Anda di halaman 1dari 7

MODUL 4

KETERAMPILAN MEMBACA
Perbedaan Membaca permulaan dan lanjutan adalah Keterampilan membaca pemula ialah
Keterampilan yang bersifat menerima (reseptif) yang meliputi ketrampilan membaca dan
menyimak dan Keterampilan yang bersifat mengungkap (produktif) yang meliputi ketrampilan
menulis dan berbicara. sedangkan keterampilan membaca lanjut ialah Tingkatan yg di sebut
membaca untuk belajar (reading to learn).
Tujuan membaca permulaan

Pembelajaran membaca permulaan diberikan di kelas I dan II. Tujuannya adalah agar siswa
memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai
dasar untuk dapat membaca lanjut. Tujuan membaca permulaan juga dijelaskan dalam
(Depdikbud, 1994:4) yaitu agar “Siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan
lancardantepat“.
Pelaksanaan membaca permulaan di kelas I Sekolah Dasar dilakukan dalam dua tahap, yaitu
membaca periode tanpa buku dan membaca dengan menggunakan buku. Pembelajaran membaca
tanpa buku dilakukan dengan cara mengajar dengan menggunakan media atau alat peraga selain
buku misalnya kartu gambar, kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat. Pembelajaran membaca
dengan buku merupakan kegiatan membaca dengan menggunakan buku sebagai bahan pelajaran.

Tujuan membaca lanjutan

Untuk membaca lanjut, juga dikembangkan sehumlah metode/teknik . Ada beberapa metode
yang biasa digunakan dalam pengajaran membaca yang dapat dimodifikasi sesuai dengan pokok
bahasan yang ada, diantara teknik-teknik berikut :

a. Metode pengajaran membaca dengan SQ3R


Sistem membaca SQ3R diperkenalkan oleh Francis P. Robinson tahun1941, mer upakan sistem
yang semakin banyak dipergunakan orang . Sistem ini menggunakan lima langkah yaitu :

1..Survey (S) yang berarti meninjau, meliputi, menjajaki yaitu dengan jalam membaca bagian
permulaan buku, seperti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul/sub bab, indeks,
glosarium dan lain-lain .

2.Questin (Q) sebelum memulai kegiatan membaca, hendaknya pembaca merumuskan


pertanyaan-pertanyaan sebagai informasi focus yang akan memandu pembaca pada saat
melakukan aktivitas baca sesungguhnya
3.Read (R-1) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan pada tahap ke 2 tadi, lalu
dilanjutkan dengan kegiatan membaca yang sesungguhnya . Pembaca tidak diharuskan membaca
dengan kecepatan yang sama . Hal ini sangat ditentukan oleh tujuan dan karakteristik bahan
bacaan yang dihadapi .

4. Read (R-2) kegiatan menceritakan kembali isi bacaan yang telah dibaca hal ini dilakukan
setelah pembaca yakin bahwa sejumlah pertanyaan yang dirumuskan sebelumnya telah terpenuhi
yang disertai dengan pembuatan ikhtisar .

5. Read (R-3) memeriksa ulang bagian-bagian yang telah dibaca dan dipahami pembaca .
b.Metode Scramble
Pada prinsipnya metode ini menghendaki siswa untuk melakukan penyusunan atau pengurutan
suatu struktur bahasa yang sebelumnya dengan sengaja telah dikacaukan . Sesuai dengan
jawabannya scramble ini ada beberapa bentuk , yaitu :

1) Scramble kata, yaitu sebuah permainan menyusun kata-kata dari huruf yang telah
dikacaukan letak huruf-hurufnya . Sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna .

2) Scramble kalimat, yaitu sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-kata acak yang
dibentuk secara logis, bermakna, tepat dan benar .

3) Scramble wacana, yaitu sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat-
kalimat acak yang disusun sehingga bermakna dan logis
Membaca permulaan berfungsi sebagai peletak dasar atau fondasi bagi keberhasilan
seseorang dalam semua aspek kehidupannya kelak .
Membaca Lanjutan berfungsi kunci pembuka berbagai ilmu,pengetahuan, dan teknologi dalam
membuka dan meluskan cakrawala wawasan pembacanya.
Ada 2 jenis membaca permulaan yaitu membaca nyaring dan membaca teknis
Membaca nyaring adalah Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan
tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca
dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan,
sikap, ataupun pengalaman penulis.
Membaca teknis adalah berarti (sebagai mata pelajaran) membaca nyaring dengan
memperhatikan nada, dinamika, dan tempo

Jenis jenis membaca tingkat lanjut yaitu

1. Membaca pemahaman
Membaca pemahaman atau reading for understanding adalah salah satu bentuk dari kegiatan
membaca dengan tujuan utamanya untuk memahami isi pesan yang terdapat dalam bacaan,
membaca pemahaman lebih menekankan pada penguasaan isi bacaan bukan pada indah, cepat
atau lambatnya membaca.
Pembelajaran membaca pemahaman menurut Akhadiah (1933:37) dimulai di kelas III SD yaitu
setelah siswa telah memiliki pengetahuan dasar membaca yang diperolehnya di kelas I dan II
yang diberikan melalui sub-sub pokok bahasan membaca pemahaman dengan tujuan agar siswa
mampu memahami , menafsirkan serta menghayati isi bacaan.

2. Membaca memindai
Membaca memindai atau disebut juga membaca tatap atau (scanning) merupakan kegiatan
membaca yang sangat cepa untuk memperoleh informasi tertentu dari bacaannya, ketika seorang
siswa membaca dengan teknik memindai maka dia akan melampaui banyak kata.
Menurut mikulecky dan Jeffries (Rahim 2005 :52) membaca memindau penting untuk
meningkatkan kemampuan membaca. Siswa yang menggunakan teknik Membaca memindai
akan mencari informasi secepat mungkin.

3.Membaca layap
membaca layap atau membaca sekilas (skimming) adalah membaca yang membuat mata kita
bergerak cepat melihat , memperhatikan bahan tertulis untuk mengetahui isi umum atau bagian
dalam suatu bacaan. Membaca dengan cepat sering dibutuhkan ketika sedang membaca.
Menurut mikulecky dan Jeffries (Rahim 2005 :61) teknik membaca sekilas dibutuhkan pada saat
kita ingin mengetahui sudut pandang penulis tentang sesuatu, menemukan pola organisasi
paragraf atau menemukan gagasan umum dengan cepat .
4. Membaca intensif

Membaca intensive atau intensive reading adalah proses membaca yang dilakukan secara
seksama, cermat , dan teliti dalam penangan terperinci yang dilakukan pada saat membacakarena
kegiatan membaca intensif ini tidak semata – mata merupakan kegiatan membaca saja tetapi
lebih menekankan pada pemahaman isi bacaan dalam kegiatan membaca intensif ini teks yang
dibaca biasanya disajikan teks yang pendek pendek
Tarigan (1992 : 36) mengatakan bahwa, Hubungan dengan tingkat pemahaman ini
adalah kecepatan membaca. Jelas sekali terlihat bahwa kecepatan akan menurun kalau
kedalaman serta keterperincian pemahaman semakin bertambah, semakin meningkat.namun ada
factor factor lain yang turut campur dalam hal ini, salah satu diantaranya adalah kejelasan isi teks
itu sendirim factor lain adalah pengenalan pembaca terhadap isi bacaan.

5.Membaca dalam hati

Membaca dalam hati merupakan jenis kegiatan yang berbeda dengan membacanyaring tetapi
memiliki kesamaan tujuan dalam memahami materi yang terdapat di dlam bacaan. Membaca
dalam hati memberi kesempatan pada siswa untuk memahami teks yang dibacanya secara lebih
mendalam. Membaca dalam hati juga memberi kesempatan guru untuk mengamati reaksi dan
kebiasaan membaca siswa, tujuan membaca dalam hati ialah untuk melatih siswa menangkap arti
bacaan itu dalam waktu singkat dan melatih kesanggupan siswa untuk memusatkan perhatian dan
pemikiran terhadap suatu soal, serta melatih siswa untuk dapat mengambil kesimpulan dari apa
yang dibacannya.

Contoh membaca Permulaan di Sekolah Dasar

Dalam pembelajaran bahasa Indonesaia di Sekolah Dasar (SD), kita mengenal ada pembelajaran
untuk kelas tinggi dan pembelajaran untuk kelas rendah. Yang dimaksud dengan pembelajaran
kelas tinggi adalah pembelajaran untuk kelas IV, V, dan VI.

Sedangkan pembelajaran kelas rendah meliputi pembelajaran untuk kelas I, II, III. Tentu saja
pembelajaran untuk kelas tinggi tidak sama dengan pembelajaran untuk kelas rendah.

Pembelajaran membaca untuk kelas rendah pun harus mendapatkan perhatian yang serius.
Khususnya untuk kelas I, guru harus berhati-hati dan cermat dalam menyusun perencanaan
sekaligus pelaksanaannya.

Hal ini penting karena kelas I merupakan fondasi bagi kelas-kelas berikutnya. Kelas I SD
merupakan pintu gerbang bagi siswa memasuki dunia pendidikan formal. Sekali guru salah
bertindak yang berdampak pada kegagalan siswa, akan sangat berpengaruh bagi kemajuan siswa
selanjutnya. Itu sebabnya guru harus benar-benar berhati-hati.

Membaca merupakan keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan
lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman
diam-diam atau pengujaran keras-keras (Kridalaksana, 1993:135). Pengenalan dan pemahaman
tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara
bermakna ini sulit bagi siswa kelas I SD.

Ada banyak metode yang dapat digunakan guru untuk mengajar membaca di kelas I SD.
Beberapa metode pembelajaran membaca yang terkenal, namun yang biasa saya gunakan untuk
pembelajaran membaca permulaan di SD kelas 1 adalah metode SAS.

Metode SAS --- Struktural Analisa Sintesa.

Metode SAS dilaksanakan dengan menggunakan kartu kalimat atau menulisnya di papan tulis.
Mula-mula guru menunjukkan gambar kepada siswa (jika benda asli bisa dihadirkan tentunya
lebih baik jika benda asli ditunjukkan terlebih dahulu).

Misalnya guru menunjukkan bola kepada siswa, kemudian berkata, "Anak-anak, ini bola." Suruh
siswa mengulangi kata-kata guru. "ini apa?" Siswa menjawab, "ini bola." Apabila siswa hanya
menjawab bola saja, maka guru perlu membetulkan ucapan siswa, "ini bola." Guru menyuruh
siswa menirukan kata-kata guru.

Kegiatan selanjutnya, guru menempelkan gambar bola di papan tulis. Di bawah gambar bola itu
ditempelkan tulisan ini bola. Guru menunjukkan contoh membaca tulisan ini bola, dan siswa
disuruh menirukan. Pastikan bahwa siswa seluruh kelas memperhatikan tulisan ketika
mengucapkan kalimat ini bola. Gambar diambil, tulisan ini bola tetap tertempel di papan tulis.
Guru menyuruh siswa membaca kembali tulisan ini bola tadi.

Kegiatan selanjutnya adalah menganalisis kalimat ini bola, menjadi kata, kata menjadi suku kata,
suku kata menjadi huruf. Setelah itu, huruf-huruf dikembalikan menjadi suku kata, suku kata
menjadi kata, dan kata-kata menjadi kalimat (sintesa).

Berikut adalah contohnya: membaca kalimat, gambar tidak diperlihatkan.

ini bola

ini bola

i ni bo la

i n i b o l a

i ni bo la
ini bola

ini bola

Seperti itulah metode SAS yang masih sering digunakan untk membaca permulaan di SD.

Contoh membaca Lanjutan di Sekolah Dasar

Membaca Tingkat lanjutan


Membaca lanjut merupakan tingkatan proses penguasaan membaca untuk memperoleh isi pesan
yang terkandung dalam tulisan.Tingkatan ini disebut sebagai membaca untuk belajar (reading to
learn).
Pada membaca lanjutan menekankan pada pemahaman isi bacaan
a.Siswa mampu membaca bacaan dengan lancar dan dapat menceritakan kembali dengan kata-
kata sendiri.
b. Siswa mampu membaca bcaan dengan lancar dan memahami isinya
c Siswa dapat mencari kata-kata yang sukar dengan menggunakan kamus atau sumber-suber
lain.
d . Siswa mampu memahami cerita, puisi dan drama serta dapat memberikan kesan.
e . Siswa mampu membaca teks bacaan dan menyimpulkan isinya dengan kata-kata sendiri.
f .Siswa mampu membaca teks bacaan secara cepat dan dapat mencatat gagasan-gagasan utama.
q. Siswa mapu menyerap isi cerita, puisi dan drama serta dapat memberikan tanggapan.
h . Siswa mampu membaca teks bacaan serta dapat mengutarakan pendapat dan tanggapan
mengenai isinya.
i .Siswa mampu membaca sekilas suatu teks bacaan dan menemukan garis besar isinya.
Teknik Membaca Lanjutan
Membaca Pemahaman adalah membaca yang mengutamakan pemahaman terhadap isi untuk
membaca jenis ini selalu diajarkan dikelas tinggi yaitu kelas 3,4,5 dan 6. Membaca pemahaman
terdiri dari : Mencari kalimat topik, menceritakan kembali, parafrase, melanjutkan cerita dan
mempraktekkan petunjuk.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam membaca lanjutan


a.Pendekatan Komunikatif , yaitu membaca bacaan dan menyatakn pendapat/ perasaannya.
b.Pendekatan Integratif yaitu membaca dialog antara dua orang atau lebih secara perorangan,
berpasangan atau kelompok.
c.Pendekatan keterampilan proses yaitu membaca teks bacaan, menemukan gagasan utama dan
menjawab pertanyaan yang diajukan.
d.Pendekatan tematis, yaitu membaca novel anak-anak dan membicarakan isinya

Anda mungkin juga menyukai