Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ervina Linda Vikasari

NIM : 857702114
Kelas/Semester : 3B
Prodi : PGSD-BI
Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia di SD

1. Jelaskan dengan contoh mengenai ragam bahasa!


Jawab :
Ragam bahasa adalah variasi penggunaan bahasa yang disebabkan oleh pemakai dan
pemakaian bahasa. Dari segi pemakai atau penutur bahasa, ragam bahasa dapat
diklasifikasikan berdasarkan pada :
a. Daerah asal penuturan atau pemakai bahasa
b. Kelompok sosial, dan
c. Sikap berbahasa
Sementara dari sudut pemakaian bahasa, klasifikasi ragam bahasa dapat dilakukan
berdasarkan pada :
a. Bidang atau pokok persoalan yang diperbincangkan
b. Sarana atau media yang dipakai
c. Situasi atau kondisi pemakaian bahasa
Contoh Percakapan di Bus Kota
Fajar : “Bang, lewat Kliwon?” (Maksudnya, bus ini melewati Pasar Kliwon?)
Kondektur : “Enggak, Om. Hanya sampai Pasar Bitingan?”.
(Maksudnya, bus ini hanya sampai Pasar Bitingan)
Dari contoh diatas, bahasa yang digunakan adalah ragam lisan atau percakapan dan tidak
baku. Dalam percakapan, unsur-unsur bahasa yang (dianggap) sudah diketahui oleh lawan
bicara dilepaskan (deletion) atau tidak dimunculkan. Kalau dipaksakan dimunculkan, selain
perbincangan menjadi tidak efektif, membuang waktu, juga akan membosankan.

2. Jelaskan dengan contoh!


a. Pengertian belajar
jawab :
Belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara tetap melalui pengalaman dan
bahasa yang dilakukan secara aktif. Hasil belajar atau perubahan tingkah laku itu
berkaitan dengan pengetahuan, sikap atau keterampilan yang dibangun siswa
berdasarkan apa yang telah dipahami atau dikuasi sebelumnya. Tugas guru dalam
pembelajaran adalah menciptakan kegiatann dan lingkungan belajar yang dapat
merangsang dan mendorong siswa secara aktif. Sesibuk apapun guru kalau siswa tidak
mengalami proses belajar maka pembelajaran sebenarnya tidak pernah terjadi. Dalam
prespektif ini, siswa adalah subjek belajar, sedangkan guru lebih berperan sebagai
fasilotator, motivator, desainer dan organisator.
Siswa belajar menggunakan tiga cara, yaitu melalui pengalaman, pengamatan dan
bahasa. Guru hendaknya mengupayakan agar pembelajaran pembelajaran bertolak dari
apa yang telah diketahui siswa. Guru perlu melakukan, seperti memilih, merancang dan
mengorganisasikan kegiatan/pengalaman belajar yang menarik dan bermakna. Menarik
yaitu kegiatan yang dilakukan menantang sehingga siswa merasa tidak terbebani.
Bermakna artinya kegiatan belajar itu sesuai dengan kebutuhan anak dan tujuan
pembelajaran.
Contoh : Siswa belajar menyimak melalui kegiatan menyimak, belajar berbicara
melalui kegiatan berbicara, belajar membaca melalui kegiatan membaca, belajar
berbicara melalui kegiatan berbicara, belajar menulis melalui kegiatan menulis, dan
siswa belajar sastra melalui kegiatan bersastra.

b. belajar bahasa
jawab :
Sebelum masuk ke sekolah dasar, anak belajar bahasa melalui komunitasnya, yaitu
keluarga, teman, media radio atau televisi, dan lingkungannya. Anak memahami apa
yang dikatakan oleh anggota komunitasnya dan sekaligus menyampaikan ide serta
perasaan dengan yang lain melalui bahasa yang digunakan. Anak belajar bahasa dan
menguasai bahasa tanpa disadari dan tanpa beban, apalagi diajari secara khusus.
Mereka belajar bahasa melalui pola berikut:
- Semua komponen, sistem dan keterampilan bahasa dipelajari secara terpadu.
Contoh : ketika anak belajar berbicara, dia sekaligus belajar menyimak.
- Belajar bahasa dilakukan secara alami dan langsung dalam konteks yang otentik.
Contoh : anak-anak belajar bahasa tanpa terlebih dahulu belajar teori bahasa,
melainkan melalui pengalaman langsung dalam kegiatan berbahasa.
- Belajar bahasa dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhannya
Contoh : anak elajar bahasa secara bertahap, tahapan itu terjadi seiring dengan
kebutuhan anak dalam berkomunikasi serta pertumbuhan fisik, intelektual, dan
social mereka.
- Belajar bahasa dilakukan melalui strategi uji coba (Trial-Error) dan strategi lainnya.
Contoh : anak meniru atau mencontoh perilaku berbahasa yang disediakan
lingkungannya secara kreatif, ia mengolah dan menerapkannya secara langsung
dalam berbahasa melalui strategi uji-coba.

c. Pemerolehan bahasa pada anak


jawab :
Pemerolehan bahasa (language acquisition) adalah proses pemilikan kemampuan
berbahasa secara alamiah. Kegiatan pemerolehan bahasa melibatkan dua kemampuan.
Pertama, kemampuan reseptif, yaitu kemampuan menyerap, menerima, dan memahami
tuturan orang lain. Kedua, kemampuan produktif, yaitu kemampuan menghasilkan
tuturan, untuk mengekspresikan diri atau menanggapi rangsang bahasa yang
disampaikan oleh orang lain. Ketika anak melakukan kegiatan berbahasa secara
langsung, secara perlahan dan tentu saja tanpa disadari, telah terbangun unsur dan
kaidah bahasa (kosakata, struktur, dan makna) dan kaidah berbahasa. Bahasa pertama
(B1) adalah bahasa yang pertama kali dipelajari dan dikuasai oleh seorang anak. Bahasa
pertama itu bisa hanya satu bahasa atau dua bahasa yang dikuasai anak secara
bersamaan.
Contoh : Mecca, anak perempuan berusia 24 bulan, sedang memperhatikan ibunya
menata makanan di meja makan. Begitu melihat kerupuk di toples, Meccapun meminta
kepada ibunya.
Mecca : “Ma, Mecca mau upuk”.
Ibu : “Oh, mau kerupuk sayang? Boleh, sebelah saja, ya”.
Mecca : “Maacih, Ma”.
Ibu : “Ya, sayang”.
Dalam waktu tidak lama, kerupuk itu pun habis. Dan Mecca minta lagi kepada
ibunya.
Mecca : “Ma, upuk …”.
Ibu : “Sudah dulu, ya Nak. Jangan banyak-banyak. Nanti batuk”.
Mecca : “Gak mau,…upuk, Ma,” rengek Mecca.
Ibu : “Ih, sayang. Pisang saja, ya”.
Mecca : “Nggak mau, upuk …” rajuk Mecca.
Ibu : “Apel, ya, Nak…”
Mecca : “Upuk aja …” ujar Mecca sambil mau nangis.
Berdasarkan contoh percakapan ibu Mecca dan Mecca, anak usia 24 bulan sudah dapat
berkomunikasi . ia memahami apa yang disampaikan ibunya, sekaligus meresponnya
dengan baik.

3. Jelaskan perbedaan pendekatan, metode dengan teknik!


Jawab :
a. Pendekatan
Pendekatan adalah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa
asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berhubungan dengan sesuatu. Oleh
sebab itu, pendekatannya bersifat aksiomatis, artinya tidak perlu dibuktikan lagi
kebenarannya. Di dalam pengajaran bahasa, pendekatan merupakan pandangan,
filsafat, atau kepercayaan tentang hakikat bahasa, dan pengajaran bahasa yang
diyakini oleh guru bahasa.
b. Metode
Pada umumnya metode diartikan sebagai ‘cara mengajar’. Sebenarnya pengertian
yang tepat untuk cara mengajar adalah teknik mengajar, sedangkan metode pada
hakikatnya adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Teknik
Kata teknik mengandung makna cara-cara, dan metode juga mengandung makna
‘penyajian bahan’ yang dalam hubungan ini, yaitu ‘cara penyajian bahan’ maka
kedua istilah ini adakalanya dipakai dalam arti yang sama.
Berdasarkan konteks pembelajaran bahasa terdapat tiga istilah yang saling
berhubungan, saling menentukan satu sama lain, yaitu pendekatan, metode, dan teknik.
Pendekatan adalah sikap atau pandangan tetntang hakikat bahasa dan pengajarannya
yang diyakini kebenarannya oleh guru, Metode berhubungan dengan pemilihan bahan,
pengurutan bahan, penyajian bahan, dan pengulangan bahan, itulah sebabnya mengapa
metode dikatakan bersifat prosedural. Sedangkan teknik mengacu pada makna cara-
cara dan alat-alat yang digunakan guru dalam kelas untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

4. Buatlah dua karangan/teks yang menggunakan ragam bahasa berbeda! (topik


bebas).
Jawab :
a. Ragam Bahasa Lisan
Vika : "Selamat pagi, Bu?".
Guru : "Selamat pagi Vika ".
Vika : “Bagaimana kabar Bu Guru hari ini?".
Guru : "Saya sehat".
Vika : "Oh iya Bu, PR Bahasa Indonesianya boleh dikumpulkan selain ada
pelajarannya atau tidak?".
Guru : "Boleh, tapi lebih baik dikumpulkan secepatnya ya".
Vika : "Iya bu, terimakasih informasinya".
Guru : "Sama-sama".

b. Ragam Bahasa Tulis


Cuci Tangan untuk Hidup Sehat
“Menjaga kesehatan tubuh bisa dimulai dari hal-hal yang paling sederhana.
Mencuci tangan misalnya. Mulai sekarang jadikan cuci tangan sebagai bagian
dari gaya hidup Anda. Tangan adalah organ tubuh yang paling vital untuk
menunjang aktivitas sehari-hari. Dari tangan inilah akan tercipta karya-karya
indah. Namun, dari tangan jugalah berbagai penyakit bisa menular. Tanpa
disadari aktivitas sehari-hari membuat tangan selalu bersentuhan dengan benda-
benda, mulai pulpen, keyboard computer, gagang pintu dan benda-benda lain.
Semenara itu, kita tidak pernah tahu, apakah benda-benda yang kita pegang
tersebut bebas dari kuman dan virus? Nah, untuk mencegah bakteri atau virus
berpindah ke dalam tubuh, ada baiknya lakukan cui tangan, khususnya sebelum
dan sesudah makan. Ditengah maraknya berbagai virus baru belakangan ini,
cuci angan menjadi salah satu senjata dasar untuk mengatasinya”.

5. Sebutkan fungsi kurikulum bagi sekolah, anak didik, dan masyarakat!


Jawab :
a. Fungsi Kurikulum bagi Sekolah
- Bagi sekolah yang bersangkutan
Kurikulum berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan, pedoman bagi
guru dalam menyusun dan mengorganisasikan pengalaman belajar siswa
serta sebagai pedoman mengevaluasi perkembangan siswa, pedoman
supervsisi bagi kepala sekolah.
- Bagi sekolah di tingkat atasnya
Kurikulum berfungsi untuk keseimbangan proses pendidikan dan
penyiapan tenaga baru.

b. Fungsi Kurikulum bagi Anak Didik


Diharapkan mereka akan mendapat sejumlah pengetahuan dan kecakapan yang
baru yang dapat dikembangkan dan melengkapi bekal hidup mereka setelah
terjun dalam masyarakat.

c. Fungsi Kurikulum bagi Masyarakat


Fungsi kurikulum bagi masyarakat, yaitu orang tua murid dan pemakai lulusan,
adalah orang tua akan mengetahui program program apa saja yang akan
dilaksanakan oleh sekolah sehingga bisa membantu sekolah dalam pengadaan
sarana dan prasarana demi keberhasilan proses belajar anaknya. Sedangkan bagi
pemakai lulusan, dengan memahami kurikulum, diharapkan bisa membantu
memperlancar pelaksanaan program sekolah dan memberikan saran/kritik
untuk menyempurnakan program sekolah.

Anda mungkin juga menyukai