Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL I

Kode/Nama Matakuliah : PDGK4204/Pendidikan Bahasa Indonesia di SD


Nama Pengembang : Drs. Sawukir, M.Pd.
Masa Tutorial : 22 OKTOBER 2023
Nomor Soal : 1-5
Skor Maks : 100

Kompetensi Khusus 1. Menjelaskan perbedaan tipe belajar bahasa yang melibatkan


bahasa antara belajar bahasa dan belajar tentang bahasa.
2. Menjelaskan perbedaan pandangan antara teori Nativistis dan
Behavioristis dalam pemerolehan bahasa.
3. Menjelaskan pendekatan pembelajaran bahasa Komunikatif,
CBSA, PKP, Tematik, dan Integratif.
4. Menuliskan skenario pemaduan aspek berbahasa
(mendengarkan, berbicara, menulis, dan membaca) dalam
pembelajaran.
5. Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan buku teks
Pokok Bahasan/Sub 1. Hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa.
Pokok Bahasan 2. Pemerolehan Bahasa Anak
3. Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa
4. Pembelajaran terpadu antar aspek berbahasa
5. Syarat-syarat penyusunan buku teks
Uraian Tugas
1. Berikan penjelasan secukupnya perbedaan antara tipe ‘ belajar bahasa
dan belajar tentang bahasa’ !
Jawaban :
Belajar melalui bahasa adalah upaya untuk memperoleh ilmu tertentu
melalui seperangkat sistem yang tersusun melalui kata-kata yang
menunjukkan makna tertentu. Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar melalui bahasa adalah belajar sesuatu menggunakan
bahasa. Contohnya kita belajar ilmu Tafsir melalui Bahasa Arab.
Belajar tentang bahasa adalah adalah upaya untuk memperoleh ilmu
tentang seperangkat sistem yang tersusun melalui kata-kata yang
menunjukkan makna tertentu. Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar tentang bahasa adalah belajar tentang ilmu bahasa.
Contonya belajar tentang Bahasa Arab, artinya kita belajar ilmu atau
kaidah-kaidah Bahasa Arab.

2. Sebutkan perbedaan pandangan antara teori Nativistis dan Behavioristis


dalam pemerolehan bahasa?
Jawaban :
a. Teori Behaviorisme
Pandangan teori behavioristik menjelaskan bahwa bahasa akan dapat
diperoleh dan dikuasai karena faktor pembiasaan. Menurut Abdul
Chaer (2003: 222) kaum behavioris menekankan bahwa proses
pemerolehan bahasa pertama dikendalikan dari luar diri si anak,
yaitu oleh rangsangan yang diberikan melalui lingkungan. Istilah
bahasa bagi kaum behavioris dianggap kurang tepat karena istilah
bahasa itu menyiratkan suatu wujud, sesuatu yang dimiliki atau
digunakan, dan bukan sesuatu yang dilakukan. Padahal bahasa itu
merupakan salah satu perilaku, di antara perilaku-perilaku manusia
lainnya. Oleh karena itu, mereka lebih suka menggunakan istilah
perilaku verbal (verbal behavior), agar tampak lebih mirip dengan
perilaku yang harus dipelajari.
b. Teori Nativisme
Dalam penjelasan Chaer (2003) pandangan teori nativisme bahwa
selama proses pemerolehan bahasa pertama, kanak-kanak (manusia)
sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya secara genetis
telah diprogramkan. Kaum nativis berpendapat bahwa bahasa itu
terlalu kompleks dan rumit, sehingga mustahil dapat dipelajari dalam
waktu singkat melalui metode seperti “peniruan” (imitation).

3. Berikan penjelasan secukupnya tentang pendekatan pembelajaran bahasa


Komunikatif, CBSA, PKP, Tematik, dan Integratif!
Jawaban :
a. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif merupakan pembelajaran bahasa yang
memberikan kemampuan keterampilan berbahasa yang ditunjang oleh
pengetahuan bahasa itu sendiri. Pendekatan komunikatif lebih
mementingkan penggunaan bahasa dari pada kepemilikan
pengetahuan mengenai bahasa. Artinya, penguasaan bahasa pada
siswa bukan saja karena diberi kesempatan untuk mempelajari
keterampilan berbahasa, tetapi diberikan kesempatan untuk
menggunakan keterampilan tersebut. Dengan melibatkan para pelajar
berinteraksi dalam kegiatan berbahas, mereka dapat memahami apa
yang dibaca dan didengarnya dan akhirnya dapat mengungkapkan
bikiran dalam bahasanya.
b. Pendekatan Keterampilan Proses (PKP)
Mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian peristiwa yang
dirancang oleh guru dalam memberikan dorongan kepada siswa
belajar. pendekatan keterampilan proses adalah kegiatan belajar
mengajar dengan penekanan pengembangan keterampilan peserta
didik dalam memproses informasi sehingga ditemukan hal-hal yang
baru dan bermanfaat baik berupa fakta, konsep, sikap dan nilai.
c. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) ialah dengan penyajian
bahan pelajaran terutama yang berhubungan dengan konsep-konsep
pokok dan mengikutsertakan siswa secara aktif baik perorangan
maupun kelompok.
d. Pendekatan Integratif
Pendekatan Integratif dapat dimaknakan sebagai pendekatan yang
menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses. Integratif terbagi
menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi
artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan.
Misalnya, mendengarkan diintegrasikan dengan berbicara dan
menulis. Menulis diintegrasikan dengan berbicara dan membaca.
Materi kebahasaan diintegrasikan dengan keterampilan bahasa.
Integratif antarbidang studi merupakan pengintegrasian bahan dari
beberapa bidang studi. Misalnya, bahasa Indonesia dengan
matematika atau dengan bidang studi lainnya.
e. Pendekatan Tematik
Pendekatan tematik adalah suatu sistem pembelajaran yang
menyatukan beberapa mata pelajaran yang dikaitkan/berpusat pada
satu pokok permasalahan (tema), sehingga terjadi kepaduan antara
yang satu dengan yang lain dan dapat memberikan pengalaman
belajar yang berarti bagi siswa. Pengalaman yang berarti tersebut
ditunjukan dengan mampunya siswa menghubungkan antara konsep-
konsep belajar yang telah dilakukannya dan dapat
diwujudkannya/direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
siwa tidak hanya menghafal materi pelajaran saja.

4. Tuliskan contoh skenario pemaduan aspek berbahasa (mendengarkan,


berbicara, menulis, dan membaca) dalam pembelajaran!
Jawaban :
 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang fungsi gigi
(mengunyah, membantu dalam berbicara, dan memberikan
penampilan yang baik untuk wajah).
 Siswa diminta berbicara kata-kata berawalan huruf L (Lampu,
Lilin, dan Lomba).
 Siswa membaca bacaan yang ada dibuku.
 Siswa menulis jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru.
5. Berikan penjelasan secukupnya tentang syarat-syarat penyusunan buku
teks!
Jawaban :
Syarat untuk penyusunan buku :
a. Menarik, syarat penulisan buku ajar disusun secara menarik.
Tentu saja buku teks disusun semenarik mungkin, agar peserta
didik tidak merasa monoton dan bosan. Apalagi jika segmentasi
sasaran adalah peserta didik menengah atas, mereka sangat
mudah bosan dengan system belajar yang itu-itu saja.
b. Menantang, tidak ada salahnya menulis buku teks dengan alur
yang lebih menantang. Fungsinya untuk menstimulus syaraf
otak peserta didik. Karena peserta didik lebih senang materi
yang mampu menghidupkan dan menyentil kreatifitas.
Sedangkan buku teks yang ditulis terlalu kaku, sebenarnya tidak
cukup menarik bagi mereka. Apalagi jiwa peserta didik banyak
yang memiliki jiwa muda.
c. Merangsang system syaraf otak inilah yang paling penting.
tanpa rangsangan otak, daya tarik peserta didik akan hilang.
Dengan kata lain, merangsang system syaraf hanya sebagai
metode, agar mereka aktif berfikir dan mampu menggerakan
motivasi belajar secara mandiri.
d. Bervariasi menyampaikan materi itu penting. Karena mereka
sudah cukup bosan belajar secara formal. Salah satu meredam
rasa bosan belajar di kelas, maka buku teks di buat lebih
bervariatif. agar ada suasana yang baru.
e. Bahan mendalam juga menjadi poin penting. Apalagi buku teks
era sekarang, anak memiliki cara berfikir yang lebih kreatif.
Tentunya materi harus di paparkan lebih mendalam dan
semenarik mungkin.

Anda mungkin juga menyukai