Anikawati : 859128514
Rina Irawati : 859128507
Lina Komayanti : 859128481
1
DAFTAR ISI
2
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 17
A. Kesimpulan .......................................................................................... 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara tegas dinyatakan bahwa
salah satu tujuan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk
menegaskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
mewujudkan pendidikan untuk semua sesuai dengan prinsip education for all.
merupakan mata kuliah yang membahas tentang seluk beluk Sekolah Dasar
mulai dari sarana, prasarana, kurikulum, dan siswanya. Mata kuliah Perspektif
Pendidikan Sekolah Dasar ini juga memberikan bekal kepada calon pendidik atau
Tugas seorang guru bukan terbatas pada bagaimana membuat siswa menjadi
pandai dalam pelajaran tertentu, namun lebih dari itu guru juga harus memiliki
4
Oleh karena itu memahami layanan pendidikan bagi siswa Sekolah Dasar
bagi seorang guru menjadi hal yang penting. Dalam makalah ini akan akan
siswa SD.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
ini adalah:
D. Manfaat Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bimbingan
integral dari program pendidikan yang diupayakan oleh staf yang kompeten,
6
secara penuh, sehingga pada akhirnya dia dapat membantu dirinya secara baik
bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
kepada siswa Sekolah Dasar agar dapat memahami diri, mengenal lingkunagan,
Pendidikan SD: 6.7). Dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan dan konseling
di Sekolah Dasar adalah dapat memberi kemudahan belajar bagi siswa Sekolah
Dasar. Mereka dapat belajar dengan percaya diri, menyadari kekurangan dan
7
Hal tersebut senada dengan rumusan tujuan yang dikemukakan oleh Etty
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki
mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab, kemasyarakatan dan kebangsaan.
dapat memahami diri sendiri sehingga mampu mengatasi masalah dan kesulitan
sebagai berikut: (1) fungsi pengungkapan, (2) fungsi penyaluran, (3) fungsi
penyesuaian, (4) fungsi pencegahan, (5) fungsi perkembangan, dan (6) fungsi
perbaikan.
8
2) Bimbingan di SD dilaksanakan oleh semua guru kelas
mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan siswa, sehingga siswa lebih
Menurut Astati (2007), anak berbakat adalah anak yang memiliki skor IQ
130 atau 140 atau lebih, yang menunjukkan secara konsisten penampilan luar
biasa hebat dalam suatu bidang yang berfaedah. Dalam UUSPN No.2
kecerdasan luar biasa yang dimaksud dalam batasan ini meliputi: kemampuan
9
memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki prestasi tinggi di bidang seni atau
macam jawaban atau beralih dari satu macam respon ke respon yang lain,
10
2. Layanan Penyandang Kelainan Fisik
disebut juga sebagai keadaan yang luar biasa, atau keluarbiasaan. Menurut
pelayanan khusus sehingga potensi yang dimiliki oleh para tunanetra dapat
pendengaran, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Dengan adanya
fisik, sehingga anak tersebut tidak dapat menjalankan fungsi fisik secara normal.
Anak yang kakinya tidak normal karena kena folio atau anggota tubuhnya
11
tulang belakang, serta gangguan pada tulang dan otot dapat dikategorikan ke
dalam tunadaksa.
maka salah satu model layanan yang dapat dilakuakan adalah menempatkan
sekolah ini anak Tunanetra terbiasa bergaul dengan anak normal, sehingga
ringan mungkin masih dapat dilayani dengan baik, namun untuk tingkat yang
12
Karakteristik anak Tunadaksa dapat dilihat dari segi akademis,
karena kelainan pada sistem otot dan rangka tidak akan terganggu tingkat
dengan lingkungan.
dikelompokkan atas tingkah laku yang beresiko tinggi dan rendah. Yang beresiko
menarik diri dari pergaulan social, sedangkan yang beresiko rendah yaitu autisme
dan skizofrenia.
atau tidak, kita dapat menentukan dari ciri-ciri atau karakternya. Dari segi sosial
bekerja sama.
13
Gejala-gejala penyimpangan perilaku anak yang harus dikenali antara
lain:
(1) Anak suka jahil, jahil berarti mengganggu atau membuat orang lain menjadi
(2) Anak yang suka iri hati, hanya karena hal-hal yang sepele anak akan menjadi
agresif atau suka menyerang temannya atau dalam bentuk sebaliknya dengan
(3) Anak yang suka menyela pembicaraan orang lain/orang tua dan walupun
orang tua menyuruh anak untuk pergi dan menjauh dengan baik-baik, anak
(4) Anak suka agresif, biasanya bisa langsung agresif terhadap orang yang
belum dikenal.
lingkungannya.
sudah kelewat batas, sebaiknya tidak perlu dimarahi. Kita harus berusaha untuk
menahan diri dan jangan biarkan diri kita terbawa emosi. Hadapi anak yang
demikian itu dengan kesabaran dan jiwa yang penuh kearifan. Bentakan, omelan,
14
atau hukuman fisik hanya akan menimbulkan reaksi negatif, sehingga anak akan
langsung. Akibat lebih jauh, anak akan cenderung untuk mengulangi perbuatan
yang tidak baik tersebut secara lebih keras atau brutal sebagai kompensasi
jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan
lain: pramuka, UKS, olah raga, PMR, kesenian dan kegiatan lain yang
15
Manfaat kegiatan ekstra kurikuler antara lain: siswa akan memperoleh
kegiatan ekstra kurikuler, antara lain: sikap orang tua kurang mendukung, karena
dianggap sebagai kegiatan yang hanya membuang waktu dan uang; masalah
biaya; lokasi sekolah yang jauh dari rumah siswa; kondisi keluarga yang
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
afektif, diberikan secara incidental dan informal, ditekankan pada tujuan dan
memiliki peran penting, karena guru mempunyai hubungan yang sangat dekat
17
DAFTAR PUSTAKA
Terbuka.
18
19