Disusun Oleh :
Kelompok VI
Gita Rury Angraini (858044829)
Wulandari (858044954)
Devi Wati (858047175)
Yustina Evi (858044961)
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
KATA PENGANTAR
i
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayahnya kami menyusun makalah kami yaitu mata kuliah Keterampilan
Berbahasa Indonesia SD, makalah ini membahas modul 8 yaitu Pembelajara
Keterampilan Berbahasa Dengan Fokus Membaca.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi semua yang membaca.
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini mungkin belum begitu sempurna
dan masih banyak memiliki kekurangan dalam penyusunan karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami.
Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan saran dan kritikan dari teman –
teman supaya kedepannya makalah yang kami buat dapat menjadi lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami menbaca merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia, Dengan Fokus Membaca di Kelas Rendah
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia, Dengan Fokus Membaca di Kelas Tinggi
C. Manpawat Pembahasan
Kegiatan belajar 1
2. Memiliki Metode
Pemilihan metode pembelajaran ini hendaknya dipilih sesuai dengan
karakteristik siswa dalam kondisi keras.Metode apapun yang digunakan,
keberhasilannya tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan metode
yang sesuai dengan tingkat kecocokan guru dalam siswanya.Pembelajaran Bahasa
Indonesia dikelas dengan focus kompetensi membaca di kelas rendah terklarifikasi
kedalam dua tahap yakni: 3
a. Membaca permulaan untuk kelas 1 dan 2
b. Membaca lanjutan tingkat dasar untuk kelas 3
Metode – metode yang digunakan oleh guru pembelajaran membaca pada membaca
permulaan dikelas rendah adalah sebagai berikut:
A. Metode Membaca Permulaan
1. Metode Abjad / Alfabet
Metode tersebut bermulai pembelajaran membaca dengan terlebih
dahulumengenai hurup – hurup secara alfabetis. Mula – mula diperkenalkan bentuk –
bentuk huruf sesuai dengan alfabetnya dan dibaca / dilafaikan secara alfabetis pula.
Contohnya: diperkenalkan bentuk – bentuk huruf: a, b, c, d, e, f, g, dan seterusnya,
yang dilafalkan sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge.
2. Metode Bunyi
Metode bunyi tidak jauh berbeda dengan metode alfabet. Yang membedakan
Metode alfabet dan metode bunyi terletak pada pelafalan – pelafalan hurufnya.
5. Metode Global
Dikatakan global karena pembelajaran membaca diawali oleh sajian kalimat
secara global (utuh). Seperti halnya dalam metode kata Lembaga, penyajian kalimat
pada awal pembelajaran membaca (membaca permulaan) biasanya disertai dengan
gambar. Gambar dimaksud dapat membantu siswa dalam mengingat dan mempelajari
satuan satuan Bahasa yang lebih kecil dari kalimat, yakni kata. Proses selanjutnya
dilakukan pengupasan dari kata menjadi satu kata, suku kata menjadi huruf.
6. Metode SAS
Merupakan singkatan dari structural analitik sintetik. Metode ini pada dasarnya
hamper sama dengan global. Hanya saja metode ini disertai dengan proses perangkaian
kembali (sintesis).
B. Metode Membaca Lanjut Di Kelas Rendah
4
Jenis membaca yang dikembangkan sudah mulia diarahkan pada kegiatan
membaca nyaring dilakukan secara stimulant dengan membaca teknis. Metode
membaca lanjut untuk kelas tinggi bias dimanfaatkan dengan catatan harus dilakukan
pemodifikasikan yang sesuai sasarannya.
Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengkondisikan kelas kedalam situasi belajar
3. Guru mengawali kegiatan dengan berdoa
4. Guru mengecek kehadiran siswa
5. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “ Naik Sepeda”
5
Kegiatan Inti
1. Guru memperlihatkan gambar dua anak menaiki sepeda;
2. Kegiatan Prabaca
Guru mengawali cerita berdasarkan rangsang gambar yang akan digunakan
sebagai alat bantu pembelajaran membaca.
3. Kegiatan Inti Membaca
Siswa bergantian membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat.
4. Kegiatan Pascabaca
Siswa dan guru melakukan tanya – jawab mengenai isi teks yang telah dibaca.
5. Guru memberi contoh membaca teks dengan lafal dan intonasi yang benar
Kegiatan Akhir
1. Guru mengajakan siswa untuk menyimpulkan apa saja yang telah dipelajarinya
pada hari itu.
2. Guru menutup pelajaran dengan berdoa Bersama – sama.
Materi Pokok
Teks cerita berjudul “ Bermain Sepeda”
“Bermain Sepeda”
Doni dan Adi sedang bermain sepeda. Mereka bermain di halaman. Sepada itu milik
Doni. Adi boleh meminjam sepeda Doni.
“Doni, boleh pinjam sepedamu?” kata Adi.
“Iya, boleh.”Jawab Doni”
“Terima kasih, ya.”Kata Adi.
“Iya, tapi hata – hati ya!”
“Iya, “Jawab Adi.
Doni dan Adi bermain Bersama. Mereka senang sekali. Mereka senang sekali. Mereka
naik sepeda bergantian. Hari sudah sore. Mereka pulang kerumah. Besol, mereka
bermain lagi. Bermain sepeda Bersama.
Keterangan :
1. Sangat baik
2. Baik
3. Cukup Baik
4. Tidak Baik
5. Sangat Tidak Baik
Berdasarkan kejian tersebut, anda dapat berkesimpulan bahwa aspek penilaian dan
deskriptornya harus disesuaikan dengan indikator – indikator keberhasilan / pencapaian
yang telah di tetapkan sebelumnya.
BAB IV
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mampu mewujukan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus
Membaca yang Terintregasi di Kelas Rendah, seseorang guru dituntut untuk mampu
membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dengan baik.
Adapun hal – hal yang harus diperhatikan guru dalam perencanaan membaca
meliputi:
1) Memilih bahan ajar membaca sesuai dengan kondisi siswa di kelas rendah,
2) Memilih metode,
3) Menyusun rancangan kegiatan pembelajaran, dan
4) Menyusun penilaian.
Perencanaan pembelajaran akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi
guru, antaranya adalah
1) Memberikan rasa percaya diri bagi guru,
2) Sebagai pedoman dalam mengajar,
3) Acuan sebagai sumber perencanaan pembelajaran selanjutnya.
B. Saran
Jadi pembelajaran keterampilan berbahasa dengan fokus membaca adalah
pembelajaran yang dipusatkan berbahasa keterampilan berbahasa dengan fokus
membaca.
Daftar Pustaka
9
Departem Pendidikan dan kebudayaan.1979.
Membaca dan menulis
Algesindo