NIM : 856967299 MODUL 3 PENDEKATAN, METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA KEGIATAN BELAJAR 1 Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa A. HAKIKAT PENDEKATAN, MODEL DAN TEKNIK 1. Pendekatan Pendekatan ialah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berhubungan dengan sesuatu. Pendekatan bersifat aksiomatis, artinya tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya. Dalam pengajaran bahasa, pendekatan merupakan pandangan, filsafat, atau kepercayaan tentang hakikat bahasa, dan pengajaran bahasa yang diyakini oleh guru bahasa. Adapun prinsip – prinsip pokok aliran ini : a. Bahasa adalah ujaran, bukan tulisan. b. Bahasa adalah serangkaian kebiasaan. c. Ajarkanlah bahasanya, bukan tentang bahasanya. d. Bahasa adalah apa – apa yang dikatakan oleh para pemakainya, bukan apa yang seseorang seharusnya dikatakandemikian. e. Tidak ada satu bahasa pun yang persis sama dengan bahasa yang lain. Prinsip – prinsip yang dikembangkan oleh kaum rasionalis yang dikenal dengan nama mentalis, atau aliran Noam Chosky. Aliran ini memandang bahwa perbuatan bahasa itu adalah perbuatan mental. 1. Suatu bahasa yang hidup ditandai oleh kreativitas yang dituntut oleh aturan – aturan. 2. Aturan – aturan tata bahasa nyata bertalian dengan tingkah laku kejiwaan. 3. Manusialah satu – satunya makhluk yang dapat belajar bahasa. 4. Bahasa yang hidup adalah bahasa yang dipaki dalam berfikir . 2. Metode Pada umumnya metode diartikan sebagai “cara mengajar”. Cara mengajar adalah teknik mengajar, sedangakan metode pada hakikatnya adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi hal – hal berikut : a. Pemilihan bahan b. Urutan bahan c. Penyajian bahan d. Pengulangan bahan Tentang pemilihan bahan materi pelajaran dapat digunakan prinsip alamiah atau rondom. Prinsip alamiah adalah sesuai dengan apa yang diperlukan, seperti halnya kalau kita mempelajari bahasa sendiri. Pemilihan bahasa rondom yaitu pemilihan bahan yang dirasa penting (oleh guru) dan sesuai pula dengan situasi yang dihadapi. Baik secara ilmiah atau rondom, pemilihan bahan itu didasarkan kriteria berikut : a. Bagian – bagian yang paling sering digunakan. b. Paling berguna. c. Paling mudah mengerjakannya. d. Gabungan ketiganya Dalam pembelajaran bahasa menurut Mackey (dalam Parera, 1987 :19) terdapat lima belas macam metode, seperti berikut: a. Direct Method b. Natural Method c. Psyhological Method d. Phonetic Method e. Reading Method f. Grammar Languange Method g. Translation Method h. Grammar Translation Method i. Electic Method j. The Unit Method k. Language Contral Method l. Mim-mem Method m. Practice-theory Method n. The Dual Language Method o. Cognate Method Dalam pengajaran bahasa Indonesia di SD dan menunjang pendekatan yang disarankan oleh kurikulum bahasa Indonesia yang sedang diberlakukan, yaitu pendekatan komunatif, integratif, tematis, CBCA, dan ketetrampilan proses yaitu Direct Method, Natural Method, Reading Method, Electic Method. a. Direct Method Direct Method atau metode langsung ialah metode pengajaran bahasa yang didalam pelaksanaanya guru langsung menggunakan bahasa sasaran, yaitu bahasa yang diajarkan. Penggunaan metode langsung dalam pengajaran bahasa yang diajarkan. Tujuan metode langsung di SD ialah penggunaan bahasa sasaran dalam hal ini bahasa Indonesia yang merupakan bahasa kedua tersebut. Adapun metode langsung ini bisa dibedakan menjadi dua yaitu bagi siswa dan bagi guru. Bagi siswa berfungsi memudahkan siswa untuk mampu berbahasa (lisan) dengan tepat, memberikan situasi yang menyenangkan, dan mendorong siswa untuk belajar bahasa, sedangkan bagi guru metode ini memudahkan guru untuk mengajar berbahasa tanpa bahasa pengantar bahasa lain selain bahasa sasaran. b. Natural Method Natural Method yang disebut juga metode murni atau metode alamiah adalah metode yang dalam pelaksanaanya penggunaan peraga yang berupa benda – benda, gambar – gambar, atau peragaan secara langsung dalam aktivitas sehari – hari. c. Reading Method Reading Method atau metode membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun 1929 baik di sekolah maupun diperguruan tinggi. Tujuannya ialah untuk memberi pelajar/ mahasiswa kemampuan dalam memahami teks ilmiah yang mereka perlukan dalam studi mereka. d. Electic Method Lahirnya metode ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak ada satu pun metode pengajaran bahasa yang paling baik karena setiap metode yang ada, disamping ada keuntungan/keunggulan/kebaikan, juga ada kerugian/kelemahan/kejelekannya. 3. Teknik Teknik yang mengandung makna cara – cara dan alat – alat yang digunakan guru dalam kelas. Teknik upaya guru, usaha – usaha guru, atau cara – cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran didalam kelas pada saat itu. Adapun macam – macam teknik pembelajran bahasa (yang dapat kita jumpai dalam pembelajaran mata pelajaran lain). a. Teknik ceramah b. Teknik tanya jawab c. Teknik diskusi kelompok d. Teknik pemberian tugas e. Teknik ramu pendapat (brainstorming) f. Simulasi B. JENIS – JENIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA Dalam pembelajaran sudah lama harus ditinggalkan jauh – jauh sistem DDCH, yaitu Duduk, Dengar, Catat dan Hafal, seperti yang dikemukakan oleh Conny Semiawan (1985), tetapi harus diganti dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Untuk itu kita harus saling mengenal dan menghayati sejumlah prinsip dalam pembelajaran, yaitu prinsip – prinsip sebagai berikut : 1. Motivasi 2. Latar atau konteks 3. Keterarahan kepada titik pusat atau fokus tertentu. 4. Hubungan sosial atau sosialisasi. 5. Belajar sambil kerja. 6. Perbedaan perorangan atau individual. 7. Menemukan 8. Pemecahan masalah. Jadi, pendekatan CBSA ini menuntut kreativitas guru untuk mengupayakan bagaimana caranya supaya siswanya dapat aktif dalam pembelajaran. pada hakikatnya guru adalah mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Adapun pendekatan ketrampilan proses (PKP) : 1. Mengamati 2. Mengklasifikasi 3. Menafsirkan 4. Meramalkan 5. Menerapkan 6. Merencanakan penelitian 7. Mengkomunikasikan