Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERENCANAAN BIOLOGI SMA

“Perkembangan kemampuan intelektual”

DOSEN PENGAMPU : RIS JUNARDI DAMANIK, M.Pd

NAMA KELOMPOK:

FATHYAH NADIRA TANJUNG (197100009)

DINDA AZHARI SUBAKTI (197100002)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SIMALUNGUN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
meskipun dengan sangat sederhana.

Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta
pengalaman, sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini
menjadi lebih baik lagi.

Sebagai penulis, kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang


terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap
kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki
makalah ini. Terima Kasih.

Pematangsiantar,12 februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................

1.3 Tujuan ....................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Intelektual ............................................................................

2.2 Intelektual Menurut Para Ahli ...............................................................

2.3 Tahap-tahap Perkembangan Intelektual .................................................

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intelektual ......................................

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan ............................................................................................

3.2 Saran ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................


BAB I
 PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah yang teramat penting bagi suatu bangsa, terlebihlagi untuk
bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan Undang
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan
bahwa pendidikan di Indonesia adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses belajar yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Karna kepentingan itulah, negara Indonesia berupaya untuk menjalankan
program pendidikan wajib 12 tahun yang dapat di nikmati oleh rakyat Indonesia.

Penerapan program pendidikan wajib 12 tahun berfungsi untuk mengembangkan


kecerdasan atau intelektual anak di Indonesia.Perkembangan intelek sering juga dikenal
di dunia psikologi maupun pendidikan dengan istilah perkembangan
kognitif. Perkembangan kognitifmanusia merupakan proses psikologis yang didalamnya
melibatkan prosesmemperoleh, menyusun dan mengunakan pengetahuan serta
kegiatanmental seperti berfikir, menimbang, mengamati, mengingat,
menganalisis,mensintesis, mengevaluasi dan memecahkan persolan yang
berlangsungmelalui interaksi dengan lingkungan.Setiap anak dilahirkan dengan tingkat
kecerdasan yang sama,hanya saja perkembangan intelek anak berbeda beda setiap
individunya.

1.2.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1.Bagaimana hakikat dari Perkembangan Intelektual?

2.Bagaimana tahap Perkembangan Intelektual seorang anak?

3.Bagaimana pengaruh faktor-faktor terhadap Perkembangan Intelektualanak?


1.3. Tujuan

1.Menambah wawasan tentang seluk beluk perkembangan seorang peserta didik.

2.Sebagai pengetahuan dasar akan proses maupun faktor perkembangan intelektual


peserta didik.

3.Sebagai bekal pengetahuan sebelum benar-benar berkecimpungdi dunia pendidikan


sebagai seorang guru yang akanmenghadapi peserta didik dengan karakteristik dan
kemampuanyang berbeda-beda.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Intelektual

Intelek berasal dari kata bahasa Latin intelligereyang artinya


memahami.Intelligere berasal dari kata inter yang artinya di antara dan legere yang
artinya mengumpulkan, memilih, mencerap, danmembaca. Terdapat beberapa
pengertian mengenai intelek yang dapatdipahami dalam 3 artian. Pertama, intelek
sebagai kemampuan kognitif.Kemampuan mengetahui dan dilawankan dengan
kemampuanmenghendaki serta kemampuan merasa. Kedua, intelek adalahfungsi rasio
yang menjadikan ide, konsep, abstraksi menjadi kemungkinanyang realistis. Ketiga,
intelek adalah kemampuan untk mengetahui,mengerti secara konseptual, dan
menghubungkan apa yang diketahui ataudimengerti.

Intelektual atau intelek ( Intellect ) adalah istilah umum yangdigunakan untuk


menjelaskan sifat pikiran manusia yang mencakupsejumlah kemampuan, seperti
kemampuan menalar, merencanakan,memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami
gagasan,menggunakan bahasa, daya tangkap, dan belajar. Kecerdasan eratkaitannya
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu.

Intelektual merupakan kemampuan yang dibawa individu sejaklahir. Intelektual


akan berkembang bila lingkungan memungkinkan dankesempatan tersedia. Intelek
dapat pula dikatakan sebagai kecerdasanindividu yang dapat memicu proses berpikir
seseorang, dayamenghubungkan, kemampuan menilai, dan kemampuan
mempertimbangkan.

2.2 Intelektual Menurut Para Ahli

1.Menurut Cattel, (dalam Clark, 1983) kaum intelektual adalahkombinasi sifat-sifat


manusia yang terlihat dalam kemampuanmemahami hubungan yang lebih kompleks,
semua proses berfikirabstrak, menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah dan
kemampuanmemperoleh kemampuan baru.
2.William Sterm, (dalam Sunarto, 1994) mengemukakan intelektualmerupakan
kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan-kebutuhan baru dengan
menggunakan alat berfikir sesuai dengantujuannya.

3.Menurut Gunarsa (1991), Intelektual merupakan suatu kumpulankemampuan


seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan danmengamalkannya dalam
hubungannya dengan lingkungan danmasalah-masalah yang timbul.

4.David Wechsler, (dalam Azwar, 1996) mendefinisikan intelektualsebagai kumpulan


atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindakdengan tujuan tertentu, berpikir
secara rasional, serta menghadapilingkungan secara efektif.

2.3 Tahap-Tahap Perkembangan Intelektual

 Para ahli psikologi pendidikan banyak yang telah


melakukan penelitian tentang perkembangan intelektual atau perkembangan kognitifata
u perkembangan mental anak. Salah satu hasil penelitian yang terkenaladalah hasil
penelitian Jean Piaget. Piaget adalah ahli ilmu jiwa anak dariSwiss.Tingkat
perkembangan intelektual anak oleh Piaget (dalamSuharyanto, 2018) dibedakan atas 4
periode, yaitu :

1.Periode Sensori-motor (0 –  1 tahun).

Sifat-sifat yang tampak pada anak adalah stimulus sound, anak berinteraksi


dengan stimulus dari luar. Lingkungan dan waktu terbatas,kemudian berkembang
sampai dapat berimajinasi.

Konsep tentang benda berkembang, mengembangkan tingkah laku baru, kemampuan


untuk meniru. Ada usaha untuk berpikir. Perubahan yang terlihatantara lain, gerakan
tubuhnya merupakan aksi refleks, merupakan eksperimen dengan lingkungannya.
Menurut Piaget (Bybee dan Sund, 1982:2), pada tahap ini interaksianak dengan
lingkungannya, termasuk orang tuanya terutamadilakukan melalui parasaan dan otot-
ototnya. Interksi ini terutamadiarahkan oleh sensasi-sensasi dari lingkungannya. Dalam
melakukaninteraksi dengan lingkungannya, temasuk juga dengan orang tuanya,anak
mengembangkan kemampuannya untuk mempersepsi, melakukansentuhan-sentuhan,
melakukan berbagai gerakan dan secara perlahan-lahan belajar mengoordinasikan
tindakan-tindakannya.

2.Periode Praoperasional (1–7 tahun)

Pada tahap ini, anak tidak selalu ditentukan oleh pengamatanindrawi saja, tetapi
juga pada intuisi. Anak mampu menyimpan kata-kata serta serta menggunakanya,
terutama yang berhubungan eratdengan kebutuhan mereka. Pada masa ini anak siap
untuk belajar bahasa, membaca dan menyanyi. 

Ketika kita menggunakan bahasa yang benar untuk berbicara kepada anak, akan


mempunyaim akibatsangat baik pada perkembangan bahasa mereka. Cara belajar
yangmemegang peran padatahap ini adalah intuisi. Intuisi membebaskanmereka dari
berbicara semaunya tanpa menghiraukan pengalaman konkret dan paksaan dari luar.
Sering kali kita lihat anak berbicarasendiri pada benda-benda yang ada di sekitarnya.,
misalnya pohon,anjing, kucing dan sebagainya, yang menurut mereka benda-
bendatersebut mendengar dan berbicara. Peristiwa semacam ini baik untukmelatih diri
anak menggunakan kekayaan bahasanya. Piaget menyebuttahap ini sebagai collective
monologue, pembicaraan yang egosentrisdan sedikit hubungan dengan orang lain.

3.Periode Operasional Konkret (7– 12 tahun).

Sifat-sifat anak, dapat berpikir konkret karena daya otak


terbatas pada objek melalui pengamatan langsung, dapat mengembangkan operasi
mental seperti menambah dan mengurang, mulai mengembangkan struktur kognitif
berupa ide atau konsep, melakukan operasi logika dengan pola berpikir masih konkret.
Perubahan yangterlihat pada anak: tidak egosentri lagi, berpikir tentang objek
yang berhubungn dengan berat, warna, dan susunan, melakukan aktivitasyang
berhubungan dengan objek, membuat keputusan logis.
4.Periode Operasional Formal (12 tahun ke atas).

Pada tahap ini, interaksi dengan lingkungan sudah amat luas,menjangkau banyak
teman sebayanya dan bahkan berusaha untukdapat berinteraksia dengan orang dewasa.
Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan masalah dalam interaksinya dengan
orangtua. Namun, sebenarnya secara diam-diam mereka juga masih mengharapkan
perlindungan dari orangtua karena belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan dirinya
senidiri. Jadi, pada pada tahap ini ada semacam tarik-menarik antara ingin bebas dengan
ingin dilindungi. Karena pada tahap ini anak sudah mulai mampu mengembangkan
pikiran formalnya, mereka juga mulai mampu mencapai logika dan rasio serta dapat
menggunakan abstraksi . Arti simbolik dan kiasan dapat mereka mengerti. Melibatkan
mereka dalam suatu kegiatan akan lebih memberi akibat yang positif bagi
perkembangan kognitifnya. Misalnya, menulis pusi, lomba karya ilmiah, lomba menulis
cerpen, dan sejenisnya.

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelektual

Menurut Purwanto (1986) faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan


intelektual yaitu sebagai berikut :

1.Faktor Pembawaan (Genetik)

Pembawaan ditentukan oleh sifat dan cirri yang dibawa sejak lahir.Banyak teori
dan hasil penelitian menyatakan bahwa kapasitasIntelektual dipengaruhi oleh gen orang
tua. Namun, yang cenderungmempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan
anaktergantung faktor gen mana (ayah atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada
saat terjadinya “konsepsi” individu. Teori konvergensi mengemukakan bahwa anak
yang lahir telah mempunyai potensi bawaan, tetapi potensi tersebut tidak
dapat berkembang dengan baik tanpa mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan
dari lingkungan

2.Faktor Gizi

Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga ditentukan oleh giziyang memberikan energi
/ tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuhdan berkembang dengan baik. Kebutuhan
akan makanan bernilai gizitinggi (gizi berimbang) terutama yang besar pengaruhnya
pada perkembangan Intelektual ialah pada fase prenatal (anak dalamkandungan) hingga
usia balita, sedangkan usia diatas lima tahun pengaruhnya tidak signifikan lagi.
3.Faktor Kematangan

 Piaget (seorang psikolog dari Swiss) membuat empat tahapankematangan dalam


perkembangan intelektual, yaitu :

 a.Periode sensori motorik (0 - 1 tahun)

 b.Periode pra operasional (1 - 7 tahun)

 c.Periode operasional konkrit (7 - 12 tahun)

 d.Periode operasional formal (12 tahun)

 Hal tersebut membuktikan bahwa semakin bertambah usiaseseorang,


intelektualnya makin berfungsi dengan sempurna. Ini berarti faktor kematangan
mempengaruhi struktur intelektual, sehinggamenimbulkan perubahan-perubahan
kualitatif dari fungsi intelektual.Yaitu kemampuan menganalisis (memecahkan suatu
permasalahanyang rumit) dengan baik.

4.Faktor Pembentukan

Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif dapat memberikansumbangan


terhadap fungsi intelektual seseorang. Misalnya, orang tuayang menyediakan fasilitas
sarana seperti bahan bacaan majalah anak-anak dan sarana bermain yang memadai,
semua ini dapat membentukanak menjadi meningkatkan fungsi dan kualitas pikirannya,
padagilirannya situasi ini akan meningkatkan perkembangan Intelektualanak dibanding
anak seusianya.

5.Kebebasan Psikologis

Kebebasan psikologis perlu dikembangkan pada anak agarintelektualnya


berkembang dengan baik. Anak yang memilikikebebasan untuk berpendapat, tanpa
disertai perasaan takut atau cemasdapat merangsang berkembangnya kreativitas dan
pola pikir. Mereka bebas memilih cara (metode) tertentu dalam memecahkan persoalan.
 Hal ini mempunyai sumbangan yang berarti dalam
perkembanganintelektual.Mappiare (1982) mengemukakan tiga faktor yang
dapatmempengaruhi perkembangan Intelektual remaja, yaitu :

a.Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak)seseorang sehingga ia mampu


berfikir selektif.

 b.Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkanmasalah sehingga seseorang


dapat berfikir proporsional.

c.Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanianseseorang dalam menyusun


hipotesis yang radikal danmenunjang keberanian anak memecahkan masalah
danmenarik kesimpulan yang baru dan benar.Faktor Minat dan PembawaanMinat
mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakandorongan bagi perbuatan itu
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Intelektual merupakan kemampuan yang dibawa individu sejaklahir. Intelektual


akan berkembang bila lingkungan memungkinkan dankesempatan tersedia. Intelek
dapat pula dikatakan sebagai kecerdasanindividu yang dapat memicu proses berfikir
seseorang, dayamenghubungkan, kemampuuan menilai, dan kemampuan
mempertimbangkan.

 Tahap-tahap perkembangan intelektual yaitu :

1.Periode Sensori-motor (0-1 tahun)

2.Periode Raoperasional (1-7 tahun)

3.Periode Operasional Konkret (7-12 tahun)4.

 Periode Operasional Formal (12 tahun keatas)Terdapat beberapa faktor yang


mempengaruhi perkembanganintelektual diantaranya adalah faktor genetik, gizi,
peembentukan, minatdan pembawaan dan yang terakhir kebebasan psikologis.
Daftar pustaka

https://www.academia.edu/43110490/
MAKALAH_PERKEMBANGAN_INTELEKTUAL

Memotret kemampuan intelektual siswa sd di pedusunan

Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar


untuk meningkatkan kemampuan berpikir kognitif siswa

Anda mungkin juga menyukai