Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Kajian Kebahasaan

Dosen Matakuliah Kajian Kebahasaan

Dr. Drs. Eko Kuntarto, M.Pd

Silvina Noviyanti, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :
1. Pelincia Oktaria A1D119091
2. Arumningtias Dewi S A1D119093
3. Elvia Nur Azizah A1D119116

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI

2019/2020
1

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan,
kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada kelompok 2 sehingga
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahasa Hewan dan Manusia” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kelompok 2 banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Kelompok 2
menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran
dan kritik yang membangun sangat kelompok 2 harapkan dari pembaca sekalian. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Muara Bulian, 26 agustus 2019

penyusun

-1-
Daftar isi

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5

2.1 Perbedaan bahasa manusia dan hewan dilihat dari segi sifat dan ciri-cirinya ..................... 5

2.2 Sejarah bahasa manusia dan hewan ..................................................................................... 6

BAB III PENUTUP........................................................................................................................ 8

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 8

3.2 Saran ................................................................................................................................... 8

Daftar Pustaka ................................................................................................................................ 9

-2-
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa sebagai satu-satunya alat untuk berinteraksi antara manusia satu dengan yang lainnya
ternyata memiliki peran yang sangat penting selain untuk bertukar informasi yaitu bahasa
berperan sebagai sarana untuk berpikir. Berpikir selalu melibatkan bahasa sebagai alat
berpikirnya. Sebaliknya, melalui bahasa pula seseorang dapat mengetahui pemikiran orang lain.

Bahasa yang kita pakai sebenarnya sama dengan suara yang dihasilkan binatang. Misalnya,
ketika seekor kucing mengeong, dia sedang berkomunikasi dengan teman-temannya atau
lingkungannya. Begitu juga ketika seorang siswa berteriak di depan kelas, dia sedang
menyampaikan sesuatu ke temannya atau orang-orang di sekitarnya . Karena itu, sebenarnya
suara kucing dan teriakan siswa adalah bentuk komunikasi, karena keduanya mengandung pesan
yang hendak disampaikan. Tetapi suara kucing tidak bisa disebut sebagai bahasa. Sedangkan
teriakan siswa disebut bahasa. Karena itu, bisa dikatakan seekor kucing bersuara, sedangkan
seorang siswa berbahasa.

Benar bahwa sebagian hewan memiliki kemampuan membentuk simbol untuk


menyampaikan pesan atau makna, bahkan pemikiran dan emosi. Seperti simpanse oleh para
peneliti disebut sebagai hewan dengan kecerdasan tinggi, tetapi ia tetap tidak bisa berbicara.
Bahasa adalah anugerah Tuhan yang hanya diberikan kepada manusia. Karena itu, pembeda
paling nyata antara manusia dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya adalah manusia bisa berbahasa,
makhluk lain tidak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja perbedaan bahasa manusia dan hewan dilihat dari segi sifat dan ciri-cirinya?

2. Bagaimana sejarah bahasa manusia dan hewan?

-3-
1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui perbedaan bahasa manusia dan hewan dilihat dari segi sifat dan ciri-cirinya

2. Mengetahui sejarah bahasa hewan dan manusia

1.4 Manfaat Penulisan

1. Untuk mengetahui apa saja perbedaan bahasa manusia dan hewan dilihat dari segi sifat dan
ciri-cirinya

2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah bahasa manusia dan hewan

-4-
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan bahasa manusia dan hewan dilihat dari segi sifat dan ciri-cirinya

Perbedaan sistem komunikasi antara manusia dan hewan adalah struktur mulut, lidah,
dan organisasi otaknya. Struktur mulut pada hewan misalnya simpanse lidah mempunyai
ukuran yang tipis dan panjang . ukuran mulut yang sempit tidak banyak ruang untuk
menggerakan lidak ke atas, ke bawah, ke depan, dan kebelakang. Ruang gerak yang sangat
terbatas tidak memungkinkan binatang untuk memodifikasi arus udara menjadi bunyi yang
berbeda-beda.
Berbeda dengan manusia yang mempunyai rongga mulut yang cukup besar dan lidah
yang pendek sehingga memudahkan lidah untuk bergerak sehingga mudah untuk
memodifikasi arus udara menjadi bunyi. Laring pada binatang seperti simpanse terletak
dekat dengan jalur udara ke hidung sehingga waktu bernafas laring tadi terdorong ke atas
menutup lubang udara yang ke hidung. Epiglottis dan velum pada binatang juga
membentuk kelep yang kedap air sehingga binatang dapat bernafas dan minum serta
makan secara simultan.
Berbeda dengan manusia rongga mulut manusia yang relatip kecil, lidah yang tebal dan
pendek yang pleksibel untuk digerakan posisi laring maupun epiglottis manusia yang jauh
dari mulut sangat menguntungkan dalam pembuatan suara. Gigi manusia yang jaraknya
rapat, tingginya rata, dan tidak miring ke depan membuat udara yang keluar dari mulut
mudah diatur, bibir manusia yang bisa digerakan secara fleksibel mampu menghasilkan
bunyi tertentu.
Disamping bentuk tubuh dan ciri-ciri fisikal lain yang membedakan manusia dan
binatang adalah otak. Perbandingan antar otan manusia dan otan binatang baik struktur
maupun organisasinya sangat berbeda. Perbedaan neurologis seperti ini yang membedakan
bahwa manusia dapat berbahsa sedangkan hewan tidak bisa berbahasa.
Oleh karena itu dari segi sifat dan ciri-cirinya, perbedaan bahasa manusia dan hewan antara
lain sebagai berikut:

-5-
1. Bahasa manusia memiliki susunan yang sistematis sedangkan bahasa hewan tidak
dapat diungkapkan secara jelas karena susunannya tidak sistematis.

2. Bahasa manusia mengenal bunyi vokal dan konsonan sedangkan bahsa hewan tidak
mengenal bunyi vokal dan konsonan

3. Bahasa manusia dapat memanipulasi berbagai bunyi sehingga membentuk berbagai


macam kata sedangkan bahasa hewan tidak memiliki struktur yang mampu
membedakan bunyi-bunyi menjadi suatu kata yang bermakna

4. Manusia memiliki organ-organ untuk memproduksi bahasa sedangkan bahasa hewan


terbatas sehingga bunyi-bunyi yang diproduksi memiliki arti yang umum

5. Manusia juga memiliki kemampuan mempelajari bahasa sedangkan hewan tidak

2.2 Sejarah bahasa manusia dan hewan

Sebuah studi yang baru-baru ini dirilis menguak misteri asal muasal bahasa yang
digunakan manusia. Science Magazine edisi 15 April 2011 mengungkapkan, bahasa yang
digunakan oleh manusia pertama kali muncul di selatan Afrika. Dari sanalah kemudian bahasa
ini menyebar ke seluruh dunia. Peneliti dari Universitas Auckland, Selandia Baru, Quentin
Atkinson, melakukan studi dengan menelusuri rekam jejak bahasa dengan cara memecah 504
bahasa ke dalam komponen terkecilnya yang disebut sebagai fonem. Fonem berasal dari
bahasa Latin, phonema, yang berarti suara yang diucapkan.

Penelitian menunjukkan, semakin beragamnya fonem yang dimiliki oleh suatu bahasa
menunjukan bahasa itu menjadi sumber dari bahasa-bahasa lain yang lebih sedikit memiliki
fonem. Penelitiannya sampai pada kesimpulan bahwa semakin jauh sekelompok manusia
berkelana dari Afrika dalam rekam jejak sejarahnya, semakin sedikit fonema yang digunakan
dalam bahasa mereka. Ini mengartikan bahwa sebagaimana diprediksikan dalam studi
tersebut, bahasa-bahasa di Amerika Selatan dan Kepulauan Pasifik memiliki fonem paling
sedikit, sedangkan bahasa-bahasa di Afrika memiliki fonem terbanyak. Ternyata, pola ini juga

-6-
memiliki kesamaan dengan studi terhadap genetik manusia. Sebagaimana dipaparkan sebagai
peraturan umum, semakin jauh seseorang keluar dari Afrika, yang dianggap secara luas
sebagai asal muasal nenek moyang manusia, semakin kecil perbedaan antara individu dalam
populasi kelompok individu tersebut bila dibandingkan dengan keragaman di daerah asalnya,
Afrika. Studi Atkinson ini menggunakan metode statistik mutakhir yang sama untuk
mengonstruksikan pohon genetik berdasarkan urutan DNA. Sedangkan sejarah bahasa hewan
belum diketahui dengan pasti sampai dengan sekarang ini.

-7-
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahasa adalah sarana dan merupakan aspek penting dalam menjalani kehidupan
manusiawi.. Menurut Chaer dan Agustina (2010, hal. 14), bahasa itu bersifat manusiawi,
artinya bahasa sebagai alat komunikasi verbal hanya dimiliki manusia. Hal tersebut yang
membedakan antara manusia dengan hewan. Hewan dapat saling berkomunikasi dengan
hewan lainnya yang sejenis namun alat komunikasi mereka tidak bersifat produktif dan
dinamis. Bahasa yang dimilki manusia didapatkan melalui pemerolehan dan pembelajaran.
Dengan bahasa orang berkomunikasi, dengan bahasa orang mengeskpresikan diri, dengan
bahasa pula orang menggunakan akalnya untuk menyampaikan gagasan dan konsep
pemikirannya. Secara leksikal, bahasa dimaknai sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer,
yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri (KBBI, 2016).

3.2 Saran

Kami penulis kelompok memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan karena penulis masih dalam tahap belajar. Semoga pembaca
makalah ini dapat memahami materi ini dengan baik.

-8-
DAFTAR PUSTAKA

Suhendi, Enjang T.(2017). BERBAHASA, BERPIKIR, DAN PERAN PENDIDIKAN


BAHASA . http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ELIC/article/download/1243/951

https://www.uin-malang.ac.id/r/150201/bahasa-itu-apa-materi-kuliah-sosiolinguistik.html

https://sains.kompas.com/read/2011/04/18/12185214/Asal.Muasal.Bahasa.Manusia.Terkuak

-9-

Anda mungkin juga menyukai