Anda di halaman 1dari 26

PLURALISME DAN

MULTIKULTURALISME
KONSEP :
URGENSI PENDIDIKAN

DOSEN MATA KULIAH :


- Dr. Sri Hariyani, S.Pd.,M.Si
- Dr. Rosita Dwi Ferdiani, ST.,M.Pd

PRESENTASI OLEH KELOMPOK 3:


FITRA RAHIM
HENI TASLIMA
Mengkaji dan menganalisis
Urgensi Pendidikan
Multikultural di Indonesia
INDIKATOR
Mengkaji hasil penelitian

Mengembangkan Produk
Model Pembelajaran
Multikultural
MENGKAJI DAN MENGANALISIS URGENSI
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA

1. Pengertian Urgensi
2. Pendekatan Pendidikan Multikultural di
Indonesia
3. Urgensi Pendidikan Multikultural di Indonesia

3
Urgensi berasal dari bahasa latin "urgere" yeng
memiliki arti mendorong. Urgensi merupakan
istilah yang mengarah pada sesuatu yang
mendorong kita, yang mendorong atau
mengharuskan untuk diselesaikan.

Maulina Daulay (2018) menjelaskan bahwa kata


PENGERTIAN urgensi berasal dari bahasa Latin, yakni urgere
(kata kerja) yang berarti mendorong.
URGENSI
Dari penjelasan tersebut maka urgensi
pendidikan di Indonesia memiliki arti segala
sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan di
Indonesia yang harus diselesaikan sesegera
mungkin. Pendidikan nasional memiliki arah dan
tujuan seperti yang tercantum dalam UUD 1945,
yaitu pembinaan para peserta didik agar memiliki
iman dan taqwa serta akhlak yang mulia, dimana
dalam hal ini merujuk pada seluruh masyarakat
Indonesia yang mengikuti proses pendidikan di
Indonesia (Zaman, 2019)
Tidak lagi terbatas pada menyamakan pandangan pendidikan
dengan persekolahan atau pendidikan multikultural dengan
program-program sekolah formal (membebaskan pendidik dari
asumsi keliru bahwa tanggung jawab primer mengembangkan
kompetensi kebudayaan di kalangan anak didik semata-mata
berada di tangan mereka: Tapi justru semakin banyak pihak yang
bertanggung jawab karena program-program sekolah seharusnya
Pendekatan terkait dengan pembelajaran di sekolah)

Pendidikan Menghindari pandangan yang menyamakan kebudayaan


kebudayaan dengan kelompok etnik adalah sama (tidak perlu lagi
Multikultural mengasosiasikan kebudayaan semata-mata dengan kelompok
di Indonesia etnik)

Meningkatkan interaksi inisiatif dengan orang-orang yang sudah


memiliki kompetensi dalam suatu "kebudayaan baru“ (upaya untuk
mendukung sekolah-sekolah yang terpisah secara etnik adalah
antitesis terhadap tujuan pendidikan multicultural)

Meningkatkan kesadaran tentang kompetensi dalam beberapa


kebudayaan.

5
pendidikan multikultural ditanamkan kepada anak-anak
melalui pembelajaran di sekolah maupun di rumah.
Seorang guru bertanggung jawab dalam memberikan
pendidikan terhadap anak didiknya dan dibantu oleh
orang tua untuk melihat perbedaan yang terjadi dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
URGENSI Menggunakan prinsip agama untuk menuntun dirinya
PENDIDIKAN dalam kehidupan di masyarakat untuk mencapai tujuan
dan prinsip seseorang dalam menghargai agama.
MULTIKULTURAL
Meningkatkan sikap toleransi untuk mencapai tujuan
DI INDONESIA sebagai manusia Indonesia yang demokratis

Mengimplementasikan pentingnya Pendidikan


multikultural di Indonesia, antara lain :
1. Sarana alternatif pemecahan konflik sosial-budaya
2. Agar peserta didik tidak meinggalkan akar budaya
3. Sebagai landasan pengembangan kurikulum nasional
REVIEW ARTIKEL
PENELITIAN

7
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang majemuk. Kemajemukan selain mampu menjadi sebuah kekayaan
dan kebanggaan tentu juga menjadi sebuah tantangan yang krusial

Pendidikan multikultural merupakan suatu kegiatan dalam mengembangkan potensi manusia yang
mampu menghargai berbagai macam perbedaan dan sebagai usaha dalam meningkatkan apresiasi
siswa terhadap kearifan budaya lokal yang ada

pendidikan multikultural merupakan sebuah konsep pendidikan yang sangat urgent untuk
diimplementasikan dalam satuan pendidikan, mengingat kerap sekali terjadi berbagai permasalahan
konflik yang dilatar belakangi oleh perbedaan budaya.

8
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik
yaitu menggunakan teori-teori para ahli
METODE tentang pendidikan multikultural dalam
ruang melestarikan budaya lokal yang
PENELITIAN
kemudian dilakukan Analisa agar
ditemukan titik efektifitas terhadap
urgensi pendidikan multikultural.
Mengembangkan Kurikulum Pendidikan Multikultural di Sekolah
yang mencakup :
 Lingkungan fisik (Guru yang memiliki pemahaman terhadap
latar belakang budaya siswanya, akan menciptakan
lingkungan fisik yang kondusif untuk belajar)
 Lingkungan social (Lingkungan sosial yang aman dan nyaman
dapat diciptakan oleh guru melalui bahasa yang dipilih,
hubungan simpatik antar siswa, dan perlakuan adil terhadap
siswa yang beragam budayanya)
 Gaya pengajaran guru (Dalam proses pembelajaran, gaya
kepemimpinan guru sangat berpengaruh bagi ada-tidaknya
PEMBAHASAN peluang siswa untuk berbagi pendapat) dan membuat
keputusan.

Memelihara Persatuan dalam Perbedaan. Adapun sikap yang perlu


dikembangkan untuk mewujudkan persatuan dalam keragaman
antara lain:
1. Tidak memandang rendah suku atau budaya yang lain
2. Tidak menganggap suku dan budayanya paling tinggi dan paling
baik
3. Menerima keragaman suku bangsa dan budaya sebagai
kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya
4. Lebih mengutamakan negara daripada kepentingan daerah atau
suku masing-masing. 10
Pendidikan Multikultural adalah merupakan suatu gerakan
pembaharuan dan proses untuk menciptakan lingkungan
pendidikan yang setara seluruh siswa. Dari aspek
konsepnya, pendidikan multikultural dipahami sebagai ide
yang memandang semua siswa tanpa memperhatikan
gender dan kelas sosial, etnik,ras atau karakteristik-
karakteristik kultural lainnya, semua memiliki kesempatan
yang sama untuk belajar di kelas.

KESIMPULAN
Implementasi pendidikan multicultural pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, dapat dilakukan secara
komprehensif melalui Pendidikan kewargaan dan melalui
Pendidikan Agama. Dapat dilakukan melalui
pemberdayaan kurikulum atau perluasan kompetensi hasil
belajar dalam konteks pembinaan akhlak mulia, memiliki
intensitas untuk membina dan mengembangkan
kerukunan hidup
MENGEMBANGKAN PRODUK
MODEL PEMBELAJARAN
MULTIKULTURAL
A. KONSEP PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL

B. KURIKULUM PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL

C. MANAJEMEN STRATEGI DAN STRATEGI


PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL
A. KONSEP PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL
PENGERTIAN PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL MENURUT PARA AHLI
Menurut James A. Banks ( 2002 : 14 ), pendidikan multikultural adalah cara memandang realitas dan
cara berpikir, dan bukan hanya konten tentang beragam kelompok etnis, ras, dan budaya. Secara konseptual,
James A. Bank (2001) mendefinisikan bahwa Pendidikan multicultural adalah konsep, ide atau falsafah sebagai
suatu rangkaian kepercayaan dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman budaya dan
etnis di dalam membentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi. Adapun bangunan paradigma
Pendidikan multicultural yang ditawarkan Zamroni (2011) adalah sebagai berikut : Pendidikan multicultural
adalah jantung untuk menciptakan kesetaraan Pendidikan bagi seluruh warga Masyarakat.
Dari penjelasan para Ahli dapat di simpukan bahwa Pembelajaran Multikultural adalah strategi yang
memanfaatkan keberagaman latar belakang kebudayaan dari peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk
membentuk sikap multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat bagi sekolah dan Lembaga Pendidikan
berfungsi untuk membentuk pemahaman Bersama atas konsep kebudayaan, perbedaan budaya , keseimbangan
dan demokrasi.
KONSEP PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL

Pembelajaran multikultural merupakan pembelajaran dengan strategi


Pendidikan yang memanfaatkan keberagaman latar belakang
kebudayaan peserta didik untuk membentuk sikap multikultural
prinsip menyeleksi materi pembelajaran Multikultural
1. Pokok bahasan mencantumkan hal – hal kultural
2. Mempresentasikan keragaman dan kesatuan di dalam dan
lintas kelompok
3. Perspektif multi budaya dimasukkan di dalam kurikulum
4. Pedagogik berkaitan dengan sejumlah cara mengajar
Tujuan Pembelajaran Multikultural

Mengembangkan kesadaran dan kesepakatan kultural,


Aspek sikap toleransi kultural, penghargaan terhadap identitas
kultural, sikap responsive terhadap budaya,
keterampilan untuk menghindari dan meresolusi
konflik

Untuk memperoleh pengetahuan tentang Bahasa dan


Aspek budaya orang lain dan kemampuan untuk
Pengetahuan menganalisis dan menerjemahkan perilaku kultural
serta pengetahuan tentang kesadaran presfektif
kultural
Untuk memperbaiki kesalahpaman tentang
Aspek
kelompok etnik dalam buku teks dan media
Pembelajaran pembelajaran. Memberikan berbagai strategi untuk
mengarahkan perbedaan di depan orang,
memberikan alat konseptual untuk komunikasi antar
budaya, mengembangkan keterampilan
interpersonal, memberikan Teknik evaluasi,
membantu mengklarifikasi nilai dan menjelaskan
dinamika multikultural
B. KURIKULUM PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL
Indonesia terdiri dari Masyarakat yang majemuk, sebab itu kurikulum yang ideal untuk Pendidikan di Indonesia
adalah kurikulum yang dapat menunjang peserta didik untuk menjadi manusia yang demokratis
Dengan memperhatikan hal tersebut, maka kurikulum pembelajaran multicultural seharusnya berisi tentang materi
yang dapat menghadirkan beragam perspektif suatu fenomena multicultural.

1. Konsep dan Tujuan Kurikulum Multikultural


Kurikulum Multikultural adalah konsep yang dibuat dengan tujuan menciptakan persamaan peluang
Pendidikan bagi semua siswa yang berbeda – beda ras, etnis, kelas sosial dan kelompok budaya.

2. Prinsip –prinsip kurikulum multkcultural


Menurut Bank (1993), implementasi paradigma kurikulum multicultural harus berpegang pada:
a.Menawarkan konten yang merepresentasikan pandangan dan perspektif banyak orang
b.Didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada penafsiran Tunggal terhadap kebenaran Sejarah
c.Kurikulum dicapai sesuai dengan penekanan analisis komparatif dengan sudut pandang kebudayaan yang
berbeda – beda
d.Mendukung prinsip pokok dalam memberantas pandangan klise tentang ras, budaya dan agama
e.Mencerminkan keseimbangan antara pemahaman perasaan dan perbedaan budaya mendorong individu untuk
mempertahankan dan memperluas wawasan budaya dan kebudayaan
Perspektif dan tahapan Kurikulum Multikultural
Berdasarkan definisi dan tujuan Pendidikan multikultural kurikulum, Pendidikan seharusnya
berisi materi yang dapat menghadirkan lebih dari satu perspektif fenomenal tentang fenomenal
kultural. Untuk menghadirkan keragaman perspektif dalam kurikulum ini, menurut James
A.Bank dapat dilakukan dengan 4 tahap yaitu :
1. Tahap Kontribusi (kurikulum memfokuskan pada kebudayaan minoritas tertentu)
2. Tahap Penambahan (mengenalkan konsep dan tema-tema baru, misalkan dikaitkan dengan
multikulturalisme tanpa merubah struktur kurikulum yang esensial)
3. Tahap Perubahan (memfasilitasi siswa untuk melihat berbagai isu dan peristiwa budaya dari
perspektif budaya minoritas)
4. Tahap Aksi Sosial (kurikulum mengajak siswa untuk memecahkan problem social yang
disebabkan persepsi budaya dalam suatu dimensi atau mengajarkan siswa untuk
memecahkan masalah social yang ada di kehidupan nyata)
Kurikulum sebagai Silabus

Kurikulum sebagai silabus dapat dipahami dengan pengertian sebuah pernyataan atau daftar
pokok bahasan, bahan ajar dan sejumlah mata Pelajaran yang dijadikan sebagai bahan
dalam proses pembelajaran
Berdasarkan hal tersebut kurikulum dimaknai sebagai Kumpulan pengetahuan yang
berbentuk mata Pelajaran, dengan demikian Pendidikan yang menjadikan kurikulum
sebagai silabus merupakan proses penyampaian sejumlah mata Pelajaran kepada siswa
dengan metode tertentu. Untuk memberikan Pendidikan multicultural sekolah ataupun guru
perlu menelaah secara kritis tentang materi dan bahan ajar yang akan disampaikan dalam
proses pembelajaran.
Kurikulum sebagai Proses

Kurikulum sebagai proses adalah interaksi antara guru, siswa dan pengetahuan di
kelas. Atas dasar ini semua yang terjadi dalam proses pembelajaran, dan semua yang
dilakukan guru dan siswa di kelas adalah kurikulum.
C. STRATEGI PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL

Kelas yang diragam latarbelakangi budaya siswa lebih sesuai dengan gaya kepemimpinan guru
yang demokratis, melalui pendekatan demokratis guru dapat menggunakan berbagai strategi
pembelajaran, seperti :
1. Melakukan dialog
2. Melakukan simulasi dan bermain peran
3. Melalui observasi dan penanganan kasus
Dengan strategi pembelajaran tersebut siswa disimulasikan akan memiliki wawasan dan pemahaman
yang mendalam tentang adanya keragaman dalam hidup social, bahkan mereka akan memiliki
pengalaman nyata untuk melibatkan diri.
Kompetensi guru dalam pembelajaran Multikultural
Pendekatan demokratis dalam pembelajaran menurut guru memiliki
kompetensi multikultural. Farid elashmawi dan Philip p.haris (1194:6-7)
menawarkan enam kompetensi multicultural guru yaitu :
1. Memiliki nilai dan hubungan social yang luas
2. Terbuka dan fleksibel dalam mengelola keragaman siswa
3. Siap menerima perbedaan disiplin ilmu, latar belakang, ras dan gender
4. Memfasilitasi pendatang baru dan siswa yang minoritas
5. Berkolaborasi dengan pihak manapun
6. Berorientasi pada program masa depan
Proses dan prosedur pembelajaran Pendidikan multicultural
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Analisis
3. Penerapan
4. Kegiatan utama
5. Abstraksi
6. Kegiatan penutup
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai