Perkembangan Pendidikan Sekolah

Dasar
KB.1
Perkembangan Pendidikan Sekolah
Dasar di Era Orde Baru

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menganalisis
karakteristik historis-
kontemporer Sistem Pendidikan
Nasional untuk Sekolah Dasar
beserta implikasinya terhadap
kebijakan pendidikan Sekolah
Dasar
2. Mahasiswa mampu menganalisis
karakteristik historis-
kontemporer penerapan prinsip-
prinsip pendidikan Sekolah Dasar.
3. Mahasiswa mampu memaparkan
perkembangan pendidikan SD di era
Orde Baru

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

 Historia vitae magistra
Sejarah adalah guru kehidupan,
mengandung arti bahwa kita dapat
memetik pengalaman belajar dari sejarah.

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

Apa sih Orde Baru itu?

Orde Baru adalah era pemerintahan dibawah pimpinan

Presiden Soeharto (1967-1998) secara politik dimulai pada
tahun 1967, ketika era pemerintahan Presiden Soekarno
diganti oleh Pemerintahan Presiden Soeharto.

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

A. Ketentuan Perundang-undangan yang terkait
pendidikan SD

1. Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan 2. Undang-undang
Pengajaran Nomor No.4 Tahun 1950
104/Bhg O, Tanggal 1 tentang Dasar-
Maret 1946 tentang Dasar Pendidikan,
pembentukan Panitia Pengajaran,
Penyelidik Pengajaran Kebudayaan
RI di bawah Kihajar
Dewantara

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

 3. Juncto Undang- 5. Ketetapan MPRS
undang No.12 tahun No.XXVII/MPRS/1996 tentang
1954 tentang Dasar- Agama, Pendidikan, dan
dasar Pendidikan, Kebudayaan, yang mengganti
Pengajaran, dan rumusan tujuan Pendidikan
Kebudayaan nasional menurut Keputusan
Presiden No.145 Tahun 1965
tentang perumusan Tujuan
Pendidikan sesuai dengan
Manipol-USDEK

4. Keputusan Presiden
No 145 Tahun 1965
tentang perumusan
Tujuan pendidikan
sesuai dengan Manipol-
USDEK

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

6. Undang-undang
No.22 Tahun 1961
khusus mengatur
tentang Perguruan 7. Undang-undang No.2
Tinggi Tahun 1989 Tentang
Sistem Pendidikan
Nasional

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

 Kebijakan Strategis
Kebijakan Nasional dalam sektor pendidikan pada era orde baru (ORBA) dituangkan dalam
Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 25 tahun.

Selama PJP I Pembangunan sektor pendidikan terutama diarahkan pada perwujudan

komitmen nasional bangsa Indonesia terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan
dan tujuan akhir pendidikan.

Diberlakukannya UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dengan
sistem pendidikan nasional tersebut setiap warga negara RI memperoleh sekurang-kurangnya
pengetahuan dan kemampuan dasar yang meliputi kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung serta menggunakan Bahasa Indonesia yang diperlukan oleh setiap warga negara
untuk dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

Isi dan proses pendidikan SD
Secara singkat
mencakup kurikulum
dan perangkat
pendidikan lainnya
serta pengelolaan
pendidikan secara
keseluruhan.
Nyimas Dedeh J
13 bidang kajian yang secara
konseptual dirancang untuk
mengembangkan kemampuan dan
kepribadian anak didik, yaitu:
Pendidikan Pancasila, Agama,
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Membaca dan menulis, Matematika
(termasuk berhitung), Pengantar Sains
dan Teknologi, Ilmu Bumi, Sejarah
Nasional dan Sejarah Umum,
Kerajinan Tangan dan Kesenian,
Penjaskes, Menggambar, serta Bahasa
Inggris.
NIM. 857068681
Pencanangan Program Wajib Belajar SD
pada Tanggal 2 Mei 1984
Ditetapkan 3 kriteria daerah
Penyebaran, yaitu:
1.Daerah terpencil secara
geografis karena letaknya
berjauhan dengan daerah lain
dan komunikasi yang sulit
2.Daerah dengan penduduk yang
padat
3.Daerah Normal

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

DAERAH TERPENCIL
• Dilakukan dengan pengembangan SD Kecil
Kepulauan
Riau dan • Terdiri atas dua atau tiga ruang belajar
dengan dua atau tiga guru untuk melayani
Pedalaman murid pada 6 kelas.
Kalimantan • Diterapkan pembelajaran kelas rangkap

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

DAERAH BERPENDUDUK PADAT
Daerah Perkotaan,
seperti Jakarta,
Medan, Surabaya, dan Dikembangkan gedung sekolah
Makasar yang bertingkat dengan ruang belajar
mempunyai
kepadatan penduduk lebih dari enam ruang, agar dapat
lebih dari 1000 orang menampung murid lebih dari 300
per kilometer persegi. orang

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

DAERAH
NORMAL
Secara simultan dilaksanakan melalui SD
Tradisional (konvensional) yakni:
Ibukota Kabupaten
yang kepadatan 1. SD biasa;
penduduknya di 2. Madrasah Ibtidaiyah (MI);
bawah 1000 orang
per kilometer 3. SD Pamong;
persegi, dibangun 4. Program Kejar (Paket A)
SD dengan gedung
yang memiliki enam 5. Sekolah Luar Biasa (SLB)
ruangan untuk 6. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
enam kelas.
7. SD Terpadu
 Sekolah Dasar Tradisional
( Konvensional )
1. SD biasa yang memiliki tempat belajar atau
gedung rata-rata enam ruangan, satu ruang
guru, satu ruang perpustakaan, kamar
mandi/wc, serta fasilitas lainnya yang pada
umumnya dibangun dengan biaya Pemerintah
melalui Program Inpres
2. Proses Pembelajaran : Pagi, Siang, dan Sore
3. Beban belajar setiap tingkat kelas 33 jam per
minggu, dan hari efektif 240-245 hari per
tahun

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

 Madrasah Ibtidaiyah
( MI )
Pendidikan formal
setingkat SD yang dalam
proses pendidikannya
mengajarkan bidang studi
agama islam dengan beban
belajar lebih banyak
dari SD biasa
 SD Pamong

Program Pendidikan SD
kolaborasi dengan
masyarakat

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

 Program Kejar ( Paket A )
• Program pendidikan luar
sekolah yang bermakna
bekerja sambil belajar
(Kejar)
• Peserta anak usia SD yang
putus Sekolah Dasar

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

 Sekolah Luar Biasa (SLB)
Lembaga pendidikan yang di
peruntukkan bagi anak tuna
netra(SLB A), anak tuna
rungu ( SLB B), anak
terbelakang ( SLB C ), anak
tuna daksa ( SLB D ) dan
anak tuna laras ( SLB E )

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681

SD TERPADU
Lembaga Pendidikan yang
bersifat inklusif yakni
pendidikan yang menggabungkan
anak yang normal dan mengalami
ketunaan untuk belajar secara
bersamaan dan gurunya terdiri
atas guru biasa dan guru
pembimbing khusus untuk anak
yang memiliki ketunaan
tersebut

Nyimas Dedeh J NIM. 857068681