Anda di halaman 1dari 15

ASPEK PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

Dugunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan peserta didik

Dosen pengampu:

Dr. Nurul Umamah, M.Pd

Riza Afita Surya, S.Pd M.Pd

MAKALAH

KELAS B

OLEH:

Risha Ayu Wardhani 190210302046

Rofiq Septianto 190210302057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2019

0
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur alhamdulilah kami panjatkankehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat sertahidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan benar. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada pembimbing hidup kami yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa’atnnya di dunia akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah juga berterimakasih kepada


Dosen Pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik ini yang sangat
membantu dan memberikan saran serta solusi terhadap makalah kami yang
berjudul “Aspek Perkembangan Intelektual” harapan kami karya kami ini akan
dapat diterapkan dalam pembelajaran atau pendidikan di Indonesia. Meski masih
banyak kesalahan kata makna ataupun pengertian dan penjelasan kami memohon
saran dan kritik juga untuk makalah ini agar kami dapat memperbaiki dan
mengembangkan lebih baik lagi dari ini.

Kami meminta maaf sebanyak-banyaknya apabila kami melakukan


kesalahan seperti yang kami jelaskan di atas, baik secara sengaja atau tidak
disengaja. Demikian yang dapat kami sampaikan kurang lebihnya mohon maaf,
terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb

Jember, September 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................3

1.1 Latar Belakang...................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................4

2.1 Pengertian Intelektual dan Intelegensi..........................................................4

2.2 Karakteristik Perkembangan Intelektual.......................................................6

2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Intelek......................7

2.4 Tahap Perkembangan Intelektual..................................................................8

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.................................................................................................10

3.2 Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aspek perkembangan intelektual pada peserta didik adalah kemampuan


berfikir serta perkembangan teknologi dan pengetahuan dari peserta didik
tersebut. Saat manusia baru dilahirkan dia akan memiliki ketepatan kecerdasan
namun hal tersebut belum banyak dikembangkan dan hanya meniru orang
lain. Dalam ilmu psikologi pembelajaran serta dunia pendidikan hal
perkembangan intelektual ini sering disamakan atau dikaitkan dengan
perkembangan kognitif.

Dalam hal ini perkembangan aspek intelektual sangat bertambah dan


bergantung sekali terhadap setiap individu, mereka akan semakin
meningkatkan daya intelektual mereka semakin bertambahnya usia dan
mengurangi kemampuan meniru atau menggantungkan diri tersebut dalam
orang lain hingga mereka mampu bersusa untuk menjadi diri sendiri hingga ia
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa orang lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Intelektual dan Intelegensi, apakah perbedaan


keduanya?
2. Apa karakteristik dari Perkembangan Intelektual?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi Perkembangan Intelek dalam
Perkembangan peserta didik?
4. Tahapan Perkembangan Intelek Peserta Didik dalam proses pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa itu intelektual dan intelegensi serta mengetahui


perbedaannya.
2. Mengetahui karakteristik perkembangan intelektual.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual.
4. Mengetahui tahapan perkembangan intelektual.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Intelektual dan Intelegensi

Setiap manusia memiliki pemikiran mental yang dapat


dikembangkan untuk berfikir dalam hal pengetahuan (akademik) maupun
hal non akademik yang berhubungan dengan sebuah pola berfikir dan
kecakapan yang luas untuk berfikir inilah penjabaran tentang intelektual.

Di dalam kamus Webster New World dictionary of the American


Language intellect dapat diartikan sebagai :

4
a) Kecakapan untuk berfikir, mengamati atau mengerti untuk membuat
analisis hubungan serta perbedaan.
b) Pola kecakapan mental yang sangat besar sangat berpengaruh terhadap
Intelligence.
c) Intelegensi sebagai pola pikiran manusia.

Dalam perkembangan intelektual dapat dikembangkan melalui


sebuah cara untuk mengukur tingkat kecerdasan peserta didik yaitu test IQ.
Test ini merupakan test yang dapat mengukur seberapa besar tingkat angka
kecerdasan peserta didik.

Dalam bidang Intelegasi, banyak digunakan dalam bidang


pendidikan dan psikologi. Menurut Singgih Gunarsa rumusan intelegasi
adalah kumpulan kemampuan berfiki rseseorang yang telah mendapatkan
ilmu pengetahuan dan kembali mengamalkan atau melakukan bahkan
menerapkan dalam hubungan antar lingkungan sekitar dengan mengkaji
masalah social yang timbul pada lingkunga nmasyarakat.

Menurut Singgih Gunarsa juga menerangkan bahwa intelegasi


merupakan contoh sebuah usaha dalam bentuk tingkah laku tertentu
manusia yang ditunjukkan dalam kelancarannya melakukan sebuah
tindakan, dan juga Intelegasi dalam hal ini meliputi pengalaman dan
kemampuan untuk menambahkan sebuah pengertian dalam tingkah laku
dengan cara pikir atau pola tindakan baru yang mempergunakannya secara
efektif.

Intelegasi juga dikemukakan oleh William Stem bahwa merupakan


kemampuan diri seseorang untuk beradaptasi menyesuaikan diri pada
tuntutan baru dibantu dengan penggunan fungsi berpikir. Intelegensi adalah
kemampuan berpikir yang didapatkan melalui keturunan hingga
kemampuan yang sudah ada sejak lahir dan tidak memerlukan banyak
pengaruh lingkungan (Binet).

5
Menurut Weclher tahun 1968 yang merumuskan bahwa kesluruhan
kemampuan individu dalam berpikir dan bertindak secara terarah serta
menguasai lingkungan secara efektif. Jadi dapat disimpulkan bahwa
intelegensi tersebut mengandung banyak mengandung unsur yang mirip
dengan penjabaran istilah intelek yang mendefinisikan kemampuan peserta
didik dalam berpikir dan bertindak.

Intelektual sering juga disebut sebagai aspek kognitif dimana pada


periode yang dimulai pada usia 12-18 tahun yaitu masa sekolah SMP-SMA,
pada usia yang berkembang adalah perkembangan yang berfikir dalam hal
simbolis dan bisa memmahami perkataan bersifat makna tanpa memerlukan
objek pelaku visual maupun kongkret (Piaget:1970). Pada tahap
perkembangan ini peserta didik memiliki pengetahuan yang berkembang
tujuhk ecerdasan Menurut Gardner (1993) yaitu :

1. Kemampuan berbahasa yang fungsional atau kemampuan linguistic.


2. Kemampuan pola berfikir runtut atau kemampuan matematis logis.
3. Kemampuan menangkap pengetahuan melalui music atau kemampuan
musical.
4. Kemampuan membentuk imaji mental tentang realitas atau kemampuan
spasial.
5. Kemampuan menghasilkan gerakan motorik yang halus atau kinestetik
ragawi.
6. Kemampuan mengenal diri dan jati diri atau kemampuan intrapribadi
7. Kemampuan memahami orang lain atau kecerdasan pribadi

Aspek intelektual atau aspek kognitif adalah tahapan


perkembangan berfikir operasional formal yang mecapai pada tahap masa
remaja, yang ditandai dengan kemampuan berfikir abstrak seperti
pemecahan aljabar serta idealistic seperti berfikir tentang ciri-ciri ideal
dirinya, orang lain dan masyarakat dan logis yang menyusun rencana untuk
memecahkan masalah. Tahap berpikir operasional formal hingga ditandai
dengan cirri-ciri.

6
1. Mengubah pemikiran agar tidak hanya terfokus pada hari ini dan saat ini
harus memikirkan tentang masa depan dan hari esok.
2. Berkemampuan berpikir hipotetik.
3. Berkemampuan melakukan eksplorasi dan ekspansi pemikiran,
homorizon berpikirnya yang harus semakin luas.

2.2 Karakteristik Perkembangan Intelektual

Perkembangan intelek pada usia menengah atau remaja sukar di


ukur karena jarang terlihat perubahannya serta kecepatan dalam
perkembangan tersebut. Pada 3 – 4 tahun pertama peserta didik menunjukan
perkembangan yang sangat maju dan dapat dibilang hebat lalu
perkembangan itu juga terlihat sangat teratur pada usia 12 tahun anak
memiliki pemikiran yang abstrak yang pada umumnya menggambarkan
anak tersebut mempertimbangkan perilaku serta pemikiran apakah hal
tersebut terkait dan apakah hal itu bersifat real atau nyata. Dalam masa ini
remaja mengalami masa pencarian jati diri yang sangat sukar ditentukan
arah pemikirannya. Pada berpikir operasional formal memiliki dua sifat
yang sangat penting yaitu :

1. Sifat deduktif hipotesis


Dalam hal ini saat peserta didik menemui suatu masalah ia akan
berpikir bersifat teoritif dimana ia berpikir secara monoton bagaimana
cara menyelesaikan masalah tersebut. Pada dasarnya pengajuan hipotesis
ini digunakan untuk cara berpikir induktif disamping deduktif
disebabkan oleh sifatanalisis yang ia lakukan ia dapat melakukan suatu
keputusan dalam hal strategi penyelesaian. Peserta didik mengajukan
pendapat atau prediksi yang dapat dilakukan sebagai pemecahan
masalah yang sering disebut proporsi – proporsi yang kemudian
berhubungan dengan proporsi lainnya yang berbeda – beda.

2. Berpikir operaasional dan kombinatoris


Dalam hal ini sifat merupakan kelengkapan sifat yang pertama dan
berhubungan dengan bagaimana cara berpikir bagaimana melakukan
analisis. Dengan begitu berpikir operasional formal yang

7
memungkinkan peserta didik mempunyai tingkah laku problem solving
(pemecahan suatu masalah ) yang betul – betul ilmiah serta
memungkinkan untuk mengadakan pengujian hipotesis dengan variabel
tergantung yang mungkin ada. Cara berpikir ini merupakan cara yang
berkaitan dengan beberaa hal yang tidak dapat dilihat dan kejadian yang
tidak langsung dikaji. Cara berpikir ini tidak selalu dicapaui oleh peserta
didik tergantung pada tingkat intelektual dan intelegensi pribadi tersebut
contohnya seorang remaja yang memiliki nilai IQ kurang dari 90% tidak
akan mampu mencapai taraf berpikir yang abstrak ini.

2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Intelek

Nativisme adalah aliran yang memiliki pandangan pertama bahwa


intelegensi adalah faktor bakat yang dimiliki setiap individu sedangkan
pandangan kedua intelegensi menyatakan bahwa hak ini dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar atau sering disebut empirisme.

Menurut Andi Mappiare, ada beberapa hal yang mempengaruhi


perkembangan intelektual yaitu:

1. Peserta didik memiliki banyak pengalaman sehingga ia dapat berlatih


dan memecahkan masalah serta memiliki pola pikiran proporsional.
2. Semakin bertambahnya informasi yang ada atau yang mereka dapatkan
dalam otak seseorang sehingga mampu memiliki cara berpikir reflektif.
3. Sekolah memiliki peranan yang penting dalam intelegensi serta cara
berpikir yang tinggi ini dikaitkan dengan hasil test IQ jika anak tersebut
memiliki IQ diatas rata – rata maka ia akan memiliki daya pengetahuan
yang tinggi namun sebalimnya jika ia memiliki nilai IQ yang rendah ia
akan memiliki dampak pemikiran yang sangat rendah, pengalaman
pembelajaran yang diperoleh di sekolah sangat berpengaruh positif
dalam peningkatan IQ anak.
4. Adanya kebebasan berpikir yang menimbulkan keberanian seseorang
dalam menyusun hipotesis yang radikal. Kebebasan menjajaki masalah

8
secara kesleruhan yang menunjang keberanian anak menyelesaikan
suatu permasalahan.
5. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan intelegensi pengaruh
belajar dalam faktor lingkungan memiliki pengaruh perkembangan
intelegensi yang sangat besar. Hal ini menggambarkan pengaruh belajar
yang sangat tinggi dari lingkungan keluarga. Semakin baik anak tersebut
diasuh ia akan memiliki daya tingkat IQ yang tinggi kesimpulannya
tidak terdapat hubungan genetik tetapi menunjukan bahwa kesamaan IQ
dikarenakan kesamaan pembelajaran di lingkungan yang sama, semakin
tinggi kualitas lingkungan rumah maka berakibat semakin tinggi pula
tingkat IQ anak.

2.4 Tahap Perkembangan Intelektual

Intelektual yang disebut juga sebagai perkembangan kognitif


merupakan pertumbuhan berpikir logis sejak bayi hingga dewasa terdapat
beberapa perkembangan yang melalui empat tahap menurut Piaget :

1. Tahap sensori motor : usia 0 – 1,5 tahun


2. Tahap pra operasional : usia 1,5 – 6 tahun
3. Tahap operasional kongkrit : usia 6 – 12 tahun
4. Tahap operasional formal : usia 12 tahun keatas

Adapun penjelasan terkait tahapan diatas sebagai berikut:

a. Tahap sensori motor tahapan ini dimulai dari anak lahir hingga ia belajar
tentang diri mereka indra yang sedang mereka kembangkan dalam hal
ini bayi merupakan tahapan awal perkembangan intelektual yang
terbentuk melalui proses penyesuain struktur fisik sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungan
b. Tahap pra operasional pada tingkat ini anak belajar menguasai
lingkungannya dengan mengetahui simbol dan tanda dalam
kehidupannya. Anak mulai belajar meniru kebiasaan atau apa yang
dilakukan oleh orang orang yang lebih tua hingga ia mendapatkan
kesimpulan bahawa orang tua adalah kaca darinya. Pada tingkat ini

9
belum sistematis secara runtun, belum konsisten dengan perilakunya dan
belum logis ucapannya.
c. Tahap operasional kongkrit pada tahap ini anak telah memiliki
pemikiran yang cukup matang tentang pemahan tentang dirinya.
Tumbuhnya seifat egoisme yang memaksa mereka menggunaka
pemikiran logika atau tindakan namun belum sempurna pada tahap ini ia
juga banyak menemukan kesulitan dalam menyelesaikan tugas – tugas
logikanya dan ia masih sering menggunakan tingkat halusinasinya.
d. Tahap operasional formal pada tahap ini anak sudah memiliki pemikiran
yang kongkrit sehingga ia memiliki pemikiran kompleks. Dari tahap ini
mereka dapat menemukan jati diri sesungguhnya siapakah dia dan hal
apa yang harus ia lakukan. Kemajuan pada anak sudah ada pada
tingkatan paling tinggi dimana ia dapat beragumen serta menghargai
pendapat orang lain.

10
DALAM JURNAL INTERNASIONAL “ASCPECT OF
INTELLECTUAL”

Description:

Much of the work on intellectual development separates development into two


separate developmental periods: the formation of intelligence and basic cognitive
skills that occurs until adolescence, and the maintenance, decline, or improvement
of these intellectual skills across the adult life span. The separation has resulted in
what may be artificial development during childhood and adulthood. Intellectual
Development seeks to reconnect development by encompassing theoretical issues
of intellectual development across the life course. Additionally, Intellectual
Development explores the great diversity that currently exists in the types of
theoretical perspectives that guide thinking about how intelligence develops
through the life course. Robert Sternberg and Cynthia Berg offer a comprehensive
overview of current theoretical and empirical work from six different perspectives
to intellectual development: psychometric, Piagetian, neo-Piagetian, information-
processing, learning, and contextual. Although these different perspectives to
intellectual development have often been at odds, the book shows that taken
together, each perspective adds important components to the puzzle of intellectual
development. Common themes arise within and across particular perspectives,
which suggest a more unified view of intellectual development may emerge as
boundary lines between perspectives and developmental periods diminish.

Deskripsi:

Sebagian besar pekerjaan pengembangan intelektual memisahkan


pengembangan menjadi dua periode perkembangan yang terpisah: pembentukan
kecerdasan dan keterampilan kognitif dasar yang terjadi sampai masa remaja, dan
pemeliharaan, penurunan, atau peningkatan keterampilan intelektual ini di seluruh
rentang kehidupan orang dewasa. Pemisahan ini telah menghasilkan apa yang
mungkin merupakan perkembangan buatan selama masa kanak-kanak dan
dewasa. Perkembangan Intelektual berusaha untuk menyambung kembali

11
pembangunan dengan mencakup isu-isu teoretis tentang pengembangan
intelektual di sepanjang kehidupan. Selain itu, Pengembangan Intelektual
mengeksplorasi keragaman besar yang saat ini ada dalam jenis perspektif teoretis
yang memandu berpikir tentang bagaimana kecerdasan berkembang melalui
perjalanan hidup. Robert Sternberg dan Cynthia Berg menawarkan tinjauan
komprehensif dari karya teoritis dan empiris saat ini dari enam perspektif berbeda
ke pengembangan intelektual: psikometrik, Piagetian, neo-Piagetian, pemrosesan
informasi, pembelajaran, dan kontekstual. Meskipun perspektif berbeda untuk
pengembangan intelektual ini sering bertentangan, buku ini menunjukkan bahwa
secara bersama-sama, setiap perspektif menambahkan komponen penting pada
teka-teki pengembangan intelektual. Tema umum muncul di dalam dan melintasi
perspektif tertentu, yang menunjukkan pandangan yang lebih terpadu tentang
perkembangan intelektual dapat muncul sebagai garis batas antara perspektif dan
periode perkembangan berkurang.

Dapat disimpulkan bahwa dalam jurnal internasional dijelaskan bahwa


perkembangan intelektual berkembangan selama perjalan kehidupan dari ia
dilahirkan, mengalami pertumbuhan, semakin berkembang hingga anak menjadi
sosok remaja, dapat disimpulkan juga bahwa ilmu ini sangat berpengaruh besar
dalam kecerdasaan pola pikir seseorang dimana otak atau pemikiran tergantung
pada lingkungan ia berada dan tergantung pula pada hasil IQ. Banyak hal yang
dapat dilakukan untuk membangun perkembangan intelektual pada dalam diri
seseorang. Hasil dari pola piker seseorang adalah hasil yang didapat seluruh
keterampilan intelektual yang diajarkan atau buatan selama ia masa kanak-kanak
hingga ia tumbuh dewasa, maka sangat dibutuhkan partisipasi yang tinggi dalam
perkembangan intelektual dalam hal perkembangannya di dalam lingkup keluarga
maupun lingkungan sekitarnya harus memiliki segi positif agar diri seseorang
memiliki pemikiran yang tinggi serta dapa beradaptasi cepat dengan lingkungan
intelektual manusia atau diri oranglain.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Intelegensi tersebut mengandung banyak mengandung unsur yang


mirip dengan penjabaran istilah intelek yang mendefinisikan kemampuan
peserta didik dalam berpikir dan bertindak. Karakteristik dari perkembangan
intelektual ada dua macam yaitu yang pertama sifat deduktif hipotesis
berupa pemikiran tentrang teori dan kedua yaitu sifat berpikir operasional
dan kombinatoris. Faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan
intelektual seorang anak atau peserta didik adalah pengalaman, informasi
yang didapat, cara berpikir, dan lingkungan. Tahap perkembangan
intelektual ada empat macam yaitu pertama tahap sensori motor, pra
operasional, operasional kongkrit, dan operasional formal.

3.2 Saran

Penulis makalah ini menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan


dan kesalahan pada penulisan makalah ini. Kritik dan saran yang
membangun sangat membantu untuk menjadikan makalah ini bermanfaat
dan lebih baik lagi bisa berguna bagi orang lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Syarif. Asroi. 2016. Perkembangan Peserta Didik. Cetakan Kedua.


Tanggerang: Pustaka Mandiri.

Sutirna, H. 2013. Perkembangan & Pertumbuhan Peserta Didik. Edisi Pertama.


Yogyakarta: Andi Offset.

Agustina, Nora. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Edisi Pertama. Yogyakarta:


Deepublish, Budi Utama.

Google scholar : https://www.jurnal.ar0raniry.ac.id/index.php/intel/articel/view/197/178

Sternberg, J Robert dan A. Berg, Cynthia, 1992, Intellectual Development,


Cambridge, Cambridge University Press

14

Anda mungkin juga menyukai