Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 2 Tahun 2013)

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


BERBASIS KARAKTER BANGSA
PADA SISWA SMK NEGERI 2 TABANAN

D.M. Wardika Yusana 1 , I.B. Putrayasa 2, I N. Sudiana3

1,2,3
Program Studi Pendidikan Bahasa Konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

e-mail: wardika.yusana@pasca.undiksha.ac.id 1 , ibputra@gmail.com 2 ,


rektor@undiksha.ac.id 3

ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan
dan menjelaskan (1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, dan (3) evaluasi
pembelajaran bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter bangsa di SMK Negeri 2 Tabanan. Subjek
penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas X,XI,XII. Pengumpulan data menggunakan metode
dokumen untuk mendapatkan data berupa RPP, observasi dan wawancara untuk mendapatkan data tentang
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan prosedur analisis
data kualitatif yakni reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter bangsa dikembangkan
secara bervariasi oleh guru. (2) Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis pendidikan karakter
bangsa belum sepenuhnya diterapkan guru. (3) Evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia, nilai pendidikan
karakter bangsa belum diterapkan oleh guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
bahasa Indonesia berbasis karakter bangsa pada Siswa SMK Negeri 2 Tabanan belum sepenuhnya
dilaksanakan guru.

Kata kunci : pembelajaran bahasa Indonesia, penerapan, nilai karakter bangsa

ABSTRACT
This research used a qualitative descriptive design that aims to describe and explain (1) lesson planning, (2)
the implementation of learning, and (3) evaluation of learning based on national character education in SMK
Negeri 2 Tabanan.The subject of this research is, Indonesian teachers of X, XI, XII class. Data collection
used the document method to get the data in the form of lesson plans, observation and interviews to obtain
data on the implementation and evaluation of learning. Analysis of the data in this research used the
qualitative data analysis procedure such as data reduction, data display, and conclusion / verification. The
results showed that (1) planning- Indonesian learning based on national character education developed
variously by teacher. (2) The implementation of Indonesian learning based on national character education
teacher has not been fully implemented. (3)The evaluation of Indonesian learning, the value of the national
character education has not been applied by the teacher. It can be concluded that Indonesian learning based
on national character on the students of SMK Negeri 2 Tabanan has not been fully implemented by the
teachers.

Keywords: learning Indonesian, the application, the value of the nation's character
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 2 Tahun 2013)

Pendahuluan seminar, dan sarasehan yang diadakan


oleh Kementerian Pendidikan Nasional
Persoalan budaya dan karakter pada awal tahun 2010
bangsa kini menjadi sorotan tajam menggambarkan adanya kebutuhan
masyarakat. Sorotan itu mengenai masyarakat yang kuat akan
berbagai aspek kehidupan, tertuang pendidikan budaya dan karakter
dalam berbagai tulisan di media bangsa.
cetak, wawancara, dialog, dan gelar Fungsi Pendidikan Budaya dan
wicara di media elektronik. Selain di Karakter Bangsa selain
media massa, para pemuka mengembangkan dan memperkuat
masyarakat, para ahli, dan para potensi pribadi juga menyaring
pengamat pendidikan, dan pengamat pengaruh dari luar yang akhirnya
sosial berbicara mengenai persoalan dapat membentuk karakter peserta
budaya dan karakter bangsa di didik yang dapat mencerminkan
berbagai forum seminar, baik pada budaya bangsa Indonesia. Upaya
tingkat lokal, nasional, maupun pembentukan karakter sesuai dengan
internasional. Persoalan yang muncul budaya bangsa ini tentu tidak semata-
di masyarakat seperti korupsi, mata hanya dilakukan di sekolah melalui
kekerasan, kejahatan seksual, serangkaian kegiatan belajar mengajar
perusakan, perkelahian massa, baik melalui mata pelajaran maupun
kehidupan ekonomi yang konsumtif, serangkaian kegiatan pengembangan
kehidupan politik yang tidak produktif, diri yang dilakukan di kelas dan luar
dan sebagainya menjadi topik sekolah. Pembiasaan-pembiasan
pembahasan hangat di media massa, (habituasi) dalam kehidupan, seperti:
seminar, dan di berbagai kesempatan. religius, jujur, disiplin, toleran, kerja
Berbagai alternatif penyelesaian keras, cinta damai, tanggung jawab,
diajukan seperti peraturan, undang- dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil
undang, peningkatan upaya seperti keluarga sampai dengan
pelaksanaan dan penerapan hukum cakupan yang lebih luas di
yang lebih kuat. masyarakat. Nilai-nilai tersebut
Pendidikan dianggap sebagai tentunya perlu ditumbuhkembangkan
alternatif yang bersifat preventif yang pada akhirnya dapat membentuk
karena pendidikan membangun pribadi karakter peserta didik yang
generasi baru bangsa yang lebih baik. selanjutnya merupakan pencerminan
Sebagai alternatif yang bersifat hidup suatu bangsa yang besar.
preventif, pendidikan diharapkan Pendidikan Budaya dan Karakter
dapat mengembangkan kualitas Bangsa bukan merupakan mata
generasi muda bangsa dalam pelajaran yang berdiri sendiri atau
berbagai aspek yang dapat merupakan nilai yang diajarkan, tetapi
memperkecil dan mengurangi lebih kepada upaya penanaman nilai-
penyebab berbagai masalah budaya nilai baik melalui mata pelajaran,
dan karakter bangsa. program pengembangan diri maupun
Kurikulum adalah jantungnya budaya sekolah. Peta nilai dan
pendidikan (curriculum is the heart of indikator yang disajikan dalam naskah
education). Oleh karena itu, sudah ini merupakan contoh penyebaran nilai
seharusnya kurikulum, saat ini, yang dapat diajarkan melalui
memberikan perhatian yang lebih besar berbagai mata pelajaran sesuai
pada pendidikan budaya dan karakter dengan standar kompetensi (SK) dan
bangsa dibandingkan kurikulum masa kompetensi dasar (KD) yang terdapat
sebelumnya. Pendapat yang dalam standar isi (SI). Begitu pula
dikemukakan para pemuka masyarakat, melalui program pengembangan diri,
ahli pendidikan, para pemerhati seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan
pendidikan dan anggota masyarakat spontan, keteladanan, dan
lainnya di berbagai media massa, pengkondisian.

2
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 2 Tahun 2013)

Guru sebagai salah satu Bertolak dari latar belakang


komponen kegiatan belajar mengajar, masalah dan identifikasi masalah yang
memiliki posisi yang sangat ada maka berikut dapat dirumuskan
menentukan keberhasilan pembelajaran permasalahannya sebagai berikut:
karena fungsi guru adalah sebagai 1) Apakah guru sudah melaksanakan
perancang, pengelola dan pengevaluasi perencanaan pembelajaran bahasa
pembelajaran (Gagne, 1995: 86). Indonesia berbasis pendidikan
Sementara itu Ausubel (1998: 29) karakter bangsa?
menegaskan bahwa tugas utama guru 2) Apakah guru sudah melaksanakan
adalah mengaitkan seperangkat konsep pelaksanaan pembelajaran bahasa
yang telah diorganisasikan dengan Indonesia berbasis pendidikan
pengetahuan yang telah dimiliki para karakter bangsa?
siswa sehingga informasi pembelajaran 3) Apakah guru sudah melaksanakan
yang bermutu, efektif dan efisien perlu evaluasi pembelajaran bahasa
dilakukan oleh setiap guru. Era Indonesia berbasis pendidikan
globalisasi merupakan peluang karakter bangsa?
sekaligus tantangan dalam upaya Sesuai dengan perumusan
meningkatkan kualitas sumber daya masalah yang dikemukakan di atas
manusia khususnya para guru ini maka tujuan umum penelitian untuk
terbukti adanya teknologi yang canggih mengetahui studi evaluatif terhadap
akan membantu sumber daya manusia pembelajaran bahasa Indonesia
dalam mengaplikasikan teknik, metode berbasis pendidikan karakter bangsa
dan media serta sumber pembelajaran sedangkan secara khusus penelitian ini
yang baik. bertujuan :
Pengembangan pendidikan 1. untuk mendeskripsikan perencanaan
budaya dan karakter bangsa yan g pembelajaran bahasa Indonesia
dii mpl ementasi kan dal am mata berbasis Karakter Bangsa pada
pel ajaran khusus nya Bahas a siswa SMK Negeri 2 Tabanan;
Indonesia sangat strategis. 2. untuk mendeskripsikan pelaksanaan
Pengembangan itu harus dilakukan pembelajaran bahasa Indonesia
melalui perencanaan yang baik, berbasis Karakter Bangsa pada
pendekatan yang sesuai, dan metode siswa SMK Negeri 2 Tabanan; dan
belajar serta pembelajaran yang efektif. 3. untuk mendeskripsikan evaluasi
Sesuai dengan sifat suatu nilai, pembelajaran bahasa Indonesia
pendidikan budaya dan karakter berbasis Karakter Bangsa pada
bangsa adalah usaha bersama siswa SMK Negeri 2 Tabanan.
sekolah. Oleh karenanya harus
dilakukan secara bersama oleh semua Menurut kemendiknas (2010)
guru dan pemimpin sekolah, melalui dalam buku panduan pendidikan
semua mata pelajaran, dan menjadi karakter di sekolah, dalam struktur
bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum pendidikan Nasional
budaya sekolah. menyatakan bahwa yang dimaksud
Berdasarkan uraian di atas, pada dengan pendidikan karakter secara
penelitian ini dilakukan upaya-upaya terintegrasi di dalam mata pelajaran
untuk mendeskripsikan efektivitas dan adalah pengenalan nilai-nilai,
evaluasi terhadap pelaksanaan diperolehnya kesadaran akan
pembelajaran berbasis pendidikan pentingnya nilai-nilai, dan
karakter bangsa untuk meningkatkan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam
kualitas proses dan hasil belajar bahasa tingkah laku peserta didik sehari-hari
Indonesia pada siswa SMK Negeri 2 melalui proses pembelajaran, yang
Tabanan dengan menganalisis berlangsung di dalam maupun di luar
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kelas pada semua mata pelajaran. Pada
pembelajaran sesuai dengan kurikulum dasarnya kegiatan pembelajaran, selain
yang berlaku. untuk menjadikan peserta didik

3
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 2 Tahun 2013)

menguasai kompetensi (materi) yang karena itu, agar RPP memberi petunjuk
ditargetkan, juga dirancang untuk pada guru dalam menciptakan
menjadikan peserta didik mengenal, pembelajaran yang berwawasan pada
menyadari/peduli, dan menginternalisasi pengembangan karakter, RPP tersebut
nilai-nilai dan menjadikannya perilaku. harus diadaptasi. Seperti adaptasi pada
Nilai-nilai sudah mulai terintegrasi pada silabus, adaptasi yang dimaksud antara
semua mata pelajaran terutama lain meliputi (1) Penambahan dan/atau
pengembangan nilai peduli lingkungan, modifikasi kegiatan pembelajaran
sehat, religi, dan disiplin. sehingga ada kegiatan pembelajaran
Integrasi pendidikan karakter di yang mengembangkan karakter; (2)
dalam proses pembelajaran Penambahan dan atau modifikasi
dilaksanakan mulai dari tahap indikator pencapaian sehingga ada
perencanaan, pelaksanaan, dan indikator yang terkait dengan
evaluasi pembelajaran pada semua pencapaian peserta didik dalam hal
mata pelajaran. Di antara prinsip-prinsip karakter; (3) Penambahan dan atau
yang dapat diadopsi dalam membuat modifikasi teknik penilaian sehingga ada
perencanaan pembelajaran (merancang teknik penilaian yang dapat
kegiatan pembelajaran kontekstual mengembangkan dan/atau mengukur
(Contextual Teaching and Learning) perkembangan karakter bangsa.
yang selama ini telah diperkenalkan Berdasarkan hal itu, nilai karakter
kepada guru seluruh Indonesia sejak bangsa dapat disajikan pada semua
2002. komponen RPP, yaitu di belakang
Perencanaan proses indikator, tujuan, materi, prosedur
pembelajaran adalah persiapan yang pembelajaran (kegiatan awal, inti, dan
dilakukan guru untuk diterapkan dalam penutup), dan penilaian yaitu di bagian
proses pembelajaran di kelas. belakang pembelajaran.
Perencanaan proses pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran
meliputi silabus dan rencana merupakan implementasi dari RPP.
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang Pelaksanaan pembelajaran meliputi
memuat sekurang-kurangnya tujuan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
pembelajaran, materi ajar, metode kegiatan penutup. Terkait dengan
pengajaran, sumber belajar, dan pembelajaran berbasis karakter
penilaian hasil belajar. Rencana bangsa, kegiatan pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tersebut dipilih dan dilaksanakan agar
lengkap dan sistematis, interaktif, peserta didik mempraktekkan nilai-nilai
inspiratif, menyenangkan, menantang, karakter yang ditargetkan. Nilai-nilai
memotivasi peserta didik untuk tersebut terinternalisasi dalam langkah-
berpartisipasi aktif, memberikan ruang langkah pembelajaran yang diterapkan
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, guru dan tercermin pada prilaku diri
dan kemandirian sesuai dengan bakat, sepanjang proses pembelajaran
minat, dan perkembangan fisik serta berlangsung.
psikologis peserta didik. RPP sekurang- Misalnya, berdasarkan Standar
kurangnya meliputi: identitas mata Proses, pada kegiatan pendahuluan,
pelajaran, standar kompetensi, guru menyiapkan peserta didik secara
kompetensi dasar, indikator pencapaian psikis dan fisik untuk mengikuti proses
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran; mengajukan pertanyaan-
ajar, alokasi waktu, metode pertanyaan yang mengaitkan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, pengetahuan sebelumnya dengan materi
penilaian hasil belajar, dan sumber yang akan dipelajari; menjelaskan
belajar. Sesuai dengan peraturan mentri tujuan pembelajaran atau kompetensi
dengan rujukan Standar Isi Permen dasar yang akan dicapai; dan
Diknas No 22 tahun 2006 bahwa nilai menyampaikan cakupan materi dan
karakter bangsa harus penjelasan uraian kegiatan sesuai
diimplementasikan dalam RPP. Oleh silabus.

4
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 2 Tahun 2013)

Contoh alternatif : (a) Guru yang diterapkan guru dan tercermin


datang tepat waktu (contoh nilai yang pada prilaku diri guru pada evaluasi
ditanamkan: disiplin) (b). Guru pembelajaran yang telah berlangsung.
mengucapkan salam dengan ramah
kepada siswa ketika memasuki ruang Metode Penelitian
kelas (contoh nilai yang ditanamkan: Metode yang digunakan dalam
santun, peduli) (c) Berdoa sebelum penelitian ini adalah metode
membuka pelajaran (contoh nilai yang pendekatan kualitatif. Pendekatan
ditanamkan: religius) (d) Mengecek kualitatif dipilih mengingat tujuan
kehadiran siswa (contoh nilai yang penelitian ini adalah untuk mengetahui
ditanamkan: disiplin, rajin) (e) penerapan pembelajaran Bahasa
Mendoakan siswa yang tidak hadir Indonesia berbasis karakter bangsa.
karena sakit atau karena halangan Metode penelitian tersebut dapat dibagi
lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: menjadi beberapa bagian, meliputi: (1)
religius, peduli) (f) Memastikan bahwa rancangan penelitian, (2) subjek
setiap siswa datang tepat waktu (contoh penelitian, (3) objek penelitian, (4)
nilai yang ditanamkan: disiplin) (g) teknik pengumpulan data, (5) instrument
Menegur siswa yang terlambat dengan penelitian, dan (6) metode analisis data.
sopan (contoh nilai yang ditanamkan: Penelitian ini mengamati proses
disiplin, santun, peduli) (h) Mengaitkan penerapan pendekatan penelitian
materi/kompetensi yang akan dipelajari deskriptif kualitatif karena penelitian ini
dengan karakter. Dengan merujuk pada untuk bertujuan mendeskripsikan
silabus, RPP, dan bahan ajar, (menggambarkan) dan menjelaskan
menyampaikan butir karakter yang fakta-fakta aktual tentang perencanaan,
hendak dikembangkan selain yang pelaksanaan dan penilaian terhadap
terkait dengan SK/KD. proses pembelajaran bahasa Indonesia
Evaluasi atau penilaian dilakukan berbasis karakter bangsa pada siswa di
oleh guru terhadap hasil pembelajaran SMK negeri 2 Tabanan yang
untuk mengukur tingkat pencapaian dikembangkan oleh guru di kelas.
kompetensi peserta didik, serta Subjek penelitian ini adalah guru
digunakan sebagai bahan penyusunan bahasa Indonesia. Guru dapat menjadi
laporan kemajuan hasil belajar, dan salah satu sumber permasalahan
memperbaiki proses pembelajaran. penerapan pendidikan karakter bangsa
Penilaian dilakukan secara konsisten, dalam pembelajaran bahasa Indonesia
sistematik, dan terprogram dengan karena guru dalam kegiatan
menggunakan tes dan nontes dalam pembelajaran sangat berperan, baik
bentuk tertulis atau lisan, pengamatan dalam merencanakan, melaksanakan,
kinerja, pengukuran sikap, penilaian maupun melakukan penilaian serta
hasil karya berupa tugas, proyek merevisi program pembelajaran bahasa
dan/atau produk, portofolio, dan Indonesia
penilaian diri. Penilaian hasil Dengan kondisi subjek seperti
pembelajaran menggunakan Standar itu, subjek penelitian memiliki
Penilaian Pendidikan dan Panduan kedudukan yang sangat penting dalam
Penilaian Kelompok Mata Pelajaran. penelitian karena subjek penelitian itu
Standar kompetensi lulusan pada merupakan sumber data tentang
satuan pendidikan menengah variabel yang diteliti. Data itu melekat
mengandung nilai-nilai karakter bangsa pada subjek penelitian, kemudian
berupa kejujuran, bertanggung jawab, diamati peneliti.
kreatif, cerdas, menghargai Data yang diperlukan dalam
keberagaman, santun, percaya diri, penelitian ini berupa informasi-informasi
mandiri, bekerjasama, patuh pada tentang penerapan pendidikan Karakter
aturan sosial, nasionalis, menghargai bangsa dalam pembelajaran Bahasa
karya dan prestasi orang lain. Nilai-nilai Indonesia di SMK Negeri 2 Tabanan
tersebut terinternalisasi dalam evaluasi dari persiapan, pelaksanaan dan

5
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 2 Tahun 2013)

penilaian serta refleksi yang dilakukan (3) evaluasi pembelajaran bahasa


oleh guru. Terkait dengan hal tersebut Indonesia berbasis pendidikan karakter
maka jenis data yang diperlukan bangsa pada siswa SMK Negeri 2
berupa: (1) dokumen berbentuk Tabanan. Hal tersebut diuraikan satu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran per satu di bawah ini.
(RPP) yang disusun oleh guru sebagai Pertama, perencanaan
bentuk persiapan mengajar, (2) berupa pembelajaran bahasa Indonesia
informasi – informasi hasil pengamatan berbasis pendidikan karakter bangsa
yang diperoleh dari kata- kata guru pada siswa SMK Negeri 2 Tabanan
yang direkam, dan catatan lapangan sudah diterapkan oleh guru.
yang merupakan hasil catatan tindakan Penerapannya oleh masing-masing
– tindakan guru dan siswa selama guru bervariasi. Nilai karakter bangsa
berlangsungnya proses belajar dalam perencanaan pembelajaran
mengajar, pada saat melakukan bahasa Indonesia yang disusun guru
penilaian serta (3) hasil wawancara. hanya dicantumkan di bawah bagian
Metode observasi yang dilakukan indikator dan tujuan dan, di bawah
dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian indikator dan di bagian bawah
macam yaitu; 1) observasi terhadap kegiatan awal pembelajaran. Sementara
RPP dan 2) obeservasi terhadap itu, pada bagian SK dan KD, materi,
pelaksaan pembelajaran berdasarkan dan evaluasi tidak dicantumkan .
RPP yang telah disusun guru. Metode Kedua, pelaksanaan
dokumentasi digunakan untuk mendapatkan pembelajaran bahasa Indonesia
data tentang kevalidan dokumen yang berbasis pendidikan karakter bangsa
digunakan sebagai sumber data berupa pada siswa SMK Negeri 2 Tabanan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), belum sepenuhnya diterapkan oleh guru.
daftar nilai dan instrumen penilaian yang Dalam pelaksaanaan pembelajaran
dibuat oleh guru. metode wawancara bahasa Indonesia yang dilakukan oleh
digunakan dengan maksud untuk guru, tampak adanya nilai karakter
mendukung analisis. Dikatakan demikian bangsa yang terimplementasi pada
karena hasil wawancara yang benar-benar langkah-langkah pembelajaran. Namun
bisa dipertanggungjawabkan dapat demikian, nilai-nilai karakter bangsa
digunakan atau dijadikan alat bukti tersebut tidak sepenuhnya sejalan
konfirmasi pada bagian – bagian analisis dengan yang disampaikan pada RPP.
yang relevan. Dengan demikian, hasil Nilai karakter bangsa tersebut juga tidak
wawancara dapat membantu meningkatkan disebut-sebut. Memang pada
akurasi hasil analisis dalam menjawab kenyataannya, guru secara tidak sadar
permasalahan – permasalahan tertentu dan menerapkannya, atau bukan dilakukan
hasil penelitian secara keseluruhan. secara sadar sesuai dengan yang
disebutkan pada RPP. Hal itu dapat
Pembahasan Hasil Penelitian diketahui dari hasil wawancara dengan
Berdasarkan paparan data pada guru yang mengatakan bahwa mereka
bagian terdahulu, dapat disampaikan belum tahu tentang adanya nilai karakter
beberapa hasil penelitian yaitu hasil bangsa yang harus diterapkan dalam
penelitian tersebut adalah sebagai perencanaan, pelaksanaan, dan
berikut. evaluasi pembelajaran. Dalam hal ini
Sesuai dengan masalah yang belum ada penjelasan dari kepala
diajukan, hasil penelitian ini meliputi (1) sekolah, pengawas, maupun dari pihak
perencanaan pembelajaran bahasa lain melalui seminar-seminar tentang
Indonesia berbasis pendidikan karakter cara pengimplementasian pendidikan
bangsa pada siswa SMK Negeri 2 karakter bangsa dalam pembelajaran
Tabanan, (2) pelaksanaan bahasa Indonesia.
pembelajaran bahasa Indonesia Ketiga, dalam evaluasi
berbasis pendidikan karakter bangsa pembelajaran bahasa Indonesia, nilai
pada siswa SMK Negeri 2 Tabanan, dan karakter bangsa pada siswa SMK Negeri

6
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 2 Tahun 2013)

2 Tabanan belum diterapkan oleh guru. pembelajaran bahasa Indonesia


Dalam evaluasi pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter bangsa
Indonesia yang dilakukan oleh guru, pada siswa SMK Negeri 2 Tabanan
belum tampak adanya nilai karakter belum sepenuhnya diterapkan oleh guru.
bangsa yang terimplementasi pada Dalam pelaksanaan pembelajaran
pelaksanaan evaluasi. Nilai karakter bahasa Indonesia yang dilakukan oleh
bangsa tersebut juga tidak disebut-sebut guru, tampak adanya nilai karakter
pada proses evaluasi. Dari hasil bangsa yang terimplementasi pada
wawancara dengan guru yang dilakukan langkah-langkah pembelajaran. Namun
terkait dengan pembuatan RPP dan demikian, nilai-nilai karakter bangsa
pelaksanaan pembelajaran di atas dapat tersebut tidak sepenuhnya sejalan
diketahui bahwa para guru belum tahu dengan yang disampaikan pada RPP.
tentang adanya nilai karakter bangsa Nilai karakter bangsa tersebut juga tidak
yang harus diterapkan dalam disebut-sebut. Memang pada
perencanaan, pelaksanaan, dan kenyataannya, guru secara tidak sadar
evaluasi pembelajaran. Dalam hal ini menerapkannya, atau bukan dilakukan
belum ada penjelasan dari kepala secara sadar sesuai dengan yang
sekolah, pengawas, maupun dari pihak disebutkan pada RPP. Hal itu dapat
lain melalui seminar-seminar tentang diketahui dari hasil wawancara dengan
cara pengimplementasian pendidikan guru yang mengatakan bahwa mereka
karakter bangsa dalam pembelajaran belum tahu tentang adanya nilai karakter
bahasa Indonesia. bangsa yang harus diterapkan dalam
Hasil penelitian sebagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan
diuraikan di atas, menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran. Dalam hal ini
perencanaan pembelajaran bahasa belum ada penjelasan dari kepala
Indonesia berbasis pendidikan karakter sekolah, pengawas, maupun dari pihak
bangsa pada Siswa SMK Negeri 2 lain melalui seminar-seminar tentang
Tabanan sudah diterapkan oleh guru. cara pengimplementasian pendidikan
Penerapannya oleh masing-masing karakter bangsa pada pembelajaran
guru bervariasi. Ada RPP yang bahasa Indonesia.
mencantumkan nilai karakter pada Sementara itu, dalam evaluasi
bagian bawah kegiatan awal pembelajaran bahasa Indonesia, nilai
pembelajaran dan ada yang karakter bangsa pada siswa SMK Negeri
mencantumkan di bagian bawah tujuan 2 Tabanan belum diterapkan oleh guru.
pembelajaran. Adanya penerapan Dalam evaluasi pembelajaran bahasa
semacam itu menunjukkan bahwa guru Indonesia yang dilakukan oleh guru,
sudah ada upaya untuk memasukkan belum tampak adanya nilai karakter
nilai-nilai karakter bangsa pada bangsa yang terimplementasi pada
perencanaan pembelajaran yang pelaksanaan evaluasi. Nilai karakter
mereka susun. Adapun keberadaan nilai bangsa tersebut juga tidak disebut-sebut
karakter bangsa yang berbeda-beda pada proses evaluasi. Dari hasil
tempat sebenarnya tidak ada masalah. wawancara dengan guru yang dilakukan
Hal ini sesuai dengan Permen No 41 terkait dengan pembuatan RPP dan
tahun 2007 bahwa dalam meletakkan pelaksanaan pembelajaran di atas dapat
karakter bangsa bisa pada bagian RPP diketahui bahwa para guru belum tahu
seperti pada tujuan, materi, kegiatan tentang adanya nilai karakter bangsa
pembelajaran dan atau evaluasi. Namun yang harus diterapkan dalam
demikian yang direkomendasi secara perencanaan, pelaksanaan, dan
teoritis, nilai karakterbangsa diletakkan evaluasi pembelajaran. Dalam hal ini
di belakang langkah-langkah belum ada penjelasan dari kepala
pembelajaran yang ada pada bagian inti sekolah, pengawas, maupun dari pihak
pembelajaran (Gunawan,2012;309-319) lain melalui seminar-seminar tentang
Hasil penelitian ini juga cara pengimplementasian pendidikan
menunjukkan bahwa pelaksanaan

7
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 2 Tahun 2013)

karakter bangsa dalam pembelajaran sekolah, namun intervensi yang berupa


bahasa Indonesia. “Warung Kejujuran” dianggap kurang
Adanya kenyataan bahwa dalam sesuai karena sekolah merasa repot
pelaksanaan dan evaluasi melaksanakannya.
pembelajaran, guru Hal itu berbeda pula dengan hasil
mengimplementasikannya berbeda penelitian pada tahun kedua (pilot
dengan yang tercantum dalam RPP, dan project) pada tahun 2010, yang
tidak menyebut-nyebut nilai karakter menunjukkan bahwa model pendidikan
bangsa menunjukkan bahwa guru belum karakter dengan pendekatan
tahu bagaimana caranya komprehensif, yang dipadukan dengan
mengimplementasikan pendidikan pembelajaran bidang studi dan
karakter bangsa dalam perencanaan, dilandasi pengembangan kultur sekolah,
pelaksanaan, dan evaluasi dapat meningkatkan hasil studi, kualitas
pembelajaran. Hal tersebut kurang karakter peserta didik, persepsi
sesuai dengan harapan yang tercantum mengenai suasana sekolah yang
dalam permediknas Nomor 41Tahun kondusif, serta kualitas kepemimpinan
2007 yang menyatakan bahwa nilai kepala sekolah. Strategi yang digunakan
karakter bangsa harus direncanakan bervariasi, yang termasuk metode
dan tergambar dalam tujuan, materi, inkulkasi nilai, keteladanan, fasilitasi
langkah-langkah pembelajaran dan nilai, dan pengembangan soft skills.
evaluasi pembelajaran. Hal itu harus Program pembelajaran meliputi yang
secara kosekuen dilaksanakan dalam bersifat kurikuler dan kokurikuler. Aktor
pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pendidik meliputi pimpinan
pembelajaran ( Gunawan, 2012:Hal 223- sekolah, guru, dan juga melibatkan
236). Hal itu bisa terjadi karena guru pertisipasi orang tua murid. Tempat
belum pernah mendapat pengarahan berlangsungnya pendidikan di dalam
dari kepala sekolah, bimbingan dari dan di luar kelas, termasuk di
pengawas dan belum pernah mengikuti lingkungan keluarga, bahkan
seminar atau pelatihan dari pihak-pihak seharusnya juga di lingkungan
yang berkompeten dalam bidang masyarakat. Produk penelitian tahun
tersebut tentang cara kedua ini berbentuk draf awal buku
pengimplementasian pendidikan model pendidikan karakter dengan
karakter bangsa dalam pembelajaran pendekatan komprehensif, yang
bahasa Indonesia. terintegrasi dalam pembelajaran bidang
Adanya kenyataan bahwa dalam studi, dilandasi pengembangan kultur
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi sekolah.
pembelajaran yang belum
mengimplementasikan nilai karakter Simpulan
bangsa yang disebabkan kurangnya Sesuai dengan rumusan masalah
pengetahuan guru, kepala sekolah, yang diajukan dalam penelitian ini,
bahkan pengawas sekolah menunjukkan dapat ditarik bebrapa simpulan
bahwa pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana disampaikan di bawah ini.
berbasis pendidikan karakter bangsa (1) perencanaan pembelajaran bahasa
pada siswa SMK Negeri 2 Tabanan Indonesia berbasis pendidikan
belum dilaksanakan. Hal ini berbeda karakter bangsa pada siswa SMK
dengan hasil penelitian yang dilakukan Negeri 2 Tabanan sudah diterapkan
oleh Darmiyati Zuhdi (2010) yang oleh guru. Penerapannya oleh
dilanjutkan dengan bahwa model masing-masing guru bervariasi. Nilai
pendidikan karakter dengan pendekatan karakter bangsa dalam perencanaan
komprehensif, yang terintegrasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia
pembelajaran terbukti efektif untuk yang disusun guru hanya
meningkatkan baik hasil studi maupun dicantumkan di bawah bagian
karakter peserta didik. Demikian juga indikator dan tujuan dan, di bawah
terjadi peningkatkan kualitas kultur bagian indikator dan di bagian bawah

8
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 2 Tahun 2013)

kegiatan awal pembelajaran. karakter bangsa yang harus


Sementara itu, pada bagian SK dan diterapkan dalam perencanaan,
KD, materi, dan evaluasi tidak pelaksanaan, dan evaluasi
dicantumkan . pembelajaran. Dalam hal ini belum
(2) Pelaksanaan pembelajaran bahasa ada penjelasan dari kepala sekolah,
Indonesia berbasis pendidikan pengawas, maupun dari pihak lain
karakter bangsa pada siswa SMK melalui seminar-seminar tentang
Negeri 2 Tabanan belum cara pengimplementasian pendidikan
sepenuhnya diterapkan oleh guru. karakter bangsa dalam pembelajaran
Dalam pelaksaanaan pembelajaran bahasa Indonesia.
bahasa Indonesia yang dilakukan
oleh guru, tampak adanya nilai Saran-Saran
karakter bangsa yang Sejalan dengan simpulan
terimplementasi pada langkah- penelitian ini, penulis menyampaikan
langkah pembelajaran. Namun beberapa saran. Secara rinci saran-
demikian, nilai-nilai karakter bangsa saran tersebut adalah:
tersebut tidak sepenuhnya sejalan (1) Para guru hendaknya mempelajari
dengan yang disampaikan pada dan memperluas wawasan tentang
RPP. Nilai karakter bangsa tersebut pembelajaran bahasa Indonesia
juga tidak disebut-sebut. Memang berbasis pendidikan karakter
pada kenyataannya, guru secara bangsa dengan cara mencari dan
tidak sadar menerapkannya, atau membaca peraturan mentri dan
bukan dilakukan secara sadar sesuai buku-buku yang memuat tentang
dengan yang disebutkan pada RPP. peraturan, petunjuk, teori, dan
Hal itu dapat diketahui dari hasil aplikasi atau implementasi nilai
wawancara dengan guru yang pendidikan karakter bangsa dalam
mengatakan bahwa mereka belum pelaksanaan, perencanaan, dan
tahu tentang adanya nilai karakter evaluasi pembelajaran.
bangsa yang harus diterapkan dalam (2) Pihak sekolah melalui kepala
perencanaan, pelaksanaan, dan sekolah disarankan untuk
evaluasi pembelajaran. Dalam hal ini mengadakan atau mengirim dan
belum ada penjelasan dari kepala membiayai para guru untuk
sekolah, pengawas, maupun dari mengikuti pertemuan ilmiah berupa
pihak lain melalui seminar-seminar seminar, workshop, baik di skolah
tentang cara pengimplementasian maupun di lembaga-lembaga
pendidikan karakter bangsa dalam pendidikan lain tentang cara
pembelajaran bahasa Indonesia. pengimplementasian pendidikan
(3) Dalam evaluasi pembelajaran karakter bangsa dalam
bahasa Indonesia, nilai pendidikan pembelajaran.
karakter bangsa pada siswa SMK (3) Peneliti lain hendaknya melakukan
Negeri 2 Tabanan belum diterapkan penelitian lanjutan yang sejalan
oleh guru. Dalam evaluasi dengan penelitian ini dengan
pembelajaran bahasa Indonesia mengambil subjek dan tempat yang
yang dilakukan oleh guru, belum lebih luas. Dengan demikian hasil
tampak adanya nilai karakter bangsa penelitian ini semakin bisa
yang terimplementasi pada dipercaya kebenarannya.
pelaksanaan evaluasi. Nilai karakter
bangsa tersebut juga tidak disebut- Daftar Pustaka
sebut pada proses evaluasi. Dari Azhari, I. 2010. Peran Budaya dalam
hasil wawancara dengan guru yang Membangun Karakter Bangsa:
dilakukan terkait dengan pembuatan Studi Antropologi Terhadap
RPP dan pelaksanaan pembelajaran Fungsi Permainan Tradisional.
di atas dapat diketahui bahwa para Medan: Disampaikan pada
guru belum tahu tentang adanya nilai

9
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 2 Tahun 2013)

Seminar Nasional Universitas Muhammad, Lalu. 1993. Proses Belajar


Terbuka UPBJJ . Mengajar CBSA.Surabaya:
Dahar, RW. 1988. Teori-teori Belajar. Usada Nasional Indonesia.
Jakarta :Departemen Pendidikan Noor, R.M. 2011. Pendidikan Karakter
dan Kebudayaan. Dirjen Dikti. Berbasis Sastra. Yogyakarta :
P2LPTK. Ar Ruzz media
Depdilknas. 2005. Peraturan Pemerintah Purwanto, Ngalim. 2002. Administrasi
Republik Indonesia Nomor 19 dan Supervisi
Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan.Bandung. PT Remaja
Nasional Pendidikan. Jakarta: Rosdakarya.
Biro Hukum dan Organisasi Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan
Sekjen Depdiknas. Makna Pemebalajaran. Bandung:
Dimyati, dan Mudiono. 1994. Belajar dan Penerbit Alfabeta.
Pembelajaran. Jakarata: Sardiman. 2010.Revitalisasi Peran
Departemen Pendidikan Pembelajaran IPS dalam
Nasional. Pembentukan Karakter Bangsa.
Darmiyati, Zuchdi, dkk. 2010. http://journal.uny.ac.id/
Pengembangan Model Sardiman, A.M..2007. Interaksi &
Pendidikan Karakter dengan Motivasi Belajar
Pendekatan komperehensif, Mengajar.Jakarta: PT Raja
Terpadu dalam Pembelajaran Grafindo.
Bahasa Indonesia,IPA dan IPS di Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor
SD. Laporan Penelitin. yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain PT RIneka Cipta.
Aswan. 2006. Strategi Belajar Soerjabrata, Soemadi. 1980. Psikologi
Mengajar. Jakarta: PT Rineka Pendidikan. Yogyakarta: Rake
Cipta. Press.
Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Sudarwan, Danim. 2011. Perkembangan
Karakter Konsep dan Peserta Didik. Bandung :
Implementasi. Bandung: CV Alfabeta.
Alfabeta Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi
Hasibuan, J.J. dan Moedjiono. 1988. Pendidikan ( Edisi Revisi ).
Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Bandung: CV. Remadja Karya. Sutikno, Sobry. 2005. Pembelajaran
Iskandar Agung,dkk.2011. Pendidikan Efektif, Apa dan Bagaimana
Membangun Karakter Bangsa. Mengupayakannya. Mataram:
Jakarta : Bestari Buana Murni. NTP Pres.
Kartadinata, S. 2010.Mencari bentuk Trianto. 2007. Model Pembelajaran
Pendidikan Karakter Bangsa. Terpadu, dalam Teori dan
http://file.upi.edu/Direktori Praktek. Jakarta: Prestasi
Kerelinger, Fred N. 2004. Asas-asas Pustaka Publisher.
Penelitian Behavioral. Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya
Yogyakarta:Gadjah Mada Manusia Jakarta: PT Gramedia
University Press. Pustaka Utama.
Koesoema A,Doni. 2007. Pendidikan Widja I Made 2003. Manajemen
Karakter, Strategi Mendidik Anak Berbasis Sekolah. Denpasar:
di Zaman global.Jakarta: Dinas pendidikan Prob.bali.
Grasindo. Winataputra, H. Udin, dkk. 2000.
Kurniadarmi, Endah. 2007. Sang Strategi Belajar Mengajar.
Motivator. Bogor:PusPA. Jakarta: Universitas Terbuka.
Muslich, Masnur. 2008. KTS.
Pembelajaran Berbasis
Kompetensi dan Kontektual.
Jakarta: Bumi Aksara.

10

Anda mungkin juga menyukai