DOSEN PENGAMPU:
NAMA KELOMPOK :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat,dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “kecrdasan manusia (IQ)” dengan tepat waktu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 Pengertian Kecerdasan................................................................................3
2.2 Pengertian Kecerdasan Intelektual..............................................................6
2.3 Macam-Macam Kecerdasan Intelektual.....................................................7
2.4 Indikator Kecerdasan Intelektual................................................................9
2.5 Tingkatan Ukuran IQ Manusia...................................................................10
BAB III PENUTUP ................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah pada makalah
ini, yaitu sebagai berikut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Istilah intelegensi itu sendiri berasal dari kata Latin yaitu intelligere yang
berarti menghubungkan atau menyatukan satu sama lain (to organize, to relate,
to bind, together). Pengertian kecerdasan atau intelegensi memberikan
bermacam-macam arti bagi para ahli, diantaranya :
1
Ali. M, Asrori. M. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta : Bumi aksara, 27
2
Saodih, Nana. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung, 30
3
Yusuf, Syamsu. 2010. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja
4
Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 89
4
dan hal tersebut dapat diperoleh dari hasil pengalaman yang diperolehnya
dan hasil respon yang telah lalu.
5
Ibid. Ahmadi, Abu, 90
6
Yusuf, Syamsu.2010. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 106
5
2.2 Pengertian Kecerdasan Intelektual
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan, kata
"intelektual" berkaitan dengan kata "intelek". Intelek berarti "istilah psikologi
tentang daya atau proses pikiran yang lebih tinggi yang berkenaan dengan
pengetahuan; daya akal budi; kecerdasan berpikir.
7
Saifuddin Azwar, Pengantar Psikologi Inteligensi, Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2004, hal. 132
8
Nggermanto, Agus. 2022. Quantum Quotient. Kecerdasa Quantum. Bandung : Nuasa, 45
6
Syahmuharnis mengatakan bahwa kecerdasan intelektual merupakan
cermin dari kecerdasan logis dan verbal, sehingga orang-orang yang memiliki
kecerdasan intelektual yang tinggi umumnya sukses di bangku pendidikan.
9
9
Syahmuharnis dan Harry Sidharta. 2006. Transecdental Qoetiont, Kecerdasan Diri Terbaik. Jakarta :
Republika, 198
7
5) Intrapersonal : kemampuan utama adalah instropeksi dan refleksi diri. Orang
berinteligensi intrapersonal yang tinggi biasanya tergolong introvert. Mereka
paham akan dirinya sendiri, kekuatan dan kelemahan dirinya, dan mengenali
keunikan dirinya dibandingkan dengan orang lain. Mereka juga mampu
meramalkan reaksi dan emosinya sendiri. Seorang tokoh yang dianggap punya
kemampuan intrapersonal yang tinggi adalah Sigmund Freud. Kemampuan ini
sangat bermanfaat bagi profesi psikolog, teolog dan penulis.
8
minat, bukan intelegensi, namun banyak juga yang beranggapan bahwa
kecerdasan naturalistic ada dan berdiri sendiri. Kaitan intelegensi ini adalah
dengan alam, baik pengenalan maupun pemeliharaan alam. Mereka mudah
bergaul dengan binatang, mengenali berbagai jenis flora dan fauna dengan tepat,
dan mampu membaca perubahan cuaca. Disarankan orang dengan kecerdasan
naturalistic memilih pekerjaan yang bersifat di luar rumah (out door). Insinyur
pertanian dan dokter hewan membutuhkan kecerdasan ini.
3) Pemahaman dan nalar dibidang numerik atau yang berkaitan dengan angka
biasa disebut dengan kemampuan numerik.
9
2.5 Tingkatan Ukuran IQ Manusia
Dalam buku "Educational Psychology" C. Thompson dkk, menggolongkan
tingkat ukuran IQ manusia sebagai berikut.10
a. Above 140 Near genius or genius (hampir genius ataugenius)
b. 120-140 Very superior (sangat superior)
c. 110-120 Superior
d. 90-110 Normal or average (normal atau rata-rata)
e. 80-90 Dullnes, rarely classifiable as feeble mindedness (bodoh, jarang
digolongkan sebagai lemah pikiran)
f. 70-80 Bordeline deficiency. sometimes classifiable assdulness, often
feeble-mindedness (pada batas gangguan mental, kadang-kadang dapat
digolongkan bodoh, sering lemah pikiran)
g. Below 70 Definite feeble-mindedness (lemah 37 pikiran betul-betul).
feeble-mindedness dibagi lagi sebagai berikut.
a. 50-70 Morons (Moron)
b. 25-50 Imbeciles (Imbesil)
c. Below 25 Idiots (Idiot).
Selanjutnya, L.M. Terman dan M.A. Merril yang dikutip oleh Paul Schwartz
dalam bukunya "Psychology" pembagiannya sebagai berikut. 11
a. 160-69
150-159 Very Superior (sangat superior)
140-149
b. 130-139
120-129 Superior (superior)
c. 110-119 High average (rata-rata tingkat atas)
d. 100-109 Normal average (normal atau rata-rata)
10
R.I Suhartin, Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Dalam Pendidikan Anak, Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 2004,
hal. 14
11
Ibid., hal. 14
10
e. 80-89 Low average (rata-rata tingkat bawah)
f. 70-79 Bordeline defective (pada batas kerusakan mental)
g. 60-69 Mentally defective (terganggu mentalnya)
50-59
40-49
30-39
12
H. Syamsu usuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta : Rajawali Press, hal. 56
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah diungkapkan pada pembahasan,
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Yani (2011) dan menolak
tindakan ini telah dilakukan dan kemampuan untuk mengeritik diri sendiri.
intelegensi praktis
12
3.2 Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini maka saran dari pembaca
sangat diharapkan agar dapat sesuai dengan tujuan penyusunan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14