OLEH:
KELOMPOK 3
1
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya masih memberikan kehidupan serta kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Irsan, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2. Ibu Elvi Mailani, S.Si., M.Pd, Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
3. Bapak Dr. Edizal, M. Pd . selaku dosen mata kuliah Pendidikan dan sastra
bahasa Indoesia kelas tinggi
4. teman-teman mahasiswa PGSD C Reguler yang telah memberikan bantuan
baik langsung maupun tidak langsung kepada penulis, serta
5. orangtua tercinta yang tidak bosan-bosannya memberikan dana kepada
penulis.
Penulis mohon maaf atas kekurangan dan keterbatasan pada makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dalam menyempurnakan
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan
berbahasa yang menjadi sasaran pokok, yaitu menyimak, berbicara, menulis dan
membaca. Keterampilan menyimak dan berbicara dikategorikan dalam
ketrampilan berbahasa lisan, sedangkan keterampilan menulis dan membaca
dikategorikan dalam keterampilan berbahasa tulis. Menyimak merupakan
keterampilan berbahasa lisan yang amat fungsional dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Dengan keterampilan menyimak dan berbicara kita dapat
memperoleh dan menyampaikan informasi. Kegiatan menyimak dan berbicara
tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk mampu menyimak
dengan baik.
Manusia merupakan makhluk individual sekaligus makhluk sosial. Oleh
karena itu, manusia harus bergaul dan berhubungan dengan manusia lain. Sebagai
makhluk sosial, manusia sering memerlukan orang lain untuk memahami apa
yang sedang dipikirkan, apa yang dirasa, dan apa yang diinginkan, pemahaman
terhadap pikiran, kehendak dan perasaan orang lain dapat dilakukan dengan
menyimak. Melalui aktivitas ini, siswa memperoleh kosakata yang gramatika,
disamping tentunya pengucapan yang baik.
Keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan yang sangat
penting dipelajari untuk menunjang kemampuan berbahasa yang baik.
Kemampuan menyimak yang baik bisa memperlancar komunikasi karena
komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar jika pesan yang diberikan atau
diterima tidak dimengerti. Dan pendapatnya tersebut dapat dikatakan bahwa
keterampilan menyimak sangatlah penting diberikan kepada siswa. Dengan
menguasai keterampilan menyimak, maka siswa dapat memperoleh informasi dari
bahan simakan. Namun dalam pencapaian harapan tersebut, banyak hambatan
atau kendala dalam pelajaran Bahasa Indonesia disekolah pada umumnya. Seperti
kenyataan yang dihadapi bahwasanya kemampuan siswa dalam menyimak,
khususnya mengungkapkan kembali isi berita sangat kurang. Ada beberapa jenis
1
dan model menyimak yang dapat digunakan dalam kegiatan menyimak yang akan
dibahas dalam makalah ini.
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui model-model menyimak di kelas tinggi
2. Untuk mengetahui langkah yang harus dilakukan dalam menjalankan setiap
model tersebut
2
BAB II
PEMBAHASAN
h. Kesimpulan.
i. Evaluasi
3
2. Simak Kerjakan
Toni : (Mengambil dan menunjukkan huruf “b” kepada temannya sesuai dengan
perintah guru.
3. Simak Tulis
Misalnya :
4. Simak Terka
Misalnya :
Guru : Bentuknya bulat, kecil, panjang serta lurus. Bagian depan dibuat
runcing. Dapat digunakan untuk menulis, apakah itu?
Siswa : Pensil
5. Memperluas Kalimat
4
Selanjutnya siswa disuruh menghubungkan ucapan yang pertama dan kedua
sekaligus, sehingga menjadi kalimat yang panjang.
Misalnya :
Kakak belajar
e. Guru menunjuk beberapa siswa atau siswa yang menunjuk engan sendirinya
untuk menyebutkan kembali kalimat yang telah digabung kedepan kelas.
6. Simak Rangkuman
Siswa menyimak cerita atau teks nonsastra yang agak panjang. Setelah itu
siswa diharuskan membuat rangkuman apa yang telah disimaknya tadi. Apa
yang disimak harus dirangkum menjadi sesingkat mungkin, tapi yang singkat
itu tetap menjelaskan yang panjang.
5
Langkah-langkah simak rangkuman:
a. Siswa menyimak wacana yang dibacakan guru dan setiap siswa mencatat hal-
hal penting yang terdapat dalam wacana.
b. Masing-masing sisawa dalam menyususn simpulan dari wacana yang telah
disimak.
c. Masing-masing hasil rangkuman dari simakan wacana ke depan kelas.
d. Guru dan siswa menaggapi hasil rangkuman masing-masing kelompok.
e. Siswa menggumpulkan rangkumannya kepada guru.
6
h. Guru meminta lasan siswa mengapa mengambir benda tersebut.
i. Siswa kembali duduk ke dalam kelompok masing-masing dan melakukan
kegiatan yang serupa.
8. Bisik Berantai
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang dalam kelompok terdapat 5 orang
siswa.
b. Siswa duduk dalan kelompok masing dan duduk secra lurus dari depan ke
belakang di bawah bimbingan guru.
c. Siswa mendengar ketentuan-ketentuan dalam kegiatan ( siswa paling depan
membisikkan kepada siswa di bangku kedua ke bangku ketiga dan seterusnya).
d. Setiap anggota kelompk pada barisan depan diajak ke luar kelas oleh guru
untuk memberikan kalimat yang akan dibisikan kepada temann-temannya.
e. Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
f. Siswa mendngarkan aba-aba pertanda mulai membisikkan kepada teman di
belakangnya.
g. Siswa yang paling belakang mencatat apa yang dibisikkan teman di depannya
dan mengumpulkan kepada guru.
h. Guru membacakan hasil tulisan hasl simakan masing-masing anggota kelompk.
i. Siswa yang duduk di barisan pertama tadi memberikan tanggapannya.
7
j. Masing-masng anggota kelompok yang duduk di barisan depan dan kedua
menyebutkan kembali apa yang disimaknya.
k. Kelompok siswa yang benar mendapat nilai 10.
l. Siswa yang duduk di barisan depan pindah ke barisan paling belakang
digantikan oleh siswa yang duduk dibangku kedua dan seterusnya.
m. Guru kembali melakukan kegiatan yang sama seperti kegiatan pertama.
n. Guru membrikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan poin
terbanyak.
Misalnya :
Murni suka sekali makan rujak. Suatu hari ketika hari masih pagi, Murni
sudah menguliti mangga mentah, nenas, jambu dan sebagainya. Kemudian ia
membuat sambal terasi. Diaduknya buah-buahan tersbut dengan sambal terasi.
Seterusnya ia makan dengan lahapnya.
Anak pertama
Marni terlalu banyak makan rujak tersebut. Tidak lama kemudian perutnya
sakit. Sebentar-sebentar ia kebelakang.
8
Anak kedua
Anak ketiga
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang dalam kelompok terdapat 5 orang
siswa.
b. Masing-masing siswa menyimak cerita yang dibacakan oleh guru.
c. Guru berhenti bercerita jika saat bercerita terdapat nilai-nilai kehidupan dan
bertanya jawab dengan siswa.
d. Siswa mencatat hal-hal yang dirasa penting.
e. Masing-masng kelompk menceritakan kembali cerita yang disimak.
f. Guru menghentikan cerita yang diceritakan oleh kelompok pertama dan
dilanjutkan ceritanya oleh kelompok kedua dan seterusnya sampai kelompk
terakhir yang mengakhiri cerita.
g. Guru memberikan penilaian terhadap kesinambungan siswa.
Langkah-langkah :
9
Model identifikasi tema, kalimat topik, dan kata kunci ini pada prinsipnya
sama. Perbedaannya terletak pada materi yang harus diidentifikasi. Identifikasi
tema untuk sebuah wacana/cerita. Siswa disuruh menerka tema/topik/ judulnya.
Kalimat topik untuk semua paragraf. Sedangkan kata kunci untuk sebuah kalimat.
Apabila hal ini belum dapat dilaksanakan, guru dapat melatih siswa dengan cara
memberikan pertannyaan yang memancing ke arah pengidentifikasian yang tepat.
Hal ini juga baik untuk mengembangkan diskusi kelas/kelompok, yang berarti
pula memupuk kerjasama antar siswa.
Contoh :
Tentukan bersama siswa kata kuncinya: Ayah pulang dari kantor, Kata
10
12. Parafrase
Langkah-langkah parafrase:
Guru membacakan sebuah wacana yang dapat berupa artikel atau cerita di
hadapan siswa, dan siswa diminta menyimak baik-baik. Sebelum siswa
menyimak, guru memberi penjelasan tentang apa-apa yang pernah disimak.
Setelah guru selesai membacakan, guru dapat meminta siswa, misalnya:
11
d. menemukan makna yang tersurat dari apa yang disimaknya;
e. menemukan makna yang tersirat dari apa yang disimaknya;
f. menemukan ciri-ciri atau gaya bahasa yang digunakan dalam wacana yang
dibacakan;
g. menilai isi dari apa yang disimaknya.
Dalam penggunaan teknik ini, guru dituntut untuk dapat membaca dengan
baik sesuai dengan jenis wacana yang dibacanya. Oleh karena itu, guru perlu
menyiapkan benar-benar bahan bacaan dan cara membacanya, jangan sampai
siswa mengalami kesulitan memahami isi yang disimaknya hanya karena
pembacaan yang kurang siap.
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang hal apa saja yang ditulis saat
wacana dibacakan seperti ide pokok, tokoh dan penkohan, dan lainnya.
b. Siswa mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan seperti buku dan alat tulis
lainnya.
c. Siswa menyimak wacana yang dibacakan guru.
d. Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru yang
berhubungan dengan wacana tersebut.
e. Siswa menggumpulkan jawabannya kepada guru.
f. Siswa menyebutkan jawabannya dari soal yang diberikan guru di depan kelas.
g. Siswa lain menanggapi jawaban tersebut.
h. Guru kenbali membacakan kalimat dalam wacana yang berhubungan dengan
isi jawaban pertanyaan tersebut.
i. Siswa di bawah bimbingan gurumenyebutkan jawaban yang benar dari soal
tersebut.
12
14. Satu Rekaman Satu Kelas
13
15. Group Cloze
14
selanjutnya siswa menyusun hasil wawancara yang kemudian diserahkan
kepada guru untuk teliti.
Teknik ini senada dengan teknik simak libat cakap yang mementingkan
keterlibatan penyimak dalam pembicaraan. Penyimak di sini hanya berlaku
sebagai pemerhati yang penuh minat, tekun menyimak apa yang disampaikan
oleh pembicara sehingga penyimak dapat memahami isi pembicaraan, tujuan
pembicaraan, menganalisis apa yang dibicarakan, serta akhirnya menilai isi
pembicaraan.
15
e. Siswa menyimak dan mencatat yang dibicarakan oleh narasumber.
f. Siswa membuat laporan hasil simakan dari narasumber.
g. Siswa menyampaikan secara lisan hasil simakan yang diterimanya saat
narasumber menyampaikan pembicaraan.
h. Siswa dan guru menanggapi benar atau salah hasil simakan.
i. Siswa mengumpulkan laporan hasil wawancara kepada guru.
16
19. Menyimak Eksploratorif
17
h. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil simakan siswa.
18
24. Menyimak Setuju
19
c. Siswa membaca wacana yang diberikan oleh guru.
d. Siswa mencatat hal-hal yang penting dalam wacana tersebut.
e. Siswa membacakannya di depan kelas dan siswa lain menaggapinya.
f. Guru memeriksa tugas dari masing-masing siswa.
g. Guru bersama siswa menyimpulkan bahan simakan.
20
BAB III
SIMPULAN
21
DAFTAR PUSTAKA
22