Anda di halaman 1dari 10

Jurnal MERETAS Juni 2018, Volume 5 Nomor 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL


DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA PROGRAM PAKET B
DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya
Universitas PGRI Palangka Raya

Abstrak
Pembelajaran Bahasa Indonesia yang disajikan selama ini terkesan formal dan kaku,
sehingga warga belajar merasakan jenuh, selain itu warga tidak semangat dalam mengikuti
proses pembelajaran. Hal ini disebabkan media yang digunakan hanya menyajikan uraian
materi dan latihan soal. Di sisi lain selama ini pembelajaran tentang nilai kearifan lokal
daerah sudah mulai ditinggalkan. Sehingga diperlukan pengembangan bahan ajar yang
dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman warga belajar tentang kearifan lokal yang
ada didaerahnya. Media pembelajaran yang tepat adalah bahan ajar berbasis kearifan lokal.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengembangkan media pembelajaran Bahasa Indonesia
berbasis kearifan lokal (2) menganalisis kelayakan bahan ajar hasil pengembangan, (3)
menguji efektifitas media pembelajaran. Hasil uji validasi menunjukkan bahan ajar valid
dari segi materi, tampilan dan bahasa masing-masing sebesar 83,15%, 88,6%, dan 90,4%
sesuai dengan kreteria validasi, nilai rata-rata media pembelajaran dianggap layak karena
nilai rata-rata hasil uji validasi komponen dengan persentase kelayakan lebih dari
75%.yang berarti valid. Pada uji keefektifan menunjukkan penggunaan media
pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas warga belajar. Hasil
pembelajaran yang dicapai sebelum dan sesudah menggunakan media yang berbasis
kearifan lokal, memiliki perbedaan. setelah pengembangan media pembelajaran ini
digunakan hasil belajar yang diperoleh warga meningkat. Adapun dampak lain dari
pengembangan media pembelajaran ini, terbukti dapat memberikan atsmofir yang
menyenangkan, sehingga berdampak dalam kegiatan pembelajaran mereka lebih aktif
mengikuti proses pembelajaran dan keberhasilan belajar warga belajar, media ini dapat
digunakan warga belajar untuk mengajar pada anak dan cucu yang masih bersekolah
khususnya sekolah dasar. Dampak positif bagi tutor penggunaan media yang berbasis
kearifan lokal membantu mempermudah membimbing warga belajar dalam membentuk
warga belajar yang berkarakter dan intelektualis dan dampak bagi lembaga, PKBM
mendapat kepercayaan dari masyarkat.dan meningkatkan kualitas lulusan.

Kata kunci : Media Pembelajaran, kearifan lokal, Bahasa Indonesia

PENDAHULUAN dimana masyarakat melalui lembaga-


PKBM merupakan salah satu lembaga lembaga pendidikan (sekolah, perguruan
pendidikan non formal atau sekolah dewasa tinggi, atau lembaga-lembaga lain) dengan
tempat seseorang mendapatkan pendidikan. sengaja mentransformasikan warisan
PKBM dinilai memberikan sumbangan budayanya yaitu pengetahuan, nilai-nilai,
terbesar pada seseorang dalam memperoleh dan keterampilan-keterampilan (Dwi
pendidikan. Pendidikan adalah proses Siswoyo, 2007:18) . Hal ini senada dengan

44
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PROGRAM PAKET B DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya
Jurnal MERETAS Juni 2018, Volume 5 Nomor 1

pendapat Hasbullah (2008:1) yang dari, oleh, dan untuk masyarakat.


mengartikan secara sederhana bahwa Selanjutnya yang tertuang dalam undang-
pendidikan diartikan sebagai usaha manusia undang tersebut Bab 3 tentang prinsip
untuk membina kepribadiannya sesuai penyelenggaraan pendidikan pasal 4 ayat 3
dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan yang berbunyi bahwa pendidikan
kebudayaan. Pengaruh perkembangan diselenggarakan sebagai suatu proses
zaman karena adanya perubahan yang pembudayaan dan pemberdayaan peserta
berorientasi antar budaya. Salah satunya didik yang berlangsung sepanjang hayat.
adalah konsep pendidikan antara lokal dan Adapun hal yang menjadi latar belakang
fokus perhatian mengenai fenomena ini, penelitian ini, pembelajaran bahasa
telah cukup menjadi telaah penting indonesia yang disajikan selama ini terkesan
dikalangan akademisi. Pertanyaan yang formal dan kaku membuat warga belajar
menarik yaitu bagaimanakah cara merasakan jenuh, selain itu warga tidak
memadukan nilai-nilai budaya lokal yang semangat dalam mengikuti proses
dapat diinformasikan secara go pembelajaran. Hal tersebut menuntut tutor
internasional sebagai hasil kebudayaan harus memilih model dan media
global untuk generasi penerus bangsa, pembelajaran yang efektif, inovatif dan
global yang dapat ditranformasikan, artinya kreatif. Sehingga perlu melakukan inovasi
setiap kegiatan yang dirancang dalam pembelajaran baru, pembelajaran yang lebih
pembelajaran untuk membantu warga memperhatikan kebutuhan warga belajar
belajar mempelajari suatu kemampuan atau sehingga mampu membekali meraka untuk
nilai yang baru di era globalisasi. menjadi lebih baik. Inovasi yang dilakukan
Berdasarkan pengertian di atas maka dalam pembelajaran ini menggunakan cerita
pendidikan tidak bisa dilepaskan dari suatu rakyat/legenda sebagai media yang memilik
kebudayaan yang terdapat dalam suatu nilai kearifan lokal melalui model
masyarakat. UU Republik Indonesia tahun pembelajaran kontekstual.
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Budaya atau kearifan lokal di setiap
pada Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 ayat daerah membuat Indonesia menjadi negara
16 menyebutkan bahwa pendidikan berbasis yang memiliki tingkat kemajemukan yang
masyarakat adalah penyelenggaraan tinggi. Keragaman yang terdapat dalam
pendidikan berdasarkan kekhasan agama, kehidupan sosial manusia melahirkan
sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat majemuk (Herimanto, 2010:99).
masyarakat sebagai perwujudan pendidikan Kemajemukan ini haruslah tetap
45
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PROGRAM PAKET B DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya
Jurnal MERETAS Juni 2018, Volume 5 Nomor 1

dilestarikan untuk menjaga khasanah pendidikan, yaitu diawali dengan


budaya di negara ini. Kearifan lokal diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan
merupakan segala sesuatu yang menjadi ciri Pendidikan (KTSP). Kurikulum tersebut
khas suatu daerah, baik berupa makanan, memberikan wewenang kepada satuan
adat istiadat, tarian, lagu maupun upacara pendidikan untuk mengembangkan potensi
daerah. Jamal Ma’mur (2012:45) yang dimiliki oleh masing-masing daerah,
mengartikan kearifan lokal atau keunggulan tak terkecuali dalam hal kearifan lokal suatu
lokal adalah segala sesuatu yang menjadi daerah. Tentu saja hal ini akan membawa
ciri khas kedaerahan yang mencakup aspek dampak pada pengembangan kurikulum di
ekonomi, budaya, teknologi informasi, seluruh satuan pendidikan di Indonesia
komunikasi, ekolago, dan sebagainya. karena menyesuaikan dengan potensi daerah
Kurikulum tersebut memberikan wewenang yang dimiliki. Lembaga pendidikan yang
kepada satuan pendidikan untuk berbasis kearifan lokal memberikan fasilitas
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh kepada siswa untuk mempelajari budaya
masing-masing daerah, tak terkecuali dalam lokal yang ada di daerah tinggal. Kegiatan
hal kearifan lokal suatu daerah. Tentu saja tersebut dapat berupa ekstrakurikuler atau
hal ini akan membawa dampak pada kegiatan sekolah setiap tahunnya. Tidak
pengembangan kurikulum di seluruh satuan hanya berupa kegiatan, pada proses
pendidikan di Indonesia karena pembelajaran bukan hanya menyampaikan
menyesuaikan dengan potensi daerah yang budaya kepada siswa, melainkan lebih
dimiliki. Berdasarkan hal tersebut, peneliti kepada menggunakan budaya tersebut agar
tertarik untuk melakukan penelitian yang siswa menemukan makna, kreativitas, dan
berjudul “Pengembangan media memperoleh pemahaman yang lebih
pembelajaran berbasis kearifan lokal dalam mendalam tentang materi yang sedang
pembelajaran Bahasa Indonesia pada dipelajari. Masing-masing tutor memiliki
program paket B di PKBM Darus Sa’adah”. kreativitas untuk merancang dan
Salah satu upaya untuk mengningkatkan melaksanakan pembelajaran berbasis
minat belajar warga belajar dengan kearifan lokal. Selain itu, tutor juga dituntut
menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk menciptakan
berbasis kearifan lokal selajan dengan proses pembelajaran yang menyenangkan.
langkah nyata yang telah dilakukan oleh PKBM merupakan salah satu lembaga yang
pemerintah untuk melestarikan kearifan berbasis kearifan lokal, meskipun sudah
lokal pada setiap daerah melalui jalur ditetapkan sebagai sistem pendidikan yang
46
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PROGRAM PAKET B DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya
Jurnal MERETAS Juni 2018, Volume 5 Nomor 1

harus diterapkan di setiap satuan pendidikan Palangka Raya. Sugiyono (2013: 62),
khususnya pendidikan dasar, tampaknya mendefinisikan teknik pengumpulan data
tidak sehebat dengungnya ketika sampai di merupakan langkah yang paling strategis
lapangan. PKBM lembaga yang berbasis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
kearifan lokal tampaknya kurang begitu penelitian adalah mendapatkan data. Dalam
mendapatkan perhatian yang serius dari penelitian kualitatif, pengumpulan data
kalangan pendidik sehingga lama-kelamaan dilakukan pada kondisi yang alamiah
makin hilang. Dengan menempatkan (natural setting), sumber data primer, dan
kearifan dalam proses pembentukan teknik pengumpulan data lebih banyak pada
individu, para insan pendidik, seperti tutor, observasi, dan dokumentasi.
warga belajar, masyarakat dan lain-lain
HASIL DAN PEMBAHASAN
diharapkan semakin dapat menyadari
Pembelajaran menurut Hardini &
pentingnya sekolah berbasis kearifan lokal
Dewi (2012: 10) adalah aktivitas pengajaran
sebagai sarana pembudayaan. Lembaga
atau guru untuk menciptakan kondisi yang
diharapkan menciptakan lulusan tidak hanya
memungkinkan proses belajar peserta didik
unggul secara akademik tetapi menjadi
atau siswa berlangsung secara optimal,
insan yang cinta akan budayanya sendiri.
dengan kata lain pembelajaran adalah
METODE proses membuat orang lain belajar.
Metode yang digunakan dalam Pendapat lain dikemukakan oleh Trianto
penelitian ini metode observasi, dilakukan (2009: 17) yang menyatakan bahwa,
dengan bantuan instrumen lembar observasi pembelajaran merupakan interaksi dua arah
untuk memperoleh data mengenai hasil dari seorang guru dan siswa, di mana antara
proses pembelajaran bahasa indoensia keduanya terjadi komunikasi yang intens
berbasis kearifan lokal dan dampak positif dan terarah pada suatu target yang telah
dari warga belajar. Observasi yang peneliti ditetapkan sebelumnya. Pembelajaran juga
lakukan tergolong observasi partisipasi merupakan kegiatan yang dirancang oleh
aktif, yaitu peneliti ikut serta dalam guru untuk membantu siswa mempelajari
kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk suatu kemampuan dan atau nilai yang baru
mendeskripsikan suatu keadaan, melukiskan dalam suatu proses yang sistematis, melalui
dan menggambarkan dampak dari proses tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran bahasa indonesia berbasis (Sagala, 2010: 64-65). Hal tersebut berarti
Kearifan Lokal di PKBM Darus Sa’adah bahwa pembelajaran melibatkan perubahan
47
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PROGRAM PAKET B DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya
Jurnal MERETAS Juni 2018, Volume 5 Nomor 1

kearah yang lebih baik pada suatu target Haidlor Ali Ahmad (2010: 5) mengatakan
yang sebelumnya telah ditetapkan. Isi atau kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai
materi pelajaran merupakan komponen yang suatu sintesa budaya yang diciptakan oleh
kedua dalam sistem pembelajaran. Namun, aktor-aktor lokal melalui proses yang
dalam konteks tertentu materi pembelajaran berulangulang, melalui internalisasi dan
merupakan inti dalam proses pembelajaran. interpretasi ajaran agama dan budaya yang
Materi pembelajaran yang akan digunakan disosialisasikan dalam bentuk norma-norma
dapat diambil dari berbagai sumber sesuai dan dijadikan pedoman dalam kehidupan
dengan tujuan pembelajaran yang akan sehari-hari bagi masyarakat. Dari pendapat
dicapai. Media merupakan salah satu faktor para ahli tersebut, dapat disimpulkan
yang paling mementukan dalam sebuah kearifan lokal merupakan gagasan yang
proses pembelajaran. sebagai upaya untuk timbul dan berkembang secara terus-
pencapaian tujuan pembelajarannya, tutor menerus di dalam sebuah masyarakat
harus kreatif dalam membuat media berupa adat istiadat, tata aturan/norma,
pembelajaran yang menarik, sehingga budaya, bahasa, kepercayaan, dan kebiasaan
mampu menarik warga belajar untuk lebih sehari-hari.
antusias dalam mengikuti proses Nuraini Asriati (2012: 111)
pembelajaran. Zuhdan K. Prasetyo (2013: 3) mengatakan bahwa bentuk kearifan lokal
mengemukakan bahwa local wisdom dalam masyarakat dapat berupa budaya
(kearifan lokal) dapat dipahami sebagai (nilai, norma, etika, kepercayaan, adat
gagasan-gagasan setempat (local) yang istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan
bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai khusus). Nilai-nilai luhur terkait kearifan
baik, yang tertanam dan diikuti oleh lokal ialah; (1) cinta kepada Tuhan, alam
anggota masyarakatnya. Sementara itu, semester beserta isinya; (2) tanggungjawab,
Nuraini Asriati (2012: 111) berpandangan disiplin, dan mandiri; (3) Jujur; (4) Hormat
bahwa kearifan lokal merupakan suatu dan santun; (5) kasih sayang dan peduli; (6)
gagasan konseptual yang hidup dalam percaya diri, kreatif, kerja keras, dan
masyarakat, tumbuh dan berkembang secara pantang menyerah; (7) Keadilan dan
terus-menerus dalam kesadaran masyarakat kepemimpinan; (8) baik dan rendah hati;
dari yang sifatnya berkaitan dengan dan (9) Toleransi,cinta damai, dan
kehidupan yang sakral sampai dengan yang persatuan. Pendidikan Berbasis Kearifan
profan (bagian keseharian dari hidup dan Lokal menurut Zuhdan K. Prasetyo(2013: 3)
sifatnya biasa-biasa saja). Selanjutnya merupakan usaha sadar yang terencana
48
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PROGRAM PAKET B DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya
Jurnal MERETAS Juni 2018, Volume 5 Nomor 1

melalui penggalian dan pemanfaatan potensi 1. Tahap perancangan awal dilakukan


daerah setempat secara arif dalam upaya perancangan pembutan media yang
mewujudkan suasana belajar dan proses dikembangankan berbentuk produk hasil
pembelajaran, agar peserta didik aktif pemgembangan media pembelajaran
mengembangkan potensi dirinya untuk yang berbasis kearifan lokal, materi dan
memiliki keahlian, pengetahuan dan sikap bahan ajar disusun berdasarkan standar
dalam upaya ikut serta membangun bangsa isi, aspek-aspek yang menuntun untuk
dan negara. Adapun Pendidikan berbasis terciptanya pembelajaran berbasis
kearifan lokal tentu memiliki tujuan yang karifan lokal. Media pembelajaran yang
bersifat positif bagi peserta didik, seperti digunakan dengan cara disajikan
dikatanakan oleh Jamal Ma’mur Asmani pengentahuan lokal yang berisi tentang
(2012: 41) yang menyebutkan beberapa nilai-nilai keraifan lokal setempat,
tujuan pendidikan berbasis kearifan lokal budaya lokal yang berisi tentang adat
yaitu: (a) Agar siswa mengetahui atau tradisi yang dipercaya dan
keunggulan lokal daerah tempat tinggal, dikembangan di daerah warga belajar.
memahami berbagai aspek yang 2. Tahap penggunaan media pembelajaran
berhubungan dengan kearifan lokal tersebut. validasi oleh validator
(b) Mampu mengolah sumber daya, terlibat Hasil validasi oleh validator terhadap
dalam pelayanan/jasa atau kegiatan lain pengembangan produk media
yang berkaitan dengan keunggulan, pembelajaran dapat dilhat dari tabel
sehingga memperoleh penghasilan sekaligus berikut ini.
melestarikan budaya, tradisi, dan sumber Tabel. 1 Hasil Validasi Validator
daya yang menjadi unggulan daerah, serta Aspek Kreteria Rata-rata
(%)
mampu bersaing secara nasional dan global.
Media pembelajaran Layak 96, 3
(c) Siswa diharapkan mencintai tanah
Penyajian Layak 95,3
kelahirannya, percaya diri menghadapi Bahasa Layak 90,6
masa depan, dan bercita-cita
mengembangkan potensi lokal, sehingga Berdasarkan analisis nilai rata-rata
daerahnya bias berkembang pesat seiring media ajar baik dari segi materi,
dengan tuntutan era globalisasi dan penyajian dan bahasa sudah dianggap
informasi. Adapun pengembangan media layak karena nilai rata-rata hasil uji
pembelajaran pada penelitian ini melalui validasi tiap komponen diatas 3 dan
beberapa tahap meliputi;
49
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PROGRAM PAKET B DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya
Jurnal MERETAS Juni 2018, Volume 5 Nomor 1

persentase kelayakan lebih dari 85%. Berdasarkan hasil uji kelayakan


Yang artinya media yang dikembangkan pada komponen media pembelajaran,
menurut validator telah memenuhi penyajian dan bahasa yang dari tutor
indikator-indikator dari aspek isi, Bahasa Indonesia PKMB Darus Sa’adah
penyajian dan bahasa. Dapat dikatakan persentase kelayakan masing-masing
bahwa hasil pengembangan media 83,15%, 88,6%, dan 90,4% sesuai
pembelajaran telah memenuhi standar- dengan kreteria validasi, nilai rata-rata
standar BSNP yang meliputi 3 aspek media pembelajaran dianggap layak
utama yaitu materi, penyajian dan karena nilai rata-rata hasil uji validasi
keterbacaan/bahasa. Pemgembangan komponen dengan persentase kelayakan
media dalam pemebaljaran bahasa lebih dari 75%. Pada segi kearifan lokal
indonesia diharapkan dapat mencipatkan sudah dikembangkan secara baik
warga belajar yang dengan tujuan khususnya mengenai pengetahuan lokal,
pembelajaran bahasa Indonesia sesuai media pembelajaran berbasis kerarifan
dengan isi yang tertuang dalam BSNP lokal ini salah satu media yang dapat
(2017) yang bermanfaat dan dapat memperkenalkan budaya indonesia
diterapakan dalam kehidupan sehari- melalui pembelajaran bahasa Indonesia.
hari, mengembangkan rasa ingin tahu, Warga belajar dapat mengangkat budaya
sikap positif dan kesadaran tentang lokal dan sebagai media belajar yang
adanya hubungan saling mempengaruhi unik dan menyenangkan.
antara bahasa Indonesia lingkungan dan 3. Tahap Uji Efektifitas Media
masyarakat. Meningkatkan kesadaran Pembelajaran
warga belajar untuk berperanserta dalam Hasil uji efektifitas pengembangan
memilihara, menjaga dan melestarikan media pembelajaran yang diketahu dari
budaya lokal. Adapun hasil validasi dari hasil observasi selama pembelajaran.
tutor bahasa Indonesia terhadap produk Penyajian media pembelajaran dari segi
hasil pengembangan selengkapnya dapat kearifan lokal yang dikembangkan telah
dilihat pada tabel berikut ini. disampaikan dengan baik, kerifan lokal
Tabel. 2 Hasil Validasi oleh Tutor yang disampaikan pengetahuan lokal
Bahasa Indonesia yang berhubungan dengan budaya,
Aspek Kreteria Rata-rata (%)
Media Layak 83,15 kegiatan sosial dan nilai-nilai kerifikan
Penyajian Layak 88,6 lokal sekitar warga belajar. Aktivitas
Bahasa Layak 90,4
warga belajar diamati pada penelitian
50
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PROGRAM PAKET B DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya
Jurnal MERETAS Juni 2018, Volume 5 Nomor 1

ini, meliputi kegiatan memperhatiakan,


Grafik Hasil Warga Belajar
100
mendengarkan, diskusi dan tanya jawab.
Selain itu segi motivasi belajar warga 50
Bahasa
belajar juga terlihat selama mengikuti 0 Indonesia
2015 2016 2017
pembelajaran menggunakan media yang
dikembangkan, beberapa partisipasi
warga belajar, dan pertanyaan- Gambar. 1. Grafik Hasil Belajar Warga
Belajar
pertanyaan yang ditujukan oleh warga
belajar kepada tutor. Antusisa warga Dampak yang dirasakan dari
belajar dalam mengikuti pembelajaran pengembangan media pemeblajaran ini
terlihat jelas dan mempunyai dampak sebagai berikut.
terhadap hasil belajar warga belajar, a) Semangat warga belajar untuk mengikuti
rata-rata hasil belajar yang diperoleh pembelajaran yang disampaikan terlihat
adalah 80 dari 15 warga belajar PKBM pada peningkatan kehadiran warga
Darus Sa’adah. Hasil pembelajaran yang belajar.
dicapai sebelum dan sesudah b) Penggunaan media pembelajaran
menggunakan media yang berbasis berbasis kearifan lokal terbukti dapat
kearifan lokal, memiliki perbedaan. memberikan atsmofir yang
Hasil pembelajaran mata pelajaran menyenangkan, sehingga berdampak
bahasa Indonesia sebelumnya kurang dalam kegiatan pembelajaran mereka
memuaskan, warga belajar sulit lebih aktif mengikuti proses
memahami penyajian materi yang pembelajaran dan keberhasilan belajar
disampaikan, rendahnya motivasi warga warga belajar.
belajar. Setelah penggunaan media ini c) Dampak untuk warga belajar, media ini
hasil pembelajaran yang dicapai warga dapat digunakan warga belajar untuk
belajar meningkat dan ketuntasan dapat mengajar pada anak dan cucu yang
terlampaui, terlihat dari tingkat masih bersekolah khususnya sekolah
kehadiran warga belajar, kepercayaan dasar.
diri warga belajar dan hasil evaluasi d) Warga belajar lebih dekat dengan nilai
warga belajar di PKBM Darus Sa’adah kearifan lokal yang terus dijunjung
dapat dilihat pada grafik di bawah ini: tinggi dan dilestarikan.
e) Dampak positif bagi tutor penggunaan
media yang berbasis kearifan lokal
51
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PROGRAM PAKET B DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya
Jurnal MERETAS Juni 2018, Volume 5 Nomor 1

membantu mempermudah membimbing peenggunaan media pembelajaran, dan


warga belajar dalam membentuk warga tahap uji efektifitas media pembelajaran.
belajar yang berkarakter dan Dampak terhadap hasil belajar warga
intelektualis. belajar, rata-rata hasil belajar yang
f) Dampak bagi lembaga, PKBM mendapat diperoleh warga belajar adalah 80 dari 15
kepercayaan dari masyarkat.dan warga belajar PKBM Darus Sa’adah. Hasil
meningkatkan kualitas lulusan. pembelajaran yang dicapai sebelum dan
sesudah menggunakan media yang berbasis
PENUTUP kearifan lokal, memiliki perbedaan. setelah
Simpulan pengembangan media pembelajaran ini
Berdasarkan hasil penelitian dan digunakan hasil belajar yang diperoleh
pembahasan yang telah diuraikan pada bab warga meningkat. Adapun dampak lain
sebelumnnya, dapat disimpulkan bahwa dari pengembangan media pembelajaran
pengembangan media pembelajaran ini, terbukti dapat memberikan atsmofir
berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran yang menyenangkan, sehingga berdampak
bahasa Indonesia pada program paket B di dalam kegiatan pembelajaran mereka lebih
PKBM Darus Sa’adah. Tutor disarankan aktif mengikuti proses pembelajaran dan
lebih kreatif dalam memilih metode keberhasilan belajar warga belajar, media
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran ini dapat digunakan warga belajar untuk
yang akan diterapkan pada anak, khususnya mengajar pada anak dan cucu yang masih
dalam penerapan metode bercerita berbasis bersekolah khususnya sekolah dasar.
kearifan lokal untuk pembelajaran dapat Dampak positif bagi tutor penggunaan
menarik minat anak didik. Semangat warga media yang berbasis kearifan lokal
belajar sebagai modal awal dalam membantu mempermudah membimbing
mengikuti seluruh proses pembelajaran, warga belajar dalam membentuk warga
sarana dan prasarana yang memadai. belajar yang berkarakter dan intelektualis
dukungan dari pihak terkait yaitu tokoh dan dampak bagi lembaga, PKBM
masyarakat dan dinas terkait, serta tutor mendapat kepercayaan dari masyarkat.dan
yang mencukupi yang mengetahui karakter meningkatkan kualitas lulusan.
warga belajar sehingga bisa mengayomi. Saran
Adapun pengembangan media Sebagai seorang tutor perlu
pembelajaran ini terbagi menjadi 3 tahap melakukan inovasi pembelajaran yang
yakni tahap perancangan awal, tahap mengangkat nilai kearifan lokal, baik di
52
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PROGRAM PAKET B DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya
Jurnal MERETAS Juni 2018, Volume 5 Nomor 1

lingkungan PKBM maupun dalam Yogyakarta: Famili.


kehidupan bermasyarakat,. Tutor dituntut
Haidlor Ali Ahmad. (2010). Kearifan
mampu menciptakan suasana pembelajaran Lokal sebagai Landasan Pembangunan
yang menarik dan tidak menoton.
Pembelajaran berbasis budaya lokal untuk Bangsa. Harmoni Jurnal Multikultural &
Multireligius. 34(IX). Hlm. 5-8.
ke depannya dapat dilaksanakan disetiap
program di PKBM Darus Sa’adah. Hasbullah. (2008). Dasar-dasar ilmu
pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Mengingat pembahasan penelitian yang Persada.
menunjukan bahwa pengembangan
Herimanto dan Winarno. (2010). Ilmu
pembelajaran berbasis budaya lokal ini Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: PT
tidak hanya untuk pengetahuan anak saja, Bumi Aksara.

melainkan juga mengenai pemahaman dan Jamal Ma’mur. (2012). Pendidikan


kepedulian tenaga pendidik, maka bagi berbasis keunggulan lokal. Yogyakarta:
DIVA Press.
peneliti yang tertarik untuk mengkaji
mengenai pengembangan pembelajaran Nuraini Asriati. (2012). Mengembangkan
Karakter Peserta Didik Berbasis
berbasis budaya lokal untuk meningkatkan Kearifan Lokal Melalui Pembelajaran
kepedulian pendidik Pengembangan media di Sekolah. Jurnal Pendidikan
Sosiologi dan Humaniora. 2(III).
pembelajaran yang berbasis kearifan lokal Hlm. 106-119.
mampu menyajikan pengetahuan yang
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna
bersifat kelokalan serta nilai-nilai yang Pembelajaran: Untuk Membantu
terkandung di dalamnya sehingga mampu Memecahkan Problematika Belajar
dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.
meningkatkan minat, kreativitas dan hasil
yang dicapai oleh warga belajar. Sugiono. (2013). Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

DAFTAR RUJUKAN Undang Republik Indonesia Nomor 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Asmani, Jamal. M. 2012. Pendidikan Nasional.
Berbasis Keunggulan Lokal.
Yogyakarta: DIVA Press. Zuhdan K. Prasetyo.(2013). Pembelajaran
Sains Berbasis Kearif Lokal.
Dwi Siswoyo dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. Prosidind, Seminar Nasional Fisika
Yogyakarta: UNY Press. dan Pendidikan
Fisika.Surakarta.FKIP UNS.
Hardini, Isriani dan Puspitasari Dewi. 2012.
Strategi Pembelajaran Terpadu.

53
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PROGRAM PAKET B DI PKMB DARUS SA’ADAH

Resviya

Anda mungkin juga menyukai