Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

MODUL 3

KELOMPOK 3
1. Rina Kalimata Sari ( 858402809 )
2. Nurhasanah ( 858402593 )
3. Retno Dien Saraswati ( 858402633 )
4. Sudartik ( 858402586 )
5. Nurul Ainiyah ( 858402783 )
6. Sri Hartatik ( 858402712 )
7. Warisih ( 858406537 )
8. Tia Puput Lestari ( 858407886 )
9. Tantri Wahyuningsih ( 858406917 )
10. Rahmawati ( 858402697 )

POKJAR LONGKALI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah


melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah Perspektif Pendidikan SD Modul 3 dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini membahas mengenai perkembangan pendidikan sekolah dasar di era
orde baru dan era reformasi.
Makalah ini dibuat untuk memberikan ringkasan terkait pembahasan
kesejarahan tematis-kontemporer sekolah dasar dalam kurun waktu kehidupan
bangsa Indonesia di era orde baru dan era reformasi. Mudah-mudahan makalah
yang kami buat ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna kesempurnaan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak Tutor Mata Kuliah Perspektif Pendidikan SD, serta kepada teman-teman
satu kelompok yang telah bekerjasama dengan baik dalam penyelesaian makalah
ini. Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan terima kasih.
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan anak pada usia sekolah dasar (usia enam sampai dua
belas tahun) merupakan sesuatu yang kompleks. Yang mana artinya banyak
faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya
proses perkembangan anak. Baik unsur–unsur bawaan maupun unsur-unsur
pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan, saling
memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak
tersebut.
Berdasarkan hasil analisis guru terhadap standar komptensi lulusan
serta kondisi daerah dan kemampuan peserta didik, guru mengembangkan
bahan ajar yang digunakan siswa. Bahan ajar yang biasa digunakan di SD
adalah buku teks dan lembar kerjasiswa (LKS) atau buku kerja dan biasanya
kedua jenis bahan ajar tersebut sudah ditentukan sekolah.
Bahan ajar digunakan oleh siswa dan guru agar siswa mencapai
kompetensi yang diharapkan. Oleh karena itu guru dituntut untuk mampu
mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan KTSP. Penguasaan
kemampuan tersebut akan menambah wawasan kita sebagai pengembang dan
pelaksana KTSP.
Dalam hal potret pembelajaran, kita tentu telah mengalami bahwa
berbagai permasalahan yang kompleks Telah menjadikan jenjang pendidikan
dasar, khususnya SD, sering di sorot. Keterbatasan yang ada bukan hanya
pada proses pembelajarannya, melainkan juga sarana dan prasarana serta
ketidak merataan jumlah guru yang ada.
Guru, terutama guru SD diharapkan mempunyai pemahaman
konseptual tentang perkembangan dan cara belajar anak di SD. Pemahaman
konseptual tersebut meliputi gambaran tentang siapa anak SD dan
bagaiamana mereka berkembang, yang mencakup tentang karakteristik
perkembangan anak usia SD dalam berbagaia spekfisik dan motorik ,
intelektual emosi, bahasa, sosial, moral, sikap dan kesadaran beragama.
Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan
melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak. Dengan
bekal pemahaman konstektual tersebut, guru diharapkan dapat
mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan anak SD.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan pendidikan sekolah dasar di era orde baru?
2. Bagaimana perkembangan pendidikan sekolah dasar di era reformasi?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan sekolah dasar di era orde
baru.
2. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan sekolah dasar di era
reformasi

D. MANFAAT PENULISAN
1. Dapat mengetahui perkembangan pendidikan sekolah dasar di era orde
baru.
2. Dapat mengetahui perkembangan pendidikan sekolah dasar di era
reformasi
PEMBAHASAN

Kegiatan Belajar 1
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde Baru

Pemerintahan di bawah Presiden Soekarno (1945-1965) yang kemudian


secara politik disebut Era Orde Lama, kemudian dilanjutkan pada pemerintahan
Soeharto (1967-1998) atau lebih dikenal dengan Era Orde Baru. Era Orde Baru
berakhir pada masa kepemimpinan BJ Habibie (21 Mei 1998) yang dikenal
sebagai Era Reformasi.
A. KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT PENDIDIKAN
SD
Ketentuan perundang-undangan pertama yang mengatur sistem
pendidikan nasional sesuai Pasal 31 UUD 1945 adalah :
1. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran No. 104/Bhg O,
Tanggal 1 Maret 1946 tentang pembentukan Panitia Penyelidik
Pengajaran RI di bawah Ki Hajar Dewantara.
2. UU No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan (PKK) .
3. UU No.12 Tahun 1954 tentang Dasar-dasar Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan (PKK), yang merupakan pemberlakuan UU No.4 Tahun
1950 di seluruh RI.
4. Keputusan Presiden No.145 Tahun 1965 tentang perumusan Tujuan
Pendidikan sesuai dengan Manipol-USDEK.
5. Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966, tentang Agama, Pendidikan
dan Kebudayaan, yang mengganti rumusan Tujuan Pendidikan Nasioal.
6. UU No. 22 Tahun 1961, khusus mengatur tentang Perguruan Tinggi,
mewadahi dinamika pemikiran tentang arah dn tujuan pndidikan nasional
dan manajemennya.
7. UU No 2 Tahun 1989, aturan sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS).
B. BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT DAN/ATAU
TENTANG PENDIDIKAN SD
Kebijakan strategi artinya keputusan manajemen yang bersifat
mendasar dan menyeluruh dari sebuah organisasi , dalam hal ini
negaramerupakan organisasi tertinggi yang memiliki kekuatan dan alat-alat
untuk memaksa warganya. Kebijakan strategi bersifat nasional yang
mencakup seluruh sektor kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
(ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, dan
agama.
Pengembangan pendidikan nasional pada Repelita V (1990/1991-
1993/1994) secara keseluruhan, didasarkan pada UU tersebut, sehingga setiap
warga negara RI diharapkan “...memperoleh sekurang-kurangnya
pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca,
menulis, dan behitung, serta menggunkan Bahasa Indonesia, yang diperlukan
oleh setiap warga negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

C. ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD


Dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
060/U/1993 ditetapkan Kurikulum Pendidikan Dasar yang mencakup 10
mapel (PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Kerajinan
Tangan dan Kesenian, PJOK, Bahasa Inggris, dan Muatan Lokal). Perluasan
dan pemerataan pendidikan dimaksudkan untuk menciptakan keadaan
sehingga setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh
pendidikan,yang didukung dengan pengangkatan guru baru dan penghapusan
secara bertahap SPP, yang sebelumnya menjadi beban wali murid.
Upaya tersebut telah menunjukkan hasil yang menakjubkan sebagai
berikut :
1. Daerah terpencil secara geografis karena letaknya berjauhan dengan
daerah lain dan komunikasi yang sulit SD yang terdiri atas dua atau
tiga guru untuk melayani murid pada 6 kelas dengan diterapkan
pembelajaran kelas rangkap melalui program satuan bakti guru daerah
terpencil seperti di Kepulauan Riau.
2. Daerah dengan penduduk yang padat Di daerah perkotaan
dikembangkan gedung bertingkat dengan ruang belajar lebih dari 6
ruangan agar dapat menampung murid lebih dari 300 orang.
3. Daerah normal Daerah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk di
bawah 1000 orang per kilometer persegi, sehingga dibangun gedung SD
dengan enam ruangan untuk enam kelas. Melalui SD Tradisional (
Konvensional), SD Pamong, Program Kejar Paket A, SLB, SDLB,
Sekolah Terpadu.

Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar Di Era Reformasi

A. KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT PENDIDIKAN


SD
Ketentuan perundang-undangan yang mengatur Sistem Pendidikan
Nasional pada Era Reformasi adalah Pasal 31 UUD 1945 sebelum dan
sesudah amandemen yang terjabar atas:
1. UU No.2 Thn.1989 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan
nasional sampai dengan tahun 2003
2. UU No.20 Thn.2003 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan
nasional dari tahun 2003 sampai dengan saat ini
3. PPRI No.19 Thn.2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai
salah satu ketentuan perundang-undangan turunannya.
4. PP No.32 Thn.2013 tentang SNP
Perlu dikemukakan bahwa proses pendidikan nasional termasuk
pendidikan SD tetap dikelola secara nasional dalam bingkai politik NKRI,
namun dalam paradigma yang berbeda yakni semula menerapkan paradigma
sentralisasi pendidikan yang ditandai dengan peran Pemerintah Pusat yang
sangat besar, sekarang menjadi Paradigma desentralisasi pendidikan yang
menekankan pada otonomi daerah, melalui peran pemerintah daerah.
B. BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT DAN/ATAU
TENTANG PENDIDIKAN SD DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN NASIONAL
Kebijakan nasional dalam sektor pendidikan pada awal era Reformasi
adalah lanjutan Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) awal Repelita
VI (1994/1995 – 1998/1999) yang merupakan kelanjutan Repelita I hingga
Repelita V era Orde Baru. hal ini diarahkan pada perwujudan komitmen
nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan tujuan akhir
pendidikan.
Rincian prioritas yang terkait pendidikan SD adalah sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun
2. Penyelenggaraan Pendidikan nonformal yang bermutu
3. Pengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan IPTEK
4. Pengembangan pendidikan Kewarganegaraan, multikultural, budi pekerti
dan lingkungan hidup
5. Penyediaan pendidik yang profesional
6. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
7. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik
8. Mengembangkan TIK
9. Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi
10. Menyempurnakan manajemen pendidikan
11. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan
12. Menata sistem pembiayaan pendidikan
13. Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN dan APBD
14. Meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk mendukung
pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun.

C. MENGAPA DIPERLUKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN?


Sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan nasional, yang
pengembangan dan pemantauan nya dilakukan oleh Badan Standarisasi
Nasional Pendidikan sehingga diperlukan Standar Nasional Pendidikan yang
mencakup :
1. SKL
2. Standar isi
3. Standar proses
4. Standar penilaian
5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
6. Standar pendanaan
7. Standar pengelolaan dan pengawasan
8. Standar sarana prasarana.

D. BAGAIMANA VISI DAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL?


Visi Pendidikan Nasional “ Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga
mampu dan proaktif menjawab tantangan zamn yang selalu berubah”.
Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahun, keterampilan, pengalaman,
sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRI

E. APAKAH ESENSI DARI SISDIKNAS TERSEBUT?


Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003 yang mengartikan pendidikan sebagai “
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”

F. BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA,


ORANGTUA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH?
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakn melalui sistem
pendidikan yang dijamin secara konstitusional sebagaimana dinyatakan
dalam Pasal 5 UU Sisdiknas 20/2003 sebagai berikut.
1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu
2. Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, dan/ sosial berhak memperoleh pendidikan khusus
3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat
yang tepencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus
4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
berhak untuk memperoleh pendidikan khusus
5. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan kesempatan
meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.
Namun demikian mereka juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban
“Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses
dan keberhasilan pendidikan dan ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”

G. BAGAIMANA KELEMBAGAAN SISTEM PENDIDIKAN


NASIONAL?
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

H. ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD


Isi pendidikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 Ayat (1) dinyatakan bahwa
kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas kelompok 5 mata peajaran.
Dalam pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan SD/MI
digariskan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik.
2. Menegakkan kelima pilar belajar
3. Peserta didik mendapatkan pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan
atau percepatan sesuai dengan potensi.
4. Suasana hubungan peserta didik dan pendidik saling menerima,
menghargai, akrab, terbuka dan hangat.
5. Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia.
6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya.
7. Mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perkembangan pendidikan sekolah dasar di era orde baru dan era
reformasi mencakup tiga hal penting yaitu perundang-undangan, kebijakan
strategis, serta isi dan proses.
1. Perkembangan pendidikan SD era orde baru
- Ketentuan perundang-undangan pertama yang mengatur sistem
pendidikan nasional sesuai Pasal 31 UUD 1945 adalah Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran No. 104/Bhg O, UU
No. 4 Tahun 1950, UU No.12 Tahun 1954, Keputusan Presiden
No.145 Tahun 1965, Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966, UU
No. 22 Tahun 1961, UU No 2 Tahun 1989.
- Kebijakan strategis yaitu dengan pelaksanaan Pembangunan Jangka
Panjang I, dengan jangka waktu 25 tahun mulai Repelita I hingga
Repelita V. Hal ini diarahkan pada perwujudan komitmen nasional
terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan tujuan akhir
pendidikan.
- Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993
ditetapkan Kurikulum Pendidikan Dasar yang mencakup 10 mapel.
Proses pendidikan SD dengan menerapkan pembelajaran kelas
rangkap, pembangunan 6 ruangan untuk 6 kelas, dan melalui SD
tradisional, SD Pamong, program kejar paket A, SLB, SDLB, serta
sekolah terpadu.
2. Perkembangan pendidikan SD era reformasi
- Ketentuan Perundang-undangan terjabar atas UU No.2 Thn.1989
tentang SISDIKNAS, UU No.20 Thn.2003 tentang SISDIKNAS,
PPRI No.19 Thn.2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, PP
No.32 Thn.2013 tentang SNP.
- Kebijakan nasional dalam sektor pendidikan pada awal era Reformasi
adalah lanjutan Pembangunan Jangka Panjang Kedua awal Repelita
VI (1994/1995–1998/1999) yang merupakan kelanjutan Repelita I
hingga Repelita V era Orde Baru. Hal ini diarahkan pada perwujudan
komitmen nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai
landasan dan tujuan akhir pendidikan.
- Isi pendidikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 Ayat (1) dinyatakan
bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus
jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas kelompok 5 mata
peajaran.

B. SARAN
Saran yang diharapkan setelah mempelajari makalah ini semoga dapat
menambah pengetahuan sejarah pendidikan sekolah dasar di Indonesia,
sehingga kita mampu menganalisis karakteristik historis-kontemporer
penerapan prinsip-prinsip pendidikan sekolah dasar, khususnya era orde baru
dan era reformasi.

Anda mungkin juga menyukai