Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“Kasus Perkembangan peserta Didik”

Dosen pengampu :

Drs. Arsil, M.Pd

Silvina Noviyanti, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 1

Elvia Nur Azizah (A1D119116)

Fadhilah Raihani (A1D119095)

Nur aini (A1D119085)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt. Yang maha pengasih lagi maha penyayang
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiranNya yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya, kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Kasus Perkembangan Peserta Didik”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyamapaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dari kritik pembaca maupun pendengar agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih kami berharap semoga makalah


ini dapat memberikan manfaat bagi pendengar maupun pembaca.

Muara Bulian, Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

2.1 Analisis Kasus Perkembangan Peserta Didik Beserta Solusinya...........................2

BAB III PENUTUP...........................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................9

3.2 Saran.......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam lembaga pendidikan formal tentu mengacu  pada adanya tujuan dari
pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan peserta didikanya secara optimal dan
mengubah perilaku peserta didik dari hal-hal yang negatif menjadi positif, setiap pihak
atau personil disebuah sekolah hampir semuanya mengharapkan para peserta didiknya
mampu belajar dengan baik dan hasil dari belajar itulah yang mampu mengubah tingkah
laku siswa. Permasalahan yang terjadi dikalangan siswa memang tidak diinginkan ,
dibeberapa media baik itu cetak maupun elektronik kadang kita sering membaca dan
mendengar adanya sebuah permasalahan yang terjadi dan pelakunya tidak lain adalah
siswa.
Oleh karena itu dari segi permasalahan yang terjadi di sekolah ini perlu antisipasi
untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di kalangan siswa karena jika tidak
diantisipasi maka dalam dunia pendidikan itu hanya bisa dikategorikan oleh masyarakat
sebagai lembaga pendidikan yang tidak mengfungsikan tanggung jawabnya sebagai
pendidik dan juga tidak profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Untuk itu diharapkan kepada para guru sekolah atau yang berwenang dalam sekolah
agar dapat mengatasi atau  memecahkan masalah-masalah yang dihadapi yang terjadi di
sekolah dengan harapan agar para siswa juga bisa terbentuk kepribadiannya dengan
baik. Untuk itu penulis melaksanakan studi kasus ini dengan maksud untuk
menganalisis dan memberikan solusi tentang masalah perkembangan belajar peserta
didik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja kasus perkembangan peserta didik dan solusinya?
 
1.3 Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui kasus perkembangan peserta didik dan solusinya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Kasus Perkembangan Peserta Didik Beserta Solusi


A. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis (biological
growth) merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu.Menurut
Seifert dan Hoffnung(1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan
dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi,
pertambahan tinggi dan berat, hormon dan lain-lain) dan  perubahan-perubahan
dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan
keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam
kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).

Kasus atau Penyebab:


Berdasarkan pernyataan di atas, terdapat seorang anak yang perkembangan
fisiknya cukup baik, hanya saja memiliki tinggi badan yang kurang dibandingkan
teman-teman nya dan memiiliki daya tahan tubuh yang kurang baik.

Solusi:
Para dewan guru memberikan pengarahan dan solusi agar daya tahan tubuh
anak tersebuut lebih baik lagi dengan menyarankan untuk lebih sering
berolahraga, mengikuti organisasi dan memperbanyak  konsumsi sayuran.

B. Perkembangan Intelegensi (Kognitif)


Perkembangan intelegensi atau kognitif adalah perubahan kemampuan
mental seperti belajar, memori, menalar berpikir dan bahasa.
Beberapa pengertian kecerdasan/intelegensi menurut para ahli:
1) Alferd Binet : kemampuan beradaptasi, mengadakan kritik terhadap masalah
yang dihadapi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah
2) L.L. Thurstone : kecakapan mengamati dan menafsirkan, kecakapan dan
kefasihan untuk menggunakan kata-kata, kecakapan mengingat.

2
3) Edward Thorndike : kemampuan individu untuk memberi respon yang tepat
terhadap stimulasi yang diterimanya.

Kasus atau Penyebab:


Berdasarkan perkembangan intelegensi atau kognitif, seorang anak yang
cukup cerdas dikelasnya tetapi termasuk anak yang kurang percaya diri dalam
kegiatan belajar mengajar dan kurang disiplin saat belajar karena kurang bisa
mengatur waktu, karena mengikuti tiga organisasi sekaligus disekolahnya yaitu,
OSIS, Pramuka dan Rohis.

Solusi:
Para dewan guru menyarankan anak tersebut untuk membuat jadwal belajar
dirumah agar belajarnya lebih teratur dan disiplin, dan juga diharapkan bisa
menyeimbangkan antara kegiatan organisasi dengan belajarnya, jangan sampai
keduanya mengganggu satu sama lain. Orang tua juga harus lebih aktif untuk
mengawasi kegiatan belajar karena pada dasarnya anak belum memiliki manajemen
waktu yang baik maka dari itu butuh bantuan orang tua.

C. Perkembangan Emosi
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai,
merasa nyaman,  berani,  gembira,  takut,  dan marah, serta bentuk-bentuk
emosi  lainnya.Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orang
tua dan orang-orang di sekitarnya. Emosi yang berkembang akan sesuai dengan
impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih
sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi.

Pengaruh emosi terhadap perilaku dan perubahan fisik individu :


1) Memperkuat semangat bila merasa senang atas suatu keberhasilan.
2) Melemahkan semangat apabila timbul rasa kekecewaan karena suatu kegagalan.
3) Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar apabila individu dalam
keadaan gugup.
4) Terganggu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.

3
Ciri – ciri emosi :
1) Lebih bersifat subjektif (memandang sesuatu sebagai pokok masalah utama
tanpa ada alternatif lain).
2) Bersifat fluktuatif (tidak tetap).
3) Banyak bersangkut paut dengan panca indera dan kontak fisik.

Pengelompokan emosi
1) Emosi sensoris yaitu emosi yag ditimbulkan karena pengaruh rangsangan dari
luar misalnya rasa dingin, manis, sakit, lelah, dan sebagainya.
2) Emosi psikis  yaitu emosi yang menyangkut  kejiwaan dari dalam diri individu
itu sendiri

Kasus atau Penyebab:


Terdapat seorang anak yang sering marah (ngambek) ketika diperintahkan
oleh orang tua dan kakak, terkadang menginginkan imbalan setelah ia membantu
orang tua atau kakaknya. Tetapi ini tidak terjadi ketika anak tersebut diperintahkan
oleh gurunya.

Solusi:
Orang tua harus bisa menasihatinya agar emosinya yang semacam ini tidak
berlanjut¸tapi bisa juga prilaku ini disebabkan karena dia anak bungsu jadi terkesan
manja atau bisa juga karena emosinya yang masih belum stabil¸kami menyarankan
agar orang tua memberikan arahan atau tuntunan jika bisa ditambahkan unsur-unsur
agama agar bisa lebih baik lagi.

D. Perkembangan Bakat Khusus


Menurut Utami Munandar(1992) Bakat adalah kemampuan bawaan yang
merupakan potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan karena masih
bersifat dasar. Bakat merupakan usaha dan latihan agar dapat terwujud. Contoh :
seseorang yang memiliki potensi bakat musik tetapi tetapi tidak memperoleh

4
kesempatan mengembangkannya, maka bakat musik tidak dapat berkembang dan
terwujud dengan baik.
Bingham menitikberatkan pada kondisi atau seperangkat sifat yang dianggap
sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan atau seperangkat
respons seperti berbahasa, musik dan sebagainya.

Kasus atau Penyebab:


Seorang anak yang memiliki bakat tari tetapi tidak mengikuti ekstrakulikuler
tari.

Solusi:
Dikarenkan anak tersebut sudah mengikuti tiga organisasi menyebabkannya
kewalahan untuk mengatur waktunya, belum lagi tugas-tugas sekolah yang harus
diselesaikan ini akan menambah berat tugas dirinya sendiri. Solusi dari kami sendiri
sebaiknya anak tersebut membuat jadwal apa saja yang akan dilakukan setiap
harinya agar tidak ada tugas dan kegiatan yang terbengkalai dan tentunya perlu
bimbingan orang tua agar dapat lebih terkontrol.

E. Perkembangan Spiritualitas
Kata spiritualitas berasal dari bahasa Inggris yaitu spirituality, kata
dasarnya spirit yang berarti: roh, jiwa, semangat” (Echols & Shadily). Dan dari
bahasa Latin spiritus yang berarti luas atau dalam (breath), keteguhan hati atau
keyakinan (courage) enerti atau semangat (vigor) dan kehidupan (Ingersoll, 1994).
Perkembangan spiritualitas atau agama adalah perkembangan yang
berhubungan dengan ketaatan kepada Tuhan.
Ingersoll (1994) mengartikan spiritualitas sebagai wujud dari karakter
spiritual, kualitas atau sifat dasar. Belakangan, definisi tentang spiritualitas meliputi
komunikasi dengan Tuhan (Fox, 1983) dan upaya seseorang untuk bersatu dengan
Tuhan (Magill & McGreal, 1988).

Kasus atau Penyebab:

5
Seorang anak yang segi spiritual bisa dibilang sangat baik, dengan
penampilan yang berhijab dan tinggal dilingkungan yang taat beragama otomatis
akan terbawa oleh lingkungan,belum lagi orang tua anak tersebut merupakan salah
satu tokoh agama.

Solusi:
Dalam hal spiritual tidak memiliki masalah , hanya perlu peningkatan saja
tetapi secara keseluruhan anak tersebut baik.

F. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang
terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah
lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara
dirinya dengan warisan sosial itu.
Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan
seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan
unsur sosialisasi di masyarakat.
Singgih D Gunarsah, perkembangan sosial merupakan kegiatan manusia
sejak lahir, dewasa, sampai akhir hidupnya akan terus melakukan penyesuaian diri
dengan lingkungan sosialnya yang menyangkut norma-norma dan sosial budaya
masyarakatnya.
Abu Ahmadi, berpendapat bahwa perkembangan sosial telah dimulai sejak
manusia itu lahir. Sebagai contoh, anak menangis saat dilahirkan, atau anak
tersenyum saat disapa. Hal ini membuktikan adanya interaksi sosial antara anak dan
lingkungannya.
Jadi, dapat diartikan bahwa perkembangan sosial akan menekankan
perhatiannya kepada pertumbuhan yang bersifat progresif. Seorang individu yang
lebih besar tidak bersifat statis dalam pergaulannya, karena dirangsang oleh
lingkungan sosial, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan kelompok dimana ia sebagai
salah satu anggota kelompoknya.

Kasus atau Penyebab:

6
Seorang anak yang dilihat dari interaksi dengan teman-teman dan
masyarakat lingkungannya, cukup baik, ini terbukti dengan mengikuti organisasi
OSIS, Pramuka dan Rohis disekolahnya, dan dimasyarakat lingkungan sendiri
mengikuti organisasi Karang Taruna.

Solusi:
Dalam hal social , anak tersebut cukup baik hanya saja perlu peningkatan.

G. Perkembangan Komunikasi
Perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak merupakan salah satu
aspek dari tahapan perkembangan anak yang seharusnya tidak luput juga dari
perhatian para pendidik pada umumnya dan orang tua pada
khususnya.  Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan prestasi manusia yang
paling hebat dan menakjubkan.Oleh sebab itulah masalah ini mendapat perhatian
besar. Pemerolehan bahasa telah ditelaah secara intensif sejak lama. Pada saat itu
kita telah mempelajari banyak hal mengenai bagaimana anak-anak berbicara,
mengerti, dan menggunakan bahasa, tetapi sangat sedikit hal yang kita ketahui
mengenai proses aktual perkembangan bahasa.
Bahasa adalah simbolisasi dari sesuatu idea atau suatu pemikiran yang ingin
dikomunikasikan oleh pengirim pesan dan diterima oleh penerima pesan melalui
kode-kode tertentu baik secara verbal maupun nonverbal. Bahasa digunakan anak
dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk
bertukar gagasan, pikiran dan emosi. Bahasa bisa diekspresikan melalui bicara yang
mengacu pada simbol verbal.
Selain itu, bahasa dapat juga diekspresikan melalui tulisan, tanda gestural,
dan musik. Bahasa juga dapat mencakup aspek komunikasi nonverbal seperti
gestikulasi, gestural atau pantomim. Gestikulasi adalah ekspresi gerakan tangan dan
lengan untuk menekankan makna wicara. Pantomim adalah sebuah cara komunikasi
yang mengubah komunikasi verbal dengan aksi yang mencakup beberapa gestural
(ekspresi gerakan yang menggunakan setiap bagian tubuh) dengan makna yang
berbeda beda.

7
Kasus atau Penyebab
Kita mengetahui bahwa berkomunikasi atau berbahasa itu bukannya
berbicara. Keterampilan berbahasa antara lain:
1) Mendengar
2) Membaca
3) Berbicara
4) Menulis
Seorang anak yang cukup baik dalam hal komunikasi baik di kalangan teman
sebaya ,lingkungan dan guru-guru disekolah sendiri ,hanya saja tergolong ke siswi
yang pendiam.

Solusi
Untuk komunikasi ini sudah cukup baik namun untuk masalah pendiam
anak tersebut sudah mulai memiliki solusi sendiri dengan mengikuti oraganisasi-
organisasi yang ada disekolahnya.

8
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
(UU No. 20 Tahun 2003 SISIDIKNAS, pasal 1 ayat 4).
Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan
penerapan psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajarai aspek-aspek
perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dan sekolah
menengah. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik
memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal
kemampuan fitrahnya.

Berdasarkan pengertian peserta didik dapat dikemukakan bahwa :

1. Peserta Didik adalah individu yang memiliki potensi fisik yang psikis yang khas,
sehingga ia merupakan insan yang unik. Potensi-potensi khas yang dimilikinya
ini perlu dikembangkan dan diaktualisasikan sehingga mampu mencapai taraf
perkembangan yang optimal
2. Peserta Didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya, peserta didik
tengah mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya secara wajar, baik yang
ditujukan diri sendiri, maupun yang diarahkan pada penyesuaian dengan
lingkungannya
3. Peserta didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan
perlakuan manusiawi. Sebagai inidvidu yang sedang berkembang maka proses
pemberian bantuan dan bimbingan perlu mengacu pada tingkat perkembangnnya
4. Peserta Didik adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Dalam
perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan dan berkembang ke arah
kedewasaan dan terdapat kecenderungan untuk melepaskan diri dari
kebergantungan pada pihak lain.

9
Dalam mengatasi anak-anak yang pendiam dan kurang percaya diri, kita harus
melakukan tiga hal, yaitu:
1. Memberikan perhatian
2. Memberikan motivasi
3. Memberikan pujian

3.2 Saran
Menurut kami untuk mengatasi anak yang pendiam dan kurang percaya diri
ini bisa disebabkan oleh banyak hal antara lain :
1. Faktor gen
2. Faktor keluarga
3. Faktor lingkungan            
4. Faktor teman sebaya
Untuk mengatasi ini tentunya butuh bimbingan,ajakan,motivasi dari orang
tua, teman,guru dan teman sebaya agar anak sendiri merasa dirinya mampu untuk
melakuakan suatu hal dan kepercayaan dirinya pun akan meningkat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arhammudin, Luttfi. 2015. “Study Kasus Perkembangan Peserta Didik Tentang


Kedisiplinan Peserta Didik Dalam Belajar ”. [Makalah]. Dapat diakses pada:
http://ayokul.blogspot.com/2015/08/study-kasus-perkembangan-peserta-didik.html
(diakses pada 14 Maret 2020).

11

Anda mungkin juga menyukai