Ini berarti bahwa khususnya di SD bahasa tidak dipelajari sebagai mata pelajaran
seperti sains, misalnya, melainkan terpadu dalam penggunaannya untuk mempelajari
apapun. Aspek-aspek keterampilan berbahasa dikembangkan secara langsung
melalui kegiatan belajar dalam semua bidang. Agar dapat terjadi keterpaduan dalam
pembelajaran dapat menggunakan unit tematik. Hal ini menjadi sarana keterpaduan
di samping memberikan makna bagi anak.
SLIDE 2
SLIDE 3
SLIDE 4
Maka dari itu berikut hubungan antara keempat keterampilan bahasa agar
tercapainya suatu keterpaduan
“Intinya sama-sama kita menerima informasi hanya bedanya sifatya lisan dan tertulis”
“Contohnya seperti ini ketika kita menyimak kita bisa mendapatkan kosakata baru,
nah ketika kita menemukan kata tersebut dalam suatu bacaan kita sudah tahu
artinya”
Membaca dan menulis adalah keterampilan yang saling melengkapi. Tidak ada yang
perlu ditulis kalau tidak ada yang membacanya, dan tidak ada yang dapat dibaca
kalau belum ada yang ditulis. Dalam menulis orang lebih suka menggunakan kata –
kata yang dikenal dan yang dirasakan sudah dipahami dengan baik dalam bahan
bacaan yang telah dibacanya. Namun, banyak materi yang telah dibaca dan dikuasai
oleh seseorang yang tidak pernah muncul dalam tulisan.
1. Keterampilan menulis
Menggunakan berbagai wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan
dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks
2. Keterampilan menyimak / Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan menyimak berita, laporan, saran, pidato,
wawancara, diskusi, seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi.
3. Keterampilan berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta
mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama.
Kelebihan
Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan
mudah memahami sekaligus melakukannya.
Kekurangan