Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS TINGGI

Disusun oleh

Kelompok 4

Gita Fitriani : 1701414413

Cantika Riandri : 1701414372

Ona : 1701414385

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas berkat rahmat dan karunia Allah SWT
yang Maha pengasih dan Maha pemurah, hanya dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti
jejaknya. Semoga kelak Allah SWT akan mempertemukan kita dengan mendapat syafaat
beliau.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan yang di butuhkan untuk menyempurnakan makalah
ini. Dengan ini makalah yang kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan
banyak kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

2.1 Pengertian Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi.............................................3

2.2 Masalah yang Terjadi dalam Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi.................3

2.3 Penyebab dan Solusi dari Permasalahan Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi...........4

2.4 Metode yang digunakan untuk Menyelesaikan Masalah.....................................5

2.5 Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi................................................................6

BAB III PENUTUP.......................................................................................................8

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................8

3.2 Saran.....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemampuan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah, tetapi melalui proses belajar
mengajar. Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan sehingga
pembelajarannya pun perlu dilakukan secara berkesinambungan sejak sekolah dasar. Hal ini
didasarkan pada pemikiran bahwa menulis merupakan kemampuan dasar sebagai bekal
belajar menulis di jenjang berikutnya. Oleh karena itu, pembelajaran menulis di sekolah dasar
perlu mendapat perhatian yang optimal sehingga dapat memenuhi target kemampuan menulis
yang diharapkan.

Agar siswa memiliki pemahaman dan keterampilan menulis, diperlukan suatu


perencanaan pembelajaran menulis yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran
yang efektif. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran menulis di sekolah dasar, seorang
guru dituntut untuk memiliki kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
menulis secara tepat. Untuk itu, seorang guru harus memiliki pemahaman berkaitan dengan
pendekatan pembelajaran menulis, cara mengembangkan kemampuan menulis siswa, dan
perkembangan tulisan.

Pengajaran menulis di sekolah dasar diharapkan dapat membekali siswa dengan


kemampuan menulis yang baik. Pelaksanaan pengajaran menulis di sekolah dasar terutama di
kelas satu dan dua tidak dapat dipisahkan dari membaca permulaan, walaupun membaca dan
menulis merupakan dua kemampuan yang berbeda.

Menulis bersifat produktif sedangkan membaca bersifat reseptif. Kemampuan menulis


tidak diperoleh secara alamiah tetapi melalui proses belajar mengajar. Untuk dapat
menuliskan huruf sebagai lambang bunyi, siswa harus berlatih mulai dari cara memegang alat
tulis. Siswa juga berlatih menggerakkan tangan dangan memperhatikan apa yang harus ditulis
atau digambarkan. Siswa harus dilatih mengamati lambang bunyi tersebut, memahami setiap
huruf sebagai lambang bunyi tertentu sampai dapat menuliskanya secara benar. Agar
bermakna, proses belajar menulis permulaan ini dilaksanakan setelah siswa mampu mengenal
huruf-huruf yang diajarkan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran menulis di kelas tinggi?
2. Apa saja masalah yang terjadi dalam pembelajaran menulis di kelas tinggi?
3. Apa yang menyebabkan dan bagaimana solusi dari permasalahan pembelajaran
menulis di kelas tinggi?
4. Metode apa yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran
menulis di kelas tinggi?
5. Bagaimana seharusnya pembelajaran menulis dikelas tinggi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran menulis di kelas tinggi
2. Untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam pembelajaran menulis di kelas tinggi
3. Untuk menetahui penyebab dan solusi solusi dari permasalahan pembelajaran menulis
di kelas tinggi
4. Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
pembelajaran menulis di kelas tinggi
5. Untuk mengetahui pembelajaran menulis di kelas tinggi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi


Pembelajaran menulis di kelas tinggi diarahkan pada kegiatan menulis lanjutan.
Menulis lanjutan adalah pengembangan dari menulis permulaan. Dalam kegiatan menulis
lanjutan siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan menulisnya dalam bentuk
yang lebih beragam. Jenis tulisan yang bisa dikembangkan pada kegiatan menulis
lanjutan ini adalah menulis pantun, puisi, surat, dan prosa.
Pengembangan kemampuan menulis di SD banyak bergantung kepada kreativitas
seorang guru. Oleh karena itu, guru harus membekali dirinya dengan kemampuan
menulis. Guru juga dituntut mampu memilih metode yang sesuai sehingga dapat
merangsang kreativitas siswa. Latihan yang intensif dan terarah akan dapat membimbing
siswa memiliki kemampuan menulis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal
ini setiap guru hendaknya menyadari bahwa pembelajaran menulis tidak ditekankan pada
pengetahuan kebahasaan tetapi bagaimana menerakan pengetahuan tersebut..
2.2 Masalah yang Terjadi dalam Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi
A. Permasalahan dalam Keterampilan Menulis Tegak Bersambung pada Siswa di Kelas
Tinggi
Permasalahan yang muncul pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat
disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya keterampilan guru dalam
menyampaikan materi, kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran,
maupun kurangnya efektivitas waktu dalam kegiatan belajar. Melihat banyaknya
permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan terutama dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas atas, Permasalah yang di temukan salah satunya adalah
permasalahan dalam keterampilan menulis, khususnya menulis menggunakan huruf
tegak bersambung atau menulis halus. Keterampilan ini telah dipelajari siswa mulai
dari kelas bawah, sehingga pada kelas atas siswa diharapakan mampu
mengembangkan keterampilan menulis tegak bersambung yang telah dipelajarinya.
Namun, pada kenyataannya banyak siswa yang masih kurang dalam keterampilan
menulis tegak bersambung, seperti kurangnya pengetahuan siswa mengenai aturan-
aturan dalam penulisan huruf tegak bersambung. Oleh karena itu, sebagai calon guru
kita seharusnya mampu mengantisipasi permasalahan yang terjadi dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan menulis tegak
3
bersambung dikelas atas. kurangnya kemampuan siswa dalam menulis tegak huruf
bersambung dengan pemahaman huruf yang belum benar. Huruf-huruf tersebut
misalnya bentuk huruf “t”, huruf “n” atau “h” kapital, panjang huruf antara huruf “p”,
“g”, dan “y” adalah sama, kurang dalam memperhatikan tebal tipis huruf, tulisan
kurang rapi dan indah, tulisan belum dapat terbaca dengan jelas.
2.3 Penyebab dan Solusi dari Permasalahan Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi
1) Penyebab timbulnya permasalahan dalam keterampilan menulis tegak bersambung
pada siswa di kelas tinggi. Adapun penyebab timbulnya masalah keterampilan
menulis tegak bersambung pada siswa kelas tinggi adalah:
 Siswa kurang terbiasa menggunakan tulisan tegak bersambung dalam kegiatan
menulis sehari-hari
 Siswa terkadang masih menulis menggunakan huruf lepas dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia dan guru tidak terlalu mempermasalahkannya.
 Ketika pembelajaran menulis tegak bersambung di kelas rendah, siswa kurang
paham dengan aturan menulis tegak bersambung yang disebabkan dari
kurangnya kemampuan guru dalam menanamkan konsep.
2) Solusi untuk mengatasi permasalahan dalam keterampilan menulis tegak
bersambung pada siswa di kelas tinggi. Adapun solusi untuk mengatasi
permasalahan dalam keterampilan menulis tegak bersambung pada siswa di kelas
tinggi adalah:

 Pastikan siswa sudah dapat menguasai huruf cetak.


 Pengenalan huruf tegak bersambung dengan cara merangkai titik-titik yang
nantinya apabila disambung akan membentuk abjad huruf tegak bersambung. ,
 Siswa juga bisa dibantu dengan menjiplak huruf tegak bersambung secara per
huruf. Sediakan huruf tegak besambung secara lepas baik untuk huruf kecil
atau huruf besar yang sudah tertulis pada kertas. Kemudian siswa diminta
menjiplak tulisan kertas tersebut dengan menaruh kertas lain di atas kertas
yang sudah ada tulisan huruf tadi.
 Menggunakan buku halus serta menjelaskan ketentuan perbandingan tinggi
huruf untuk belajar menulis huruf tegak bersambung
 Guru juga bisa mengikuti suatu pelatihan untuk mengembangkan
keterampilannya dalam menulis huruf tegak bersambung dan kemampuannya
dalam melatih siswa untuk menulis huruf tegak bersambung. Hal ini

4
dimaksudkan agar guru mendapatkan pengalaman-pengalaman baru mengenai
kiat-kiat melatih keterampilan menulis tegak bersambung bagi siswa. Guru
juga perlu mengajak siswa menulis dengan huruf tegak bersambung disetiap
kesempatan tidak hanya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2.4 Metode yang digunakan untuk Menyelesaikan Masalah
Adapun metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam dalam
keterampilan menulis tegak bersambung pada siswa di kelas tinggi yaitu: Metode
Guided writing.
Metode Guided writing atau menulis terbimbing adalah suatu cara atau petunjuk
yang digunakan oleh guru dalam membimbing siswa untuk menuangkan segala ide atau
gagasan secara tertulis, sehingga ide tersebut dapat digambarkan secara jelas. Metode ini
dikembangkan oleh Blake dan Spenneto, yang dikutip dari Eanes menyatakan: strategi
menulis terbimbing atau guided writing adalah suatu strategi untuk mengembangkan
keterampilan menulis dan menggunakan keterampilan menulis untuk meningkatkan
pengajaran. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis yang paling utama
yaitu hasil dari sebuah proses tulisan. Guided writing adalah sebuah metode pengajaran
menulis langsung yang dirancang untuk pembelajaran pengetahuan yang bersifat faktual
dan prosedural. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengajar menulis
tegak bersambung. Kedua pendekatan tersebut adalaah pendekatan multisensori dan
model berangsur. Pendekatan multisensori digunakan untuk mengajar menulis tegak
bersambung dilakukan dengan langkah-langkah:
1) guru menunjukkan atau memperlihatkan huruf yang akan ditulis
2) guru menyebut nama huruf sembari memperagakan cara menulisnya, (3) siswa
menelusuri huruf seperti yang telah dicontohkan oleh guru sambil mengucapkan
nama huruf tersebut dengan suara keras,
3) siswa menelusuri huruf dengan pensil
4) siswa menyalin huruf di kertasnya.
Sedangkan model berangsur dilakukan dengan langkah-langkah:
1) memperkenalkan tulisan yang ditulis tebal kepada siswa,
2) secara berangsur, ketebalan huruf dikurangi hingga titik yang ada di sudut.
Metode guided writing merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk
mengajarkan konsep menulis tegak bersambung. Penggunaan metode guided writing
dalam proses pembelajaran menulis tegak bersambung dapat meningkatkan keterampilan
menulis tegak bersambung pada siswa kelas tinggi.
5
2.5 Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi
Menulis lanjut diberikan kepada siswa mulai kelas 4 sampai kelas 6 sekolah
dasar. Pengajaran menulis lanjut berisikan kegiatan-kegiatan berbahasa tulis yang
lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya dan bidang pekerjaan
pada khususya. Pembelajaran menulis lanjut di SD menekankan pelatihan penulisan
berbagai bentuk tulisan, misalnya surat, prosa, puisi pidato, naskah drama, laporan,
naskah berita, pengumuman, iklan, cara menulis ringkasan, dan mengisi formulir
dan sebagainya. Pembelajaran menulis di kelas tinggi terdiri dari:
1. Kegiatan menulis berdasarkan rangsangan visual
Berdasarkan rangsangan visual kegiatan menulis dapat dilakukan dengan cara
menyajikan gambar atau film yang membentuk rangkaian cerita dan siswa diminta
untuk membuat karangan berdasarkan gambar atau film yang telah diperlihatkan.
2. Kegiatan menulis berdasarkan rangsangan suara
Bentuk kegiatan menulis ini dilaksanakan dengan cara menyajikan suara yang
dapat berbentuk dialog, ceramah, diskusi atau tanya jawab, baik yang berupa rekaman
suara maupun secara langsung langsung. Misalnya, siswa disuruh membuat
karangan berdasarkan rekaman yang telah didengarkan.
3. Kegiatan menulis dengan rangsangan buku
Kegiatan menulis ini dilakukan dengan cara menyajikan teks bacaan, dan siswa diminta
untuk membuat karangan berdasarkan teks yang telah dibacanya. Bentuk tugas yang
harus dikerjakan siswa dapat berupa membuat ringkasan/rangkuman/sinopsis,
membuat resensi, atau membuat kritik.
4. Kegiatan menulis laporan
Bentuk kegiatan menulis laporan ini dilakukan dengan cara memintan siswa untuk
membuat laporan kegiatan yang pernah dilakukan sepeti melakukan kegiatan
wawancara, mengikuti khotbah jum’at, mengikuti seminar/diskusi, mengikuti
darmawisata, atau kegiatan perkemahan) atau kegiatan penelitian sederhana yang telah
dilakukan.
5. Kegiatan Menulis surat
Kegiatan menulis surat dilakukan dengan cara: siswa diminta untuk menulis sebuah
surat (surat resmi yang dapat berupa surat lamaran kerja, surat undangan rapat; atau
surat pribadi yang dapat berupa surat kepada orang tua atau kepada teman).

6
6. Menulis berdasarkan tema tertentu
Kegiatan menulis yang didasarkan pada tema tertentu dilakukan dengan cara:
menyajikan sebuah atau beberapa topik dan siswa diminta untuk membuat suatu
karangan berdasarkan topik yang telah ditentukan.
7. Menulis karangan bebas
Menulis karangan bebas dilaksanakan dengan cara meminta siswa untuk membuat
karangan dengan tema dan sifat karangan yang ditentukan sendiri oleh siswa.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Pembelajaran menulis di kelas tinggi diarahkan pada kegiatan menulis lanjutan.
Menulis lanjutan adalah pengembangan dari menulis permulaan. Dalam kegiatan
menulis lanjutan siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan menulisnya
dalam bentuk yang lebih beragam.
 Permasalah yang di temukan salah satunya adalah permasalahan dalam keterampilan
menulis, khususnya menulis menggunakan huruf tegak bersambung atau menulis
halus. Keterampilan ini telah dipelajari siswa mulai dari kelas bawah, sehingga pada
kelas atas siswa diharapakan mampu mengembangkan keterampilan menulis tegak
bersambung yang telah dipelajarinya. Namun, pada kenyataannya banyak siswa yang
masih kurang dalam keterampilan menulis tegak bersambung.
 Penyebab timbulnya masalah keterampilan menulis tegak bersambung pada siswa
kelas tinggi adalah Siswa kurang terbiasa menggunakan tulisan tegak bersambung
dalam kegiatan menulis sehari-hari, siswa terkadang masih menulis menggunakan
huruf lepas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan guru tidak terlalu
mempermasalahkannya, ketika pembelajaran menulis tegak bersambung di kelas
rendah, siswa kurang paham dengan aturan menulis tegak bersambung yang
disebabkan dari kurangnya kemampuan guru dalam menanamkan konsep.
 Metode Guided writing atau menulis terbimbing adalah suatu cara atau petunjuk yang
digunakan oleh guru dalam membimbing siswa untuk menuangkan segala ide atau
gagasan secara tertulis, sehingga ide tersebut dapat digambarkan secara jelas.
 Pembelajaran menulis di kelas tinggi terdiri dari: Kegiatan menulis berdasarkan
rangsangan visual, Kegiatan menulis berdasarkan rangsangan suara, Kegiatan menulis
dengan rangsangan buku, Kegiatan menulis laporan, Kegiatan Menulis surat, Menulis
berdasarkan tema tertentu, dan Menulis karangan bebas.
3.2 Saran
Guru perlu meningkatkan keterampilan menulis huruf tegak bersambung dan
memperhatikan teknik dalam melatih siswa menulis huruf tegak bersambung agar siswa
lebih memahami dan mengetahuinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dita, Hadaita. 2016. Pembelajaran Menulis Kelas Tinggi Di SD.


http://ditahadaita21.blogspot.com/2016/01/menulis-kelas-tinggi.html
(30 September 2019)

Mayasari, Dwi. 2013. Permasalahan Dalam Keterampilan Menulis Tegak Bersambung Pada
Siswa Di Kelas Tinggi.
Https://Dwidmayasari.Wordpress.Com/2013/Permasalahan-Dalam-Keterampilan-Menulis-Tegak-
Bersambung-Pada-Siswa-Di-Kelas-Tinggi.Html. (30 September 2019)

Utomo, Tri. 2019. Guided Writing Tingkatkan Keterampilan Menulis Tegak Bersambung.
https://jatengpos.co.id/guided-writing-tingkatkan-keterampilan-menulis-tegak-bersambung/.
(30 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai