Anda di halaman 1dari 9

INTELEGENSI (IQ)

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Kontrak Belajar


Pengantar Psikologi

Dosen Pengampu : Mayrina Eka Prasetyo BDI M,Psi

Disusun Oleh :
Kelas/Kelompok : BPI.B/05 (Lima)
1. Ziddan Aqil Mursyidi (303220065)
2. Nabila Al Humaidini (303220040)
3. Umulailatul Hasanah (303220057)

PRODI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022
KATA PENGANTAR

‫الحمد هلل رب العالمين‬...

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Pengantar
Psikologi dengan tepat waktu. Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu yang
selalu memberikan dukungan dan bimbingannya.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Pengantar Psikologi.
Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah Pengantar Psikologi ini bisa
memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini dari
awal hingga akhir.

Ponorogo, 30 Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
A. Latar Belakang.………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah.…………………………………………………………….1
C. Tujuan.………………………………………………………………………....1
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………………….2
A. Pengertian IQ………………………………………………………………...2
B. Faktor yang mempengaruhi IQ………………………………………………2
C. Tingkatan Tingkatan IQ……………………………………………………...3
BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………….….5
A. Kesimpulan.………………………………………………………………….5
B. Saran…………………………………………………………………………5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….…6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menjalankan eksistensi sebuah kehidupan manusia memiliki 3 potensi
yang harus dikembangkan,salah satunya adalah IQ (Intellegence Quotient) atau yang
sering kita sebut kecerdasan intelektual, yaitu kemampuan dalam berfikir dan
kreativitasnya untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Untuk mengetahui skor IQ
maka perlu adanya tes. Tes IQ diera sekarang dibutuhkan untuk mendaftarkan diri
sebagai mahasiswa atau hal yang lainya karena skor yang dibutuhkan. Semakin tinggi
skor yang didapat maka tingkat kecerdasanya juga semakin tinggi.
Kecerdasan intelektual ini dapat berkembang melalui beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan IQ. Faktor-faktor tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, biologis, kematangan atau kebebasan dalam berfikir. Sebagian orang
mengatakan bahwa kecerdasan intelektual menentukan kesuksesan seseorang padahal
pada nyatanya kecerdasan IQ bukanlah penentu utama sebuah kesuksesan.
IQ memiliki beberapa tingkatan-tingkatan yang membedakan cara berfikir.
Semakin rendah IQ seseorang maka semakin sulit untuk mengoprasionalkan otak secara
normal. Berbeda dengan orang yang memiliki IQ tinggi mereka mudah untuk berfikir
luas karena kecerdasan yang dimiliki diatas rata-rata sehingga mereka dapat
berkreativitas mandiri dari pemikiranya sendiri tanpa bantuan orang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari IQ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi IQ?
3. Bagaimana tingkatan-tingkatan IQ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian IQ
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi IQ
3. Mengetahui beberapa tingkatan-tingkatan IQ

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian IQ
Definisi intelegensi menurut beberapa ahli:
1. Francis Galton, galton tidak menemukan secara jelas mengenai definisi intelegensi.
Namun, ia percaya bahwa orang yang memiliki intelegensi tinggi adalah orang yang
memiliki kemampuan untuk bekerja dan peka terhadap stimulus fisik. Paham Galton
ini merupakan pendekatan yang berciri psikofisik.
2. George D.Stoddard, mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan memahami
masalah yang sukar, kompleks, abstrak, ekonomis, diarahkan pada tujuan,
mempunyai nilai sosial dan berasal dari sumbernya.
3. Alfred Binet dan Theodore Simon, menurut keduanya, intelegensi terdiri dari tiga
komponen, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan
merubah arah tindakan bila telah dilaksanakan dan kemampuan untuk mengkritik diri
sendiri (autocriticism).
Dari berbagai uraian diatas secara garis besar dapat ditarik kesimpulan mengenai
pengertian intelegensi, yaitu suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir
secara rasional, sehingga intelegensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan
harus disimpulkan dari beberapa tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses
berpikir rasional tersebut.
Dari berbagai perbeaan sudut pandang mengenai definisi intelegensi tersebut,
terdapat dua tema yang selalu muncul dalam definisi tersebut, para ahli sepakat
menyatakan bahwa intelegensi merupakan kapasitas untuk belajar dari pengalaman dan
kapasitas seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan.

B. Faktor Yang Mempengaruhi IQ


1. Faktor bawaan atau keturunan
Berdasarkan beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa intelegensi berasal
dari faktor bawaan atau herediter. Penelitian membuktikan baha korelasi tes IQ dari
satu keluarga sekitar 0,50, dan diantara anak kembar dihasilkan korelasi tes IQ yang
sangat tinggi, yaitu mencapai 0,90. Penelitian pada anak yang diadopsi menunjukkan
bahwa korelasi IQ mereka sekitar 0,40-0,50 dengan ayah dan ibu sebenarnya dan
sebaliknya korelasi IQ anak dengan ayah dan ibu angkat hanya berkisar 0,10-0,20.
Lebih lanjut, bukti pada anak kembar yang diasuh secara terpisah menunjukkan
bahwa IQ mereka tetap berkolerasi secara tinggi, meskipun mereka mungkin tidak
saling mengenal.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan dapat memberikan perubahan-perubahan yang berarti pada
kapasitas intelegensi seseorang, walaupun terdapat ciri-ciri yang pada dasarnya
sudah dibawa sejak lahir. Intelegensi tidak dapat terlepas dari otak. Perkembangan
otak sangan dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-
rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang
peranan yang amat penting.
Menurut Anwar (2011), proses lingkungan yang juga berpengaruh terhadap
intelegensi adalah proses belajar. Proses belajar menyebabkan perbedaan perilaku
individu satu dengan yang lainnya. Apa yang dipelajari dan diajarkan pada seseorang

2
akan menentukan apa dan bagaimana reaksi individu terhadap stimulus yang
dihadapinya. Sikap, perilaku, reaksi emosional, dan sebagainya merupakan atribut
yang dipelajari dari lingkungan. Lewat belajar, pengaruh budaya secara tidak
langsung juga mempengaruhi individu. Standard dan norma sosial yang berlaku pada
suatu kelompok budaya tempat individu berada akan menjadi acuan individu dalam
berpikir dan berperilaku.
Dengan demikian, pengaruh faktor herediter atau warisan yang dibawa
individu dan pengaruh lingkungan tempat individu berada akan bersama-sama
membentuk sifat dan karakter individu, dalam hal ini termasuk kapasitas
intelegensinya, sehingga individu yang satu tidak sama persis dengan individu yang
lainnya.

C. Tingkatan-tingkatan IQ

IQ (intelligence quotient) merupakan kecerdasan intelektual,yang berguna untuk


menalar merencanakan serta kemampuan untuk berfikir logis dan rasional. Kecerdasan
intelektual sangat berguna bagi mahasiswa untuk memahami materi serta mencapai
prestasi. Kecerdasan intektual ini telah ada sejak lahir namun dapat berkembang jika
lingkungan mempunyai peluang atau wadah untuk perkembanganya. Kecerdasan
intelektual atau IQ ini memiliki beberapa tingkatan yaitu:
a. Tingkatan IQ 0-29
Tingkatan orang yang berkebutuhan khusus atau sering disebut idiot, karena ini
adalah tingkatan otak yang paling rendah sehingga fungsional otak tidak dapat
berjalan secara normal seperti anak pada umumnya.
b. Tingkatan IQ 30-49
Tingkatan IQ ini disebut imbecile IQ,yang dimana ini adalah tingkatan otak
rendah setelah idiot, namun lebih baik karena masih bisa bersimpati terhadap
dirinya. Namun mereka masih tergolong orang yang berkebutuhan khusus.
c. Tingkatan IQ 50-69
Tingkatan yang ketiga ini disebut dengan tingkatan moron atau debil IQ, yang
juga masih termasuk anak yang berkebutuhan khusus namun mereka sudah dapat
sekolah di SLB.
d. Tingkatan IQ 70-79
Tingkatan ini disbut dengan bordeline IQ. Anak yang memiliki tingkatan IQ ini
tidak lagi anak yang berkebutuhan khusus, namun mereka mereka memiliki kinerja
otak yang kurang maksimal atau bisa dikatakan bodoh.
e. Tingkatan IQ 80-89
Tingkatan ini disebut dengan below average IQ. Anak yang memiliki tingkatan
IQ ini sudah termasuk manusia normal namun masih memiliki kinerja IQ rendah.
f. Tingkatan IQ 90-109
Tingkatan IQ ini termasuk tingkatan rata-rata manusia normal dengan kinerja IQ
sesuai (seimbang).
g. Tingkatan IQ 110-119
Tingkatan IQ ini bernama tingkatan above average IQ. Tingkatan ini yaitu orang-
orang normal dengan kecerdasan yang mulai tinggi.
h. Tingkatan IQ 120-129
Tingkatan ini disebut dengan tingkatan superior IQ yang dimana orang yang
memiliki IQ ini memiliki kemampuan diatas rata-rata.

3
i. Tingkatan IQ 130-139
Tingkatan ini masuk kedalam tingkatan very superior/gifted IQ, yang memiliki
kemampuan berfikir cepat serta kecerdasan tinggi.
j. Tingkatan IQ 140 lebih
Tingkatan ini bernama tingkaatan Genius IQ, orang-orang yang memiliki IQ ini
memiliki kemampan berkreasi, berinovasi melalui idenya tanpa bantuan orang lain.
Tingkatan ini adalah tingkatan tertinggi.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa intelegensi atau biasa kita sebut dengan IQ,
merupakan kemampuan seseorang untuk merespon suatu hal yang ada di sekitarnya,
entah responnya akan lambat ataupun cepat. Kadar intelegensi pada setiap orang pun
berbeda-beda, karena sejatinya kita diciptakan Tuhan dengan bermacam-macam ukuran,
kapasitas, dan kualitas. Tapi tidak menutup kemungkinan jika terdapat satu atau dua
orang memiliki tingkatan IQ yang sama, hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor
keturunan, atau memang kebetulan memiliki tingkatan IQ yang sama.
B. Saran
Rendah tingginya tingkatan IQ disebabkan beberapa faktor. Jika ditarik kembali
maka akan terdapat 2 faktor, yakni faktor intern dan ekstern. Faktor intern dipengaruhi
dari gen atau biasa disebut keturunan. Sedangkan dari faktor ekstern, peningkatan IQ
bisa disebabkan atau diusahakan dari hal-hal yang dikonsumsi sehari-hari. Anda dapat
mengonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan telur sebagai
ikhtiyar untuk meningkatkan IQ anda atau orang-orang terdekat anda.

5
DAFTAR PUSTAKA

Pakpahan, Pranto Dedek. 2021. Kecerdasan Spiritual (SQ) dan Kecerdasan Intelektual
(IQ) Dalam Moralitas Remaja Berpacaran Upaya Mewujudkan Manusia yang
Seutuhnya, Malang; Penerbit CV Multimedia Edukasi.

Jati, Fatmawiyati. 2018. Telaah Intelegensi, (Online),


(https://www.researchgate.net/publication/328224033_TELAAH_INTELEGENSI)

Anda mungkin juga menyukai