Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD”


Di Susun
Oleh Kelompok 1 :
Nurfitriyani Ismail 859404188

Hardiana 859404314
Rusdawati 859402414

Kameria 859404418

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN S1 PGSD

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT sebab atas segala rahmat, Karunia, serta
taufik dan hidayat-Nya, makalah mengenai “Strategi Pembelajaran” dapat
diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan
di dalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang
telah membimbing dan memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat
dan edukasi mengenai Strategi Pembelajaran Namun, tidak dipungkiri bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian
makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat.Kami juga yakin bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan kritik serta saran dari pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih
baik kedepannya.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan
sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu
peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk memenagkan
peperangan sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan
pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Setelah
semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun tindakannya yang harus
dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik
peperangan, maupun waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Dengan demikian
dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam
maupun dari luar.
Istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks
dengan makna yang tidak selalu sama. Didalam konteks belajar mengajar, strategi
berarti pola umum perbuatan guru-peserta didik didalam perwujudan kegiatan
balajar-mengajar.Sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan
perbuatan yang dimaksud tampak dipergunakan atau dipercayakan guru dan peserta
didik didalam macam-macam peristiwa belajar.Dengan demikian maka komsep
strategi dalam hal ini merujuk pada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru dan
peserta didik didalam peristiwa belajar-mengajar.Implisit dibalik karakteristik abstrak
itu adalah rasional yang membedakan strategi yang satu dari strateegi yang lain
secara fundamental. Istilah lain yang yang juga dipergunakan untuk maksud ini
adalah model-model mengajar. Sedangkan rentetan perbuatan guru-peserta didik 
dalam suatu peristiwa belajar-mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur instruks.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian Belejar ?
2. Jelaskan Karakteristik Proses Belajar dan Tahapan Perkembangan Siswa
Sekolah Dasar ?
3. Jelaskan Karakteristik Pembelajaran di Sekolah Dasar ?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Untuk Mengetahui pengertian belajar.
2. Untuk Mengetahui Karakteristik Proses Belajar dan Tahapan Perkembangan
Siswa Sekolah Dasar.
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Pelajaran di Sekolah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BELAJAR

A. PENGERTIAN BELAJAR
Pengertian Belajar menurut definisi lama adalah menambah dan mengumpulkan
pengetahuan.Yang diutamakan dalam definisi ini adalah penguasaan pengetahuan
sebanyak-banyaknya untuk menjadi cerdas atau membentuk intelektual, sedangkan
sikap dan keterampilan diabaikan. Sedangkan menurut pendapat modern yang
muncul pada abad 19 menganggap bahwa belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku (a change in behaviour). Jadi, belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada
dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi
edukatif. Perubahan tersebut terjadi secara menyeluruh meliputi pengetahuan, sikap
danketerampilan.
Pendapat lain mengemukakan bahwa belajar adalah proses pengalaman (learning
is experience), artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Dalam interaksi tersebut terjadi prose mental, intelektual, dan
emosional yang pada akhirnya menjadi suatu sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dimilikinya.Definisi belajar yang umum diterima saat ini ialah bahwa belajar
merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

B. HAKIKAT BELAJAR
Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar akan
terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan,
menyimak, dan latihan. Seseorang dapat dikatakan belajar karena adanya indikasi
melakukan proses tersebut secara sadar dan menghasilkan perubahan tingkah laku
siswa yang diperoleh berdasarkan interaksi dengan lingkungan.
Ada 4 pilar yang perlu di perhatikan dalam belajar yaitu belajra untuk mengetahui
(learning to know) belajar untuk berbuat ( lerning to do ) belajar untuk hidup bersama
( lerning to live together ) dan belajar untuk menjadi ( learning to be ) semua itu
harus di terapkan pada peroses belajar di sekolah dasar baik dalam kelas ataupun luar
kelas.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR


Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya:
1. Faktor dari dalam diri siswa; diantaranya kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi,
perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan siswa.
2. Faktor dari luar diri siswa; diantaranya adalah lingkungan fisik dan nonfisik
(termasuk suasana kelas dalam belajar), lingkungan sosial budaya, lingkungan
keluarga, program sekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru, pelaksanaan
pembelajaran, dan teman sekolah.

2.2 KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN


PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR
Proses belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar dalam belajar,
esensinya adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa dalam upaya mengubah
prilaku yang dilakukan secara sadar melalui interaksi dengan lingkungan. Proses
belajar mengajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh desain pelajaran maupun strategi
yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran.Salah satu faktor yang dominan untuk
dipertimbangkan dalam melakukan proses belajar adalah pebelajar (siswa) itu sendiri.
Siswa merupakan individu yang utuh sekaligus sebagai makhluk sosial yang memiliki
potensi yang berbeda-beda.Berdasarkan teori perkembangan setiap siswa memiliki
tahapan perkembangan sesuai dengan tingkat usianya. Artinya setiap proses belajar
yang ditempuh siswa harus berdasarkan pada fase perkembangannya.
Seperti telah dikemukakan, bahwa proses belajar merupakan rangkaian aktivitas
siswa melalui pengalaman belajar (learning experience) untuk membentuk perilaku
siswa.
A. KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DI SEKOLAH DASAR
1. Proses Belajar Berdasarkan Teori dan Tipe Belajar
a. Teori Belajar
Ada beberapa teori belajar yang dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan proses belajar di Sekolah Dasar.

1. Teori Belajar Displin Mental


Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki
sejumlah daya mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat,
berpikir dan sebagainya yang dapat dilatih dan didisplinkan. Proses belajar berpikir,
mengamati dan mengingat dapat dilakukan siswa SD kelas rendah, yang meliputi a)
belajar mengidentifikasi ciri-ciri karakteristik suatu benda atau kejadian, misalnya;
“menguraikan atau menjelaskan ciri-ciri tumbuhan hijau”. b) menyebutkan kembali
nama-nama ibu kota provinsi di Indonesia. Belajar itu sendiri merupakan upaya untuk
mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki individu.Potensi-potensi yang dimiliki
individu dapat dikembangkan secara optimal melalui kegiatan belajar.
2. Teori Belajar Asosiasi
Rumpun teori belajar ini identik dengan teori behaviorisme yang biasa disebut
S-R Bond.Teori belajar asosiasi ini berdasarkan pada perubahan tingkah laku yang
menekankan pola perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang
otomatis.Dalam teori ini, belajar lebih mengutamakan stimulus-respons yang
membetuk kemampuan siswa secara spesifik dan terkontrol.Hukuman (punishment)
dan ganjaran (reward) merupakan penguatan (reinforcement) yang dipakai.Pelopor
aliran ini diantaranya Edward L. Thorndike.
3. Teori insight
Menurut teori ini belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini
akan terjadi apabila siswa menggunakan lingkungan. Belajar adalah suatu proses
yang bersifat eksploratif, imajinatif dan kreatif. Belajar selalu diarahka untuk
mengembangkan kemampuan tingkat tinggi yaitu berfikir tinggi.
4. Teori belajar Gestalt
Menurut teori belajar ini siswa merupakan individu yang utuh. Oleh karena itu
belajar lebih mengutamakan keseluruhan, kemudian melihat bagian-bagian yang
mengandung makna dan hubungan. Pembelajaran selalu diberikan dalam bentuk
problematik, aktual dan nyata (sedang terjadi saat ini maupun saat yang akan datang).
Siswa belajar melakukan pemecahan masalah (problem solving), melakukan
penyelidikan (inquiry), melakukan penemuan (discovery) dan kajian (investigation)
Dalam prakteknya penerapan teori belajar tersebut digunakan bercampur,tidak
murni satu per satu.
b. Tipe Belajar
Menurut Gagne (1970) ada 8 tipe belajar yang dapat dapat dilakukan siswa
untuk mencapai proses dan hasil belajar yang optimal, yaitu:
1. Signal learning (belajar melalui isyarat)
2. Stimulus – respon learning (belajar melalui rangsangan tindak balas)
3. Chaining learning (belajar melalui perangkaian)
4. Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal)
5. Discriination learning (belajar melalui membeda-bedakan)
6. Concept learning (belajar melalui konsep)
7. Rule learning (belajar melalui aturan-aturan
8. Problem solving learning (belajar melalui pemevahan masalah)
c. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan
dalam belajar. Kulminasi akan selalui diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil
belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku
yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari.Bentuk
perubahan tingkah laku harus menyeluruh secara komperhensif sehingga
menunjukkan perubahan tingkah laku seperti contoh di atas.
Untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan
ilmiah pada siswa Sekolah Dasar, dapat dikaji proses maupun hasil berdasarkan : 1)
kemampuan membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau
diinformasikan; 2) kemampuan mengindentifikasi atau membuat sejumlah (sub-sub)
pertanyaan berdasarkan substansi yang dibaca, diamati dan atau didengar; 3)
kemampuan mengorganisasi hasil-hasil identifikasi dan mengkaji dari sudut
persamaan dan perbedaan; dan 4) kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh.
B. TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR
Perkembangan siswa sekolah dasar usia 6-12 tahun yang termasuk pada
perkembangan masa pertengahan (middle childhood) memiliki fase-fase yang unik
dalam perkembangan yang menggambarkan peristiwa penting bagi siswa yang
bersangkutan. Tahapan perkembangan siswa dapat dilihat aspek perkembangan
berikut :
1. Perkembangan Fisik
2. Perkembangan Sosial
3. Perkembangan Bahasa
4. Perkembangan Kognitif
5. Perkembangan Moral
6. Perkembangan Ekspresif
7. Aspek-aspek inteligensi

2.3 KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR


Secara umum karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar adalah :
1. Kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih
bersifat konkret atau kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa.
Dalam kurikulum 2004 pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik.
2. Kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat
diperoleh dari fakta atau dari kejadian-kejadian yang konkret, hal ini lebih
tinggi dari kelas 1 dan 2.
3. Kelas 4, 5, dan 6 atau disebut sebagai kelas tinggi siswa dihadapkan pada
konsep-konsep atau prinsip-prinsip penerapannya.
A. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI KELAS RENDAH
Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran
(silabus) yang telah dikembangkan oleh guru.Pembelajaran konkret lebih sesuai
diberikan pada siswa kelas rendah (kelas 1, 2, 3) di Sekolah Dasar. Proses
pembelajaran ini harus dirancang oleh guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar,
proses belajar dan sistem penilaian sesuai dengan taraf perkembangan siswa. Dalam
pengembangan kreativitas siswa proses pembelajaran diarahkan supaya siswa
melakukan kegiatan kreativitas yang sesuai dengan tingkat perkembangannya,
misalnya memecahkan permasalahan melalui permainan sehari-hari. Di bawah ini
adalah beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa Sekolah Dasar di
kelas rendah.
1. Menggolongkan peran anggota keluarga.
2. Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, sekolah dan di lingkungan.
3. Menggunakan kosa kata geografi untuk menceritakan tentang tempat.
4. Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui jual beli
barang dan menabung.
5. Menceritakan masa kecilnya melalui bantuan foto maupun dari cerita
orangtuanya.
6. Melakukan mekanika tubuh yang baik dalam duduk, berdiri dan berjalan.

B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI KELAS TINGGI


Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) adalah suatu
pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan
siswa tentang konsep dan generalisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan soal,
menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat
dan membagi).Di bawah ini ada beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat
dilakukan siswa di kelas tinggi Sekolah Dasar.
1. Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku di keluarga.
2. Membandingkan kelompok-kelompok sosial di masyarakat.
3. Menyajikan hubungan antara sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi
setempat.
4. Melakukan diskusi kelompok tentang jual-beli.
5. Menafsirkan peninggalan-peninggalan sejarah.
6. Melakukan latihan untuk meningkatkan kualitas fisik-motorik.
7. Memperagakan berbagai keterampilan yang dihubungkan dengan
keselamatan diri.
Dari contoh-contoh diatas tergambar bahwa pembelajaran di Sekolah Dasar
khususnya kelas tinggi banyak menggunakan pembelajaran yang berbasis masalah,
menggunakan pendekatan konstruktivis, melakukan aktivitas menyelidik, meneliti.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan oleh setiap guru karena terdapat
kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan serta tersusun untuk
mencapai tujuan. Tiap proses belajar memiliki strategi pembelajran tertentu. Gunanya
adalah agar peserta belajar dapat mengikuti proses belajar demikian pula sehingga
mampu mencapai manfaat belajar yang maksimum.Seorang guru bisa menggunakan
berbagai bentuk strategi yang digunakan agar siswa tidak merasa bosan pada saat
proses belajar mengajar berlangsung sehingga kelas akan terasa lebih hidup dan
menyenangkan.

B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan baru
tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang bagaimana cara mengembangkan
suatu strategi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Anita,Sri W, dkk, 2019,” Strategi Pembelajaran di SD”, Tanggerang Selatan:


Universitas Terbuka

Fani,Noor.2016”Strategi Pembelajaran” https://id.scribd.com/document/Makalah-


Modul-2-Strategi-Pemb, di akses pada 17 oktober 2021 pukul 15.00.

Anda mungkin juga menyukai