Anda di halaman 1dari 4

Tugas.

Selamat datang di pertemuan ke 3 silahkan kerjakan tugas 1

1. Kajian landasan historis, filosofis, dan yuridis pendidikan menunjukan pengaruhnya


terhadap pelaksanaan aktifitas pendidikan di sekolah, dan juga akan berpengaruh pada
terbangunyakeilmuan pendidikan Ke-SD-an. Tiga persoalan utama dalam kajian ini
adalah : (1). Sumbangan kajian historis terhadap pendidikan ke-SD-an, (2). Sumbangan
filsafat terhadap pendidikan ke-SD-an, dan (3). Sumbangan yuridis terhadap pendidikan
ke-SD-an, atau terbangunya keilmuan pendidikan ke-SD-an di Indonesia. Berdasarkan
pernyataan tersebut uraikan sumbangan atau peran tiga landasan tersebut dalam
membangun keilmuan pendidikan dasar (ke-SD-an) di Indonesia.
2. Kajian landasan psikologis khususnya di pendidikan dasar  (SD) memberikan dampak
terhadap perbedaan aktivitas pendidikan dan pembelajaran di SD berbeda dengan sekolah
lainya. Lanasan tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip yang bersumber dari psikologi
perkembangan, serta berbagai pandangan terkait dengan pendidikan dan
pembelajaran.Uraikan berbagai faktor psikologis yang berpengaruh pada penentuan
bahwa pendidikan ke-SD-an merupakan kajian pendidikan yang khusus dan harus
ditangani secara khusus juga.

Perkembangan adalah proses terjadinya perubahan pada manusia baik secaara fisik
maupun secara mental sejak berada di dalam kandungan sampai manusia tersebut
meninggal. Proses perkembangan pada manusia terjadi dikarenakan manusia mengalami
kematangan dan proses belajar dari waktu ke waktu.

Kematangan adalah perubahan yang terjadi pada individu dikarenakan adanya


pertumbuhan fisik dan biologis, misalnya seorang anak yang beranjak menjadi dewasa
akan mengalami perubahan pada fisik dan mentalnya.

Peserta didik selalu berada dalam proses perubahan, baik karena pertumbuhan maupun
karena perkembangan. Pertumbuhan terutama karena pengaruh faktor internal sebagai
akibat kematangan dan proses pendewasaan, sedangkan perkembangan terutama karena
pengaruh lingkungan. Sebagai contoh pertumbuhan adalah dorongan untuk berbicara
karena kematangan organ bicara pada usia 1—2 tahun, sedangkan penggunaan bahasa
tertentu dalam berbicara tergantung pada lingkungannya sebagai akibat perkembangan.

Selain itu, belajar adalah sebuah proses yang berkesinambungan dari sebuah pengalaman
yang akan membuat suatu individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu (kognitif), dari
tidak mau menjadi mau (afektif) dan dari tidak bisa menjadi bisa (psikomotorik),
misalnya seseorang anak yang belajar mengendarai sepeda akan terlebih dahulu diberi
pengarahan oleh orang tuanya lalu anak tersebut mencoba untuk mengendarai sepeda
hingga menjadi bisa.

Proses kematangan dan belajar akan sangat menentukan kesiapan belajar pada
seseorang, misalnya seseorang yang proses kematangan dan belajarnya baik akan
memiliki kesiapan belajar yang jauh lebih baik dengan seseorang yang proses
kematangan dan belajarnya buruk (Tirtarahardja dan S. L. La Sulo, 2005:108—109).

3. Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan


lainnya. Paling tidak ada empat sasaran utama dalam pendidikan SD, yaitu:
kemelekwacaan (Literacy), kemampuan berkomunikasi, memcahkan masalah, dan
kemampuan bernalar.Coba anda jelaskan keempat sasaran utama pendidikan SD tersebut!

1. Kemelekwacanaan :

-Kegiatan literasi rutin setiap hari selama 15 menit sebelum waktu belajar mengajar
dimulai, hal ini dapat meningkatkan minat baca pada murid SD dengan cara yang
menyenangkan

-One month one book. Peserta didik diwajibkan membaca minimal satu buku dalam
sebulan dengan tema bebas sesuai minat murid-murid. Kegiatan ini dijamin akan
meningkatkan kecintaan para siswa-siswi untuk mencari buku kesukaan mereka dan
semakin tertarik untuk menghabiskan waktu luang mereka dengan berliterasi.

2. Kemampuan Berkomunikasi
-Bagaimana Kabarmu?. Ini adalah metode yang sangat sederhana yang dapat
diaplikasikan setiap minimal 15 menit sehari dengan berusaha menanyakan hal-hal yang
dilakukan para murid pada hari libur mereka. Dengan membiarkan mereka mengutarakan
pendapat dan pengalaman, maka keberanian mereka untuk berkomunikasi didepan umum
juga akan meningkat.

-Presentasi interaktif. Tidak hanya membaca, peserta didik juga dianjurkan untuk
menanyakan pendapat para audiens saat sedang mempresentasikan suatu project. Hal ini
bertujuan untuk membangun semangat leadership untuk memimpin suatu kelompok dan
keberanian untuk mengutarakan pendapat terkait suatu pembahasan. Bagi peserta didik
yang mencoba akan diberi poin plus, hal ini tentunya akan menambah daya saing mereka
untuk terus berlatih mengutarakan pendapat yang baik dan konstruktif.

3. Kemampuan Memecahkan Masalah

-Diskusi kelompok interaktif dengan media e-learning. Misalnya, disediakan sebuah


video kemudian murid-murid diminta untuk berkelompok dan mendiskusikan masalah
serta solusi yang ada di video tersebut. Hal ini akan memupuk kebiasaan diskusi yang
baik antar kelompok dan guru yang sedang mengajar.

-Praktek pembelajaran kooperatif. Jadi disediakan sebuah kasus di kelas tersebut, misal
kasus pencurian ayam di kampung durian runtuh. Para peserta didik harus berkelompok
dan diberi peran masing-masing. Dengan cara ini murid-murid akan memerankan suatu
peran dan harus mampu memposisikan dirinya menjadi orang lain. Metode ini akan
membantu kemampuan problem solving mereka sekaligus dapat membangun bibit kerja
sama dalam suatu kelompok.

4. Kemampuan Bernalar

-Permainan logika. Guru menyediakan sebuah topik yang ternyata adalah sebuah riddle,
para murid diminta untuk memikirkan apakah topik/fakta yang diutarakan guru tersebut
fakta atau fiktif. Dengan cara ini murid dilatih pemikirannya untuk terhindar dari sifat
mudah percaya, dan mendorong mereka untuk berpikir kritis agar tidak mudah termakan
hoax.
-Membacakan cerita misteri atau teka-teki. Setiap 10 menit sebelum pulang sekolah, guru
akan membacakan suatu cerita misteri dan bagi murid yang dapat menyelesaikan jalan
cerita tersebut diperbolehkan pulang duluan. Hal ini akan mendorong semangat
kompetitif mereka serta kemampuan berpikir kritis para murid.

4. Untuk mewujudkan program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pada tanggal 2 Mei
1984, maka pemerintah saat itu menetapkan 3 kriteria daerah penyebaran. Coba anda
jelaskan!

Pendidikan dasar 9 tahun diharapkan bahwa setup warga negara akan memiliki
kemampuan untuk memahami dunianya, mampu menyesuaikan diri bersosiahsasi dengan
perubahan masyarakat dan jaman, mampu meningkatkan mutu kehidupan baik secara
ekonomi, sosial budaya, politik dan biologis, serta mampu meningkatkan martabatnya
sebagai manusia warga negara dari masyarakat yang maju. Dalam dunia baru ini setiap
orang harus memiliki potensi untuk bekerja di berbagai bidang dimanapun juga. Jika
perluasan dan mutu pendidikan dilakukan di dalam kerangka keterkaitan, maka
pendidikan dasar 9 tahun secara langsung berfungsi sebagai strategi dasar dalam upaya:  

1. mencerdaskan kehidupan bangsa karena diperuntukkan bagi semua warga negara tanpa
membedakan golongan, agama, suku bangsa, dan status sosial ekonomi.

2. menyiapkan tenaga kerja industri masa depan melalui pengernbangan kemampuan dan
keterampilan dasar belajar, serta dapat menunjang terciptanya pemerataan kesempatan
pendidikan kejuruan dan profesional lebih lanjut.  

3. membina penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena melalui wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun ini memungkinkan untuk dapat memperluas mekanisme seleksi
bagi seluruh siswa yang memiliki kemampuan luar biasa untuk melanjutkan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai