MULTIKULTURALISME
KONSEP :
URGENSI PENDIDIKAN
Mengembangkan Produk
Model Pembelajaran
Multikultural
MENGKAJI DAN MENGANALISIS URGENSI
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA
1. Pengertian Urgensi
2. Pendekatan Pendidikan Multikultural di
Indonesia
3. Urgensi Pendidikan Multikultural di Indonesia
3
Urgensi berasal dari bahasa latin "urgere" yeng
memiliki arti mendorong. Urgensi merupakan
istilah yang mengarah pada sesuatu yang
mendorong kita, yang mendorong atau
mengharuskan untuk diselesaikan.
5
pendidikan multikultural ditanamkan kepada anak-anak
melalui pembelajaran di sekolah maupun di rumah.
Seorang guru bertanggung jawab dalam memberikan
pendidikan terhadap anak didiknya dan dibantu oleh
orang tua untuk melihat perbedaan yang terjadi dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
URGENSI Menggunakan prinsip agama untuk menuntun dirinya
PENDIDIKAN dalam kehidupan di masyarakat untuk mencapai tujuan
dan prinsip seseorang dalam menghargai agama.
MULTIKULTURAL
Meningkatkan sikap toleransi untuk mencapai tujuan
DI INDONESIA sebagai manusia Indonesia yang demokratis
7
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang majemuk. Kemajemukan selain mampu menjadi sebuah kekayaan
dan kebanggaan tentu juga menjadi sebuah tantangan yang krusial
Pendidikan multikultural merupakan suatu kegiatan dalam mengembangkan potensi manusia yang
mampu menghargai berbagai macam perbedaan dan sebagai usaha dalam meningkatkan apresiasi
siswa terhadap kearifan budaya lokal yang ada
pendidikan multikultural merupakan sebuah konsep pendidikan yang sangat urgent untuk
diimplementasikan dalam satuan pendidikan, mengingat kerap sekali terjadi berbagai permasalahan
konflik yang dilatar belakangi oleh perbedaan budaya.
8
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik
yaitu menggunakan teori-teori para ahli
METODE tentang pendidikan multikultural dalam
ruang melestarikan budaya lokal yang
PENELITIAN
kemudian dilakukan Analisa agar
ditemukan titik efektifitas terhadap
urgensi pendidikan multikultural.
Mengembangkan Kurikulum Pendidikan Multikultural di Sekolah
yang mencakup :
Lingkungan fisik (Guru yang memiliki pemahaman terhadap
latar belakang budaya siswanya, akan menciptakan
lingkungan fisik yang kondusif untuk belajar)
Lingkungan social (Lingkungan sosial yang aman dan nyaman
dapat diciptakan oleh guru melalui bahasa yang dipilih,
hubungan simpatik antar siswa, dan perlakuan adil terhadap
siswa yang beragam budayanya)
Gaya pengajaran guru (Dalam proses pembelajaran, gaya
kepemimpinan guru sangat berpengaruh bagi ada-tidaknya
PEMBAHASAN peluang siswa untuk berbagi pendapat) dan membuat
keputusan.
KESIMPULAN
Implementasi pendidikan multicultural pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, dapat dilakukan secara
komprehensif melalui Pendidikan kewargaan dan melalui
Pendidikan Agama. Dapat dilakukan melalui
pemberdayaan kurikulum atau perluasan kompetensi hasil
belajar dalam konteks pembinaan akhlak mulia, memiliki
intensitas untuk membina dan mengembangkan
kerukunan hidup
MENGEMBANGKAN PRODUK
MODEL PEMBELAJARAN
MULTIKULTURAL
A. KONSEP PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL
Kurikulum sebagai silabus dapat dipahami dengan pengertian sebuah pernyataan atau daftar
pokok bahasan, bahan ajar dan sejumlah mata Pelajaran yang dijadikan sebagai bahan
dalam proses pembelajaran
Berdasarkan hal tersebut kurikulum dimaknai sebagai Kumpulan pengetahuan yang
berbentuk mata Pelajaran, dengan demikian Pendidikan yang menjadikan kurikulum
sebagai silabus merupakan proses penyampaian sejumlah mata Pelajaran kepada siswa
dengan metode tertentu. Untuk memberikan Pendidikan multicultural sekolah ataupun guru
perlu menelaah secara kritis tentang materi dan bahan ajar yang akan disampaikan dalam
proses pembelajaran.
Kurikulum sebagai Proses
Kurikulum sebagai proses adalah interaksi antara guru, siswa dan pengetahuan di
kelas. Atas dasar ini semua yang terjadi dalam proses pembelajaran, dan semua yang
dilakukan guru dan siswa di kelas adalah kurikulum.
C. STRATEGI PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL
Kelas yang diragam latarbelakangi budaya siswa lebih sesuai dengan gaya kepemimpinan guru
yang demokratis, melalui pendekatan demokratis guru dapat menggunakan berbagai strategi
pembelajaran, seperti :
1. Melakukan dialog
2. Melakukan simulasi dan bermain peran
3. Melalui observasi dan penanganan kasus
Dengan strategi pembelajaran tersebut siswa disimulasikan akan memiliki wawasan dan pemahaman
yang mendalam tentang adanya keragaman dalam hidup social, bahkan mereka akan memiliki
pengalaman nyata untuk melibatkan diri.
Kompetensi guru dalam pembelajaran Multikultural
Pendekatan demokratis dalam pembelajaran menurut guru memiliki
kompetensi multikultural. Farid elashmawi dan Philip p.haris (1194:6-7)
menawarkan enam kompetensi multicultural guru yaitu :
1. Memiliki nilai dan hubungan social yang luas
2. Terbuka dan fleksibel dalam mengelola keragaman siswa
3. Siap menerima perbedaan disiplin ilmu, latar belakang, ras dan gender
4. Memfasilitasi pendatang baru dan siswa yang minoritas
5. Berkolaborasi dengan pihak manapun
6. Berorientasi pada program masa depan
Proses dan prosedur pembelajaran Pendidikan multicultural
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Analisis
3. Penerapan
4. Kegiatan utama
5. Abstraksi
6. Kegiatan penutup
SEKIAN
TERIMA KASIH