Oleh :
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiran-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Kecerdasan dengan maksud untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Psikologi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi
dan manfaat terhadap pembaca.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................II
DAFTAR ISI...........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Kesimpulan..................................................................................................15
3.2 Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kecerdasan (intellegence)
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pengukuran kecerdasan
4. Untuk memahami apa yang di maksud multiple intelligences
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ini dipengaruhi oleh aliran filsafat (nativisme) yang beranggapan bahwa
setiap manusia dilahirkan sudah membawa potensi-potensi tertentu yang
tidak dapat dipengaruhi lingkungan. Taraf Inteligensi seseorang ialah 75-
80% keturunan, juga adanya rangkaian hubungan antara pertalian keluarga
dengan ukuran IQ.[16] Dengan demikian, taraf inteligensi relatif sama
ditentukan pada individu-individu yang mempunyai pertalian keluarga
yang kuat.
2. Lingkungan
Pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
inteligensi ditentukan oleh lingkungan (pendidikan dan pengalaman)
dipengaruhi teori empirisme John Locke. Ia berpendapat bahwa manusia
dilahirkan dalam kondisi suci (tabularasa). Lingkungan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Lingkungan fisik, meliputi segala sesuatu dari molekul yang
ada di sekitar janin sebelum lahir
b. Lingkungan sosial, meliputi seluruh manusia yang secara
potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan
individu.
4
kegagalan belajar murid-murid sekolah. Tes yang mereka buat
diperuntukkan anak usia 2 sampai dengan 15 tahun. Cara yang
mereka tempuh untuk mengukur kemampuan tersebut adalah
dengan membandingkan usia mental (mental age) dengan usia
kronologis (chronological age).
b. Konsep Intelligence Quotient ( IQ )
Teori ini mengadopsi teori Simon Binet yang menggunakan
rumus:
MA ×CA
IQ=
100
Keterangan:
IQ = intelligence quotient atau kecerdasan
MA = mental age atau usia mental. Diperoleh dari sekelompok
pertanyaan yang dijawab betul oleh sejumlah besar
individu dengan umur yang sama.
CA = chronological age atau usia kalender
100 = konstanta atau bilangan tetap, diusulkan oleh Stern dan
Terman untuk menghindari angka pecahan dalam satuan
IQ
Sedangkan untuk kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan
spiritual (SQ), hingga saat ini belum ada alat yang dapat
mengukurnya dengan jelas karena dua kecerdasan tersebut
bersifat kualitatif bukan kuantitatif.
c. Wechsler
Tes pertama disusun tahun 1939 dan diberi nama
Wechsler Belleveu Intelligence Scale disingkat WBIS, dan
direvisi tahun 1955 dengan nama Wechsler Adult Intelligence
Scale (WAIS). Tes ini diperuntukkan untuk dewasa. Untuk
anak-anak, Wechsler juga mengembangkan tes sejenis yang
5
diberi nama Wechsler Intelligence Scale for Children atau
WISC, diterbitkan tahun 1949. Tes ini terdiri atas dua bentuk
yaitu berbentuk verbal dijawab dengan bahasa, tulis dan lisan,
dan tes perbuatan berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan,
seperti menyusun balok, menyusun guntingan gambar dan lain-
lain.
d. Tes Progressive Matrices (PM)
Ada yang berwarna, yaitu untuk anak kecil (s.d 10 tahun)
dan tidak berwarna untuk anak besar (11 s.d 14 tahun). Untuk
dewasa juga disediakan Advance Progressive Matrices atau
APM. Kategori kecerdasan berdasarkan teori ini yaitu:
IQ Kategori
140 – ke atas Genius
130 – 139 Sangat cerdas
120 – 129 Cerdas
110 – 119 Di atas normal
90 – 109 Normal
80 – 89 Di bawah normal
70 – 79 Bodoh (dull)
50 – 69 Debil (moron)
25 – 49 Imbecil
Di bawah 25 Idiot
6
2. Asah indra
Bisa dilatih dengan membedakan rasa makanan yang
disukai dan yang tidak. Menyadari bau dan aroma di sekitar atau
bunyi-bunyian yang ada di jalan atau mungkin rasa panas atau
dingin udara di sekitar Anda.
3. Menghafal
Hafalkan nama teman-teman dan pasangkan nomor
teleponnya. Ada berapa yang bisa diingat? Latih supaya bisa
mengingat lebih banyak.
4. Pelajari sesuatu yang baru
Banyak membaca dan berkenalan dengan hal-hal lain yang
mungkin bukan bidang Anda, bisa bahasa asing, pengetahuan
tentang komputer, dan lain-lain.
5. Pelajari dan hafalkan tanggal-tanggal penting
Pelajari dan hafalkan tanggal-tanggal penting, menyangkut
anggota keluarga, teman, atau perayaan tertentu.
6. Hafalkan sesuatu yang Anda sukai
Hafalkan sesuatu yang Anda sukai. Bisa jadi itu puisi, lagu,
kalimat dari sebuah buku atau kata-kata seseorang. Sebisa
mungkin juga usahakan agar kalimat yang digunakan adalah
bahasa asing.
7. Menghafal urutan berderet panjang
Latihan menghafal urutan angka berderet panjang, misalnya
32145687390282930498. Ini adalah bentuk latihan memperbaiki
daya ingat jangka pendek. Lakukan dengan mengelompokkan
atau memecah bilangan itu menjadi beberapa bagian, misalnya
3214568 kemudian 7390282 dan terakhir 930498.
7
2.4 Multiple Intelligences
Tokoh dalam kecerdasan ganda ini dipelopori oleh Prof. Dr. Howard
Gardner seorang psikologi dan ahli pendidikan dari Universitas Harvard AS.
Hal ini dikenalkan melalui karya Gardner yang berjudul Frame of mind. Pada
awalnya multiple intelligence yang dicetuskan hanya 8 jenis kecerdasan, tetapi
seiring berkembangnya waktu dan pengetahuan multiple intelligence ini
menjadi 9 kecerdasan, yaitu:
8
b. Gemar membaca dan dapat mengartikan bahasa tulisan dengan
jelas
9
musik. Anak yang memiliki kecerdasan musical biasanya menyukai
banyak alat music dan selalu tertarik untuk memainkan alat music, senang
bernyanyi dan lain-lain.
Kemampuan untuk mengerti dan mengembangkan teknik musikal,
merespon terhadap musik, menggunakan musik sebagai sarana untuk
berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, dan
menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif.
Ciri-ciri :
a. Peka nada dan menyanyi lagu dengan tepat
b. Dapat mengikuti irama
c. Mendengar music dengan tingkat ketajaman lebih
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan
musical adalah guru musik, pembuat instrumen atau alat musik,
pemain band atau konduktor, DJ, kritikus musik, kolektor musik,
pencipta lagu atau penyanyi.
10
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan
spasial adalah photographer, decorator ruang, perancang busana,
arsitek, pembuat film.
5. INTELIGENSI KINESTETIK-BADANI (Kecerdasan Kinestetik)
Kecerdasan Kinestetik yaitu kemampuan untuk menggunakan
tubuh dan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan.
Anak yang mempunyai kecerdasan kinestetik ini biasanya memiliki
control pada gerakan keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam
bergerak, dan menyukai pengalaman belajar nyata yang menggunakan
fisik, senang menari, olahraga dan mengerti hidup sehat, suka menyentuh,
memegang dan bermain dengan apa yang sedang dipelajari dan suka
belajar yang suka terlibat secara langsung.
Kemampuan untuk menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh
untuk melakukan sesuatu, membangun kedekatan untuk
mengkonsolidasikan and meyakinkan serta mendukung orang lain, dan
menggunakannya untuk menciptakan bentuk ekspresi baru.
Ciri-ciri :
a. Menikmati kegiatan fisik (olahraga)
b. Cekatan dan tidak bias tinggal diam
c. Berminat dengan segala sesuatu
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini
adalah mekanik, pelatih, pengrajin, atlet, aktor, penari atau
koreografer.
11
Kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan
mengkomunikasikan secara jelas apa yang perlu dilakukan, berempati
kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan berbagai jenis
komunikasi dengan orang lain, dan memahami intensi, hasrat, dan
motivasi orang lain.
Ciri-ciri :
a. Menghadapi orang lain dengan penuh perhatian, terbuka
b. Menjalin kontak mata dengan baik
c. Menunjukan empati pada orang lain
d. Mendorong orang lain menyampaikan kisahnya
Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan
interpersonal adalah manajer, politisi, pekerja sosial, pemimpin,
psikolog, guru atau konsultan.
12
b. Mudah mengakses perasaan sendiri
c. Menggunakan pemahamannya untuk memperkaya dan
membimbing hidupnya
d. Mawas diri dan suka meditasi
e. Lebih suka kerja sendiri
Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan ini
adalah perencana, pemuka agama, atau ahli filosofi.
13
dalam menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan memiliki upaya untuk
menjadi lebih baik.
Kemampuan untuk menikmati pemikiran-pemikiran dan ingin tahu
mengenai kehidupan, kematian dan realita yang ada. Anak-anak dengan
tingkat kecerdasan eksistensial yang tinggi mungkin akan menunjukkan
keingintahuan mengenai bagaiman bumi bertahun-tahun yang lalu,
mengapa kita ada di bumi, apakah ada kehidupan di planet lain, kemana
mahluk hidup setelah mati, apakah ada dimensi kehiduapn lain dan
berbagai pertanyaan sejenis.
Ciri-ciri :
a. Mempertanyakan hakekat segala sesuatu
b. Mempertanyakan keberadaan peran diri sendiri di alam/ dunia
Beberapa Pekerjaan di bidang ini adalah Filsuf dan Teolog
14
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami susun. Kami sadar makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi perbaikan tugas selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua khususnya para calon pendidik pada umumnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16