Anda di halaman 1dari 27

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

Endah Ayu Andriyani Fitri

KELOMPOK II
MODUL 3
Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa
Kegiatan Belajar 1
Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa

Pendekatan pembelajaran bahasa adalah


seperangkat asumsi yang saling berkaitan,
berhubungan dengan sifat bahasa dan
pembelajaran bahasa (Zuchdi dan Budiasih,
1997: 29). Ayu
MODUL 3
Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa
Kegiatan Belajar 1
Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa

METODE
Pada umumnya metode diartikan sebagai ‘cara mengajar’.
Sebenarnya pengertian yang tepat untuk cara mengajar
adalah teknik mengajar, sedagkan metode pada hakikatnya
adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang
telah ditetapkan, yang meliputi hal-hal berikuit.
a. Pemilihan Bahan
Ayu
b. Urutan Bahan
c. Penyajian Bahan
d. Pengulangan Bahan
Tentang pemilihan bahan atau materi
pelajaran dapat digunakan prinsip alamiah
atau random. Prinsip alamiah dalam pemilihan
bahan adalah sesuai dengan apa yang
diperlukan, seperti halnya kalau kita
mempelajari bahasa sendiri. Pemilihan bahan
Ayu
secara random, yaitu pemilihan bahasa yang
dirasa penting (oleh guru) dan sesuai pula
dengan situasi yang dihadapi.
Baik secara alamiah atau random,
pemilihan bahan itu didasarkan
kriteria berikut ini.
a. Bagian-bagian yang paling sering
digunakan
b. Paling berguna
c. Paling muda mengerjakannya Ayu
d. Gabungan ketiganya.
Kelancaran berbahasa merupakan suatu malasah
pengulangan. Ada dua cara untuk mengulangi bahasa,
dengan cara dihafalkan dikepala, atau dengan cara
substitusi (penggantian). Suatu contoh substitusi adalah
urutan kegiatan, yaitu berupa lakukan dan kataan.
Dalam pembelajaran bahasa menurut Mackey (dalam
Parera, 1987:19) terdapat lima belas macam metode,
seperti berikut ini.
a. Direct Method i. Translation Method
b. Natural Method j. Grammar Translation
Method Ayu
c. Psychological Method k. Eclectic Method
d. Phonetic Method l. The Unit Method
e. Reading Method m. Language Control
Method
f. Granmnar Language Method n. Mim-Mem Method
g. Practice-theory Method o. Cognate Method
h. The Dual Language
B. TEKNIK

Sebenarnya baik pendekatan maupun metode masih


bersifat teoretis karena masih ada alat lain yang
digunakan langsung oleh guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Alat itu adalah teknik yang mengandung
makna cara-cara dan alat-alat yang digunakan guru dalam
kelas. Dengan demikian, teknik adalah upaya guru, usaha-
usaha guru, atau cara-cara yang digunakan guru untuk Ayu
mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pembelajaran
di dalam kelas pada saat itu. Jadi, teknik ini bersifat
implementasional.
Adapun macam-macam teknik pembelajaran
bahasa (yang dapat juga kita jumpai pembelajaran
mata pelajaran lain), seperti berikut ini
(Saliwangi, 1989:56-63).
a. Teknik ceramah
b. Teknik Tanya-jawab
c. Teknik Diskusi Kelompok
d. Teknik Pemberian Tugas Ayu
e Teknik Ramu Pendapat (brainstorming)
f. Simulasi
B. JENIS-JENIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA

Sejak diberlakukannya Kurikulum 1984 dalam pembelajaran


bahasa Indonesia guru harus menerapkan pendekatan
komunikatif, CBSA, dan pendekatan keterampilan proses (PKP).
Setelah diberlakukan Kurikulum 1994 pendekatan dalam
pembelajaran bahasa yang harus diterapkan guru selain ketiga
pendekatan di atas ditambah dengan pendekatan tematik, dan
integratif.
Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar
berkomunikasi. Itulah sebabnya sejak diberlakukan
Kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa digunakan
pendekatan komunikatif. Dengan pendekatan komunikatif
ini siswa harus diberi kesempatan sebanyak-banyaknya
untuk melakukan komunikasi baik secara lisan maupun tulis.
Dalam kegiatan berkomunikasi terdapat empat keterampilan
berbahasa yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu

1. keterampilan mendengarkan (menyimak),


2. keterampilan berbicara,
3. keterampilan membaca, dan
4. keterampilan menulis.

Sekarang di dalam pembelajaran sudah harus ditinggalkan jauh-jauh


sistem DDCH, yaitu Duduk, Dengar, Catat, dan Hapal, seperti yang
dikemukan oleh Conny Semiawan (1985), tetapi harus diganti dengan
pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
Untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, kita sebaiknya membuat
pelajaran itu menantang, merangsang daya cipta untuk menemukan, serta
mengesankan. Untuk itu kita harus mengenal dan menghayati sejumlah
prinsip dalam pembelajaran, yaitu prinsip-prinsip berikut ini.

1. Motivasi
2. Latar atau konteks
3. Keterarahan kepada titik pusat atau fokus tertentu.
4. Hubungan sosial atau sosialisasi.
5. Belajar sambil bekerja.
6. Perbedaan perorangan atau individual.
7. Menemukan.
8. Pemecahan masalah.
Pada hakikatnya tugas guru adalah mengembangkan kompetensi
yang dimiliki oleh siswa. Ada beberapa cara untuk mengembangkan
kompetensi ini, salah satunya adalah Pendekatan Keterampilan
proses. Adapun langkah- langkah dalam PKP adalah berikut ini.

1. Mengamati
2.Mengklasifikasi
3.Menafsirkan
4.Meramalkan
5.Menerapkan
6.Merencanakan penelitian
7.Mengkomunikasikan
A. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS MATERI

Pembelajaran terpadu lintas materi adalah pembelajaran


dengan cara memadukan/mengintegrasikan antara materi-
materi yang ada dalam mata pelajaran tersebut.
Kegiatan Belajar 2
Pembelajaran Bahasa Indonesia Terpadu di SD

A. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS MATERI


B. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS KURIKULUM
Contoh dari pembelajaran terpadu lintas materi adalah

pada tema mata pelajaran bahasa indonesia di SD


dilaksanakan secara terpadu. misalnya materi sastra dalam
pelajaran bahasa indonesia dipadukan dengan ketrampilan
berbahasa, dapat dengan cara mendengarkan, membaca
atau menulis.
Keterpaduan materi tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Berbicara :
Membaca :
- mendiskusikan isi teks
-membaca teks bacaan
bacaan
- mendeklamasikan puisi

Tema
Lingkungan

Menulis :
- menulis karangan
Mendengarkan : - memeriksa pemakaian
- Mendengarkan tanda baca dalam
pembacaan karangan karangan
Contoh Model pembelajaran di sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Kelas/Semester :3/I

Waktu : 1 kali pertemuan (2x40 menit)

Tema : Lingkungan

Standar Kompetensi : Mampu membaca dengan pemahaman teks agak


panjang dengan cara membaca lancar ( bersuara ), dan membaca dalam hati
secara intensif, dan membaca secara memindai suatu denah serta membaca
dongeng dan puisi.
Kompetensi Dasar : Membaca bersuara (membacakan teks)

Hasil Belajar : Membaca teks untuk diri sendiri dan orang lain

Indikator hasil belajar :

1. siswa dapat membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat

2. siswa dapat menjawab pertanyaan isi teks secara lisan atau tertulis
Langkah Pembelajaran :

1. salah seorang siswa disuruh membaca nyaring sebuah teks yang sudah
disiapkan guru yang berjudul Lingkungan di Sekitar Kita
2. siswa-siswi lainnya disuruh menyimak
3. setelah selesai membaca siswa tersebut menceritakan isi teks yang telah
dibacanya dengan menggunakan kalimatnya sendiri
4. siswa-siswi yang lain mendengarkan dan mencatat
5. seluruh siswa disuruh menjawab pertanyaan bacaan secara
tertulis(membaca dipadukan dengan menulis)
6. ksetelah menjawab pertanyaan, salah satu siswa membacakan
jawabannya dan siswa yang lain diberikan kesempatan untuk
mengajukan pendapatnya yang berhubungan dengan pertanyaan
tersebut.
B. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS KURIKULUM

Pembelajaran Terpadu Lintas Kurikulum maksudnya


yaitu pembelajaran yang memadukan beberapa
mata pelajaran, misalnya bahasa Indonesia
dipadukan dengan sains, atau bahasa Indonesia
dipadukan dengan agama, dan sebagainya.
Sebagai ilustrasi adanya perpaduan lintas kurikulum di SD
yaitu dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang
dipadukan dengan Sains. Misalnya mata pelajaran Sains ada
percobaan yang cara kerjanya dijelaskan oleh guru
(keterampilan mendengar), lalu setelah melakukan
percobaan membuat laporan (keterampilan menulis), setelah
itu menjelaskan contoh penerapan konsep dalam kehidupan
sehari-hari (keterampilan berbicara).
Keberhasilan belajar mereka dalam mengikuti proses
kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh
penguasa kemampuan.siswa tidak mampu membaca
dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Mata Pelajaran : Sains
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/semester : IV/2
Waktu : 4 kali pertemuan ( 4x40’)
Kompetensi Dasar : Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi perubahan
Benda yang dapat kembali kebentuk semula.
Hasil Belajar : Siswa mampu membedakan perubahan wujud yang
dapat bolak balik
Indikator hasil belajar : Siswa dapat melakukan percobaan untuk
Mengidentifikasi perubahan wujud benda yang dapat
dengan mudah kembali ke wujud semula.
Langkah Pembelajaran:
Pengorganisasian : kelompok kecil
1.Pertemuan Pertama : Menyelidiki perubahan air menjadi uap dan kembali lagi menjadi
air.
a. Tanya jawab tentang penalaman siswa mengenai terjadinya hujan. (secara tidak
langsung melatih kemahiran berbicara).
b. Penjelasan singkat tentang penggunaan alat (secara tidak langsung melatih
menangkap informasi lisan – keterampilan mendengarkan).
c. Kegiatan percobaan.
d. Melaporkan hasil percobaan (melaporkan secara lisan – melatih keterampilan
berbicara atau melaporkan secara tulis – melatih keterampilan menulis).
e. Menyimpulkan hasil kegiatan (lisan – keterampilan berbicara; tulis – keterampilan
menulis).
f. Memberi contoh penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari (lisan –
keterampilan berbicara).

Pertemuan Kedua : Menyelidikan perubahan wujud lilin yang


dipanaskan,kemudian didinginkan.
Pertemuan Ketiga : Menyelidiki perubahan wujud gula pasir yang dipanaskan ,
Kemudian mengkristal lagi.
Pertemuan Keempat : menyelidiki perubahan wujud air menjadi es dan kembali
lagi menjadi Air.
Catatan
Langkah-langkah kegiatan sama dengan pertemuan pertama.
Alat , bahan , sumber :
a. Air , lilin , es batu dan gula pasir
b. Lampu , sendok makan ,cawan dan labu
c. Buku paket IPA kelas 4
Penilaian :
a. Penilaian Pengamatan : diberikan oleh guru pada saat siswa melakukan
kegiatan.
b. Penilaian Materi : Tanya-jawab tentang yang baru saja dilakukan
Siswadisesuaikan dengan indicator yang akan
Disesuaikan dengan indikator yang akan
dicapai dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai