran IPS adalah mempersiapkan peserta didik


menjadi warga negara yang baik. Salah satu hal yang perlu dipersiapkan dalam
mata pelajaran IPS guna mencapai fungsi ini adalah bisa memilih dan
menggabungkan materi sesuai dengan local content masyarakat Indonesia.
Pemilihan bahan ajar yang sesuai dengan masyarakat Indonesia yang beragam
akan menjadi rujukan peserta didik untuk mempelajari berbagai keragaman yang
ada dalam masyarakat Indonesia. Sehingga bisa mencegah radikalisme di tengah
tengah kehidupan bernegara. Penelitian ini menggunakan studi literature dalam
menganalisis bahan ajar IPS berbasis pendidikan multikultural dan kearifan lokal
daerah dalam mewujudkan integrasi nasional. Hasil dari penelitian ini adalah
bahwa bahan ajar IPS berbasis pendidikan multikultural dan kearifan lokal daerah
terbukti efektif dalam mewujudkan integrasi nasional.

Keywords: Bahan ajar IPS, pendidikan multikultural, kearifan lokal, integrasi nasional

anugerah untuk membuat Indonesia


I. PENDAHULUAN lebih bermakna.
Indonesia adalah salah satu negara Pendidikan adalah salah satu cara untuk
dengan berbagai keberagaman. memberikan pemahaman kepada
Keberagaman ini bisa difahami generasi muda tentang pentingnya
sebagai dua sisi, sisi yang pertama menjaga keberagaman dan menghargai
adalah sisi yang menguatkan karena perbedaan. Jika dibandingkan dengan
dengan berbagai keberagaman negara Finlandia, dua hal yang
tersebut dapat memotivasi diutamakan saat anak ingin dimasukkan
masyarakat untuk dapat bersinergi ke sekolah adalah kemampuan hitung/
dengan baik terhadap alam dan keahlian dalam matematika dan bahasa
lingkungan. Keberagaman Ibu. Sistem seperti inilah yang
masyarakat Indonesia yang terwujud mengakomodasi perbedaan karakteristik
dalam perbedaan etnis, budaya, peserta didik.
bahasa, agama merupakan salah satu Pendidikan yang ada di Indonesia harus
mampu membentengi pengaruh

68
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 5 No. 2. September 2021

globalisasi yang buruk bagi peserta didik menjadi warga negara yang baik.
didik. Salah satu hal yang perlu Salah satu hal yang perlu dipersiapkan
dikuatkan adalah Pendidikan dalam mata pelajaran IPS guna mencapai
Karakter yang tercermin dalam nilai- fungsi ini adalah bisa memilih dan
nilai Pancasila. Saat ini, sebagian menggabungkan materi sesuai dengan
besar generasi muda kurang local content masyarakat Indonesia.
menghayati nilai- nilai luhur yang Pemilihan bahan ajar yang sesuai dengan
terkandung dalam Pancasila. Fakta masyarakat Indonesia yang beragam
ini didapatkan saat pengamatan akan menjadi rujukan peserta didik
dimana generasi muda lebih mudah untuk mempelajari berbagai keragaman
menerima pemikiran negara lain yang ada dalam masyarakat Indonesia.
yang masuk. Beberapa tawuran yang Sehingga bisa mencegah radikalisme di
terjadi antar mahasiswa, tawuran tengah tengah kehidupan bernegara.
antar siswa di Indonesia juga Bertolak dari beberapa uraian diatas,
mengindikasikan lemahnya peneliti melakukan penelitian dengan
pemahaman generasi muda tentang judul “ Analisis bahan ajar IPS berbasis
nilai nilai luhur Pancasila. Seolah- pendidikan multikultural dan kearifan
olah nilai luhur Pancasila tersebut lokal daerah dalam mewujudkan
hanya sebuah teori, dan tidak integrasi nasional.
menyentuh ranah sosial dalam
kehidupan sehari- hari. I. METODE
Hingga kini, karakteristik
masyarakat Indonesia disebut Penelitian ini menggunakan studi
masyarakat yang multi etnik yaitu literature dalam menganalisis bahan ajar
terdiri dari aneka ragam suku- IPS berbasis pendidikan multikultural
bangsa, adat, agama dan dan kearifan lokal daerah dalam
kebudayaan. Namun, bagai dua sisi mewujudkan integrasi nasional. Peneliti
mata uang yang bebeda namun menggali sumber dari beberapa buku dan
masih dalam satu kesatuan, kondisi jurnal untuk dianalisis lebih lanjut.
masyarakat yang majemuk tersebut
dapat dilihat dalam dua hal yang
berbeda pula, disatu sisi II. HASIL DAN PEMBAHASAN
kemajemukan tersebut dipandang
sebagai suatu kekayaan budaya
bangsa, disisi lain dengan keadaan Hasil penelitian Hanum & Rahmadona
masyarakat yang berbeda-beda adat, (2009) di Daerah Istimewa Yogyakarta
kebiasaan dan budaya yang diverse menghasilkan modul tentang
tersebut berpotensi menimbulkan Pendidikan Multikultural yang
radikalisme, intoleransi, dan terintegrasi dengan mata pelajaran IPS
diskriminasi SARA. Radikalisme dipandang cukup efektif untuk
antar etnis merupakan hal yang memberikan bantuan kepada guru
harus dicegah di tengah kondisi dalam lebih memahami pendidikan
masyarakat yang multikultur. multikultural.
Radikalisme antar etnis akan Peneliti telah melakukan penelitian studi
menimbuklan malapetaka, dan literatur tentang Penerapan Pembelajaran
sumber keruntuhan dalam PKn yang memberikan ruang bagi
masyarakat. peningkatan nasionalisme di Perguruan
Salah satu tujuan pembelajaran Tinggi. Penelitian ini pernah dimuat
IPS adalah mempersiapkan peserta dalam Jurnal JETL (Journal Of

69
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 5 No. 2. September 2021

Education, Teaching and Learning) beragam. Pendidikan multikultural


pada tahun 2016 halaman 22- 25. menawarkan satu alternatif pembelajaran
Nasionalisme yang kuat bagi yang memberikan ruang pada
generasi muda yang menjadi keberagaman dalam masyarakat, seperti
tonggak pencegahan radikalisme keberragaman etnis, budaya, gender,
antar etnis yang terjadi. Penulis juga status sosial, gender, kemampuan umum
sedang mengadakan penelitian dan lain sebagainya. Pendidikan
tentang Kontestasi, Integrasi dan multikultural diharapkan dapat
Resolusi Konflik di Kalimantan membentuk karakter siswa yang
Barat secara kualitatif. Berdasarkan humanis, demokrasi, dan plural. Secara
hasil penelitian akan mencoba spesifik Banks memberikan definisi
menerapkan dalam pengembangan tentang pendidikan multikultural, yaitu
bahan ajar IPS untuk membangun ide, gerakan pembaharuan pendididikan
integrasi etnis antar etnis. Hasil pada yang tujuannya adalah melibatkan
penelitian kualitatif tentang struktur lembaga pendidikan supaya
kontestasi, integrasi, dan resolusi siswa dengan berbagai macam latar
konflik akan menjadi bahan rujukan belakang akan memiliki kesempatan
dalam mengembangkan bahan ajar yang sama untuk mencapai prestasi
IPS berbasis pendidikan akademis di sekolah (Banks, 1993:1).
multikultural. Banks (2008) mengemukakan empat
Sudiatmaka (2012) dalam pendekatan yang mengintegrasikan
penelitiannya menghasilkan materi pendidikan multikultural ke
kesimpulan bahwa pembelajaran IPS dalam kurikulum ataupun pembelajaran
yang berbasis pendidikan di sekolah yang bila dicermati relevan
multikultural akan memberikan hasil untuk diimplementasikan di sekolah di
belajar siswa lebih baik daripada Indonesia, bahkan pendekatan pertama
yang diajar dengan pendekatan sudah biasa dilakukan,
konvensional. Kelebihan yaitu:1)Pendekatan kontribusi (the
pembelajaran IPS yang berbasis contributions approach). Level ini yang
pendidikan multikultural adalah paling sering dilakukan dan paling luas
dalam proses meaningfull learning. dipakai dalam fase pertama dari gerakan
Ainul Yakin (2006) menekankan kebangkitan etnis. Ciri pendekatan
bahwa pendidikan multikultural kontribusi ini adalah dengan
sangat penting diberikan pada anak memasukkan pahlawan-pahlawan dari
sejak dini di sekolah. Setiap mata suku bangsa/ etnis dan benda-benda
pelajaran sebenarnya dapat disisipi budaya ke dalam pelajaran yang sesuai.
materi pendidikan multikultural. Hal inilah yang sampai saat ini yang
Namun lebih baik bila mata dilakukan di Indonesia.2) Pendekatan
pelajaran pendidikan multikultural Aditif (Aditive Approach). Pada tahap
dibuat suplemen dan terintegrasi ini dilakukan penambahan materi,
dengan mata pelajaran IPS karena konsep, tema, dan perspektif terhadap
materi IPS sangat dekat dengan kurikulum tanpa mengubah struktur,
materi pendidikan multikultural. tujuan dan karakteristik dasarnya.
Beberapa poin penting dari Pendekatan aditif ini sering dilengkapi
pendidikan multikultural adalah dengan penambahan buku, modul atau
kemampuan guru untuk bidang bahasan terhadap kurikulum
menanamkan cara hidup tanpa mengubahnya secara substansif.
menghormati dan toleransi yang ada 3)Pendekatan Transformasi (the
dalam masyarakat Indonesia yang transformation approach). Pendekatan

70
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 5 No. 2. September 2021

tranformasi berbeda secara mendasar berkembang pada masyarakat


dengan pendekatan kontribusi dan pendukungnya. Kalaupun ada, sistem
aditif. Pada pendekatan transformasi nilai yang seolah-olah hidup di dalam
mengubah asumsi dasar kurikulum masyarakat itu sebenarnya hanya hasil
dan menumbuhkan kompetensi rekayasa kelompok dominan melalui
siswa dalam melihat konsep, isu, suatu ideologi hegemoni yang bertujuan
tema, dan problem dari beberapa menanamkan suatu kesadaran palsu pada
perspektif dan sudut pandang etnis. masyarakat akan tujuan dan manfaat dari
Banks (2008) menyebut ini proses kesatuan itu. Bertahannya integrasi ini
multiple acculturation sehingga rasa amat bergantung dari seberapa besar
saling menghargai, kebersamaan dan kekuatan kelompok dominan.
cinta sesama dapat dirasakan melalui Ketiga, integrasi yang muncul dan
pengalaman belajar. 4)Pendekatan bertahan karena anggota masyarakat
Aksi Sosial (the social action menyadari secara rasional bahwa
approach) mencakup semua elemen integrasi tersebut amat mereka butuhkan
dari pendekatan transformasi, namun untuk mencapai suatu tujuan bersama.
menambah komponen yang Di dalam integrasi jenis ini, setiap
mempersyaratkan siswa membuat kelompok harus merasa diuntungkan
aksi yang berkaitan dengan konsep, oleh fungsi yang dijalankan oleh
isu atau masalah yang dipelajari kelompok lain. Namun yang penting
dalam unit. juga adalah bahwa setiap kelompok
Integrasi Etnis harus merasa diuntungkan oleh fungsi
Ranjabar (2006: 228) yang dijalankan oleh orang lain. Tanpa
menyatakan bahwa secara teori, adanya saling ketergantungan fungsional
integrasi sosial dapat diciptakan seperti itu, integrasi jenis ini tidak dapat
paling sedikit tiga kekuatan, yaitu: dipertahankan. Masyarakat juga harus
pertama, adanya kesepakatan nilai- yakin bahwa tanpa integrasi itu, tujuan
nilai yang telah mendarah daging bersama tidak mungkin dicapai.
pada masyarakat bangsa tertentu. Yanse (2000:19) mengatakan
Masyarakat yang memiliki integrasi bahwa integrasi memiliki dua
tipe ini (integrasi normatif) pengertian, yaitu: 1) pengendalian
menjunjung tinggi kesatuan bangsa terhadap koflik dan penyimpangan sosial
bukan saja sebagai alat yang ampuh dalam suatu sistem sosial tertentu, 2)
untuk mencapai cita-cita bangsa, membuat suatu keseluruhan dan
tetapi bahkan kesatuan merupakan menyatukan unsur-unsur tertentu.
tujuan itu sendiri. Sering kali Sedangkan yang disebut integrasi sosial
integrasi sebagai tujuan yang adalah jika yang dikendalikan,
disucikan melalui berbagai ritus disatukan, atau dikaitkan satu sama lain
kenegaraan. Gejolak-gejolak yang itu adalah unsur-unsur sosial atau
muncul dalam perjalanan bangsa kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di
dianggap merupakan dinamika dari perlukan agar masyarakat tidak bubar
sistem yang nanti akan bermuara meskipun menghadapi berbagai
kembali ke dalam suatu equilibrium. tantangan, baik berupa tantangan fisik
Kedua, integrasi yang maupun konflik yang terjadi secara
dihasilkan oleh suatu kekuatan yang sosial budaya.
memaksa dari suatu kelompok yang Lebih lanjut Yanse, (2000:23)
dominan. Integrasi seperti ini perlu mengatakan bahwa menurut pandangan
mendasarkan pada ada tidaknya para penganut fungsionalisme struktur
sistem nilai integrasi yang hidup dan sistem sosial senantiasa terintegrasi di

71
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845
FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol. 5 No. 2. September 2021

atas dua landasan berikut: 1) suatu Banks, J. A. (2008). An introduction to


masyarakat senantiasa terintegrasi di multicultural education.
atas tumbuhnya konsensus Hanum, F., & Rahmadonna, S. (2010).
(kesepakatan) di antara sebagian Implementasi model pembelajaran
besar anggota masyarakat tentang multikultural di sekolah dasar
nilai-nilai kemasyarakatan yang propinsi Daerah Istimewa
bersifat fundamental (mendasar), 2) Yogyakarta. Jurnal Penelitian
masyarakat terintegrasi karena Ilmu Pendidikan, 3(1), 89-102.
berbagai anggota masyarakat Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial
sekaligus menjadi anggota dari Budaya Indonesia Suatu
berbagai kesatuan sosial (cross- Pengantar. Bandung, Ghalia
cutting affiliation). Setiap konflik Indonesia.
yang terjadi di antara kesatuan sosial Setyowati, Rini. 2016. Nationalism
dengan kesatuan sosial lainnya akan Applying in Learning Civic
segera dinetralkan oleh adanya Education as Moral Learning
loyalitas ganda (cross-cutting Media in University. JETL (Journal
loyalities) dari anggota masyarakat Of Education, Teaching and
Learning) 1 (1), 22-25
terhadap berbagai kesatuan sosial.
Sudiatmaka, K. (2012). Pengembangan
Berdasarkan berbagai Model Pendidikan Multikultur
penjelasan yang telah diungkapkan Berbantuan Modul Berbasis
di atas maka dapat ditarik Masalah Yang Berorientasi Pada
kesimpulan bahwa integrasi adalah Spiritualisme Dalam Pembelajaran
sebuah proses penyatuan dari IPS–SD. JPI (Jurnal Pendidikan
berbagai elemen masyarakat untuk Indonesia), 1(1).
mencapai sebuah tujuan yang Yanse. 2000. Pembangunan
diinginkan bersama. Berbagai Masyarakat.Semarang: Persada Press.
bentuk dari integrasi juga terjadi
pada bidang ekonomi/pekerjaan,
bidang kebudayaan keagamaan,
pendidikan, dan seterusnya, serta
integrasi pada kedudukan dan
peranan.

III. KESIMPULAN

Hasil dari penelitian ini adalah


bahwa bahan ajar IPS berbasis
pendidikan multikultural dan
kearifan lokal daerah terbukti efektif
dalam mewujudkan integrasi
nasional.

ACKNOWLEDGMENT
Penelitian ini terlaksana atas dukungan
STKIP Singkawang dan Unimed.

REFERENCES

72

Anda mungkin juga menyukai