Anda di halaman 1dari 6

AKSI NYATA

TOPIK PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD/PAKET A

“ DIFRENSIASI DALAM PEMBELAJARAN”

O L E H

LALU AENAL YAKIN, S.Pd

NIP.198008182008011018

GURU KELAS SDN 4 SELENGEN

DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SD NEGERI 4 SELENGEN

KECAMATAN KAYANGAN
1 LATAR BELAKANG

Di dalam kelas pada saat proses pembelajaran, fakta yang ditemukan adalah pendidik
dihadapkan dengan situasi dimana setiap murid yang diajarkan memiliki berbagai
macam keberagaman yang unik. Karakteristik murid yang bervariasi dan bermacam
kekuatan yang dimilikinya serta keterampilan murid yang menarik. Ini merupakan
sebuah tantangan bagi setiap pendidik untuk bisa memberikan keputusan dalam
menyusun strategi pembelajaran yang berhubungan dengan fakta tersebut serta
dengan memperhatikan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

Menurut filosofi Ki Hadjar Dewantara, pendidik diibaratkan sebagai seorang petani


dan murid-murid adalah benihnya. Petani harus mampu menyediakan wadah atau lahan
bagi benih-benih tersebut dan melakukan berbagai cara serta usaha untuk menjaga
kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan dari benih. Begitulah seorang pendidik
dalam pembelajaran harus juga memperhatikan kekuatan kodrat anak yaitu kodrat
alam dan kodrat zamannya, karena bagaimanapun pemberlakuan yang diberikan kepada
anak harus berpihak pada anak.

Peran dari seorang pendidik juga diutamakan untuk bisa mewujudkan profil pelajar
Pancasila yang diharapkan bisa diintegrasikan dengan visi misi sekolah yang berpihak
kepada murid. Program-program sekolah terkait dengan pembelajaran yang berpihak
kepada murid harus lebih ditingkatkan dan dimaksimalkan guna mewujudkan lingkungan
belajar yang menyenangkan, efektif dan optimal.

erkaitan dengan fakta dan tantangan di atas, pendidik bisa menerapkan sebuah
pembelajaran yang disebut dengan pembelajaran berdiferensiasi. Menurut Tomlinson
(2000), pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap individu.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common


sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan belajar murid. Adapun
keputusan tersebut dibuat berkaitan dengan: (1) lingkungan belajar yang
"mengundang" murid untuk belajar; (2) tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara
jelas; (3) penilaian berkelanjutan; (4) merespon kebutuhan belajar murid dan (5)
manajemen kelas yang efektif.
Sebelum pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi diterapkan, pendidik harus
melakukan beberapa hal diantaranya pemetaan terhadap kebutuhan belajar murid dan
menentukan strategi pembelajaran diferensiasi. Untuk melakukan pemetaan
kebutuhan belajar murid, pendidik harus memperhatikan tiga aspek kebutuhan belajar
murid yaitu kesiapan belajar (readiness), minat dan profil/gaya belajar murid. Selain
itu juga perlu untuk menentukan strategi pembelajaran diferensiasi yang akan
diterapkan dalam pembelajaran seperti diferensiasi konten, proses dan produk.
Setelah semuanya dapat didiagnosa dan ditentukan dengan baik, maka pendidik bisa
memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi dan mampu
untuk menciptakan lingkungan belajar dengan iklim yang menyenangkan, efektif,
kondusif dan pastinya berpihak pada murid.

Adapun dalam pembelajaran di kelas perlu memperhatikan bagaimana perilaku anak


ke diri sendiri, orang lain dan lingkungan yang akan mempengaruhi proses
pembelajaran anak dan satu di antaranya adalah pembelajaran sosial emosional dengan
akronim SEL atau Social Emotional Learning. Pembelajaran sosial emosional ini
dilakukan oleh semua komunitas sekolah baik oleh anak dalam hal ini murid, pendidik
maupun orangtua. Adapun kompetensi dari pembelajaran sosial emosional atau KSE
yaitu kesadaran diri (mengenali emosi), pengelolaan diri (mengelola emosi dan fokus),
kesadaran sosial (empati), keterampilan berhubungan sosial atau daya lenting
(resiliensi) dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Kelima kompetensi
tersebut bisa diterapkan dalam proses pembelajaran dengan berbagai macam teknik
yang bisa dilakukan, salah satunya adalah Latihan bernapas dengan kesadaran penuh
STOP.

.2 DESKRIPSI AKSI NYATA

TUJUAN

Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dengan memperhatikan kebutuhan


belajar siswa melalui pemetaan

Menerapkan strategi pembelajaran diferensiasi di kelas sesuai dengan pemetaan


kebutuhan belajar siswa

Mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional berupa salah satu atau dua dari
kelima kompetensi sosial emosional dengan panduan teknik-teknik yang sudah ada
ercapainya tujuan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dengan beberapa aspek
penilaian dari segi sikap, pengetahuan dan keterampilan

Tercapainya pembelajaran sosial emosional di kelas dengan lembar observasi dari


kompetensi sosial emosional yang diterapkan

LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN

Adapun rincian dari tindakan aksi nyata yang dilakukan:

MINGGU I

Meminta izin dan dukungan dari kepala sekolah serta sosialisasi kepada rekan sejawat
di sekolah

MINGGU II

Sosialisasi kepada siswa di kelas dan melakukan pemetaan kebutuhan belajar siswa
dengan memberikan asesmen berupa posttest

MINGGU III

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional


di kelas
Evaluasi dan refleksi dari pembelajaran berdiferensi dan kompetensi sosial emosional
di kelas

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

Dalam menerapkan aksi nyata pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial


emosional ini dibutuhkan beberapa dukungan dari berbagai pihak di sekolah terutama
siswa sebagai subyek pelaksana kegiatan. Dukungan lain dari kepala sekolah, rekan
sejawat dan sarana prasarana yang ada di sekolah.

1.3 HASIL AKSI NYATA

Adapun hasil aksi nyata dari kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi
sosial emosional ini adalah:

Terlaksananya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdiferensiasi dan


kompetensi sosial emosional dengan baik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan serta lembar observasi kompetensi sosial emosional

Dalam kompetensi sosial emosional, siswa mampu melakukan teknik STOP dan
memahami kesadaran diri serta sosial

1.4 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN

KEGAGALAN

Aksi nyata yang sudah dilakukan berjalan dengan baik namun perlu dimaksimalkan lagi
karena alokasi waktu yang terbatas untuk tatap muka dalam pembelajaran dan masih
terdapat salah seorang siswa yang belum mampu mengelola emosi yang ada pada
dirinya serta diskusi kelompok yang masih pasif karena siswa yang masih malu-malu
untuk mengeluarkan pendapat mereka

KEBERHASILAN

Tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dan keaktifan siswa dalam
penerapan pembelajaran sosial emosional berupa kompetensi sosial emosional
(kesadaran diri dan sosial)

1.5 RENCANA PERBAIKAN DI MASA AKAN DATANG

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan alokasi waktu


serta ketersediaan sarana prasarana untuk lebih mendukung proses pembelajaran
supaya lebih menarik, menyenangkan dan berpihak pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai