Anda di halaman 1dari 19

MODUL 6

IMPLIKASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

NENI SRIWAHYUNI 855840597


SUKILAH 855839919
MELANI S SITOHANG 855847536
Kegiatan Belajar 1
Kriteria Perencanaan Pembelajaran yang sesuai dengan
Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik yang menonjol pada anak usia
Sekolah Daasar adalah senang
bermain.senang bergerak,bermain atau
bekerja dalam kelompok dan senantiasa
ingin melaksanakan /meragakan sesuatu
secara langsung.
A. PerencanaanPembelajaran Bagi Anak Usia SD

Perincian tugas-tugas perkembangan anak usia SD menurut Havighurst dan


implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan adalah:
1.Pembelajaran ketrampilan fisik yang diperlukan untuk Petmainan sehari-hari
2.Membangun keutuhan Sikap terhadap diri sendiri sebagai organisme yang
sedang tumbuh
3.Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya
4.Mempelajari peran sosial sebagai pria dan wanita
5.Pengembangan ketrampilan dasar dalam membaca ,menulis dan berhitung
6.Pengembangan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari
7.Pengembangan kata hati ,.moral dan nilai-nilai
8.Mencari kemandirian pribadi
B. Perencanaan Pembelajaran Bagi Anak Usia
Sekolah Menengah

Implikasi karakteristik anak usia sekolah


menengah terhadap penyelenggaraan pendidikan
adalah pada perkembangan fisik dan perilaku
psikomotorik ,perkembangan bahasa  dan perilaku
kognitif,perkembamgan perilaku sosial -moralitas
dan religius serta perkembangan perilaku afektif-
konatif dan kepribadian.
C. Perencanaan Pembelajaran Bagi Usia Dewasa
Karakteristik perkembangan dan kebutuhan yang menonjol pada orang
dewasa awal adalah:
1.Mengembangkan sikap,wawasan dan pengalaman nilai-nilai agama
2. memperoleh dan memulai suatu pekerjaan
3.memilih pasangan
4.mulai memasuki pernikahan
5.belajar hidup berkluarga
6.mengasuh dan mendidik anak
7.mengelola rumah tangga
8.memperoleh kemampuan dan kemantapan karier
9.mengamnbil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat
10.mencari kelompok sosial yang menyenangkan
Dalam memperhatikan perbedaan andragogi (pendidikan bagi orang
dewasa) dan pedagodi(pendidikan bagi anak-anak),pendidikan bagi orang
dewasa hendaknya menerapkan sistem pembelajaran berikut:

1.Sistem belajar yang cocok diterapkan bagi orang dewasa adalah


menemukan sendiri(discovery method)  oleh Rogers
2.Belajar pemecahan masalah (Problem solving)   oleh gagne
3.Belajar konsep
D. Perencanaan Pembelajaran Bagi Anak Berkelainan Fisik dan Psikis

Anak-anak yang mempunyai ketidakmampuan yang sama


dengan anak-anak seusianyayangdi tempatkan dalam kelas-kelas
terpisah sehingga pembelajaran dilakukan secara khusus, dalam
kelompok-kelompok kecil dengan guru-guru yang terlatih khusus, akan
membantunya mencapai kemajuan
Johnson (1962) menyatakan bahwa anak-anak tidak lagi
memperoleh manfaat yang lebih dari pada dikelas biasa karena dikelas-
kelas khusus lingkungannya ditujukan bagi anak-anak yang memiliki
kekurangan. Hal itu menurunkan ekspektasi guru dan motivasi
siswa. Guru-guru disemangati untuk membangunekspektasi yang
positif. Dalam pada itupara peneliti ditantang agar dapat menyajikan
landasan ilmiah untuk praktek pembelajaran intensif yang dijalindengan
kebutuhanindividual siswa
E.Modifikasi Tugas-Tugas Disesuaikan dengan Kemampuan dan
Gaya Belajar Siswa
Bebarapa modifikasi tugas untuk memfasilitasi perkembangan siswa yaitu

1.Modifikasi tugas disesuaikan kesiapan siswa


2.Modifikasi proses-proses tugas disesuikan dengan gaya-gaya belajar siswa Meichenbaum
(1976)menyarankan ada 3 langkah dalam modifikasi tugas yaitu:
-Manipulasi tugas
Temukan dalam keadaan apa seorang siswa dapat mendemonstrasikan kompetensinya (misalnya:
dengan menggunakan modalitas yang berbeda untuk menyajikan suatu informasi).[
-Mengubah lingkungan
Perhatian dan temukan apakah siswa dapat melakukan sesuatu dengan baikdalam suatu
lingkungan ideal, tempat dia belajar dan mengerjakan tugas dengan aman dan nyaman.
-Berikan dukungan atau spirit
Berikan dukungan dan bimbingan dalam mengerjakan tugas dengan menjelaskannya bagian
demi bagian. Berikan umpanbalik pada hasil belajar dan hasil tugasnya.
Kegiatan Belajar 2, Kriteria Pelaksanaan Pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik

A.Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Anak Usia Sekolah Dasar (SD)


Kebijakan pemerintah yang monumental adalah dengan telah ditetapkannya
pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Pada tanggal
2 Mei 1994 Presiden Soeharto telah mencanangkan dimulainya pelaksanaan
program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun (wajar dikdas 9 tahun) untuk
usia 7 smapai dengan 15 tahun. Salah satu dasar pertimbangan perluasan
pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dari wajib belajar
pendidikan dasar enam tahun, adalah karena keberhasilan pelaksanaan wajib belajar
pendidikan dasar enam tahun terutama dari aspek pemerataan kesempatan.
Secara kuantitas penyelenggaraan pendidikan di SD telah berhasil mencapai
sasarannya, yaitu: 93,5% anak usia 7-12 tahun telah tertampung. Namun demikian, di sisi
lain terdapat sejumlah persoalan yang belum terselesaikan, yaitu: masih rendahnya
kualitas pendidikan, dan tingginya angka putus sekolah serta angka mengulang kelas di
SD. Penyelenggaraan PendidikanBagi Anak Usia Sekolah Menengah.
B.Penyelenggaraan PendidikanBagi Anak Usia Sekolah Menengah

UU No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasionaltelah memasukan jenjang


pendidikan SLTP kedalam pendidikan dasar.Pasal 13 ayat 1 dikemukakan bahwa
pendidikan dasar merupakan pendidikan yang lamanya 9 tahun yang diselenggarakan
selama 6 tahun di SD dan 3 tahun di SLTP .
Satuan pendidikan pada tingkat SLTP meliputii :
1.rumpun SLTP yang terdiri atas:
   a.SLTP
   b.Madrasah Tsanawiyah
   c.SMP Kecil
   d.SLTP Terbuka
2.rumpun SLTP Luar biasa :
   a.Sekolah Luar Biasa
   b.SLTP Terpadu
3.rumpun Pendidikan Luar Sekolah:
   a. Paket B
   b.Ujian Persamaan SLTP
   d.Pondok Pesantren.
C.Penyelenggaraan PendidikanBagi Orang Dewasa

Pendidikan bagi orang dewasa tidak kalah pentingnya dengan pendidikan pada
tahap-tahap perkembangan sebelumnya. Paham ini menganut prinsip pendidikan
sepanjang hayat (long life education). Tanpa terus melaksanakan pendidikan,
manusia akan mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya
dan tuntutan hidup karena kehidupan dan penghidupan senantiasa berubah dengan
cepat. Dengan demikian pendidikan merupakan kebutuhan yang dirasakan sebagai
suatu kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang usia manusia, sejak lahir hingga
akhir hayatnya.
Ciri khas pendidikan orang dewasa adalah fleksibel dalam pelaksanaannya,
dapat bersamaan dengan pengembangan pekerjaan dan karier. Ada
orang yang mengutamakan belajar, sedangkan bekerja hanya sebagai sambilan.
Sebaliknya ada orang yang mengutamakan bekerja, sedangkan mengikuti
pendidikan sebagai pengisi kekosongan waktu dalam bekerja. Ada pula yang
mengombinasikan belajar dan bekerja secara luwesdalam kerangka
pengembangan karier dirinya.
D.Penyelenggaraan PendidikanBagi Anak Berkelainan Fisik dan Psikis

Pada bagian ini akan dibicarakan tentang aanak dengan kemampuan


visualnya yang terbatas. Kemampuan-kemampuannya dapat dimiliki dengan belajar
yang terus menerus, dan latihan serta praktek yang menetap. Informasi yang
diterimanya diolah melalui indra peraba dan pendengaran.
 Adaptasi strategi pembelajaran untuk anak yang terbatas kemampuan visualnya
mencakup:
1.Braille
2.Pemanfaatan kemampuan visual yang terbatas
3.Ketrampilan mendengarkan.
4.Orientasi dan latihan mobilitas motivasi merupakan variabel penting dalam
mengembangkan O & M skill.
E.Penyelenggaraan PendidikanBagi Anak Berkesulitan Belajar

Dengan berkesulitan belajar dimaksudkan adanya kesulitan


dalam menerima dan menggunakan kemampuan mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis ataupun matematika.
Sejumlah prinsip remediasi dapat diambil dari literatur
matematik,yaitu:
1.Keterlibatan anak
2.Menyemangati anak untuk memandang pelajaran matematika
sebagai konstruksi
3.Menggunakan masalah dari kehidupan nyata
4.Pembelajaran hendaknya melalui langkah-langkah kecil secara
berurutan dan menggunakan alat bantu.
Kegiatan Belajar 3
Kriteria Penilaian Proses dan hasil belajar yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik

      Undang-undang No 20 tahun 2003  tentang Sistem


Pendidikan Nasional telah memberikan dasar bagi pelaksanaan
evaluasi kurikulum .Pasal 57 UU Nomor 20 tahun 2003
menyebutkan:"evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian
mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan"
A.Penilaian Bagi Peserta Didik Usia Sekolah Dasar

Unsur yang perlu diperhatikan dalam penilaian bagi peserta didik usia


sekolah dasar,yaitu:
1.Ketrampilanfisik: menangkap, melempar, menendang, berguling,
berenang serta mempergunakan alat permainan
2.Bagi kelas rendah membaca ,menulis,dan berhitung merupakan materi
khusus untuk bekal pada kelas berikutnya
3.Nilai-nilai yang berkaitan dengan moral,budi pekerti,etika dan estetika.
4.Kemampuam mengendalikan diri dan melakukan tenggang rasa dan
kemandirian
5.Penguasaan materi pembelajaran
B.Penilaian Bagi Peserta Didik Usia Sekolah Menengah

Unsur yang perlu diperhatikan dalam penilaian bagi peserta didik


usia sekolah menengah,yaitu:
1.Ketrampilan fisik yang sesuai dengan tahap perkembanganya
2.Nilai-nilai yang berkaitan dengan moral,budi pekerti,etika,estetika
3.Kemampuan bekerja /belajar mandiri,kemampuan
mengendalikan diri dan bekerja sama dengan teman-temanya
serta berkomunikasi baik dengan teman-teman maupun dengan
guru dan staf sekolah.
C.Penilaian Bagi Orang Usia

Unsur yang perlu diperhatikan dalam penilaian bagi orang usia


dewasa,yaitu:
1.Berkaitan dengan masalah nyata untuk ditemukan
pemecahanya
2.Tidak lagi recall
3.Pengkajian konsep dan mencari keterkaitan antara suatu
konsep dengan konsep lainya.
4.Penilaian mengarah kepada kerjasama antara pendidik dengan
peserta didik untuk menuju ketercapaian tujuan program.
D.Penilaian Bagi Peserta Didik Berkelainan

Teknik evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, apakah


melalui tes tertulis, lisan atau bersifat perbuatan yang ditampilkan dan
dicatat melalui observasi guru.
Untuk melakukan evaluasi perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1.Apakah pembelajaran dalam seting inklusif yang dilaksanakan
sesuai dengan direncanakan atau yang telah ditetapkan?
2.Perubahan apa saja yang telah dilakukan, khususnya dalam
pembelajaran?Dengan pertimbangan tersebut, maka evaluasi ini memiliki
dua sisi yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses
dilakukan dan terjadi selama proses pembelajaran berlangsung,
sementara evaluasi hasil dilakukan setelah pemberian materi
tuntas terselaikan
E.Penilaian Bagi Orang Anak Berkesulitan Belajar

Anak yang mengalami kesulitan belajar bisa dalam bentuk:


kesulitan membaca, kesulitan mengungkap pendapat dalam tulisan dan
kesulitan dalam matematik. Penilaian dilakukan bersama oleh guru
kelas dan guru pendamping, dan bergantung pada kesulitan yang
dialami anak.Yang penting dalam evaluasi ini ialah anak mendapat
kemajuan dalam belajarnya walau tidak sepesat teman-teman lainnya
dikelas.

Anda mungkin juga menyukai