Anda di halaman 1dari 6

Perkembangan Peserta didik


1. Karakteristik & kebutuhan anak berkesulitan
belajar
2. Implementasi karakteristik anak usia SD tehadap
penyelenggaraan pendidikan
Disusun oleh :
Kelompok 2

1. Hadi Sumaryono (Ketua)
2. Erni Farida Cahyanti (Sekretaris)
3. Imam Fatoni (Moderator)
4. Enik Sulastri (Anggota)
5. Etika Rian (Anggota)
6. Hartanto (Anggota)
Karakteristik dan kebutuhan pendidikan
anak berkesulitan belajar
A. FILSAFAT PENDIDIKAN BAGI KELAS KHUSUS
Filosofi pendidikan bagi anak berkesulitan belajar adalah pada saat mereka mencapai kesiapan dan
kematangan yang diseting dalam kelas oleh guru sebagai modifikasi tugas yang disesuaikan dengan
gaya-gaya belajar yang memudahkan baginya menyerap materi yang disajikan dengan cara yang
khusus pula.

B. MODIFIKASI DAN TUGAS-TUGAS DISESUAIKAN DENGAN KEMAMPUAN DAN GAYA


BELAJAR SISWA

 Modifikasi tugas disesuaikan pada kesiapan siswa


 Modifikasi proses-proses tugas disesuaikan dengan gaya-gaya belajar siswa yakni manipulasi
tugas, mengubah lingkungan dan berikan dukungan/spirit.
C. SEKOLAH INKLUSIF
Dalam sebuah sekolah inklusif, diharapkan untuk belajar bertindak menurut ketrampilan,
kebutuhan, dan kemampuannya.

1. Konsep pendidikan inklusif


merupakan antithesis dari penyelenggaraan pendidikan luar biasa yang segregatif dan aksklusif, yang
memisahkan anak luar biasa dengan anak normal lainnya.

2. Prinsip pendidikan inklusif dalam pembelajaran


menurut Johnsen dan Miriam Skojen
 setiap anak termasuk dalam komunitas setempat dan dalam suatu kelas/kelompok
 Hari sekolag diatur penuh dengan tugas-tugas pembelajaran kooperatif dengan perbedaan pendidikan
dan fleksibilitas dalam memilih dengan sepuas hati
 Guru bekerja bersama dan mendapat pengetahuan pendidikan umum, khusus, dan teknik belajar
individu serta keperluan pelatihan dan bagaimana mengapresiasikan dalam pengorganisasian kelas.
MENURUT MULYONO DAN SRI WAHYU AMBARWATI

 Sikap guru yang positif terhadap kebhinekaan


 Interaktif promotif
 Pencapaian kompetensi akademik dan sosial
 Pembelajaran adaptif
 Konsultasi kolaboratif
 Hidup dan belajar dalam masyarakat
 Hubungan kemitraan antara sekolah dengan keluarga
 Belajar dan berfikir independen
 Belajar sepanjang hayat
3. Prosedur pembelajaran yang inklusif
 Pembentukan tim pembelajaran inklusif
 Mengidentifikasi kebutuhan
 Mengembangkan tujuan pembelajaran
 Merancang pengembangan pembelajaran
 Menentukan evaluasi kemajuan

D. PENILAIAN BAGI PESERTA DIDIK BERKELAINAN


Evaluasi kemajuan belajar hendaknya mengukur derajat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Teknik evalusi dapat berupa tes tulis, tes lisan dan perbuatan. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam melakukan evaluasi adalah : apakah pembelajaran dalam seting inklusif yang
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan? Dan perubahan apa saja yang telah dilakukan,
khusunya dalam pembelajaran ?. Laporan evaluasinya dapat berupa kuantitatif dan kualitatif.
Implikasi karakteristik anak sia SD terhadap penyelenggaraan pendidikan
 Pembelajaran ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan dan aktivitas fisik sehari-hari
 Membangun keutuhan sikan terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh
 Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya
 Mempelajari peran sosial sebagai pria/wanita
 Pengembangan ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung
 Pengembangan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari
 Pengembangan kata hati, moral dan nilai-nilai
 Mencapai kemandirian pribadi

Anda mungkin juga menyukai