Anda di halaman 1dari 7

MODUL 10

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SKOLAH DASAR

POTRET PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

DISUSUN OLEH:

TRIMA RAHAYU 857569602

FADLAN SSAR ROSYADI 857569706

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

PURWOKERTO

2021
KB 1. POTRET PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Letak Geografis

Sarana
Prasarana dan Sinkronisasi Informasi
Keterjangkauan
Wilayah Jumlah Siswa

Kurang Motivasi

Penguasaan Bahan Ajar


Potret
Pembelajaran di Metode Bukan Guru Bidang
SD Pembelajaran

Model Pembelajaran Sama

Ketidakmerataan A. SA
Jumlah Guru
RA
NA
PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN WILAYAH
Kendala proses belajar mengajar yang selama ini ditemukan adalah kurang
memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada. Sarana prasarana pendidikan
merupakan salah satu komponen yang menunjang keberhasilan atau ketercapaian tujuan
pendidikan. Bagi yang mengajar di daerah geografis terpencil sarana prasarana kurang
mendukung sehingga materi yang disampaikan adalah kenyataan yang ditemukan setiap
hari. Bagi yang mengajar di daerah yang telah dilengkapi dengan sarana prasarana maka
akan lebih mudah dan maju mempelajari materi dari manapun.
Sumber terbatasnya sarana dan prasarana bagi suatu sekolah, yaitu:
1. Letak geografis yang jauh sehingga untuk menjangkaunya diperlukan waktu dan alat
transportasi yang memadai,
2. Kurangnya sinkron informasi antar instansi yang terkait,
3. Sarana yang ada tidak mampu menampung banyaknya jumlah siswa,
4. Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah karena kombinasi keterbatasan
sarana, dukungan keluarga dan keramahan alam.
B. METODE PEMBELAJARAN
Ada beberapa alasan banyak guru belum kompeten yaitu:
1. Guru belum menguasai bahan ketika belajar atau kuliah
2. Guru mengajarkan yang bukan bidangnya,
3. Banyak guru yang dalam mengajar hanya menggunakan model yang sama, mereka
kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai perkembangan anak
didik dan sesuai teori pendidikan yang baru.
C. KETIDAKMERATAAN JUMLAH GURU
Perbandingan antara guru yang mengajar di daerah terpencil dengan guru yang
mengajar di kota sangat jauh. Dari segi kuantitas, jumlah guru sebetulnya telah
memadai, tetapi sisi pemerataan dan kualitasnya belum sesuai.
KB 2. PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN YANG DITERAPKAN DI SEKOLAH
DASAR

Konstruktivisme (constructivism)

Bertanya (questioning)

Menemukan (inquiry)
Pembelajaran
Kontekstual Masyarakat belajar (learning community)

Pemodelan (modeling)
Penilaian sebenarnya (authentic
assessment)
Pembaharuan
Pembelajaran
Pembelajaran
yang
PAKEM
Diterapkan di
SD
Berbasis Masalah

Pemanfaatan Lingkungan
Pembelajaran
Kooperatif dan Aktivitas Kelompok
Kolaboratif
Belajar Mandiri

Penilaian Autentik

A. PEBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pembelajaran Konstekstual adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan anatara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan anatar pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Konstektual adalah salah satu strategi pembelajaran yang
berhubungan dengan :
1. Fenomena kehidupan sosial masyarakat, bahasa, lingkungan hidup, harapan dan cita
tumbuh.
2. Fenomena dunia pengalaman dan pengetahuan murid.
3. Kelas sebagai fenomena sosial.

Pembelajaran Konstekstual melibatkan 7 komponen utama pembelajaran efektif


yaitu :

1. Konstruktivisme (constructivism)
2. Bertanya (questioning)
3. Menemukan (inquiry)
4. Masyarakat belajar (learning community)
5. Pemodelan (modeling)
6. Penilaian sebenarnya (authentic assessment)

Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu
pengetahuan, mengumpulkandan menganalisis data, memecahkan masalah tertentu
dengan baik secara individu maupun kelompok.

B. PEMBELAJARAN PAKEM
PAKEM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang didefinisikan sebagai
pembelajaran yang partisipatif, aktif,kreatif, efektif, dan menyenangkan. PAKEM
berusaha memfasilitasi siswa agar lebih banyak mengalami belajarb bersama dengan
berbagai karakter manusia sehingga siswa lebih siap terjun ke masyarakat.
PAKEM dalam perspektif guru adalah, guru aktif memantau kegiatan belajar
siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang, dan
mempertanyakan gagasan siswa. Kreatif mengembangkan kegiatan yang beragam, dan
membuat alat bantu belajar sederhana. Efektif, sehingga pembelajaran mencapai tujuan
pembelajaran, dan menyenangkan ,yaitu anak tidak takut salah, tidak takut ditertawakan,
dan tidak dianggap sepele.
PAKEM dalam perspektif siswa adalah siswa aktif bertanya, mengemukakan
gagasan, kreatif, merancang / membuat sesuatu, dan menulis / mengarang, efektif,
menguasai ketrampilan yang diperlukan, dan menyenangkan sehingga siswa berani
mencoba / berbuat , berani bertanya, berani mengemukakan pendapat.
Dalam menata ruangan kelas, hendaknya dibuat menarik. Misalnya dengan
memajang berbagai hasil karya siswa, berbagai sumber belajar yang dapat membuat
suasana kelas menyenangkan, Aktivitas mental siswa merupakan hal yang lebih penting
untuk dilatih dari pada aktivitas fisik, Aktivitas semacam ini muncul jika suasana belajar
berlangsung dengan nyaman, sehingga siswa bebas dari rasa takut ditertawakan,
diabaikan, atau dimarahi oleh guru.
C. PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KOLABORATIF
Model pembelajaran kooperatif dan kolaboratif merupakan suatu model
pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok yang bersifat heterogen
(kemampuan, suku dan budaya, serta jenis kelamin). Model pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pembelajaran ini, siswa diajak untuk mencoba menyelami karakteristik kehidupan
yang heterogen dengan berbagai macam perbedaan karakter yang ada.
Model pembelajaran ini didasarkan pada teori konstruktivisme yang
dikembangkan Vygotsky (sosial dan emosional) yang menyimpulkan bahwa siswa
mengonstruksi pengetahuan atau menciptakan makna atas dasar pemikiran dan hasil
interaksi dalam sustu konteks sosial. Pembelajaran yang dilaksanakan pada dasarnya
merupakan aktivitas mengaktifkan, menyentuhkan, mempertautkan, menumbuhkan,
mengembangkan, dan membentuk pemahaman melalui penciptaan kegiatan,
pembangkitan penghayatan, internalisasi, proses penemuan jawaban pertanyaan, dan
rekonstruksi pemahaman melalui refleksi yang berlangsung secara dinamis, atas dasar
keberagaman pemikiran sebagai wujud nyata perbedaan yang ada di antara para siswa.

Perhatikan ilustrasi berikut!

Ilustrasi:

Terdapat lima langkah dalam penerapan model pembelajaran kooperatif dan


kolaboratif:

1. Pembelajaran berbasis masalah, guru merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam
memecahkan masalah yang ada serta mengarahkan siswa bertanya, membuktikan
asumsi, dan mendengarkan perspektif yang berbeda dengan mereka.
2. Pemanfaatan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar, guru
memberikan penugasan yang dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang dalam
konteks kehidupan.
3. Pemberian aktivitas kelompok, karena aktivitas belajar yang dilakukan oleh anak
secara berkelompok selama satu minggu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
guru dapat memperluas perspektif serta membangun interpersonal untuk berhubungan
dengan orang lain.
4. Pembuatan aktivitas belajar, siswa harus mengidentifikasi masalah yang menjadi
penugasan, menyediakan waktu yang cukup, menyusun refleksi, serta berusaha tanpa
meminta bantuan guru supaya dapat melakukan proses pembelajaran secara manduru
bersama kelompoknya (independent learning).
5. Penerapan penilaian autentik, guru membantu siswa untuk menerapkan informasi
akademik dan kecakapan yang telah diperoleh pada situasi nyata untuk tujuan tertentu
sehingga dapat membantu siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.

Hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan pembelajaran yang efektif, yaitu
mempersiapkan dalam bentuk analisis masalah di lingkungan sekitar yang disesuaikan
dengan silabus, kemudian mengidentifikasi kompetensi yang akan dicapai untuk memilih
model pembelajaran yang tepat. Selain itu, guru harus memberikan penghargaan kepada
siswa.

Anda mungkin juga menyukai