Menurut pendapat I Gusti Ngurah Oka (1983) secara teoretis tujuan membaca di SD
kelas rendah adalah untuk membina kemampuan siswa dalam hal-hal berikut ini:
1. Mekanisme membaca, yaitu mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang
diwakilinya (yang dilatih adalah membaca teknik dan nyaring).
2. Membina gerak mata membaca dari kiri ke kanan.
3. Membaca kata-kata dan kalimat-kalimat pendek.
Menurut Tarigan membaca di kelas tinggi ini bertujuan untuk melatih siswa dalam
keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang mencakup
beberapa hal berikut ini:
3. . Tarigan menjelaskan bahwa membaca di kelas rendah masih bersifat mekanis (mechanikal
skills) maka aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring (bersuara), sedangkan untuk
kelas tinggi ditekankan pada (comprehension skills) dan aktivitas yang tepat adalah membaca
dalam hati.
a. Membaca nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya
dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap
informasi yang disampaikan oleh penulis baik berupa pikiran, perasaan, sikap ataupun
pengalaman penulis. (Zainuddin,1992 : 124)
Keterampilan membaca nyaring yang harus di harus di pelajari oleh siswa SD kelas rendah
adalah sebagai berikut:
Membaca dalam hati adalah membaca yang dilakukan dalam batin saja, mata
atau pandangan kita menyusuri untaian kata dari kiri ke kanan (untuk huruf latin,
huruf arab sebaliknya), dari atas ke bawah, tanpa mulut berkomat kamit.
Membaca dalam hati bersifat personal, karena manfaat langsungnya hanya bisa
dinikmati oleh sang pembaca.Pada saat membaca dalam hati, kita hanya
mempergunakan ingatan visual (visual memory), yang melibatkan pengaktifan
mata dan ingatan.Tujuan utama membaca dalam hati (silent reading) adalah
untuk memperoleh informasi.( Cole 1950 : ).
Menurut Tarigan membaca di kelas tinggi ini melatih siswa dalam keterampilan yang bersifat
pemahaman (comprehension skills) yang mencakup aspekaspek berikut ini:
2. Memahami signifikansi atau makna (antara lain maksud dan tujuan pengarang
relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).
secara saksama. Dalam hal ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa
pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah
satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara
kritis. Yang termasuk ke dalam kelompok membaca intensif:
Membaca survey