Anda di halaman 1dari 5

PETA KONSEP DAN RESUME

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD


MODUL 3
PEDEKATAN, METODE, DAN
TEKHNIK PEMBELAJARAN BAHASA

Disusun oleh :
DARMINTO ( 858766768)

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) MALANG
POKJAR NGANJUK MUSI
TAHUN 2020
PETA KONSEP MODUL 3

MODUL 3: PEDEKATAN, METODE, DAN


TEKHNIK PEMBELAJARAN BAHASA

KB.1 : PENDEKATAN, METODE, DAN TEKHNIK KB.2 : PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERPADU DI SD
PEMBELAJARAN BAHASA

A. HAKIKAT PENDEKATAN,
METODE, DAN TEKHNIK A. PEMBELAJARAN TERPADU B. PEMBELAJARAN TERPADU
B. JENIS-JENIS PENDEKATAN LINTAS MATERI LINTAS KURIKULUM
PEMBELAJARAN BAHASA

1. 3.
2. METODE
PENDEKATAN TEKHNIK
RESUME MODUL 3
PEDEKATAN, METODE, DAN TEKHNIK PEMBELAJARAN BAHASA

Kegiatan Belajar 1

Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa


A.   HAKIKAT PENDEKATAN,METODE, DAN TEKHNIK 

1. Pendekatan
Pendekatan ialah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa asumsi
atau seperangkat asumsi yang saling berhubungan dengan sesuatu. Oleh sebab itu,
pendekatannya bersifat aksiomatis, artinya tidak perlu lagi dibuktikan kebenarannya.
Pada dasrarnya para ahli membagi pandangan tentang proses belajar itu menjadi dua
aliran, yaitu aliran empiris dan aliran rasionalis. Adapun prinsip-prinsip pokok aliran ini adalah :
a. Bahasa adalah ujaran, bukan tuliasan;
b. Bahasa adalah serangkaian kebiasaan;
c. Ajarkanlahy bahasanya, bukan tentang bahasanya;
d. Bahasa adalah apa-apa yang dikatakan oleh para pemakainya, bukan apa yang oleh
seseorang seharusnya dikatakan demikian;
e. Tidak ada suatu bahasapun yang persis sama dengan bahasa yang lain;
2. Metode
Pada umumnya metode diartikan sebagai ‘cara mengajar’.  Sebenarnya pengertian yang
tepat untuk cara mengajar adalah teknik mengajar, sendangan metode pada hakikatnya adalah
suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi hal-hal
berikuit.
a. Pemilihan Bahan
b. Urutan Bahan
c. Penyajian Bahan
d. Pengulangan Bahan
Tentang pemilihan bahan atau materi pelajaran dapat digunakan prinsip alamiah atau
random. Prinsip alamiah dalam pemilihan bahan adalah sesuai dengan apa yang diperlukan,
seperti halnya kalau kita mempelajari bahasa sendiri. Pemilihan bahan secara random, yaitu
pemilihan bahasa yang dirasa penting (oleh guru) dan sesuai pula dengan situasi yang dihadapi.
Baik secara alamiah atau random, pemilihan bahan itu didasarkan kriteria berikut ini.
a. Bagian-bagian yang paling sering digunakan
b. Paling berguna
c. Paling muda mengerjakannya
d. Gabungan ketiganya.
Kelancaran berbahasa merupakan suatu malasah pengulangan. Ada dua cara untuk
mengulangi bahasa, dengan cara dihafalkan dikepala, atau dengan cara substitusi (penggantian).
Suatu contoh substitusi adalah urutan kegiatan, yaitu berupa lakukan dan kataan.
Dalam pembelajaran bahasa menurut Mackey (dalam Parera, 1987:19) terdapat lima
belas macam metode, seperti berikut ini.
a. Direct Method
b. Natural Method
c. Psychological Method
d. Phonetic Method
e. Reading Method
f. Granmnar Language Method
g. Translation Method
h. Grammar Translation Method
i. Eclectic Method
j. The Unit Method
k. Language Control Method
l. Mim-Mem Method
m. Practice-theory Method
n. The Dual Language
o. Cognate Method
3. Teknik
Sebenarnya baik pendekatan maupun metode masih bersifat teoretis karena masih ada
alat lain yang digunakan langsung oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat itu
adalah teknik yang mengandung makna cara-cara dan alat-alat yang digunakan guru dalam
kelas. Dengan demikian, teknik adalah upaya guru, usaha-usaha guru, atau cara-cara yang
digunakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam
kelas pada saat itu. Jadi,  teknik ini bersifat implementasional.
Karena kata teknik mengandung makna ‘cara-cara, dan metode juga mengandung
makna ‘penyajian bahan’ maka kedua istilah ini adakalanya dipakai dalam arti yang sama. Hal
ini dapat kita pada komponen satuan pelajaran yang berbunyi Metode Teknik.
Adapun macam-macam teknik pembelajaran bahasa (yang dapat juga kita jumpai
pembelajaran mata pelajaran lain), seperti berikut ini (Saliwangi, 1989:56-63).
a. Teknik ceramah
b. Teknik Tanya-jawab
c. Teknik Diskusi Kelompok
d. Teknik Pemberian Tugas
e. Teknik Ramu Pendapat (brainstorming)
f. Simulasi

B. JENIS-JENIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA


Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa indonesia guru harus
menerapkan pendekatan komunikatif, CBSA dan pendekatan keterampilan proses(PKP). setelah
kurikulum 1994 selain kurikulum di atas pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia ditambah
dengan tematik dan integratif.
sekarang di dalam pembelajaran sudah harus ditinggalkan jauh-jauh system DDCH, yaitu
duduk, dengar, catat, hapal seperti yang dikemukakan oleh Conny Semiawan (1985), tetapi
harus diganti dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Untuk mengaktifkan siswa
dalam belajar, kita sebaiknya membuat pelajaran itu menantang, merangsang, daya cipta untuk
menemukan, serta mengesankan. Untuk itu kta harus mengenal dan menghayati sejumlah prinsip
dalam pembelajaran, yaitu :
1. Motivasi
2. Latar atau konteks
3. Keterarahan kepada titik pusat atau focus tertentu
4. Hubungan sosial atau sosialisasi
5. Belajar sambil bekerja
6. Perbedan perorongan atau individu
7. Menemukan
8. Pemecahan masalah
Kegiatan Belajar 2

Pembelajaran Bahasa Indonesia Terpadu di SD

A. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS KURIKULUM


Pengorganisasian materi dalam kurikulum 2004 mata pelajaran bahasa Indonesia
di sd dilaksanakan secara terpadu. Adapun keterpaduan materi tersebut dapat dilihat
pada bagan berikut ini:

Berbicara :
Membaca : Mendiskusikan isi teks
Membaca teks bacaan bacaan
Mendeklamasikan puisi

Tema
Lingkungan

Menulis :
Mendengarkan :
Menulis karangan
Mendengarkan pembacaan
Memeriksa pemakaian tanda
karangan
baca dalam karangan

Dalam bagan tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di


SD/MI atau di jenjang SMP, atau SMA dimulai dengan pemilihan tema, misalnya
lingkungan. Jadi belajar bahasa tidak mungkin tanpa tema. Tema ini merupakan
wadah untuk belajar bahasa.

B. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS KURIKULUM


Di samping pembelajaran terpadu lintas materi dalam suatu mata pelajaran
(memadukan materi keterampilan berbahasa), keterpaduan tersebut dapat juga
dilaksanakan lintas kurIkulum. Artinya yang dipadukan itu antara beberapa mata
pelajaran, misalnya mata pelajaran bahasa Indonesia dipadukan dengan Sains, bahasa
Indonesia dengan IPS dan lain sebagainya.
Pada hakikatnya belajar apapun model utamanya yang harus dimiliki siswa
adalah keterampilan baca-tulis. Keterampilan baca-tulis khususnya keterampilan
membaca, harus segera dikuasai oleh para siswa di SD karena kemampuan dan
keterampilan ini secara langsung dengan seluruh proses belajar siswa di SD.

Anda mungkin juga menyukai