Assalamu’alaikumWr. Wb
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa
menikmati indahnya ciptaan-Nya.
Selanjutnya saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen bidang
studi Pendidikan Multikultur yang diampu oleh Bapak Risjunardi Damanik,M.Pd
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat khusunya bagi
penyusun, umumnya bagi pembaca. kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya makalah ini. Dan
kami memahami jika penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami butuhkan
guna menyempurnakan makalah kami selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pendidikan multikultural
individu (pendidik dan peserta didik), dan akan terbawa ke dalam situasi
pendidikan (bawaan siswa, bawaan guru, kurikulum, dan pedagogi atau “the art of
dapat menjadi solusi nyata bagi konflik dan diharmonisasi yang terjadi di
macam unsur sosial dan budaya. Dengan kata lain, pendidikan multikultural
untuk mengahadapi arus budaya luar di era globalisasi dan menyatukan bangsa
sendiri yang terdiri dari berbagai macam budaya pada kenyataannya pendidikan
multikultural belum digunakan dalam proporsi yang benar. Maka, sekolah dan
perguruan tinggi sebagai instirusi pendidikan dapat mengembangkan kurikulum
Namun, hal itu masih kurang untuk dapat menghargai perbedaan masing-masing
suku, budaya maupun etnis. Hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai
konflik dari realitas kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Hal ini berarti
terbentuk pada diri setiap peserta didik sikap saling toleransi, tidak bermusuhan,
dan tidak berkonflik yang disebabkan oleh perbedaan budaya, suku, bahasa, dan
kondisi yang nyaman, damai, toleran dalam kehidupan masyarakat, dan tidak
selalu muncul konflik yang disebabkan oleh perbedaan budaya dan SARA.
multikultural juga signifikan dalam upaya membina peserta didik agar tidak
globalisasi ini bisa menjadi ‘ancaman’ serius bagi peserta didik. Untuk menyikapi
realitas tersebut, peserta didik tersebut hendaknya diberikan pengetahuan yang
negeri, peserta didik perlu diberi pemahaman yang luas tentang banyak budaya,
adanya persentuhan antar budaya. Tantangan dalam dunia pendidikan kita, saat ini
sangat berat dan kompleks. Maka, upaya untuk mengantisipasinya harus dengan
serius dan disertai solusi konkret. Jika tidak ditanggapi dengan serius terutama
dalam bidang pendidikan yang bertanggung jawab atas kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) maka, peserta didik tersebut akan kehilangan arah dan melupakan
Indonesia saat ini. Karena keanekaragaman budaya dan ras yang ada di Indonesia
itu merupakan sebuah kekayaan yang harus kita jaga dan lestarikan.
adalah demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan
publik, HAM, hak budaya komuniti, dan kosnep-konsep lain yang relevan.
Sebenarnya, ada tiga istilah yang kerap digunakan secara bergantian untuk
agama, ras, bahasa, dan budaya yang berbeda; yaitu pluralitas (plurality),
1
adanya ‟hal-hal yang lebih dari satu‟ (many); keragaman menunjukkan bahwa
keberadaan yang ‟lebih dari satu‟ itu berbeda-beda, heterogen, dan bahkan tak
komunitaskomunitas yang berbeda saja tidak cukup; sebab yang terpenting adalah
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran