Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DIKELAS TINGGI”

OLEH:
KELOMPOK 3

MIRANDA ROULINA SILITONGA (1172111011)


NURJANAH (1172111013)
NETTI SIANTURI (1172111050)
TRI SINDORO (1172111023)

PRODI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya masih memberikan kehidupan serta kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Irsan, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2. Ibu Elvi Mailani, S.Si., M.Pd, Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
3. Bapak Dr. Edizal, M. Pd . selaku dosen mata kuliah Pendidikan dan sastra
bahasa Indoesia kelas tinggi
4. teman-teman mahasiswa PGSD C Reguler yang telah memberikan bantuan
baik langsung maupun tidak langsung kepada penulis, serta
5. orangtua tercinta yang tidak bosan-bosannya memberikan dana kepada
penulis.
Penulis mohon maaf atas kekurangan dan keterbatasan pada makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dalam menyempurnakan
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

BAB III SIMPULAN............................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan
berbahasa yang menjadi sasaran pokok, yaitu menyimak, berbicara, menulis dan
membaca. Keterampilan menyimak dan berbicara dikategorikan dalam
ketrampilan berbahasa lisan, sedangkan keterampilan menulis dan membaca
dikategorikan dalam keterampilan berbahasa tulis. Menyimak merupakan
keterampilan berbahasa lisan yang amat fungsional dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Dengan keterampilan menyimak dan berbicara kita dapat
memperoleh dan menyampaikan informasi. Kegiatan menyimak dan berbicara
tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk mampu menyimak
dengan baik.
Manusia merupakan makhluk individual sekaligus makhluk sosial. Oleh
karena itu, manusia harus bergaul dan berhubungan dengan manusia lain. Sebagai
makhluk sosial, manusia sering memerlukan orang lain untuk memahami apa
yang sedang dipikirkan, apa yang dirasa, dan apa yang diinginkan, pemahaman
terhadap pikiran, kehendak dan perasaan orang lain dapat dilakukan dengan
menyimak. Melalui aktivitas ini, siswa memperoleh kosakata yang gramatika,
disamping tentunya pengucapan yang baik.
Keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan yang sangat
penting dipelajari untuk menunjang kemampuan berbahasa yang baik.
Kemampuan menyimak yang baik bisa memperlancar komunikasi karena
komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar jika pesan yang diberikan atau
diterima tidak dimengerti. Dan pendapatnya tersebut dapat dikatakan bahwa
keterampilan menyimak sangatlah penting diberikan kepada siswa. Dengan
menguasai keterampilan menyimak, maka siswa dapat memperoleh informasi dari
bahan simakan. Namun dalam pencapaian harapan tersebut, banyak hambatan
atau kendala dalam pelajaran Bahasa Indonesia disekolah pada umumnya. Seperti
kenyataan yang dihadapi bahwasanya kemampuan siswa dalam menyimak,
khususnya mengungkapkan kembali isi berita sangat kurang. Ada beberapa jenis

1
dan model menyimak yang dapat digunakan dalam kegiatan menyimak yang akan
dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa saja model-model menyimak di kelas tinggi?
2. Bagaimana langkah yang harus dilakukan dalam menjalankan model
tersebut?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui model-model menyimak di kelas tinggi
2. Untuk mengetahui langkah yang harus dilakukan dalam menjalankan setiap
model tersebut

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Simak Ulang Ucap

Model pembelajaran Ulang Ucap merupakan pembelajaran tingkat


awal/pertama pada model pembelajaran berbicara. Dengan demikian maka
dikandung pengertian bahwa model pembelajaran ini sebagai langkah
awal/dasar bagi pembelajaran selanjutnya yaitu model pembelajaran Lihat
Ucapkan.

Salah satu contoh langkah-langkah pembelajarannya, sebagai berikut :

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.

b. Guru mengucapkan sebuah kata atau kalimat sederhana dengan intonasi


yang jelas.

c. Guru menyuruh seluruh siswa bersama-sama mengulang ucapan/kata-kata


yang baru saja diucapkan guru.

d. Guru menunjuk salah satu siswa mengulang ucapan/kata-kata yang baru


saja diucapkan guru, dilanjutkan dengan siswa yang lain.

e. Guru mengulangi lagi dengan ucapan kata-kata/kalimat yang lain, lalu


melakukan langkah ketiga dan keempat.

f. Guru menunjuk salah satu siswa mengucapkan sebuah kata/kalimat, lalu


siswa yang lain mengulang ucapan kata/kalimat tersebut.

g. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa maju mengulang ucapan dari


guru atau siswa.

h. Kesimpulan.

i. Evaluasi

3
2. Simak Kerjakan

Model ini dilaksanakan dengan cara guru mengucapkan kalimat perintah,


selanjutnya siswa mengerjakan perintah yang diucapkan guru misalnya :

Guru : Toni, ambil dan tunjukkan kepada temanmu huruf “b”

Toni : (Mengambil dan menunjukkan huruf “b” kepada temannya sesuai dengan
perintah guru.

3. Simak Tulis

Metode simak tulis dikenal dengan dikte/imlak. Guru mempersiapkan


bahan-bahan yang akan didiktekan kepada siswanya. Siswa menulis apa yang
diucapkan oleh guru.

Misalnya :

Guru : Tulislah kata/kalimat “Ini Mama ”

Siswa : Mendengarkan dengan cermat, kemudian menulis, “Ini Mama “

4. Simak Terka

Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut namanya.


Deskripsi tersebut dikomunikasikan kepada siswa dan siswa mendengarkan
serta menerka benda apa yang dimaksud oleh guru.

Misalnya :

Guru : Bentuknya bulat, kecil, panjang serta lurus. Bagian depan dibuat
runcing. Dapat digunakan untuk menulis, apakah itu?

Siswa : Pensil

5. Memperluas Kalimat

Guru mengucapkan kalimat sederhana. Siswa menirukan ucapan guru.


Guru mengucapkan kata atau kelompok kata. Siswa menirukan ucapan guru.

4
Selanjutnya siswa disuruh menghubungkan ucapan yang pertama dan kedua
sekaligus, sehingga menjadi kalimat yang panjang.

Misalnya :

Kakak belajar

Menirukan kakak belajar

(memerintahkan) menyambung kalimat

Kakak belajar di kamar belajar

Langkah-langkah simak memperluas kalimat:

a. Siswa menyimak kalimat yang diucapkan guru.

b. Siswa mengulang kembali kalimat/ kata yang diucapkan guru.

c. Siswa menyimak kembali kalimat/kata yang diucapkan guru (kelanjutan


kalimat pertama diucapkan) dan seterusnya.

d. Siswa menggabungkan kalimat/ kata yang sudah disimak menjadi 1 kalimat.

e. Guru menunjuk beberapa siswa atau siswa yang menunjuk engan sendirinya
untuk menyebutkan kembali kalimat yang telah digabung kedepan kelas.

f. Guru menanggapi jawaban siswa.

g. Siswa mengulang mengucapkan kalimat yang telah digabung secar serantak.

h. Siswa mengumpulakn kalimat yang telah ditulis di buku kepada guru.

6. Simak Rangkuman

Siswa menyimak cerita atau teks nonsastra yang agak panjang. Setelah itu
siswa diharuskan membuat rangkuman apa yang telah disimaknya tadi. Apa
yang disimak harus dirangkum menjadi sesingkat mungkin, tapi yang singkat
itu tetap menjelaskan yang panjang.

5
Langkah-langkah simak rangkuman:

a. Siswa menyimak wacana yang dibacakan guru dan setiap siswa mencatat hal-
hal penting yang terdapat dalam wacana.
b. Masing-masing sisawa dalam menyususn simpulan dari wacana yang telah
disimak.
c. Masing-masing hasil rangkuman dari simakan wacana ke depan kelas.
d. Guru dan siswa menaggapi hasil rangkuman masing-masing kelompok.
e. Siswa menggumpulkan rangkumannya kepada guru.

7. Simak Menemukan Benda

Guru mengumpulkan sejumlah benda. Benda-benda itu sebaiknya sudah


dikenalkan oleh siswa. Benda-benda itu dimasukkan kedalam sebuah kotak
terbuka. Kemudian guru menyebutkan nama sesuatu benda. Siswa mencari
benda yang diucapkan guru. Bila sudah ditemukan, diperlihatkan kepada
teman-temannya.

Langkah-langkah simak menemukan benda:

a. Siswa menyimak ketentuan-ketentuan yang ada dalam kegiatan.


b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang dalam kelompok terdapat 5
orang siswa.
c. Semua anggota kelmpok berdiri dan berkumpul sesuai dengan kelompok
masing-masing.
d. Guru mempersiapkan benda-benda dalam sebuah kardus atau boleh juga lebih
dari 1 kardus. Sebagian benda dalam kardus adalah benda yang ingin
ditemukan oleh siswa dan sebagian lagi terdapat di lingkungan siswa sendiri
seperti dalam tas siswa sendiri seperti buku, pena, dan lainnya.
e. Siswa mendengarkan petunjuk benda-benda yang akan dicari.
f. Siswa bekerja sama mencari benda yang disebutkan oleh guru mengangkatat
tangan dan memperlihatkan kepada temannya (berdiri di depan kelas) dan jika
salah maka digantikan oleh kelmpok lain yang menunjuk tangan kedua.
g. Siswa dari kelompok lain menanggapi temuan benda tersebut.

6
h. Guru meminta lasan siswa mengapa mengambir benda tersebut.
i. Siswa kembali duduk ke dalam kelompok masing-masing dan melakukan
kegiatan yang serupa.

8. Bisik Berantai

Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa. Siswa tersebut


membisikkan pesan itu kepada siswa kedua. Siswa kedua membisikkan pesan
itu kepada siswa ketiga. Begitu seterusnya. Siswa terakhir menyebutkan pesan
itu dengan suara jelas di depan kelas. Guru memeriksa apakah pesan itu benar-
benar sampai pada siswa terakhir atau tidak.

Penggunaan metode tersebut memang sangat efektif, tapi apabila seorang


guru ingin berhasil maka seorang guru haruslah menjad contoh atau model
yang baik bagi siswanya dalam mengucapkan kosakata dalam bahasa
Indonesia.

Langkah-langkah bisik berantai:

a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang dalam kelompok terdapat 5 orang
siswa.
b. Siswa duduk dalan kelompok masing dan duduk secra lurus dari depan ke
belakang di bawah bimbingan guru.
c. Siswa mendengar ketentuan-ketentuan dalam kegiatan ( siswa paling depan
membisikkan kepada siswa di bangku kedua ke bangku ketiga dan seterusnya).
d. Setiap anggota kelompk pada barisan depan diajak ke luar kelas oleh guru
untuk memberikan kalimat yang akan dibisikan kepada temann-temannya.
e. Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
f. Siswa mendngarkan aba-aba pertanda mulai membisikkan kepada teman di
belakangnya.
g. Siswa yang paling belakang mencatat apa yang dibisikkan teman di depannya
dan mengumpulkan kepada guru.
h. Guru membacakan hasil tulisan hasl simakan masing-masing anggota kelompk.
i. Siswa yang duduk di barisan pertama tadi memberikan tanggapannya.

7
j. Masing-masng anggota kelompok yang duduk di barisan depan dan kedua
menyebutkan kembali apa yang disimaknya.
k. Kelompok siswa yang benar mendapat nilai 10.
l. Siswa yang duduk di barisan depan pindah ke barisan paling belakang
digantikan oleh siswa yang duduk dibangku kedua dan seterusnya.
m. Guru kembali melakukan kegiatan yang sama seperti kegiatan pertama.
n. Guru membrikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan poin
terbanyak.

9. Simak Menyelesaikan Cerita

Guru bercerita siswa menyimak cerita tersebut dengan seksama. Guru


berhenti bercerita, ceritanya baru sebagian. Cerita dilanjutkan oleh anak secara
bergilir sampai cerita itu selesai sebagai suatu keutuhan. Cerita seperti ini
seolah memaksa siswa untuk menyimak dengan teliti jalan ceritanya sambil
menghayati cerita tersebut. Mengapa? Karena siswa harus menyelesaikan
cerita secara bergilir.

Misalnya :

Murni suka sekali makan rujak. Suatu hari ketika hari masih pagi, Murni
sudah menguliti mangga mentah, nenas, jambu dan sebagainya. Kemudian ia
membuat sambal terasi. Diaduknya buah-buahan tersbut dengan sambal terasi.
Seterusnya ia makan dengan lahapnya.

Cerita diatas disampaikan oleh guru, selanjutnya guru menyuruh seoaran


siswa untuk meneruskan cerita tersebut.

Anak pertama

Marni terlalu banyak makan rujak tersebut. Tidak lama kemudian perutnya
sakit. Sebentar-sebentar ia kebelakang.

Guru kemudian menugaskan siswa lainnya untuk melanjutkan cerita


tersebut sesuai dengan pendapat masing-masing siswa tersebut.

8
Anak kedua

Ibunya mengetahui Marni sakit akibat makan rujak, ibunya memarahi


Marni , yang suka berkali-kali diingatkan oleh ibunya, agar tidak terlalu banyk
makan rujak.

Guru kembali meminta siswa lainnya untuk melanjutkan cerita tersebut

Anak ketiga

Marni dibawa ke Puskesmas, untuk mendapat pengobatan dari dokter. Di


sana Marni di nasehati oleh Bapak Dokter agar tidak terlalu banyak makan rujak.
Demikian seterusnya hingga cerita tersebut dirasakan cukup. Dalam hal ini tugas
guru adalah memberikan pengutan bahwa sejelek apapun karya siswa adalah yang
terbaik bagi siswa tersebut sehingga layak dihargai. Karna karya tersebut adalah
hasil dari buah pikirannya sendiri.

Langkah-langkah simak menyelesaikan cerita:

a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang dalam kelompok terdapat 5 orang
siswa.
b. Masing-masing siswa menyimak cerita yang dibacakan oleh guru.
c. Guru berhenti bercerita jika saat bercerita terdapat nilai-nilai kehidupan dan
bertanya jawab dengan siswa.
d. Siswa mencatat hal-hal yang dirasa penting.
e. Masing-masng kelompk menceritakan kembali cerita yang disimak.
f. Guru menghentikan cerita yang diceritakan oleh kelompok pertama dan
dilanjutkan ceritanya oleh kelompok kedua dan seterusnya sampai kelompk
terakhir yang mengakhiri cerita.
g. Guru memberikan penilaian terhadap kesinambungan siswa.

10. Identifikasi Kata Kunci

Langkah-langkah :

9
Model identifikasi tema, kalimat topik, dan kata kunci ini pada prinsipnya
sama. Perbedaannya terletak pada materi yang harus diidentifikasi. Identifikasi
tema untuk sebuah wacana/cerita. Siswa disuruh menerka tema/topik/ judulnya.
Kalimat topik untuk semua paragraf. Sedangkan kata kunci untuk sebuah kalimat.
Apabila hal ini belum dapat dilaksanakan, guru dapat melatih siswa dengan cara
memberikan pertannyaan yang memancing ke arah pengidentifikasian yang tepat.
Hal ini juga baik untuk mengembangkan diskusi kelas/kelompok, yang berarti
pula memupuk kerjasama antar siswa.

Contoh :

Silakan mencari cerita sederhana yang terdiri dari beberapa paragraf !

Ambil dalah satu paragraf untuk didiskusikan kalimat topiknya.

Ambil salah satu kalimat

Tentukan bersama siswa kata kuncinya: Ayah pulang dari kantor, Kata

kuncinya kalimat tersebut adalah Ayah Pulang.

11. Identifikasi Kalimat Topik

Langkah-langkah identifikasi kalimat topik:

a. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian ide pokok.


b. Siswa bertanya jawab terhadap kegiatan yang akakn dilakukan.
c. Siswa mentimak wacana yang dibacakan oleh guru (wacana pertama memuat
ide pokok di awal paragraf).
d. Guru meminta siswa memberikan pendapatnya tentang ide pokok yang
disampaikan tadi.
e. Guru meminta pendapat siswa lainnya tentang ide pokok wacana teresbut dan
meminta alasannya.
f. Siswa bersama guru menyimpulkan ide pokok paragraf tersebut.

10
12. Parafrase

Paraprase berarti alih bentuk, Dalam pembeljaran bahasa, paraprase


biasanya diwujudkan dalam bentuk pengalihan bentuk puisi ke prosa atau
memprosakan sebuh puisi. Guru mempersiapkan puisi sederhana yang
sekiranya sesuai dengan karakteristik kelas yang dibelajarkan. Puisi tersebut
dibacakan kepada siswa dan siswa menyikam dengan seksama. Pembacaan
puisi tersebut hendaknya dengan jeda yang jelas dan intonasi yang tepat.
Setelah selesai siswa disuruh bercerita isi puisi dengan bahasanya sendiri
dalam bentuk prosa.

Langkah-langkah parafrase:

a. Siswa menyimak penjelasn guru tentang parafrase.


b. Siswa mempersiapkan perlengkapan untuk kegiatan (buku dan pena).
c. Siswa menyimak puisi yang dibacakan guru.
d. Siswa menulis prosa yang berhubungan dengan puisi yang telah dibacakan (isi
dari puisi tersebut).
e. Beberapa siswa membacakan prosa yang telah dibuatnya ke depan kelas.
f. Siswa lain menanggapi prosa yang dibacakan siswa.
g. Siswa menggumpulkan prosa yang telah dibuat kepada guru.
h. Guru menuliskan puisi yang dibacakan di papan tulis.
i. Siswa di bawah bimbingan guru menyebutkan kata kunci yang terdapat pada
puisi tersebut untuk merangkai sebuah prosa.

13. Satu Mulut Satu Kelas

Guru membacakan sebuah wacana yang dapat berupa artikel atau cerita di
hadapan siswa, dan siswa diminta menyimak baik-baik. Sebelum siswa
menyimak, guru memberi penjelasan tentang apa-apa yang pernah disimak.
Setelah guru selesai membacakan, guru dapat meminta siswa, misalnya:

a. menceritakan kembali isi materi yang disimaknya;


b. menyebutkan urutan ide pokok dari apa yang disimak;
c. menyebutkan tokoh atau pelaku cerita dari apa yang disimaknya;

11
d. menemukan makna yang tersurat dari apa yang disimaknya;
e. menemukan makna yang tersirat dari apa yang disimaknya;
f. menemukan ciri-ciri atau gaya bahasa yang digunakan dalam wacana yang
dibacakan;
g. menilai isi dari apa yang disimaknya.

Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan guru kepada siswa tentu saja


harus disesuaikan dengan tujuan yang telah dirumuskan.

Dalam penggunaan teknik ini, guru dituntut untuk dapat membaca dengan
baik sesuai dengan jenis wacana yang dibacanya. Oleh karena itu, guru perlu
menyiapkan benar-benar bahan bacaan dan cara membacanya, jangan sampai
siswa mengalami kesulitan memahami isi yang disimaknya hanya karena
pembacaan yang kurang siap.

Langkah-langkah strategi satu mulut satu kelas:

a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang hal apa saja yang ditulis saat
wacana dibacakan seperti ide pokok, tokoh dan penkohan, dan lainnya.
b. Siswa mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan seperti buku dan alat tulis
lainnya.
c. Siswa menyimak wacana yang dibacakan guru.
d. Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru yang
berhubungan dengan wacana tersebut.
e. Siswa menggumpulkan jawabannya kepada guru.
f. Siswa menyebutkan jawabannya dari soal yang diberikan guru di depan kelas.
g. Siswa lain menanggapi jawaban tersebut.
h. Guru kenbali membacakan kalimat dalam wacana yang berhubungan dengan
isi jawaban pertanyaan tersebut.
i. Siswa di bawah bimbingan gurumenyebutkan jawaban yang benar dari soal
tersebut.

12
14. Satu Rekaman Satu Kelas

Guru terlebih dahulu menyiapkan rekaman melalui kaset (tape recorder),


CD, ataupun laptop yang berisi ceramah, pembacaan puisi, pidato,
cerita/dongeng, drama, dan sebagainya. Kemudian guru memberi petunjuk-
petunjuk sebelum kaset di putar tentang hal-hal yang perlu disimak. Setelah
itu guru memutar rekaman yang telah disiapkan sebelumnya (dongeng,
misalnya). Siswa diminta menyimak baik-baik. Rekaman dapat diputar ulang
bila siswa belum dapat mengikuti tentang apa yang diputar. Kemudian siswa
diberikan tugas menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk menguji
pemahamannya terhadap rekaman yang disimaknya, seperti:

a. Apa tema dari dongeng yang anak-anak simak?

b. Siapa yang menjadi tokoh dalam dongeng tersebut?

c. Bagaimana watak dari tokoh tersebut?

d. Sebutkan amanat yang terdapat dalam dongeng tersebut!

Langkah-langkah satu rekaman satu kelas:

a. Siswa menyimak ketentuan-ketentuan yang dilakukan dalam kegiatan misalnya


tidak boleh mecontek dan lainnya.
b. Siswa mencatat prtanyaan yang diberikan oleh guru, yang jawaban pertanyaan
tersebut diisi saat rekaman wacana diputar.
c. Siswa menyimak rekaman wacana dan menjawab pertanyaan yang diberikan.
d. Siswa menggumpulkan jawaban pertanyaan kepada guru.
e. Siswa menyebutkan jawaban dari pertanyaan di depan kelas dan siswa lain
menanggapi jawaban tersebut.
f. Guru mengulang kembali rekaman wacana tersebut untuk memastikan jawaban
yang benar.
g. Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan jawaban yang benar dari
pertanyaan tersebut.

13
15. Group Cloze

Dalam penggunaan teknik ini, guru membacakan sebuah wacana sekali,


siswa diminta menyimak baik-baik. Kemudian, guru membacakan lagi
wacana tersebut dengan cara membaca paragraf awal penuh, sedangkan
paragraf berikutnya ada beberapa kata atau kelompok kata yang dihilangkan.
Setelah itu, tugas siswa adalah memikirkan konteks wacana dan mengisi
tempat yang kosong dengan kata-kata atau peristilahan atau kelompok kata
yang asli dari wacana yang dibacakan sebelumnya.

Langkah-langkah grup cloze:

a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.


b. Siswa duduk dikelompok masing-masing dibawah bimbingan guru.
c. Siswa menyimak wacana yang dibacakan oleh guru.
d. Siswa dan guru bertanya jawab apabila saat bercerita ada nilai-nilai kehidupan.
e. Siswa kembali mendengarkan wacana tersebut tapi dalam keadaan yang tidak
lengkap atau ada kata-kata yang dihapus.
f. Kelompok yang pertama menjawab kata-kata yang kososng.
g. Kelompok yang lain menanggapi jawaban.
h. Untuk mematikan jawaban guru mengulang kalimat dalam wacana secara
penuh.
i. Guru melanjutkan ceritanya kembali dan berhenti pada saat ada kalimat yang
kosong dan melakukan kegiatan seperti kegiatan pertama.
j. Guru kembali membacakan wacana dan kembali menekankan pada kalimat
yang kata-katanya kosong.

16. Libat Cakap

Sesuai dengan nama teknik ini, penyimak terlibat dalam pembicaraan.


Dalam pelaksanaan teknik ini guru dapat menugaskan siswa mengadakan
wawancara, misalnya dengan guru wali, guru pengajar bahasa Bali,
budayawan. Sebelum mengadakan wawancara, siswa diminta menyiapkan
apa yang perlu ditanyakan kepada orang yang diwawancarai. Tugas

14
selanjutnya siswa menyusun hasil wawancara yang kemudian diserahkan
kepada guru untuk teliti.

Langkah-langkah Libat Cakap:

a. Guru memajangkan gambar wartawan di depan kelas.


b. Siswa bertanya jawab tentang gambar yang dipajangkan tersebut.
c. Siswa mendengarkan informasi dari guru bahwa akan diadakan kegiatan
wawancara.
d. Siswa mempersiapkan perlengkapan untuk melakukan wawancara.
e. Siswa menyusun pertanyaan wawancara dibawah bimbingan guru.
f. Siswa melakukan wawancara dengan teman sebangku secara bergantian.
g. Siswa menyimak dan mencatat jawaban yang disampaikan oleh narasumber.
h. Siswa membuat laporan hasil wawancara.
i. Siswa membacakan hasil wawancara di depan kelas.
j. Siswa yang menjadi nara sumber menanggapi benar atau salah hasil
wawancara.
k. Siswa mengumpulkan hasil wawancara kepada guru.

17. Bebas Libat Cakap

Teknik ini senada dengan teknik simak libat cakap yang mementingkan
keterlibatan penyimak dalam pembicaraan. Penyimak di sini hanya berlaku
sebagai pemerhati yang penuh minat, tekun menyimak apa yang disampaikan
oleh pembicara sehingga penyimak dapat memahami isi pembicaraan, tujuan
pembicaraan, menganalisis apa yang dibicarakan, serta akhirnya menilai isi
pembicaraan.

Langkah-langkah Bebas Libat Cakap:

a. Siswa mendengarkan informasi dari guru bahwa akan diadakan kegiatan


wawancara.
b. Siswa bertanya jawab tentang kegiatan wawancara yang akan dilakukan.
c. Siswa mendengarkan aturannya.
d. Siswa mempersiapan perlengkapan yang akan digunakan dalam wawancara

15
e. Siswa menyimak dan mencatat yang dibicarakan oleh narasumber.
f. Siswa membuat laporan hasil simakan dari narasumber.
g. Siswa menyampaikan secara lisan hasil simakan yang diterimanya saat
narasumber menyampaikan pembicaraan.
h. Siswa dan guru menanggapi benar atau salah hasil simakan.
i. Siswa mengumpulkan laporan hasil wawancara kepada guru.

18. Pemberian Petunjuk

Teknik pemberian petunjuk ini dilakukan dengan cara guru memberikan


sevuah petunjuk, seperti petunjuk mengerjakan sesuatu, petunjuk mengenai
arah atau letak suatu tempat yang memerlukan sejumlah persyaratan.
Petunjuk harus jelas, singkat, dan tepat. Pemberi petunjuk ini dapat dilakukan
oleh guru kepada murid atau sesama.

Langkah-langkah Pemberian Petunjuk:

a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.


b. Semua siswa duduk di kelompok masing-masing.
c. Siswa mendengarkan ketentuan dalam kegiatan.
d. Siswa mendengarkan arahan guru tentang benda yang ditunjuk.
e. Untuk membuka petunjuka selanjutnya siswa bertanya jawab dengan guru.
f. Siswa mencari benda yang sesuai dengan petunjuk, kelompok yang pertama
menemukan benda tersebut menunjuk tangan dan memperliahatkannya
kedepan kelas serta memberikana alasan kenapa memilih benda tersebut.
g. Kelompok lain menanggapi benda tersebut, apaila benda tersebut maka
kelompok selanjutnya menunjuk tangan dan memperlihatkan benda tersebut di
depan kelas begitu selanjutnya.
h. Guru dan siswa bertanya jawab tentang beda tersebut.
i. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling banyak
mendapatkan poin.

16
19. Menyimak Eksploratorif

Menyimak eksploratorif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan


penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru. Pada akhir kegiatan,
seorang penyimak eksploratif akan (a) menemukan gagasan baru. (b)
menemukan informasi baru dan informasi tambahan dari bidang tertentu, (c)
menemukan topik-topik baru yang dapat dikembang pada masa yang akan
datang.

Langkah-langkah Menyimak Eksploratorif:

a. Siswa mendengarkan atau membaca media masa mengenai informasi yang


terbaru saat ini.
b. Siswa bertanya jawab tentang tugas yang diberikan.
c. Siswa membaca wacana yang diberikan oleh guru.
d. Siswa mencatat hal-hal yang penting dalam wacana tersebut.
e. Siswa membacakan di depan kelas dan siswa lain memberikan tanggapan.
f. Guru memeriksa tugas dari masing-masing siswa.
g. Siswa dan guru menyimpulkan bahan simakan.

20. Menyimak Kritis

Menyimak kritis adalah sejenis kegiatan menyimak yang berupa untuk


mencari kesalahan atau kekeliruan atau bahkan juga butir-butir yang baik dan
benar dari ujaran seorang pembicara, dengan alasan-alasan yang kuat yang
dapat diterima oleh akal.

Langkah-langkah Menyimak Kritis:

a. Siswa menyimak wacan yang disampaikan oleh guru.


b. Siswa mencatat hal-hal penting dalam simakan.
c. Siswa membuat rangkuman dari wacan tersebut.
d. Guru meminta pendapat pada siswa tentang wacana yang telah dibacakan.
e. Siswa dapat menjelaskan apa yang disampaikan oleh guru.
f. Siswa menyampaikan hasil simakan di depan kelas.
g. Siswa lain menanggapi hasil simakan tersebut.

17
h. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil simakan siswa.

21. Menyimak Dengan Membuat Catatan

Langkah-langkah Menyimak dengan Membuat Catatan:

a. Siswa menyimak wacana yang dibacakan oleh guru.


b. Siswa menuliskan hal-hal penting atau pokok dari nteks yang dibacakan guru.
c. Siswa membacakan hasil catatnnya ke depan kelas.
d. Siswa lain menanggapi catatn dari siswa yang tampil.
e. Guru meminta siswa untuk menggabungkan catatn dan membentuknya menjadi
sebuah wacana singkat.
f. Siswa mengumpulkan hasil karangan singkat tersebut kepada guru.

22. Simak Baca

Langkah-langkah Simak Baca:

a. Guru membagikan wacana kepda siswa.


b. Siswa membaca wacana tersebut dalam hati.
c. Masing-masing siswa menyimpulkan wacana tersebut dan membacakannya ke
depan kelas.
d. Siswa lain menanggapi hasil simpulan dari siswa yang tampil.
e. Guru menyempurnakan simpulan wacana yang disampaikan siswa.

23. Simak Salin

Langkah-langkah Simak Salin:

a. Siswa menyimak sebuah teks yang dibacakan.


b. Siswa menuliskan hal-hal penting atau pokok dari teks yang dibacakan
c. Siswa bertanya jawab tentang wacana yang disampaikan oleh guru.
d. Siswa membacakan hasil tulisannya ke depan kelas dan ditanggapi oleh siswa
lain.
e. Siswa menyimak masukan yang diberikan guru terhadap catatannya

18
24. Menyimak Setuju

Langkah-langkah Menyimak Setuju:

a. Siswa menyimak informasi yang diberika oleh guru.


b. Masing-masing siswa mengeluarkan pendapat tenyang wacana yang dibacakan
oleh guru.
c. Siswa lain menanggapi pendapat teamannya tersebut.
d. Guru mengkoreksi pendapat dari masing-masing siswa.

25. Menyimak Selektif

Langkah-langkah Menyimak Selektif:

a. Guru menyiapkan rekaman berbagai suara.


b. Siswa mempersiapkan perlengkapan untuk permainan tersebut.
c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
d. Siswa duduk dalam kelompok masing-masing.
e. Siswa mendengarkan ketentuan dalam kegiatan.
f. Siswa menyimak rekaman suara yang diputar oleh guru.
g. Setelah rekaman selesai diputar masing-masing kelompok mencatat suara apa
saja yang ada dalam rekaman tersebut.
h. Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil simakan kepada guru.
i. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil simakan ke depan kelas.
j. Masing-masing kelompok memberikan tanggapan.
k. Siswa kembali mendengarkan suara rekaman tersebut untuk memastikan suara
apa saja yang ada didalam rekaman tersebut.
l. Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan suara apa saja yang ada pada
rekaman tersebut.

26. Menyimak Introgatif

Langkah-langkah Menyimak Introgatif:

a. Siswa diberikan tugas untuk mendengarkan atau membaca media masa


mengenai informasi terbaru saat ini.
b. Siswa bertanya jawab tentang tugas yang diberikan

19
c. Siswa membaca wacana yang diberikan oleh guru.
d. Siswa mencatat hal-hal yang penting dalam wacana tersebut.
e. Siswa membacakannya di depan kelas dan siswa lain menaggapinya.
f. Guru memeriksa tugas dari masing-masing siswa.
g. Guru bersama siswa menyimpulkan bahan simakan.

20
BAB III

SIMPULAN

Keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting


dipelajari untuk menunjang kemampuan berbahasa yang baik. Kemampuan
menyimak yang baik bisa memperlancar komunikasi karena komunikasi tidak
akan berjalan dengan lancar jika pesan yang diberikan atau diterima tidak
dimengerti. Ada beberapa jenis dan model menyimak yang dapat digunakan
dalam kegiatan menyimak yaitu simak ulang ucap, simak kerjakan, simak tulis,
simak terka, memperluas kalimat, simak rangkuman, simak menemukan benda,
bisik berantai, simak menyelesaikan cerita, identifikasi kata kunci, identifikasi
kalimat topik, parafrase, satu mulut satu kelas, satu rekaman satu kelas, group
cloze, libat cakap, bebas libat cakap, pemberian petunjuk, menyimak
eksploratorif, menyimak kritis, menyimak dengan membuat catatan, simak baca,
simak salin, menyimak setuju, menyimak selektif, dan menyimak introgatif

21
DAFTAR PUSTAKA

Ngalimun,dkk.2014.Pembelajaan Ketrampilan Berbahasa Indonesia.Jogjakarta:


Swaja Pressindo

Fitrika. (2016). Makalah Menyimak. Diakses pada 21 Maret 2020, dari


fitrikayustarina.blogspot.com/2016/01/makalah-menyimak.html?m=1

Khrisna. (2012). Pengajaran Keterampilan Menyimak di Sekolah Dasar. Diakses


pada 21 Maret 2020, dari iwayanjatiyasatumingal.blogspot.com/2012/05/v-
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

Teacher Creative Corner. (2011). Pembelajaran Menyimak dan Berbicara Pada


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Diakses pada 21
Maret 2020, dari https://baliteacher.blogspot.com/2011/05/pembelajaran-
menyimak-dan-berbicara.html?m=1

22

Anda mungkin juga menyukai